Meimonews.com – Memperingari Hari Pahlawan 2024, Germas (Gerakan Masyarakat) Bersepeda mengadakan Funbike Bersepeda mengelilingi sekitar 15 kilometer sebagian Kota Manado, Sabtu (16/11/2024).
Sebanyak 400-an orang dari berbagai komunitas bersepeda mengikuti kegiatan yang dilepas oleh Pangdam XIII/Mdk Mayjen TNI Candra Wijaya dari Kompleks Taman Pasir Putih, Boulevard Manado.
Turut hadir Wakapolda Sulut Brigjen Pol. Bahagia Dachi, perwakilan BI Sulut yakni Manaher Fungsi Pelaksana dan Pengembangan UMKM Andi Fauxi Rifandi dan Calon Pegawai Asisten Manajer Irfan Azmi Al Hayat.
Selain itu, mewakili Dan Lanudsri Samrat Kasi Binjaskemil Letkol Kes Uus Supratman dan Kapten POM Johan serta Kepala Dinas Pangan Sulut Jemmy JR LampusLampus dan Camat Sario dan Malalayang Jusuf Kopitoy.
Kegiatan yang mengusung tema Bersepeda di hari Pahlawan untuk kehidupan dan masa depan yang kebih baik ini, sebut Presiden Germas Bersepeda Enrico Rawung dalam laporannya ingin mengimplementasikan tiga hal.
Pertama, bersepeda dengan konsep BBTT (baik, benar, teratur, terukur). Hal ini akan membuat tubuh kita sehat, tidak berlebihan olahraganya tidak kelelehan, dan tidak cepat ngantuk dan produktifitas kita meningkat.
Kedua, bersepeda membuat udara makin bersih. Lingkungan sehat.
Ketiga, kita kampanyekan tentang Stop Boros Pangan. “Jadi, kalau makan, ambil secukupnya dan habiskan,” ujarnya seraya menambahkan, coba anda bayangkan kalau 2,6 juta penduduk Sulut setiap makan sisakan 1 butir nasi maka akan tersisa 2,6 juta butir nasi.
Jadi, jelasnya, germas bersepeda mengajak masyarakat untuk rajin bersepeda supaya sehat, juga mengajak untuk peduli lingkungan. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Demi kehidupan dan masa depan yang lebih baik.
Pangdam dan Wakapolda dalam sambutannya menyambut positif pelakaanaan funbike ini dan berharap akan ada kelanjutannya.
Apalagi kegiatan seperti ini selain bermanfaat untuk kesehatan tapi sekaligus juga untuk kebersihan lingkungan.
Usai finish dilanjutkan dengan sosialisasi dari Dinas Pangan Sulut dan BI Sulut serta door prize. (lexie)
Meimonews.com – Komunitas Adat dan Budaya Minahasaland menggelar aksi unjuk rasa (uras) di halaman Mapolda Sulut, Jalan Bethesda Manado, Rabu (6/11/2024).
Para peserta aksi yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat menyampaikan aspirasi mereka dengan cara yang tertib dan damai, sesuai dengan prinsip demokrasi yang dijunjung tinggi.
Aksi uras ini berlangsung damai dan tertib berkat pengamanan yang humanis dari aparat kepolisian di daerah ini.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Manado Kompol Sugeng Wahyudi memimpin langsung pengamanan selama jalannya aksi.
Dengan pendekatan yang humanis, Kompol Sungeng bersama personil Polresta Manado memastikan bahwa kegiatan berjalan lancar tanpa adanya kerusuhan atau ketegangan.
Mantan Kasat Reskrim Polresta Manado dan Wakapolres Minahasa Utara ini menekankan pentingnya menjaga ketertiban umum dan memastikan bahwa setiap warga negara dapat menyuarakan pendapatnya dengan cara yang aman dan tidak merugikan pihak lain.
Pihak kepolisian juga memberikan pengawalan ketat guna mengantisipasi potensi gangguan serta menjaga situasi tetap kondusif di sekitar lokasi kegiatan.
