Meimonews.com – Setiap tanggal 29 Juni, bangsa Indonesia memperingati hari khusus bagi keluarga. Tiga puluh satu tahun lalu tanggal tersebut, oleh pemerintah, ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas).

Mengambil salah satunya momentum kembalinya para pejuang dari medan laga melawan kolonial penjajah ke dalam pelukan keluarga, menandai penetapan hari itu, untuk selanjutnya dikenang dalam sebuah peringatan Harganas.

Makna terdalam dari peringatan ini tak lain untuk mengingatkan seluruh anak bangsa, bahwa keluarga merupakan wahana utama dan pertama dalam konteks pembangunan bangsa. Kuat keluarga, kuat pula bangsa. Demikian sebaliknya.

Delapan Fungsi Keluarga mendasari upaya BKKBN dalam menjalankan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Termasuk Percepatan Penurunan Stunting (PPS). Kedelapan Fungsi Keluarga dimaksud adalah fungsi Agama, Sosial Budaya, Cinta Kasih, Perlindungan, Reproduksi, Sosialisasi dan Pendidikan, Ekonomi dan Pembinaan Lingkungan.

Sejalan dengan kebutuhan pembangunan keluarga, Percepatan Penurunan Stunting menjadi program yang mengemuka di BKKBN sejak Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting diterbitkan. Presiden mengamanatkan Kepala BKKBN sebagai Ketua Pelaksana PPS, di bawah supervisi atau arahan Wakil Presiden Maruf Amin sebagai Ketua Pengarah PPS.

Hasil capaiannya memang masih berproses dalam penghitungan lebih lanjut. Yang pasti, tren penurunan stunting terus bergulir di sejumlah daerah. Bahkan secara nasional, lompatan penurunannya cukup menarik. Setidaknya dalam periode 2021 2023. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dirilis Kementerian Kesehatan, tercatat prevalensi stunting di Indonesia telah turun sebesar 2,9 persen, dari 24,4 persen di 2021 menjadi 21,5 persen di 2023. (Survei Kesehatan Indonesia-SKI).

Data SKI ini seolah menggambarkan potret yang dinilai belum sesuai dengan kondisi di lapangan. Alhasil capaian itu justru memacu elemen bangsa untuk bergegas kembali mengatasi persoalan pendataan stunting. Sebuah upaya tengah dilakukan yaitu Pencatatan dan Pelaporan dari tingkat posyandu yang dilakukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan para Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB/PKB) digeber.

Gerakan berbasis masyarakat ini menjadi harapan untuk memperjelas data dan kondisi real yang ada di lapangan. Laporan mereka akan diinput ke dalam ePPGBM (eleketronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat). Bila SKI diibaratkan quick count, ePPGBM diartikan sebagai data real count. Hasil ePPGBM akan diketahui awal Juli ini, untuk kemudian di sepadankan dengan hasil SKI.

Persoalan stunting memang krusial karena sangat mengganggu upaya peningkatan kualitas SDM Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Selain akan berdampak pada tumbuh kembang, kecerdasan dan kesehatan, orang dengan stunting di masa bayi berpotensi memiliki penghasilan 22 persen lebih rendah dari mereka yang tidak stunting. Kondisi ini dapat menurunkan kemampuan ekonomi di kehidupannya kelak.

Bukan sebatas itu saja. Stunting juga menjadi masalah bangsa Indonesia ke depan. Pada gilirannya dapat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan dan pendapatan per kapita daerah. Terutama dalam menghadapi bonus demografi yang sedang berlangsung di beberapa wilayah Indonesia saat ini. Kendati sesungguhnya, secara nasional, puncak bonus tersebut sudah terjadi pada 2020 lalu.

Pemerintah sangat peduli dengan persoalan itu telah mengingatkan, bahwa Stunting masih menjadi masalah besar yang harus segera diselesaikan di tanah air. Apalagi stunting dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia. Bukan hanya berdampak kepada kondisi fisik anak, melainkan juga kesehatan hingga kemampuan berpikir anak. (Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting 2023, di kantor BKKBN, Jakarta; 25 Januari 2023)

Memang, kerja belum tuntas. Seluruh potensi anak bangsa harus terus berkolaborasi dan berkonvergensi membuat program terobosan pencegahan, penanganan dan penurunan stunting sesegera mungkin. Untuk itu, Wakil Presiden Maruf Amin telah memberikan arahan agar BKKBN bersama K/L terkait, termasuk jajaran TNI dan Kepolisian, pemerintah daerah serta mitra kerja dan warga masyarakat, segera menuntaskan persoalan stunting.

