Oleh :

RP Eduardus Besembun MSC

Meimonews com – Keyakinan Gereja bahwa seperti Yesus, putranya diangkat ke Surga, demikian Maria Diangkat ke Surga karena dia adalah Bunda Tuhan Yesus.

Sebagaimana Maria mengandung Yesus oleh Roh Kudus, demikian Maria pun berkenan di hadapan Tuhan sebagai wanita yang dirahmati secara istimewa olehNya untuk menjadi Bunda Tuhan yang telah menjadi manusia di dalam dan melalui Yesus.

Dengan demikian, bicara tentang Yesus, tak dapat dipisahkan dengan Bunda Maria. Dialah orang pertama yang percaya pada Yesus. Kaeena itu Maria disebut Bunda Gereja karena ia menjadi ibu bagi setiap orang yang percaya kepada putranya.

Hal ini ditulis oleh Injil Yohanes bahwa ketika Yesus melihat ibuNya dan murid kesayangan disampibgNya, Ia berkata kepada Maria,” Ibu, inilah anakmu! Dan kepada murid kesayangan, Ia berkata,” Inilah ibumu!

Jadi perayaan hari ini (Hari Raya Maria Diangkat ke Surga) mau menegaskan kepada kita bahwa melalui Bunda Maria, kita sampai pada Yesus, putranya.

Dengan kata lain, melalui teladan iman Bunda Maria, kita selalu menyiapkan hati utk meneriman kehadiran Tuhan Yesus dalam seluruh hidup.kita.

Dan, melalui teladan iman Maria, kita diundang Tuhan Yesus untuk mengabdi sesama dengan rendah hati sebagai hambaNya.

Kedua hal ini dapat terwujud, jika kita tak pernah berhenti.memohon kpd Bunda Maria dalam setiap doa rosario kepadanya. Amin.

Oleh :
Anderson Guntur Kumenaung

Meimonews.com – Setidaknya, ada dua masalah nasional yang ditenggarai melibatkan para petinggi negara.

Pertama, ekspor gelap nikel untuk mendapatkan pinjaman gelap Cina yang kemudian dibayar dengan pencetakan uang baru oleh Bank Indonesia. Kedua, issue ‘Medan’ yang diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi, termasuk kasus AGK (mantan Gubernur Provinsi Maluku Utara. Selain itu, hutang BUMN yang dijamin dengan APBN terindikasi pelanggaran terhadap Keppres 73.

Dampak situasi nasional ini, antara lain mundurnya Ketua Umum Partai Golkar Pusat Airlangga Hartarto. Hal ini merubah konstalasi dukungan terhadap calon Gubernur (Cagub) Sulut 2024.

Apakah partai Golkar konsisten mendukung Cagub Sulut E2L-Mikha atau menarik dukungannya ? Kepasangan calon manakah dukungan partai Golkar ‘berlabuh’ ?

Menurut kalkulasi para pegiat politik Sulut, situasi ini berdampak luas dan merubah performa dukungan terhadap pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur. Partai pemenang Pemilu legislatif (PDIP) diperkirakan mengevaluasi pasangan Drs. Steven Octavianus Estefanus Kandouw – Ir. Rita Maya Tamuntuan, apakah dipertahankan atau lebih melirik Rita-YSK.

Jika memilih Rita-YSK maka kualisi PDIP-Gerindra ‘mampu’ menyaingi E2L-Mikha yang didukung partai Demokrat, PSI, PKS dan kemungkinan Perindo.

Hasil survei dari lembaga survei bereputasi menghasilkan keunggulan signifikan E2L tanpa Mikha. Semakin menguat jika dipasangkan dengan Mikha pada kisaran 60-an sampai mencapai 80-an persen.

Dapatkah Paslon Gubernur dan calon Wakil Gubernur koalisi PDIP-Gerindra mampu mengejar angka survei E2L dalam waktu kurang lebih 3 bulan ?

Pada kondisi ini, para pesaing E2L dalam perebutan Sulut 01 perlu mengerakkan dana dan daya serta memanfaatkan strategi tepat dalam kompetisi ini.

Ada beberapa pandangan pengamat Sulut dalam menaikan hasil survei 2 persen, dibutuhkan biaya sekitar 3 miliiar untuk kurun waktu 2-3 bulan.

Jika pendapat tersebut didukung referensi ilmiah dan mengandung kebenaran, maka perlu kekuatan ekstra bagi para pesaing untuk ‘nendekati’ hasil survei Dr. dr. Elly Engelbert Lasut, ME (E2L).

Pada tanggal 27-29 Agustus 2024 dibuka oleh KPU pendaftaran pasangan para bakal calon (Balon) Gubernur, Balon Walikota dan Balon Bupati se-Sulut.

Para Balon yang memenuhi syarat administrativ, akan ditetapkan sebagai calon Gubernur, calon Walikota, calon Bupati se-Sulawesi utara. Penetapan calon Gubernur, Walikota, dan Bupati akan ‘ematahkan’ isu spekulatif lawan ‘kotak kosong!’