Aksi damai ini berhasil menunjukkan bahwa unjuk rasa dapat dilakukan dengan cara yang damai, tertib, dan penuh rasa hormat antar sesama, berkat kerjasama yang baik antara pihak kepolisian dan masyarakat. (AF)
Meimonews,com – Penglihatan bagi anak dan generasi muda merupakan suatu sarana utama untuk menempuh pendidikan dan pengembangan dirinya. Dengan demikian terhadap anak dan generasi muda perlu dijalankan pelayanan kesehatan mata untuk menghindari gangguan penglihatan yang sebenarnya dapat dicegah dan tidak perlu terjadi.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini, di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta anak yang mengalami gangguan penglihatan namun tidak mendapatkan perawatan yang dibutuhkannya. Padahal, sebagian besar gangguan penglihatan tersebut dapat dikoreksi ataupun disembuhkan.
Gangguan penglihatan adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan tajam penglihatan dan/atau luas lapangan pandang, yang dapat mengakibatkan kebutaan. Pada anak dan remaja, gangguan penglihatan yang terbanyak adalah kelainan refraksi dalam bentuk miopia (rabun jauh), selain itu, anak dapat mengalami penyakit mata lainnya seperti katarak kongenital dan retinopati prematuritas.
Gangguan penglihatan tidak hanya menyangkut fisik, namun juga berdampak secara psikologis, dan sosial, bahkan dapat merugikan dari aspek ekonomi. Lebih jauh lagi, gangguan penglihatan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang.
Perhatian mengenai pentingnya kesehatan mata anak akan membuahkan peningkatan yang bermakna bagi perkembangannya baik di masa kini maupun di masa depan. Gangguan penglihatan akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan anak. Penelitian menunjukkan, mengatasi gangguan penglihatan dengan memberikan kacamata koreksi dapat mengurangi kegagalan pendidikan anak hingga 44 %.
Perlu dijalankan pemeriksaan mata secara rutin berkesinambungan, serta tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan mata. Pemeriksaan mata perlu dilakukan pada saat anak berusia 3 tahun, kemudian ketika akan mulai bersekolah, dan setelah itu secara rutin setiap 2 tahun sekali.
Terhadap gangguan penglihatan perlu tersedia pelayanan kesehatan mata yang terjangkau agar dapat ditangani sedini mungkin. Kemudian mengingat semakin tingginya tingkat kelainan refraksi pada anak dan remaja, maka perlu disediakan kacamata koreksi bagi yang membutuhkan.
Selain itu, secara simultan perlu pula dilaksanakan anjuran menjaga kesehatan mata seperti dalam membaca, aktivitas di depan layar monitor, serta perlindungan mata terhadap risiko kecelakaan. Di samping itu juga perlu juga penyadaran untuk tidak merasa enggan bila harus memakai kacamata koreksi.
World Sight Day 2024: Love Your Eyes Kids
Setiap tahun pada hari kamis minggu ke dua bulan oktober diperingati sebagai Hari Penglihatan Sedunia. Tahun ini, Hari Penglihatan Sedunia berlangsung pada 10 0ktober 2024.
Peringatan Hari Penglihatan Sedunia pada tingkat internasional diselengarakan oleh IAPB (International Agency for the Prevention of Blindness), suatu organisasi yang berafiliasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sedang di Indonesia dikoordinasi Kementerian Kesehatan.
Hari Penglihatan Sedunia merupakan kesempatan untuk meningkatkan perhatian serta kesadaran terhadap kesehatan mata. Selain itu juga diharapkan dapat menggugah para pengambil keputusan mengenai pentingnya kesehatan mata.
Tema Hari Penglihatan Sedunia tahun 2024 adalah Sayangi Mata Anak (Love Your Eyes Kids). Tema ini diharapkan tidak hanya bergema pada kesempatan peringatan Hari Penglihatan Sedunia, tapi tema ini akan menjadi topik kampanye yang berlangsung sepanjang tahun 2024.
Dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia di berbagai negara, termasuk di Indonesia, diselenggarakan berbagai kegiatan seperti kampanye kesehatan mata, penyebaran pesan kesehatan mata melalui sosial media, seminar, diskusi, talk show, webinar, perlombaan, serta bakti sosial pemeriksaan mata, hingga operasi katarak.
Sebagai pelaksana bukan hanya dari kalangan profesi kesehatan mata, namun juga melibatkan institusi pendidikan, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, serta masyarakat luas.
