Oleh :
Anderson Guntur Kumenaung
Meimonews.com – Setidaknya, ada dua masalah nasional yang ditenggarai melibatkan para petinggi negara.
Pertama, ekspor gelap nikel untuk mendapatkan pinjaman gelap Cina yang kemudian dibayar dengan pencetakan uang baru oleh Bank Indonesia. Kedua, issue ‘Medan’ yang diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi, termasuk kasus AGK (mantan Gubernur Provinsi Maluku Utara. Selain itu, hutang BUMN yang dijamin dengan APBN terindikasi pelanggaran terhadap Keppres 73.
Dampak situasi nasional ini, antara lain mundurnya Ketua Umum Partai Golkar Pusat Airlangga Hartarto. Hal ini merubah konstalasi dukungan terhadap calon Gubernur (Cagub) Sulut 2024.
Apakah partai Golkar konsisten mendukung Cagub Sulut E2L-Mikha atau menarik dukungannya ? Kepasangan calon manakah dukungan partai Golkar ‘berlabuh’ ?
Menurut kalkulasi para pegiat politik Sulut, situasi ini berdampak luas dan merubah performa dukungan terhadap pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur. Partai pemenang Pemilu legislatif (PDIP) diperkirakan mengevaluasi pasangan Drs. Steven Octavianus Estefanus Kandouw – Ir. Rita Maya Tamuntuan, apakah dipertahankan atau lebih melirik Rita-YSK.
Jika memilih Rita-YSK maka kualisi PDIP-Gerindra ‘mampu’ menyaingi E2L-Mikha yang didukung partai Demokrat, PSI, PKS dan kemungkinan Perindo.
Hasil survei dari lembaga survei bereputasi menghasilkan keunggulan signifikan E2L tanpa Mikha. Semakin menguat jika dipasangkan dengan Mikha pada kisaran 60-an sampai mencapai 80-an persen.
Dapatkah Paslon Gubernur dan calon Wakil Gubernur koalisi PDIP-Gerindra mampu mengejar angka survei E2L dalam waktu kurang lebih 3 bulan ?
Pada kondisi ini, para pesaing E2L dalam perebutan Sulut 01 perlu mengerakkan dana dan daya serta memanfaatkan strategi tepat dalam kompetisi ini.
Ada beberapa pandangan pengamat Sulut dalam menaikan hasil survei 2 persen, dibutuhkan biaya sekitar 3 miliiar untuk kurun waktu 2-3 bulan.
Jika pendapat tersebut didukung referensi ilmiah dan mengandung kebenaran, maka perlu kekuatan ekstra bagi para pesaing untuk ‘nendekati’ hasil survei Dr. dr. Elly Engelbert Lasut, ME (E2L).
Pada tanggal 27-29 Agustus 2024 dibuka oleh KPU pendaftaran pasangan para bakal calon (Balon) Gubernur, Balon Walikota dan Balon Bupati se-Sulut.
Para Balon yang memenuhi syarat administrativ, akan ditetapkan sebagai calon Gubernur, calon Walikota, calon Bupati se-Sulawesi utara. Penetapan calon Gubernur, Walikota, dan Bupati akan ‘ematahkan’ isu spekulatif lawan ‘kotak kosong!’
Selanjutnya siapakah pasangan calon gubernur lawan E2L-Mikha ? Wagub Sulut Steven Kandouw (SK) memiliki kekuatan mumpuni dalam perhelatan Pilgub 2024. Steven Kandouw telah ‘belajar’ dalam kurun waktu mendampingi Olly Dondokambey selama 2 periode (10 tahun).
Wagub Sulut ini telah belajar politik, pemerintahan, birokrasi dan kemasyarakatan. Beliau pasti piawai ketika terpilih menjadi Gubernur 2024-2029. Selain itu, beliau diprediksi mampu mengawal, memanfaatkan, dan menggunakan APBD secara cerdas dalam mensejahterakan masyarakat Sulut.
Dari beberapa komentar sahabat LSM, awak media dan tokoh muda, SK dinilai mampu memimpin Sulut ke depannya.
Pesaing seimbang lainnya adalah Rita-YSK atau YSK-Rita. Pasangan ini akan didukung penuh oleh Gubernur Olly Dondokambey, didukung oleh birokrat, didukung oleh ASN dan keluarga ASN, serta berpotensi didukung sebagian besar pemilih yang berasal dari Kabupaten dan Kota se-Sulut.