Selanjutnya siapakah pasangan calon gubernur lawan E2L-Mikha ? Wagub Sulut Steven Kandouw (SK) memiliki kekuatan mumpuni dalam perhelatan Pilgub 2024. Steven Kandouw telah ‘belajar’ dalam kurun waktu mendampingi Olly Dondokambey selama 2 periode (10 tahun).

Wagub Sulut ini telah belajar politik, pemerintahan, birokrasi dan kemasyarakatan. Beliau pasti piawai ketika terpilih menjadi Gubernur 2024-2029. Selain itu, beliau diprediksi mampu mengawal, memanfaatkan, dan menggunakan APBD secara cerdas dalam mensejahterakan masyarakat Sulut.

Dari beberapa komentar sahabat LSM, awak media dan tokoh muda, SK dinilai mampu memimpin Sulut ke depannya.

Pesaing seimbang lainnya adalah Rita-YSK atau YSK-Rita. Pasangan ini akan didukung penuh oleh Gubernur Olly Dondokambey, didukung oleh birokrat, didukung oleh ASN dan keluarga ASN, serta berpotensi didukung sebagian besar pemilih yang berasal dari Kabupaten dan Kota se-Sulut.

YSK adalah orang dekat Presdien terpilih, berpotensi didukung oleh warga Gerindra dan para petinggi negara. Apabila terwujud kualisi PDIP-Gerindra maka terbuka peluang bagi Conlita berpasangan dengan Steven Kandouw. Pasangan ini akan menjadi poros dan kekuatan baru, karena akan dilirik pemilih perempuan, kedua tokoh Sulut ini berepotensi memiliki keunggulan kompetitif.

Saat ini, YSK adalah Staf Ahli Kementerian Pertahanan RI, sedangkan Ir. Conny Lolita Rumondor, MS adalah Dewan Pengawas BUMN Peruri.

Dalam hitungan peluang hasil survei, SK mendekati angka 30-an, pada waktu bersamaan E2L mendekati 60-an persen. Pilihan Wagub bagi SK adalah dr. Fransiscus Andi Silangen, Sp.B, KBD, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Sulut.

Andi, sapaan akrab Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Unsrat Manado ini adalah salah satu putra terbaik asal Nusa Utara berprofesi sebagai dokter dan pelayan rohani.

Pilihan Wagub SK yang juga berpeluang berasal dari Bolaang Mongondow Raya Ir. Tatong Bara atau Dr. Asripan Nani, yang saat ini adalah Plt Walikota Kotamobagu. Dalam hitungan capaian pemilih jumlah pemilih Bolmong Raya lebih besar dari jumlah pemilih Nus Utara.

Posisi Jenderal Komaling (YSK) menghadapi situasi dilematis namun peluangnyantetap terbuka lebar. YSK segera menetapkan pasangan, mempersiapkan pendaftaran, dan memperkuat promosi untuk menambah dukungan warga Sulut.

Apakah YSK-Victor ataukah YSK-Tatong ? Kedua calon Wakil Gubernur Victor Mailangkay atau Tatong Bara keduannya merupakan politisi Nasdem yang handal sehingga diprediksi mampu melipatgandakan dukungan bagi YSK yang adalah putra Kakas, Minahasa.

Pilihan yang tidak kalah baiknya bagi YSK adalah ‘mengalah’ menjadi wakil calon Gubernur Ir. Rita Maya Tamuntuan. Bagaimanakah kesempatan dan peluang Waraney-Carlo atau Carlo-Waraney ?

Dalam perhelatan politik nasional peluang pasangan mantan Pangdam dan mantan Kapolda Sulut ini terbuka lebar dengan syarat segera dan berusaha mengantongi rekomendasi SK partai lalu mendaftar di KPU Sulut.

Sosialisasi dan promosi menarik pendukung menjadi kerja selanjutnya. Tentunya promosi, survei dari lembaga bereputasi perlu segera dilakukan.

Berbagai fakta dalam kontestasi Pilpres, Pilgub, Pilwako dan Pilbup serta Pilcaleq di Tanah Air didominasi kekuatan utama yaitu ‘kekuasaan’ dan ‘uang.’

Dapatkah larangan terhadap politik uang (money politics) diwujudkan pada Polgub 2024 ? Banyak pihak tidak yakin alias tidak percaya sama sekali. Pilgub 2024 akan menjadi ajang pertarungan kekuasaan dan kekayaan.

Kekuasaan dapat dan pasti dapat mempengaruhi pilihan politik dalam proses maupun hasil. Penguasa yang dicintai masyarakat akan cenderung diwujudkan dalam pilihan yang diarahkan oleh penguasa.

Selajutnya ‘pamer’ kekayaan oleh para calon akan menjadi tantangan bagi arahan kekuasaan. Kekayaan adalah salah satu faktor yang kuat mempengaruhi suara pemilih. Pilgub 2024 adalah pesta politik yang diwarnai kesulitan ekonomi dunia maupun Indonesia termasuk Sulut.

Money politics tidak mungkin dicegah karena menjadi alat secara ekonomi dalam mencapai distribusi kekayaan (distribusi pendapatan). Pengeluaran para calon akan diterima sebagai pemasukan bagi masyarakat Sulut dalam situasi lemahnya daya beli masyarakat Sulut.