Kesehatan Mata Anak di Indonesia
Pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2020, ditetapkan target penanggulangan gangguan penglihatan di Indonesia pada tahun 2030 yaitu penurunan prevalensi gangguan penglihatan sebesar 25 % dari prevalensi di tahun 2017. Strategi pelaksanaannya dijabarkan dalam Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan di Indonesia Tahun 2017-2030.
Berdasarkan peta jalan tersebut, penanggulangan gangguan penglihatan di lndonesia terdiri atas penanggulangan gangguan penglihatan akibat katarak dan gangguan penglihatan lainnya yang meliputi kelainan refraksi, retinopati diabetikum, glaukoma, retinopati prematuritas, dan low vision. Khusus di bidang kesehatan mata anak dilaksanakan program untuk menjamin terkoreksinya penglihatan anak usia sekolah yang mengalami kelainan refraksi.
Prioritas program kesehatan mata anak dan remaja berdasarkan kelompok umur meliputi :
– Bayi : deteksi dini katarak kongenital dan retinopati prematuritas
– Balita : deteksi dini katarak dan kelainan refraksi
– Anak-anak : deteksi dini kelainan refraksi
– Remaja : deteksi dini kelainan refraksi
Survei yang dilakukan PERDAMI (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia) pada 2023 terhadap siswa SD di Jakarta mendapatkan 40,5 % siswa mengalami kelainan refraksi. Dari siswa yang terdiagnosis kelainan refraksi, 54% mengalami kesulitan belajar, 38% terganggu dalam berolahraga, dan 19% sulit untuk melihat anak tangga. Penyebab tingginya kelainan refraksi pada siswa SD tersebut diperkirakan karena peningkatan penggunaan layar monitor dan gawai.
Berdasarkan kenyataan tersebut, kesehatan mata tidak dapat diabaikan bahkan diharapkan semakin mendapatkan perhatian.
Dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia 2024, Kementerian Kesehatan mengajak para pemangku kepentingan untuk memprioritaskan kesehatan mata, serta diingatkan agar masyarakat dapat meningkatkan kesadaran dan peduli terhadap kesehatan mata.
Perlu ditingkatkan penanggulangan gangguan penglihatan yang selama ini dijalankan dengan mengedepankan upaya promotif dan preventif terutama melalui pengendalian faktor risiko, skrining dan deteksi dini gangguan penglihatan pada kelompok berisiko, serta penguatan akses masyarakat pada layanan kesehatan mata yang komprehensif.
Selain itu juga tidak lepas dari upaya kuratif maupun rehabilitatif untuk keberhasilan program kesehatan mata. (Penulis adalah staf pengajar Akademi Refraksi Optisi Kartika Indra Persada Jakarta)
Meimonews.com – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17, Rukun Keluarga Mantan Guru dan Pegawai Tatausaha (RKMGTU) SMA Negeri 1 (Smansa) Manado menggelar Sukuran di salah satu rumah makan di Teterusan, Minahasa Utara, Selasa (17/9/2024).
Acara syukuran diawali ibadah yang dipimpin Pdt. Vicky Piri, S.Th dan puji-pujian dari para pengurus dan anggota RKMGTU Smansa Manado yang dibagi beberapa kelompok, beberapa alumni siswa serta Kepala Sekolah dan guru Smansa.
Selain itu, pemasangan lilin, pemotongan kue dan penyerahan bunga ulang tahun, penjelasan tentang sejarah kehadiran RKMGTU oleh Betsy Luntungan, makan siang bersama serta atraksi hiburan lainnya.
Ketua RKMGPT Smansa Manado Lolombulan dalam sambutannya mengungkan perjalanan organisasi/rukun ini termasuk perkembangan keanggotaannya
Anggota rukun ini, menurut mantan pembina Pramuka ini tercatat 70-an orang, namun karena ada yang sudah meninggal maka saat ini tinggal 50 orang.
Sebelumnya, sambung mner Lolombulan (sapaan akrabnya), aktivitas/kegiatan rukun ini hanya terbatas, tapi sekarang sudah ramai (banyak aktivitaa/kegiatan).
Ia bersyukur karena rukun ini terus berjalan dan kebersamaan teeus terjaga.
Turut memberikan sambutan Kadis Perkim Sulut Alex Watimena (mewakili alumni siswa Smansa Manado), dan Kepala Smansa Manado Jemmy Jeremias.