Lebih khusus lagi, kekinian, oleh Wakil Presiden, komponen-komponen tersebut diarahkan untuk bergerak di bawah payung besar gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting. Dalam gerakan yang digelar sepenuhnya di bulan Juni ini, penimbangan dan pengukuran tinggi bayi di seluruh posyandu yang tersebar di Indonesia, gegap gempita dilakukan. Hasilnya, diinput ke dalam ePPGBM.

Pesan Wakil Presiden, Semua pemangku kepentingan untuk lebih bersungguh-sungguh dan berinovasi, sekaligus meningkatkan kolaborasi dan koordinasi dalam upaya mempercepat penurunan stunting. Dan harus fokus pada intervensi yang mempunyai daya ungkit besar bagi penurunan stunting. Demikian arahan Wakil Presiden di depan peserta Rapat Pembahasan Implementasi Program Percepatan Penurunan Stunting, di Istana Wakil Presiden, 19 Maret 2024 lalu.

Setidaknya ada tiga pendekatan utama dalam pencegahan stunting untuk menghindari lahirnya bayi-bayi stunting baru. Pertama, asupan gizi bagi calon pengantin, ibu hamil dan bayi. Kedua, pola asuh orangtua kepada bayi. Ketiga, sanitasi (air bersih dan jambanisasi khususnya). Ada juga beberapa pendekatan untuk mengenyahkan stunting dari bumi Nusantara menuju terwujudnya keluarga berkualitas di negeri tercinta ini. Di antaranya merencanakan usia pernikahan (21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki), merencanakan kelahiran, mengatur jarak kelahiran, merawat bayi dengan memberikan ASI eksklusif selama dua tahun.

Bila kita mengulik hingga pun membedah upaya pencegahan stunting sebagaimana pendekatan di atas, maka sesungguhnya keseluruhan dari upaya pencegahan itu termaktub di dalam program Bangga Kencana besutan BKKBN. Program ini termuat di dalam UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Adalah benar apa yang dikemukakan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi, bahwa melalui kerja sama yang erat dan didukung partisipasi masyarakat, maka setiap keluarga Indonesia akan menyadari pentingnya menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan bebas stunting.

Menajamkan Program Bangga Kencana
Meski menuai hasil cemerlang di periode lalu, progam Bangga Kencana kembali mendapatkan penajaman oleh pemerintah, dalam hal ini BKKBN, demi terwujudnya keluarga bahagia, sejahtera dan memiliki ketahanan. Untuk itu, BKKBN diantaranya tetap membumikan atau menajamkan program pelayanan KB kepada masyarakat.

Menghidupkan kelompok-kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL). Pun pula mendorong perkembangan usaha mikro keluarga melalui UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) hingga menginisiasi adanya Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga).

Tak ketinggalan program kependudukan ikut dikedepankan. Tentunya melalui berbagai program terobosan. Di antaranya ada Kampung KB, Sekolah Siaga Kependudukan, Sekolah Lansia, Siperindu (Sistem Peringatan Dini Kependudukan) hingga pentingnya setiap daerah memiliki Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK).

Kesemua program itu telah menorehkan hasil baik. Ditandainya dengan diraihnya penghargaan bergengsi dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Berupa United Nation Population Award (UNPA) untuk kedua kalinya bagi Indonesia.

Data berikutnya menunjukkan hasil yang juga cukup baik. Tercatat, kekinian, Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia berada di level 1,3 persen. Total Fertility Rate di angka 2,1. Age Spesific Fertility Rate (ASFR) 15-19 tahun tercatat 26,64 per 1.000 Wanita Usia Subur (WUS).

Semua hasil yang dicapai oleh BKKBN tak lepas dari dukungan banyak pihak. Bahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, berharap kemitraan KemenPPPA dan BKKBN perlu diperkuat demi mendukung perkembangan optimal anak.

Hal senada dikemukakan juga oleh Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Jess Dutton. Kanada bangga dapat bekerja sama dengan BKKBN. Hal yang juga dikemukakan Duta Besar Rumania Untuk Indonesia, Dan Adrian Balanescu. Indonesia-Rumania terbuka peluang kolaborasi di program pemberdayaan lansia.

Mengambil momentum peringatan Hari Keluarga Nasional tahun ini, sangat diharapkan akan semakin banyak keluarga Indonesia yang memahami peran penting keluarga sebagai pondasi bangsa. Sehingga fungsi keluarga dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan kualitas keluarga akan semakin meningkat. Keluarga yang tenteram, mandiri dan bahagia.

Selamat memperingati Hari Keluarga Nasional ke-31 Tahun 2024. Sebuah hari di mana bangsa ini berkomitmen untuk mengubah Indonesia cemas menjadi Indonesia Emas di 2045, saat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) genap berusia 100 tahun. (dr. Hasto Wardoyo/Kepala BKKBN-RI)

Oleh :
Pastor Dismas Salettia Pr
Meimonews com – Minggu Paskah III dirayakan pada 14 April 2024 sering juga disebut Minggu Kasih Setia Tuhan. Dia (Tuhan) yang tak pernah meninggalkan kita dan paling tahu kebutuhan kita.