Apabila diasumsikan paslon E2L-MEP berhadapan dengan SK-Andi, di poros lainnya ada Rita-YSK atau YSK-Asripan, dan pemilihan Gubernur Sulut dilaksanakan besok (14 agustus 2024) maka pemenangnya adalah E2L-MEP.

Jika spekulasi skenario kotak kosong terjadi maka Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut 2024-2029 adalah Rita-YSK, atau Carlo-Waraney. (Penulis adalah akademisi dan pemerhati ekonomi pembangunan)

Oleh :
Pastor Dismas Valens Salettia Pr

Meimonews.com – Tuhan memproses hidup seseorang bagaikan seorang penambang emas di sungai memproses endapan ‘batu hitam,’ yang diambil dari dasar sungai, ‎’dipilih’ dan ‘dilebur’ jadi logam mulia.

Banyak yang diambil, tetapi sedikit yang terpilih;‎ Yang terpilih dicuci dengan kesabaran dan ketabahan hingga nampak mulai berkilau,‎ Yang tidak terpilih pasti akan terjatuh kembali ke dalam sungai, lenyap tak berbekas dalam ‘kehanyutan ‘

Selanjutnya, yang terpilih masuk dalam proses pemurnian. Kuali panas siap melelehkannya. Siapa yang menyerah dan tidak dapat bertahan, ‎pasti akan hancur oleh panasnya kuali pemurnian. Tapi siapa yang bertahan, dialah yang teruji.

“Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.” (1Petrus 1:7)

Sesuatu yang baik datang untuk siapa yang Percaya. Sesuatu yang lebih baik datang untuk siapa yang bersabar. Sesuatu yang terbaik pasti datang untuk siapa yang tidak pernah menyerah.

Apapun yang kita hadapi di dunia ini kita sedang melalui proses pemurnian. Airmata kita tidak akan jatuh percuma. Pemderitaan kita saat inj tidak sebanding dengan hidup kekal yang sksn kita dapatkan.

“Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (2 Petrus 1:11).

Oleh : Pastor Eduardus Besembun MSC

Meimonews.com – Selamat hari minggu. Refleksi kita hari ini adalah kita ambil bagian di dalam kegembalaan Yesus.

Injil Markus menegaskan bahwa Yesus adalah gembala yg baik karena itu Dia memanggil dan mengutus para muridNya untuk ambil bagian di dalam tugas penggembalaan-Nya.

Syarat utamanya ialah sejauhmana mereka melayani umat Allah atas dasar hati yang tergerak oleh belaskasih seperti Yesus. Maka dituntut dari mereka pengorbanan diri, meski mereka harus tidak makan-minum demi melayani siapa pun yang membutuhkan.

Bagi rasul Paulus, kualitas seorang murid Yesus sebagai gembala ialah menjadi pemersatu agar tidak ada lagi konflik, atau menurut Yeheskiel, tidak ada lagi umat terserak-serak dan ditinggalkan berjuang sendiri, serta tidak akan hilang arah hdpnya, karena seorang gembala didorong oleh hati yang penuh kasih.

Dan buah dari kasih itu ialah tercipta damai, keadilan, pesaudaraan dan keutuhan ciptaan di antara mereka yang dilayani.

Meskipun demikian mutu seorang gembala seperti Yesus ditentukan oleh mencari dan menyediakan waktu tenang agar dapat merenungkan sejauhmana pelayannya itu sesuai dengan teladan hidup Yesus.

Itulah konsekuensi menjadi murid Yesus yang memiliki hati bagi mereka yang tanpa hati. Amin. (Pastor Eduardus adalah Pastor Pendamping Anak-anak Loga-loga di Bogor)

Oleh : Dismas Valens Salettia Pr

Meimonews.com – Hari ini adalah Hari Minggu Biasa XV. Satu tema yang umum untuk semua bacaan hari Minggu ini adalah “Pilihan dan tujuan Allah bagi kita sebagai murid-murid-Nya.” Ini hanya menunjukkan sifat misionaris gereja dan panggilan kita sebagai murid Kristus.

Bacaan itu mengingatkan kita bahwa pilihan Tuhan atas kita bukanlah produk kebetulan, tapi disengaja. Oleh karena itu, pada hari Minggu ini, Gereja memberi kita kesempatan yang sangat baik untuk menanyakan kepada diri kita sendiri pertanyaan-pertanyaan penting ini: “Apa tujuan Allah memilih saya sebagai murid-Nya? Apakah saya memenuhi tujuan ini?”

Dalam Amos 7:12-15, Tuhan memilih seorang petani miskin Amos untuk bernubuat di kerajaan utara Israel. Tuhan punya tujuan untuk ini. Dia tahu ada nabi di sana. Namun, mereka bukan pilihannya karena mereka telah mengkompromikan panggilan mereka. Mereka korup dan terganggu oleh materialisme. Jadi, mereka tidak lagi menyampaikan keadilan atau berbicara kebenaran.