Suasana kebersamaan dan persaudaraan terlihat pada acara yang mengusung tema Kerukunan sebagai Bingkai Persaudaraan ini. Mulai dari kedatangan di lokasi hingga acara selesai. (Fer)
Meimonews.com – Minahasa Utara di bawah kepemimpinan Bupati Joune JE Ganda dan Wakil Bupati Kevin W. Lotulung (JGKWL) kembali mengukir prestasi penting. Kali ini terkait dengan penangganan dan pencegahan stunting.
Stasiun TV nasional Kompas TV memberikan Anugerah Daerah Peduli Stunting dan kesehatan kepada Kabupaten Minahasa Utara karena komitmen dan kerja keras yang telah ditunjukkan.
Anugerah Kabupaten Peduli Stunting dan Kesehatan tersebut diterima Bupati Minut Joune JE Ganda yang diserahkan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam acara puncak HUT ke-13 Kompas TV di Tribrata Hotel dan Convention Jakarta, Rabu (11/9/2024)
Menariknya dan menjadi kebanggaan, Minut satu-satunya Kabupaten di Sulut yang menerima penghargaan peduli stunting dan kesehatan di Sulut. Bahkan pada tahun 2023 Kompas TV memberikan anugerah di bidang Pariwisata.
“Puji Tuhan, apresiasi ini merupakan prestasi dan kerja keras seluruh jajaran Pemkab dan dukungan masyarakat Minahasa Utara tampa terkecuali.” ujar Bupati kepada wartawan, usai menerima anugerah tersebut.
Bupati menjelaskan, upaya mengatasi dan mencegah stunting merupakan salah satu program prioritas yang berkelanjutan.
“Berkat keseriusan OPD terkait dan dukungan masyarakat keberhasil Pemkab Minut menurunkan angka Stunting diatas rata-rata nasional” ujarnya.
Melihat capaian selama tiga tahun terakhir bersama wakilnya Kevin W. Lotulung, Bupati Joune optimis capaian itu akan terus meningkat dan jauh di atas daerah lain di Sulut bahkan tingkat nasional.
“Saya optimis angkat keberhasilan penurunan angkat stunting di Minut bakal capai satu digit tahun 2024 ini,’ sebut Bupati seraya menambahkan, juri yang menilai penganugerahan ini merupakan para profesional, kredibel dan independen.
Di bidang kesehatan, kepemimpinan JGKWL sangat terlihat jelas kemajuannya, baik fisik maupun SDM tenaga kesehatan.
Di mana hampir semua Puskesmas dan Puskesmas pembantu (Pustu) dalam layak dari sisi peralatan dan tenaga kesehatan serta sarana pendukung lainnya seperti kendaraan ambulance, Puskesmas bergerak yang sangat banyak membantu masyarakat perbatasan.
Penganugerahan Kabupaten Peduli Stunting dan Kesehatan kepada Kabupaten Minahasa Utara oleh Menkes RI ini terbilang sangat istimewa, prestisius dan bersejarah pasalnya di hadiri dua orang mantan Wapres RI yakni Jusuf Kalla dan Murdiono, Ketua DPR RI Puan Maharani Kapolri, Panglima TNI.
Selain itu, sejumlah Menteri Kabinet bersatu antara lain Mendagri, Meskeu, Menteri lingkungan hidup, serta sejumlah mantan Menteri yakni mantan Menkopolhukam Mahfud MD dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (GL/Fer)
Meimonews.com – Sebanyak 60-an siswa dan beberapa guru SMA Negeri 8 Manado (Smandel) pimpiman Mediatrix N. Ngantung ikut Pelatihan Satgas dan Relawan Anti Narkoba di aula sekolah, Jumat (19/11/2021).
Pelatihan hasil kerjasama Smandel dan Perhimpunan Putra Putri (PPP) Brimob ini menampilkan narasumber Kepala BNN Sulut Brigjen Pol. J. Victor Lasut dan Ketua PPP Brimob Lexie Kalesaran.
Lasut membawakan materi tentang Kebijakan dan Strategi dalam Upaya P4GN sementara Kalesaran membawakan materi Kerelawanan, Satgas dan Rencana Aksi.
Dalam pemaparan materinya, Lasut antara lain menjelaskan tentang apa itu narkoba, jenis-jenis dan efek pemakaiannya, modus operandi penyebaran narkoba, upaya pencegahan, pemberantasan dan Rehabilitasi yang telah dilakukan BNN.