Kasih setia Tuhan adalah kekuatan dan sukacita kita menjalani kehidupan. Kasih setia Tuhan adalah pegangan kita untuk tetap berpengharapan kepada Tuhan.

Kesetiaan kasih Tuhan tidak perlu untuk diragukan lagi, tetapi yang perlu untuk dipertanyakan adalah kesetiaan kita kepada Tuhan. Karena betapa pun kotornya diri kita, betapa pun tidak layaknya kita,

Allah tetap mengasihi kita. Allah tahu kita adalah orang-orang berdosa, orang-orang bebal, kotor dan jauh dari setia, namun kasih-Nya tidak berubah. Allah tetap mengasihi saya dan kita semuanya. Karena itu hiduplah dalam kasih setia Tuhan selamanya.

“Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik ! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” 1 Taw 16 : 34.

Mari bersyukur selalu atas Kasih SetiaNya. (penulis adalah imam Diosesan Manado)

Oleh :
Pastor Dismas Valens Salettia Pr

Meimonews.com – Kita harus waspada terhadap kesedihan dan berpikir bahwa Yesus memberi kita sukacita kebangkitan.

Betapapun kehidupan mungkin penuh dengan kontradiksi, kehidupan yang dikalahkan berbagai keinginan, kehidupan yang mungkin dipenuhi mimpi yang tidak terwujud, kehidupan yang mungkin dipenuhi persahabatan yang hilang, berkat kebangkitan Yesus kita dapat percaya bahwa semua orang akan diselamatkan.

Yesus bangkit kembali bukan hanya untuk diri-Nya, tetapi juga untuk kita, untuk menebus semua kebahagiaan yang belum terpenuhi dalam hidup kita. Iman menyingkirkan rasa takut, dan kebangkitan Kristus menyingkirkan kesedihan seperti batu dari kubur.

Hari-hari yang dijalani umat Kristiani adalah latihan dalam kebangkitan.

Georges Bernanos, dalam novelnya yang terkenal Buku Harian Seorang Imam Pedesaan, meminta Pastor Paroki Torcy mengatakan hal ini: “Gereja memiliki sukacita, seluruh sukacita yang disediakan untuk dunia yang menyedihkan ini. Apa yang telah kamu lakukan terhadapnya, kamu telah berlaku menentangnya”.

Dan penulis Prancis lainnya, León Bloy, meninggalkan ungkapan indah kepada kita: “Hanya ada satu kesedihan, […] yaitu tidak menjadi kudus”.

Semoga Roh Yesus yang bangkit membantu kita mengatasi kesedihan dengan kekudusan. (Penulis adalah imam disosesan Manado)

(Oleh :  Dr. Paulus Januar)

Meimonews.com – Mata merupakan suatu indra terpenting dalam bekerja. Betapa tidak,  penelitian menunjukkan gangguan penglihatan yang paling ringan sekali pun dapat mengurangi akurasi kerja hingga 22 persen serta menurunkan produktivitas sekitar 10 persen.  Sebaliknya, penggunaan kacamata koreksi pada orang yang mengalami gangguan penglihatan kelainan refraksi ternyata dapat meningkatkan produktivitas sampai 22 persen.

Saat ini, di seluruh dunia terdapat sekitar 160,7 juta orang angkatan kerja yang menderita gangguan penglihatan taraf sedang hingga parah. Selanjutnya, gangguan penglihatan tersebut bila tidak diatasi dapat berisiko terjadinya kehilangan penglihatan.

Padahal menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 90 persen kehilangan penglihatan sebenarnya dapat dicegah. Sebagian besar penyakit mata dapat disembuhkan, paling tidak perkembangannya dapat dihambat, terutama bila dilakukan deteksi dan penanganan sejak dini.

World Sight Day 2023
Mungkin tidak banyak yang mengetahui, Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day) setiap tahun diperingati pada hari Kamis kedua bulan Oktober. Tahun ini berlangsung pada 12 Oktober 2023 dan tema yang ditetapkan adalah Love Your Eyes At Work (Sayangi mata anda di tempat kerja).

Tema tersebut ditetapkan badan internasional untuk pencegahan kebutaan IAPB (International Agency for the Prevention of Blindness) yang setiap tahunnya secara internasional mengkoordinasikan kegiatan World Sight Day. Berdasar tema tersebut diharapkan diberikannya prioritas yang memadai bagi kesehatan mata, serta tersedianya pelayanan kesehatan mata yang terjangkau bagi para pekerja.