Alih-alih berbicara untuk orang miskin dan tertindas, mereka bekerja untuk kantong, rekening, dan perut mereka. Oleh karena itu, sebagai gantinya, Tuhan memilih Amos.

Terlepas dari tentangan dan tantangan yang dia hadapi dari “para nabi yang profesional dan dibayar,’ dia memenuhi tujuan Allah untuk memilih dia. Dia tidak ternoda oleh korupsi dan materialisme pada masanya.

Paulus Efesus 1: 3-10 tidak hanya mengingatkan kita bahwa Allah memilih kita di dalam Kristus. Dia juga mengingatkan kita tentang alasan Dia memilih kita: “Untuk menjadi kudus, dan tak bernoda, dan untuk hidup dalam kasih di hadirat-Nya…. bahwa kita harus menjadi anak angkat-Nya”

Ini adalah tujuan yang jauh dari pilihan Tuhan dari kita masing-masing. Seperti yang diajarkan oleh Katekismus Baltimore yang lama kepada kita: “Tuhan membuat kita mengenal Dia, mencintai Dia dan, melayani Dia…” (q.126).

Jika kita tidak mengkompromikan tujuan utama ini, kita akan menjadi murid dan alat yang luar biasa untuk misi-Nya. Jadi, karena tidak ada murid yang hidup hanya untuk dirinya sendiri, tujuan kedua dari pilihan Tuhan atas kita adalah untuk menjangkau orang lain. Artinya, untuk mengembangkan jiwa misionaris. Bersama-sama, ini adalah tujuan akhir Tuhan untuk memilih kita.

Injil hari ini menyoroti pilihan dan tujuan Kristus bagi para murid-Nya. Kristus memanggil murid-murid-Nya dan menguatkan iman mereka melalui pengajaran dan mujizat-Nya. Dengan kata lain, Dia meluangkan waktu untuk mempersiapkan dan memelihara mereka secara rohani. Setelah itu, ia mengutus mereka sebagai utusan injil untuk mengabar kepada orang lain. Artinya, misi untuk komunitas dan dunia mereka.

Melalui ini, misi “ad intra” menjadi landasan bagi misi iklan ekstra.” Ini berarti membangun iman kita di dalam Kristus, menjalani hidup yang kudus di dalam Dia. Itu juga berarti mengembangkan semangat misionaris untuk membantu orang lain bertemu dan mengalami Kristus.

Untuk membantu murid-muridnya berhasil dan tidak kehilangan fokus dari tujuan ini, Kristus menginstruksikan mereka tentang bagaimana menjalankan misi mereka. Tentu saja, Dia mengetahui kekuatan dan pengaruh materialisme dan bahwa setiap jiwa yang terperangkap olehnya akan kehilangan fokus misinya. Itulah sebabnya dia menginstruksikan muridnya untuk menentangnya.

Ini adalah kasus Demas (mantan rekan Paulus), yang menurut Paulus, “telah mengikuti jalan dunia yang sekarang ini” (2 Tim 4:10).

Sayangnya, beberapa dari kita pendeta, imam, dan religius dan, tentu saja, umat Allah telah kehilangan fokus misi kita dengan tidak mematuhi instruksi yang diperlukan Kristus. Mungkin, ini adalah alasan kami mencapai sedikit.

Akhirnya, menaati perintah Kristus adalah cara yang pasti untuk memenuhi tujuan-Nya memilih kita sebagai murid-murid-Nya. Pada saat yang sama, mengabaikannya adalah cara termudah untuk kehilangan fokus.

Jadi, kita harus terus mengingatkan diri sendiri bahwa Tuhan memilih kita untuk suatu tujuan dan berusaha untuk mencapainya. (Penulis adalah pastor/imam diosesan Manado)

(Oleh : Dr. Paulus Januar)

Meimonews.com – Kelainan refraksi (refractive error) merupakan gangguan penglihatan yang paling banyak dialami. Diperkirakan, lebih dari setengah penduduk dunia menderita kelainan refraksi.

Secara global, kelainan refraksi menyebabkan sekitar seperlima dari seluruh kasus kebutaan. Kelainan refraksi merupakan penyebab kebutaan kedua setelah katarak.

Kelainan refraksi yang terbanyak adalah miopia (rabun jauh). Selain itu, terdapat pula hipermetropia (rabun dekat), astigmatisme (mata silindris), presbiopia (rabun dekat usia lanjut).

Miopia atau rabun jauh adalah gangguan tidak dapat melihat obyek yang jauh dengan jelas. Hipermetropia atau rabun dekat adalah gangguan tidak dapat melihat obyek yang dekat dengan jelas.
Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan penglihatan menjadi buram ataupun mengalami distorsi dalam melihat obyek yang dekat maupun jauh.

Presbiopia atau rabun dekat usia lanjut adalah gangguan pada daya akomodasi lensa mata yang berkurang, umumnya pada usia di atas 40 tahun, hingga kemampuan melihat dekat serta membaca berkurang.