Sementara Kalesaran menjelasan tentang apa itu kerelawanan dan satgas disertai contoh, rencana aksi nasional P4GN serta apa saja yang akan dibuat satgas dan relawan dalam kaitannya dengan upaya P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).
Setelah pelatihan ini, sebut Kalesaran, akan ada tindak lanjut untuk mempersiapkan Smandel Bersinar yang akan dicanangkan dalam waktu dekat.
Kelesaran mengapresiasi perhatian dan dukungan Kepala Smandel Mediatrix N. Ngantung dalam upaya P4GN termasuk di sekolah yang dipimpinnya.
Sebelum penyampaian materi, Waksepsek Erwin Linelejan (mewakili Kepsek Mediatrix N. Ngantung yang hari ini mengikuti kegiatan Sekolah-sekolah Penggerak di Minut) melantik Pengurus Satgas Anti Narkoba Smandel.
Pengurus yang dilantik berdasarkan SK Kepsek antara lain terdiri dari Ketua Gabriel Wulur, tiga orang Wakil Ketua, Sekretaris Loveliana Tatebale, seorang Wakil Sekretaris, Bendahara Nekesha Likliwatil dan enam Anggota.
Berapa guru menjadi Penasehat di antaranya Jenny Paulus (Wakepsek dan Ketua Panitia Pelatihan), Ronald Rondonuwu, Ellen Rattu dan Senny Sambouw
Kegiatan pelatihan turut didukung BNN Sulut. Nampak hadir dari BNN antara lain Koordinator Bidang P2M Sam G. Repy, Terry Tikoalu, Dian dan Udin. (af)
Meimonews.com – Gubernur Sulut Prof. Dr. (Hc). Olly Dondokambey, SE berharap kepada Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Sulut untuk terus menjadi agen perubahan yang inspiratif dan berdampak positif bagi masyarakat.
“Teruslah berinovasi dan berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan. Semoga semangat dan dedikasi yang telah ditunjukkan selama 100 tahun ini dapat terus berlanjut dan semakin menguat di masa mendatang,” pinta Gubernur dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kadis Pertanian dan Peternakan Sulut Wilhelmina Jasinta Nova Pangemanan, S.Pt, M.Si pada acara puncak Peringatan 100 Tahun WKRI di Lapangan Pohon Kasih Kompleks Megamas Manado, Sabtu (29/6/2024).
Gubernur mengakui kontribusi WKRI termasuk WKRI Sulut bagi pembangunan bangsa tidaklah kecil. Di Sulut kontribusi itu terlihat pula dalam bentuk sinergitas dengan pemerintah dalam bidang pembangunan.
Oleh karena itu, Gubernur mengajak seluruh anggota WKRI terus bersinergi dengan pemerintah dalam setiap lini pembangunan. Terutama dalam upaya meningkatkan kualitas manusia Sulut melalui pendidikan generasi muda.
Pendidikan, menurutnya, adalah fondasi utama dalam upaya membangun bangsa yang kuat dan bermartabat. Dengan kolaborasi yang erat, kita dapat menciptakan generasi penerus yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global.
Atas nama Pemerintah Daerah Sulut dan pribadi, Gubernur menyampaikan selamat kepada seluruh anggota WKRI yang telah mencapai usia seabad. Usia yang penuh dengan dedikasi, komitmen dan perjuangan dalam membangun karakter bangsa yang beradab.
Perayaan 100 tahun WKRI ini, menurut Gubernur, memiliki makna yang mendalam. Seabad bukanlah waktu yang singkat. Ini adalah bukti nyata dan keteguhan, kesetiaan dan dedikasi WKRI dalam mengembang visi dan misi organisasi.
Terkait tema yang diusung dalam peringatan 100 tahun ini yakni Geraknya budi, membangun pribadi, mewujudkan peradaban kasih, bagi Gubernur sangatlah relevan dan bermakna. “Esensi 100 tahun Wanita Katolik adalah perjalanan panjang dalam mengamalkan nilai-nilai moral dan etika yang luhur,” sebutnya.
Dalam konteks ini, jelas Gubernur, geraknya budi, mencerminkan dinamika kebijaksanaan yang selalu berkembang. Membangun pribadi berarti menciptakan individu yang berintegritas. Mewujudkan peradaban kasih adalah tujuan akhir dari segala upaya yaitu membangun masyarakat yang penuh kasih dan harmonis.
Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Manado RD Agus Sumarauw dalam sambutannya mewakili Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC mengatakan, ada rasa bangga bahwa 100 tahun yang lalu ada awam Katolik R. Ay Maria Suryadi Darmosaputro Sasradiningrat (RA Sulastri) telah melihat jauh ke depan tentang kiprah kaum wanita. Beliau ingin meningkatkan martabat wanita Indonesia atas dasar iman Katolik.
RA Sulastri, menurut Pastor Agus, menginginkan supaya wanita Katolik Indonesia dapat menjadi anggota gereja yang beriman dan militan dan anggota masyarakat yang berkarakter dan penuh tanggung jawab seperti, antara lain terbaca pada mars WKRI. Maka dia mendirikan suatu organisasi wanita Indonesia yang Katolik (WKRI -red).
“Sungguh amat membanggakan inisiatif dan lebih membahagiakan lagi bahwa sesudah 100 tahun, ormas ini telah tumbuh dan berkembang dengan pesat,” ujar mantan Prokur Keuskupan Manado dan Pastor Paroki Hati Tersuci Maria Katedral Manado ini.
Ormas WKRI ini, sebutnya, adalah organisasi Katolik yang benar-benar hidup, berjalan lancar dan berkembang terus dan selalu eksis sepanjang tahun. Semboyan Pro ecclesia et patria amat mewarnai ormas ini yang hidup dan aktif terus di Keuskupan Manado.
Partisipasinya dalam karya pastoral gereja amat nyata. Mereka adalah mitra yang amat aktif bagi para pastor. Mereka bukan hanya aktif dalam karya-karya sosial kemasyarakatan tetapi juga ambil bagian banyak dalam perayaan liturgi gereja dan bentuk-bentuk karya pewartaan lain.
“Kita berharap, organisasi ini akan semakin solid, tumbuh dan berkembang lebih subur. Semoga para anggota semakin bersatu dan semakin mendalami cita-cita founding mothers (ibu pendiri),” ujar Pastor Paroki Raja Damai Tikala sekaligus Penasehat Rohani WKRI Cabang Raja Damai Tikala Manado ini.
Semoga lewat WKRI, semua anggota dibentuk menjadi pribadi-pribadi yang matang sebagai anggota masyarakat, anggota gereja dan anggota inti keluarga. Hal ini perlu supaya dapat berjalan bersama semua orang lain untuk bisa membangun pribadi-pribadi dan bersama mewujudkan peradaban kasih di bumi Indonesia sebagaimana tema perayaan mulai ini.
Ketua Panitia Pelaksana Neltje Eman (Presidium 1 DPD WKRI Sulut) dalam laporannya menjelaskan kegiatan-kegiatan yang telah panitia laksanakan dalam rangka 1 abad WKRI, yang jatuh pada 26 Juni.
Di antaranya, Jalan salib di Bukit Doa Mahawu, Penghijauan di beberapa kabupaten/kota, Pembukaan Doa Rosario Mei 2022, misa dan Paskah bersama di Bukit Doa Kelong Kakaskasen, Doa Rosario bersama Oktober 2022 di Bukit Doa Mahawu, Paskah bersama 2023 dan lomba jalan sehat di Kawasan Megamas.
Lomba line dance, penanam pohon, gotong royong, pembuatan MCK umum dan bedah rumah, Memberikan bansos kepada korban erupsi Gunung Ruang, bansos tanah longsor dan banjir bandang, kunjungan sosial ke panti asuhan, seminari-seminari, panti tuna grahita, panti werda.
Sambutan dari Gubernur Sulut dan Vikjen Keuskupan Manado itu merupakan bagian dari rangkai acara puncak peringatan 100 Tahun WKRI yang diselenggarakan WKRI Sulut pimpinan Meity Rampengan (Ketua Presidium DPD).
Momen acara puncak ini diawali perarakan perarakan, misa syukur, sambutan-sambutan, peluncuran buku kenangan 100 tahun WKRI, pelepasan balon ke udara, penampilan tampilan selendang biru, makan bersama dan defile.
Perarakan bendera merah putih dan vandel WKRI diawali pemain drum band, kemudian Ketua dan Wakil Ketua WKRI Cabang, DPD WKRI, Panitia Pelaksana, Putra Putri Altar dan para imam/pastor, yang berjumlah sekitar 180 orang.