YSK adalah orang dekat Presdien terpilih, berpotensi didukung oleh warga Gerindra dan para petinggi negara. Apabila terwujud kualisi PDIP-Gerindra maka terbuka peluang bagi Conlita berpasangan dengan Steven Kandouw. Pasangan ini akan menjadi poros dan kekuatan baru, karena akan dilirik pemilih perempuan, kedua tokoh Sulut ini berepotensi memiliki keunggulan kompetitif.
Saat ini, YSK adalah Staf Ahli Kementerian Pertahanan RI, sedangkan Ir. Conny Lolita Rumondor, MS adalah Dewan Pengawas BUMN Peruri.
Dalam hitungan peluang hasil survei, SK mendekati angka 30-an, pada waktu bersamaan E2L mendekati 60-an persen. Pilihan Wagub bagi SK adalah dr. Fransiscus Andi Silangen, Sp.B, KBD, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Sulut.
Andi, sapaan akrab Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Unsrat Manado ini adalah salah satu putra terbaik asal Nusa Utara berprofesi sebagai dokter dan pelayan rohani.
Pilihan Wagub SK yang juga berpeluang berasal dari Bolaang Mongondow Raya Ir. Tatong Bara atau Dr. Asripan Nani, yang saat ini adalah Plt Walikota Kotamobagu. Dalam hitungan capaian pemilih jumlah pemilih Bolmong Raya lebih besar dari jumlah pemilih Nus Utara.
Posisi Jenderal Komaling (YSK) menghadapi situasi dilematis namun peluangnyantetap terbuka lebar. YSK segera menetapkan pasangan, mempersiapkan pendaftaran, dan memperkuat promosi untuk menambah dukungan warga Sulut.
Apakah YSK-Victor ataukah YSK-Tatong ? Kedua calon Wakil Gubernur Victor Mailangkay atau Tatong Bara keduannya merupakan politisi Nasdem yang handal sehingga diprediksi mampu melipatgandakan dukungan bagi YSK yang adalah putra Kakas, Minahasa.
Pilihan yang tidak kalah baiknya bagi YSK adalah ‘mengalah’ menjadi wakil calon Gubernur Ir. Rita Maya Tamuntuan. Bagaimanakah kesempatan dan peluang Waraney-Carlo atau Carlo-Waraney ?
Dalam perhelatan politik nasional peluang pasangan mantan Pangdam dan mantan Kapolda Sulut ini terbuka lebar dengan syarat segera dan berusaha mengantongi rekomendasi SK partai lalu mendaftar di KPU Sulut.
Sosialisasi dan promosi menarik pendukung menjadi kerja selanjutnya. Tentunya promosi, survei dari lembaga bereputasi perlu segera dilakukan.
Berbagai fakta dalam kontestasi Pilpres, Pilgub, Pilwako dan Pilbup serta Pilcaleq di Tanah Air didominasi kekuatan utama yaitu ‘kekuasaan’ dan ‘uang.’
Dapatkah larangan terhadap politik uang (money politics) diwujudkan pada Polgub 2024 ? Banyak pihak tidak yakin alias tidak percaya sama sekali. Pilgub 2024 akan menjadi ajang pertarungan kekuasaan dan kekayaan.
Kekuasaan dapat dan pasti dapat mempengaruhi pilihan politik dalam proses maupun hasil. Penguasa yang dicintai masyarakat akan cenderung diwujudkan dalam pilihan yang diarahkan oleh penguasa.
Selajutnya ‘pamer’ kekayaan oleh para calon akan menjadi tantangan bagi arahan kekuasaan. Kekayaan adalah salah satu faktor yang kuat mempengaruhi suara pemilih. Pilgub 2024 adalah pesta politik yang diwarnai kesulitan ekonomi dunia maupun Indonesia termasuk Sulut.
Money politics tidak mungkin dicegah karena menjadi alat secara ekonomi dalam mencapai distribusi kekayaan (distribusi pendapatan). Pengeluaran para calon akan diterima sebagai pemasukan bagi masyarakat Sulut dalam situasi lemahnya daya beli masyarakat Sulut.
Apabila diasumsikan paslon E2L-MEP berhadapan dengan SK-Andi, di poros lainnya ada Rita-YSK atau YSK-Asripan, dan pemilihan Gubernur Sulut dilaksanakan besok (14 agustus 2024) maka pemenangnya adalah E2L-MEP.
Jika spekulasi skenario kotak kosong terjadi maka Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut 2024-2029 adalah Rita-YSK, atau Carlo-Waraney. (Penulis adalah akademisi dan pemerhati ekonomi pembangunan)