Mengatasi kelainan refraksi umumnya dengan mengenakan kacamata koreksi.  Selain itu dapat dengan menggunakan lensa kontak. Kemudian, dapat pula dilakukan bedah retraktif seperti LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) maupun dapat dilakukan dengan menanamkan lensa intraokular di mata.

Berdasarkan World Report on Vision, diperkirakan di seluruh dunia terdapat 4,7 miliar orang yang mengalami kelainan refraksi dan memerlukan tindakan koreksi. Namun, ternyata, dari mereka yang mengalami kelainan refraksi, 2,7 miliar di antaranya tidak dikoreksi dan sebagian besar merupakan penduduk negara berkembang.

SPECS 2030 : Mengatasi Kelainan Refraksi dan Mengupayakan Asesibilitas Kacamata Koreksi
Pada 14 Mei 2024 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan SPECS 2030 initiative. SPECS 2030 merupakan inisiatif agar setiap orang yang membutuhkan perawatan kelainan refraksi mendapatkan pelayanan kesehatan mata yang berkualitas, terjangkau, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Dengan dilaksanakannya SPECS 2030 diharapkan dapat dicapai target global yakni pada tahun 2030 terdapat peningkatan cakupan efektif pelayanan kelainan refraksi sebesar 40 persen. Target tersebut ditetapkan pada Pertemuan Kesehatan Dunia (World Health Assembly) di tahun 2021.

SPECS 2023 dikonotasikan pada singkatan dari spectacles yang dalam bahasa Inggris berarti kacamata. Selanjutnya, program utama yang dilaksanakan dirumuskan sebagai SPECS yang merupakan akronim dari :pertama, Services : pengembangan akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mata, terutama untuk mengatasi kelainan refraksi; Kedua, Personnel : pengembangan kapasitas tenaga kesehatan mata.

Ketiga, Education : meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan mata; Keempat, Cost. mengatasi pembiayaan kacamata dan pelayanan kesehatan mata; Kelima, Surveilance: meningkatkan pengumpulan data dan penelitian

Selama ini, terdapat kebutuhan pelayanan kesehatan mata untuk mengatasi kelainan refraksi yang tidak dapat terpenuhi. Padahal terdapat cara yang tidak terlalu sulit dan relatif tidak berbiaya tinggi untuk mengatasinya yaitu dengan mengadakan kacamata untuk mengkoreksi kelainan refraksi.

SPECS 2023 terutama ditujukan agar mereka yang mengalami kelainan refraksi dan tidak dikoreksi dapat memperoleh kacamata. Dalam rangka mewujudkannya dibutuhkan kolaborasi dalam tingkat global hingga dapat terlaksana peningkatan yang signifikan dalam cakupan pelayanan kesehatan mata untuk mengatasi kelainan refraksi.

Dengan SPECS 2030 diharapkan dapat menunjang upaya agar setiap orang akan memiliki penglihatan yang baik. Dengan penglihatan yang baik maka dapat mengaktualisasikan potensi diri untuk kehidupan yang lebih baik.

Penanggulangan Kelainan Refraksi di Indonesia
Program penanggulangan kelainan refraksi di Indonesia merupakan bagian dari pelaksanaan Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan 2017-2030 yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peta jalan tersebut merupakan rencana kerja penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia untuk kurun waktu 2017-2030.

Pelaksanaan Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan 2017-2030 terintegrasi dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dijalankan oleh Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan  (BPJS Kesehatan).

Tujuan umum yang hendak dicapai adalah tersedianya pelayanan kesehatan mata yang berkualitas untuk seluruh masyarakat lndonesia yang membutuhkan tanpa adanya hambatan ekonomi sehingga setiap orang di Indonesia mempunyai penglihatan optimal dan dapat sepenuhnya mengembangkan potensi diri.

Berdasarkan Peta Jalan tersebut penanggulangan gangguan penglihatan di lndonesia dibagi menjadi dua. Pertama, mengatasi gangguan penglihatan akibat katarak yang merupakan penyebab terbesar terjadinya kebutaan. Kedua, mengatasi gangguan penglihatan bukan akibat katarak seperti kelainan refraksi, retinopati diabetikum, glaukoma, retinopati prematuritas, dan low vision. Khusus untuk kelainan refraksi prioritasnya adalah menjamin terkoreksinya penglihatan anak usia sekolah yang mengalami kelainan refraksi.

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang diselenggarakan Kementerian kesehatan pada tahun 2023, hasilnya menunjukkan disabilitas atau ketidakmampuan penglihatan dialami 0,6 persen penduduk. Sedangkan 11,7 persen penduduk menggunakan alat bantu penglihatan  kacamata, lensa kontak, dan lensa tanam.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82/2020, mengenai penanggulangan gangguan penglihatan ditetapkan target pada tahun 2030 tercapai penurunan prevalensi gangguan penglihatan sebesar 25 persen dari prevalensi di tahun 2017. (Penulis adalah staf pengajar dan Akademi Refraksi Optisi Kartika Indra Persada Jakarta)

Oleh : Lexie Kalesaran

Meimonews com – Dalam momen-momen seperti Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten atau Kota pasti akan muncul hal-hal terkait politik identitas.