Selanjutnya misa syukur yang dipimpin Vikjen Keuskupan Manado RD Agus Sumarauw dan di dampingi 20-an imam/pastor.
Usai misa, dilanjutkan sambutan-sambutan, peluncuran buku kenangan 100 tahun WKRI, pelepasan balon ke udara, penampilan tampilan selendang biru, makan bersama dan defile yang akan diikuti 8.000-an anggota WKRI dari 55 Cabang.
Turut hadir pada acara puncak ini, di antaranya Kadis Pertanian dan Peternakan Sulut mewakili Gubernur Sulut, Pembimaskat Kanwil Depag Sulut Joula Makarawung, sejumlah pastor, suster, frater, bruder, Pimpinan ormas/organisasi kategorial gereja seperti PK, PMKRI, ISKA, KBK dan LC, sejumlah undangan lainnya seperti Ketua WKI Sinode GMIM Pnt Nining Lumanaw, Pimpinan Dharma Wanita Sulut.
Terselenggaranya kegiatan-kegiatan dalam rangka 100 Tahun WKRI ini, menurut Sekretaris Panitia Pelaksana Emy Maturbongs, dikarenakan adanya penyelenggaraan Tuhan dan dukungan dari banyak pihak termasuk pimpinan Keuskupan Manado dan jajarannya (Kevikepan dan paroki), Pemda, pihak sponsor, internal WKRI di daerah ini (DPD, DPC dan Pengurus Ranting) termasuk teman-teman panitia dan lainnya.
DPD yang dipimpin Panitia, sebut Emi, tak menyangka pada acara puncak dihadiri 10.000-an orang, bukan hanya anggota WKRI tapi juga keluarganya serta undangan lainnya dan umat Katolik.
“Puji syukur kepada Tuhan karena dengan penyelenggaraanNya dan didukung banyak pihak, acara dalam rangka 100 Tahun Wanita Katolik RI yang diselenggarakan DPD WKRI Sulut lewat panitia pelaksana dapat berjalan dengan baik, lancar dan sukses. Terima kasih untuk semuanya itu,” ujarnya di dampingi Wakil Ketua Panitia Telly Mathilda Kapoh (Presidium 2 DPD WKRI Sulut) kepada Meimomews.com, usai acara puncak. (lk)
Meimonews.com – Sekitar 10.000 orang akan semarakkan puncak Peringatan 100 tahun Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) yang diselenggarakan DPD WKRI Sulut di Lapangan Pohon Kasih Kompleks Megamas Manado, Sabtu (29/6/2024).
Mereka yang akan semarakkan acara peringatan yang mengusung tema Geraknya budi, membangun pribadi mewujudkan peradaban kasih ini adalah perwakilan WKRI Ranting, Cabang dan Daerah serta undangan lainnya termasuk para imam/pastor, frater, suster dan bruder.
Ada sejumlah acara yang diadakan pada puncak hari jadi organisasi kemasyarakatan Katolik ini, yang jatuh pada 26 Juni.
Di antaranya perarakan, misa syukur, sambutan-sambutan, peluncuran buku kenangan 100 tahun WKRI, pelepasan balon ke udara, penampilan tampilan selendeng biru, makan bersama dan defile.
Perarakan bendera merah putih dan vandel WKRI diawali pemain drum band, kemudian Ketua dan Wakil Ketua WKRI Cabang, DPD WKRI, Panitia Pelaksana, Putra Putri Altar dan para imam/pastor, yang diperkirakan berjumlah 180 orang.
Selanjutnya misa syukur yang akan dipimpin Vikjen Keuskupan Manado RD Agus Sumarauw dan di dampingi sekitar 30 imam/pastor.
Usai misa, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, peluncuran buku kenangan 100 tahun WKRI, pelepasan balon dan burung merpati ke udara, penampilan tampilan selendang biru, makan bersama dan defile yang akan diikuti sekitar 8.000 orang.
Untuk kesiapan acaranya, panitia yang terdiri dari, antara lain Neltje Eman (Ketua), Telly Kapoh (Wakil Ketua) dan Emy Maturbings melaksanakan gladi resik di lokasi acara puncak, Jumat (28/6/2024). (lk)