Figur-figur yang mau bacalon, baiko rame atau orang mempromosikan pasti akan memunculkan seperti identitas keluarga figur untuk dijadikan isu agar orang tertarik karena punya kedekatan baik nama keluarga (fam), asal daerah, dan lain sebagainya.

Ada yang sudah lama berkarya di luar daerah dan tidak pernah atau sangat jarang pulkam (pulang kampung) tetapi karena ada momen seperti Pilkada, berusaha cari waktu untuk datang ke daerahnya supaya bisa menarik perhatian dan kedekatan emosional (satu daerah, masih ada hubungan fam, dan lain sebagainya).

Hal itu sah-sah saja tapi hendaknya tidak sampai berlebihan karena akan tidak kondusif bagi kemajuan torang pe daerah Sulawesi Utara. Dan bisa menjadi isu tak menarik tingkat nasional/global.
Sebagai warga negara yang cerdas, mari torang sikapi hal tersebut secara bijaksana. Jangan sampai hal-hal berkaitan dengan politik identitas mengganggu kerukunan dan kebersamaan torang pe daerah (Sulut) yang telah terbina dengan baik selama ini. (penulis adalah pemerhati sosial kemasyarakatan)

Oleh :
Dr. drg. Paulus Januar

Meimonews.com – Tak disangkal lagi, Pemilu 2024 membawa implikasi terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal mendasar yang perlu ditelaah, apakah membawa perubahan yang lebih baik hingga memberi harapan akan masa depan, atau sebaliknya?

Kenyataan yang dihadapi dapat dikatakan berpotensi menumbuhkan kecemasan dalam menyongsong masa depan. Dengan demikian demi mewujudkan masa depan yang lebih baik, sebagaimana yang dicita-citakan bersama, maka perlu secara kritis dilakukan langkah bersama yang menjadi perjuangan bersama.

Dari Reformasi 1998 Hingga Pemilu 2024R

Reformasi 1998 mengusung tagline utama anti KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) dan  perlu diwujudkan kebebasan, demokrasi, serta HAM (Hak Azasi Manusia). Pada awal Reformasi 1998 menunjukkan tekad yang bersungguh-sungguh untuk mewujudkannya. Namun kemudian cenderung sedikit demi sedikit memudar tergerus oleh waktu, serta dilanda kepentingan-kepentingan dari berbagai pihak.

Kini setelah lebih seperempat abad Reformasi 1998 menunjukkan praktik KKN marak kembali, kalau tidak mau dikatakan semakin hari cenderung semakin meningkat. Kebebasan, demokrasi, dan perwujudan HAM yang masih tersisa dari Reformasi 1998 sekarang ini juga semakin terancam.

Ironisnya pada Pemilu 2024 menunjukkan maraknya KKN serta pelemahan kebebasan, demokrasi, serta HAM, berlangsung dengan menggunakan prosedur demokrasi yang namanya pemilihan umum. Kemudian terhadap fenomena ini tenyata sangat lemah resistensi yang terjadi, malah sebaliknya terlihat kecenderungan untuk beramai-ramai memperebutkan manfaat KKN, apalagi kalau mumpung kesempatan terbuka.

Pemilu 2024 dengan gamblang menunjukkan pola pilihan mayoritas rakyat pemilih. Pertimbangan rasionalitas mengenai hal-hal seperti kebebasan, demokrasi, HAM serta anti KKN kurang menjadi prioritas. Daya tarik melalui gimmick, pencitraan, malah penggiringan opini dengan kalau perlu menggunakan disinformasi menjadi kenyataan yang dominan.

Kenyataan ini mungkin yang dapat menjelaskan mengapa pada Pemilu 2024 terdapat banyak pesohor yang mendapat limpahan suara yang cukup banyak, meski sama sekali tanpa iming-iming materi maupun jabatan, apalagi paksaan. Rakyat memilih terutama hanya karena ketenaran namanya sebagai pesohor, meski tidak diketahui sikap dan pandangan politiknya, apalagi rekam jejak politiknya. Namun inilah hasil pilihan rakyat yang harus diterima semua pihak.

Pola pemilihan yang terjadi pada Pemilu 2024 sedikit banyak menggambarkan tingkat literasi politik rakyat. Patut dpertanyakan sampai sejauh mana pemahaman masyarakat perihal sistem, proses, partisipasi, dan permasalahan politik yang perlu menjadi pertimbangan dalam memilih.  Belum lagi mengenai sikap kritis terhadap kehidupan politik yang berlangsung.

Saat ini, setelah 26 tahun Reformasi 1998, disadari ataupun tidak, telah hadir lapisan generasi baru yang dibesarkan setelah reformasi, atau bahkan dilahirkan setelah reformasi. Hal yang mencengangkan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan serta pengalaman dialog dengan mereka, menunjukkan bahwa generasi tersebut rupanya sulit bahkan tidak dapat memahami situasi yang represif di masa orde baru yang hendak dirombak dengan Reformasi 1998.

Dengan situasi yang relatif bebas, bahkan kerap kebebasan yang dipandang kebablasan, tidak mudah bagi generasi tersebut untuk merasakan represi yang diderita masyarakat di era Orde Baru. Dengan demikian nilai-nilai yang hendak dikembangkan dengan Reformasi 1998, seperti kebebasan, demokrasi, dan HAM, menjadi tidak mudah diinternalisasikan.

Meski tidak dapat digeneralisasi begitu saja, namun patut disadari kehadiran generasi tersebut sebagai anak zaman dari era reformasi. Agaknya perlu dilakukan studi secara lebih mendalam dan serius mengenai generasi tersebut, dan tidak hanya sekedar pooling yang lebih bertujuan untuk kepentingan elektoral pemilu belaka.

Berdasarkan pemahaman tentang situasi serta juga hasil dari exit pool pada Pemilu 2024, secara garis besar dapatlah ditelaah pola pemilihan yang berlangsung. Memang yang akan dikemukakan di sini masih perlu didiskusikan, malah diperdebatkan lebih lanjut.

Terdapat pemilih yang menghendaki perubahan dari status quo yang ada sekarang, meski cenderung masih dalam bentuk daftar keinginan dan belum dijabarkan secara cukup rinci. Terdapat pula keinginan penerusan pola yang selama ini terdapat.

Namun yang terbesar adalah arus pragmatisme dalam memandang kekuasaan maupun kesejahteraan, terutama berdasarkan fenomena yang selama ini terdapat. Bahkan di kalangan generasi yang lebih baru dapat dikatakan terjadi semacam keinginan untuk akselerasi pragmatisme secara instan dan melalui jalan pintas.

Kemudian arus besar tersebut disertai pula dengan mereka yang pernah mendapatkan manfaat dari era Orde Baru, serta kemudian karena kurangnya pemahaman terutama dari generasi baru mengenai nilai-nilai yang harus diperjuangan maka relatif tidak terjadi resistensi yang signifikan.

Berdasarkan arus besar yang digambarkan pada pola pemilihan pada Pemilu 2024, maka sulit peluangnya untuk memperjuangkan kebebasan, demokrasi, dan HAM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Apalagi dengan adanya kecurangan pada Pemilu 2024 sebagaimana yang banyak dituduhkan.

Selanjutnya bila kecurangan Pemilu 2024 dilegalkan, maka landasan etika universal bahkan hukum sekalipun cenderung ditempatkan di bawah kepentingan kekuasaan. Hingga apabila Pemilu 2024 dilakukan secara curang, maka kebebasan, demokrasi, dan HAM akan terancam eksistensinya, dan kesewenang-wenangan akan semakin merajalela.

Dari uraian tersebut di atas, bila demikian, maka patut dipertanyakan apakah gambaran situasi tersebut akan memberikan prediksi yang cerah bagi masa depan ? Ataukah sebaliknya akan menimbulkan kecemasan akan masa depan ?

Penyadaran Masyarakat

Kemungkinan pelemahan pelaksanaan kebebasan, demokrasi, serta HAM pada gilirannya akan membuka peluang terjadinya penyelewengan terutama dalam bentuk KKN.  Dapat dikatakan terjadi kesenjangan mengenai pemahaman serta kesadaran mengenai hal ini. Apabila hal ini tidak diatasi akan memberikan gambaran yang suram mengenai masa depan Indonesia.

Penyadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur yang harus menjadi integritas diri tampaknya kurang mendapat perhatian. Tonggak sejarah 2045 yang disebut sebagai Indonesia Emas lebih banyak menekankan pada aspek pertumbuhan sebagai raksasa ekonomi dan kemakmuran.

Tidak ditekankan bahwa Indonesia Emas juga harus diartikan pada saat tersebut rakyat Indonesia juga memiliki integritas diri yang kokoh dalam bentuk tata nilai luhur yang tertanam dalam dirinya.

Dalam hal ini diperlukan penanaman integritas yang kokoh, bukannya yang mudah goyah karena godaan kekuasaan maupun materi.

Penyadaran masyarakat tidak hanya terbatas mengenai kesadaran akan nilai-nilai luhur yang perlu diperjuangkan, namun lebih jauh lagi penyadaran untuk bersikap bila terjadi pelanggaran terhadapnya.

Penyadaran masyarakat dapat dijalankan melalui pendidikan politik baik seara formal maupun dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, mutlak perlu disertai dengan keteladan dalam kehidupan nyata.

Diperlukan inovasi dalam penyadaran masyarakat sesuai dengan perkembangan zaman maupun sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Ini semua merupakan tantangan kita semua untuk penelaahan lebih lanjut dalam rangka perwujudannya demi harapan yang cerah menuju Indonesia yang dicita-citakan.  (Penulis adalah Dosen Pasca Sarjana Universitas Prof. Dr. Mortopo -Beragama dan Presidium Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat)

Oleh :

Herry Frits Pinatik, Yefta Pamandungan dan Dedie Tooy

Meimonews.com – Pertanian Sulawesi Utara telah menciptakan dampak yang signifikan dalam meningkatkan produksi dan keberlanjutan pangan di daerah. Dari sisi dinamika sistem dimana sistem berubah dari waktu ke waktu, maka penting sekali memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan itu.

Sistem dinamik menekankan pada alat, teori, dan konsep yang digunakan untuk memahami perilaku sistem yang berubah dari waktu ke waktu. Ini mencakup penggunaan model matematika, simulasi komputer, dan konsep-konsep seperti umpan balik, non-linearitas, dan kestabilan dalam menganalisis sistem.

Produksi padi Sulawesi Utara di tahun 2021 adalah 232,88 ribu ton dan meningkat di tahun 2022 menjadi 243,73 ribu ton GKG dengan luas panen 59,18 ribu ha dan 58,20 ribu ha. Artinya terjadi peningkatan produksi dan produktivitas padi di mana tahun 2021 produktivitasnya 3,935 ton per ha dan tahun 2022 produktivitas 4,187 ton per ha.

Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2022 mencapai 136,96 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 6,09 ribu ton (4,66 persen) dibandingkan produksi beras pada 2021 yang sebesar 130,87 ribu ton.

Produksi beras menurut Kabupaten/Kota (ribu ton) dari data BPS Sulut di tahun 2022 tertinggi adalah Kabupaten Bolaang Mongondow, Minahasa, Bolaang Mongondow Utara, Kotamobagu, dan Minahasa Selatan dengan jumlah produksi berturut-turut yakni 74,45; 19,56; 10,13; 10,39 dan 7,31.

Berbagai upaya pemerintah baik pusat, dalam hal ini, Kementerian Pertanian dan daerah baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai ke tingkat kelompok tani perlu diapresiasi sehingga terjadi peningkatan produktivitas khususnya produksi padi dari tahun 2021 ke 2022.

Dalam satu rangkaian sistem di daerah, unsur pemerintah sangat berperan dalam penentuan kebijakan, program seperti peningkatan infrastruktur, subsidi termasuk pupuk, benih unggul dan sarana produksi lainnya.

Dalam aspek sistem, produktivitas padi sangat tergantung pada inovasi benih unggul, teknologi pemupukan, pengolahan tanah, efisiensi sumber daya manusia, pengendalian hama dan penyakit dan tentunya kondisi awal dari tanah dan iklim.

Nah, terkait tujuan pencapaian kemandirian pangan, maka semakin komplekslah karena banyak dinamika sistem yang saling mempengaruhi, hal ini juga termasuk kebijakan pemerintah di dalamnya.

Strategi yang dimulai dari pemantauan dan prediksi produksi pangan terkait  inovasi dan teknologi perlu semakin di tingkatkan.

Dari aspek sistem dinamik, penulis melihat dengan adanya era kecerdasan buatan menjadi salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk memantau dan menganalisis data produksi pangan secara real-time.

Hal ini dapat membantu dalam memprediksi hasil panen, mengidentifikasi risiko penyakit tanaman, dan menilai kecukupan pasokan pangan di Sulawesi Utara.

Dengan demikian, para petani dan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan produksi dan mengatasi tantangan yang muncul.

Penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida dapat di optimisasi melalui analisis data yang cermat, agar dapat memberikan rekomendasi tentang kapan dan di mana menggunakan sumber daya ini secara efisien, sehingga dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Peralatan dan model sistem dinamik dapat membantu melakukan prediksi dan optimisasi termasuk juga dalam pengelolaan praktek pertanian yang ramah lingkungan untuk mengelola sumber daya secara efisien, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian tanpa merusak lingkungan sekitarnya.

Dengan meningkatkan produksi lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor, diharapkan Sulawesi Utara dapat menjadi lebih mandiri secara pangan dan lebih tahan terhadap fluktuasi harga dan pasokan global. Akan tetapi, sistem, strategi dan program serta target luaran yang baik perlu di dukung secara integral dan sistematik.

Vibrasi positif dengan semangat kebersamaan terutama secara sosial kemasyarakatan di daerah yang saling membangun menjadi hal yang sangat penting apalagi di tengah dinamika sistem ekonomi dunia yang terus berubah dengan cepat di era Industri 4.0 yang sangat berpengaruh pada menurunnya tenaga kerja di bidang pertanian.

Namun tetaplah perlu untuk diingat, dalam segala situasi kita tetap membutuhkan pangan. Terbukti di era pandemi di tahun 2020-2022, pertanian tetap menjadi ujung tombak Indonesia dan daerah kita Sulawesi Utara.

Support benih unggul, pupuk subsidi, pewilayahan komoditi secara optimal, infrastruktur termasuk pasar dan kestabilan harga masih terus menjadi harapan petani kita ke depan.

Di sisi lain aplikasi inovasi dan teknologi budidaya, benih unggul, pupuk, pengolahan tanan, teknologi pasca panen dan keterampilan terhadap manajemen dan produksi perlu terus di tingkatkan.

Jadi, mari terus kita tingkatkan program unggulan kepada para petani kita, karena merekalah andalan bangsa dalam pembangunan pertanian dan kemandirian pangan.

Semangat para petani, semangat semua insan pertanian dan stakeholders. (Penulis adalah dosen Fakultas Pertanian Unsrat Manado)