Diharapkan kondisi kerja yang kondusif bagi kesehatan mata seperti penerangan yang cukup, kesempatan istirahat untuk menghindari ketegangan mata (eye strain), dan juga fasilitas peralatan proteksi terhadap gangguan penglihatan. Serta pula dilaksanakannya protokol gawat darurat bila terjadi kecelakaan kerja yang mengenai organ penglihatan pekerja.

Patut disadari, gangguan penglihatan tidak saja menurunkan produktivitas, namun juga berpengaruh terhadap kualitas hidup dan motivasi kerja. Selain itu gangguan penglihatan dapat pula menimbulkan depresi serta menghambat relasi sosial pekerja.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan pada arahan dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia 2023 mengharapkan agar dunia usaha memperhatikan kesehatan mata para pekerjanya.

Pada pernyataan yang disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti, dikemukakan bahwa edukasi dan informasi untuk menjaga kesehatan penglihatan di tempat kerja perlu dilakukan secara masif agar masyarakat dapat terhindar dari gangguan penglihatan.

Kementerian Kesehatan dalam memperingati Hari Penglihatan Sedunia mengupayakan peningkatan kepedulian dalam memberikan penyuluhan, kampanye dan sosialisasi melalui media sosial, serta mengadakan seminar dan bakti sosial. Termasuk mengajak para pekerja melakukan deteksi dini dengan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, terutama ketika merasakan gejala gangguan penglihatan.

Gangguan Kesehatan Mata di Tempat Kerja
Selama ini kesehatan mata di tempat kerja kerap diabaikan. Kenyataan menunjukkan, gangguan kesehatan mata di tempat kerja dapat berakibat hingga hilangnya penglihatan.

Menurut laporan Organisasi Pekerja Internasional (ILO), pada 2021 di seluruh dunia terdapat sekitar 13 juta orang yang mengalami gangguan penglihatan akibat kerja. Sebanyak 3,5 juta orang per tahun mengalami cedera dan kecelakaan kerja pada organ penglihatannya.

Dengan demikian penting untuk melakukan pencegahan gangguan kesehatan mata di tempat kerja. Sebenarnya sekitar 9 dari 10 gangguan kesehatan mata di tempat kerja dapat dicegah.

Terdapat berbagai faktor risiko yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan mata di tempat kerja. Faktor risiko tersebut seperti pekerjaaan yang memerlukan intensitas penglihatan, bekerja menangani obyek pekerjaan dalam jarak dekat yakni kurang dari 50 cm (near work), ataupun membaca teks yang ukurannya kecil, apalagi saat ini semakin berkembang penggunaan layar digital dalam bekerja dengan menggunakan komputer, laptop, maupun hand-phone.  Belum lagi ruang kerja dengan penerangan yang kurang, maupun posisi kerja yang tidak sesuai dengan ergonomi penglihatan.

Terdapat pula pekerjaan yang berisiko mengiritasi terhadap organ penglihatan seperti pada pekerjaan proses industri, serta penggunaan laser, radiasi, dan bahan kimia yang berbahaya. Termasuk pula risiko paparan yang dapat menimbulkan gangguan penglihatan seperti kondisi kerja yang berdebu, serta terpapar bahan yang infeksius.

Faktor risiko tersebut dapat menimbulkan penyakit mata akibat kerja. Berbagai penyakit mata akibat kerja yang berpotensi terjadi ataupun meningkat intensitasnya antara lain: kelainan refraksi, katarak, age related macular degeneration (ARMD), konjungtivitis, keratitis, dry eye syndrome, infeksi mata, dan trauma mata.

Kelainan refraksi banyak terjadi pada pekerja yang banyak melakukan aktivitas bekerja jarak dekat, dan pada penggunaan layar digital dengan durasi tinggi.  Risiko katarak akan meningkat bila mata terpapar radiasi atau kalau mengalami trauma.

Age Related Macular Degeneration (ARMD) merupakan degenerasi makula karena penuaan namun akan meningkat risikonya bila terkena paparan sinar dari komputer atau hand-phone.

Konjungtivitis yang merupakan radang pada konjungtiva dapat terjadi karena paparan bahan kimia seperti zat alkali, bahan pewarna, klorin, dan bahan kosmetik.

Keratitis yaitu radang pada kornea mata dapat terjadi pada orang yang dalam bekerja banyak terpapar sinar ultra violet seperti pada pekerja las dan petugas laboratorium.

Dry eye syndrome atau mata kering banyak terjadi pada mereka yang banyak bekerja menggunakan layar digital serta pada orang yang bekerja di ruang AC dengan intensitas tinggi.

Infeksi organ mata akan terjadi bila terpapar bahan yang infektius di tempat kerja. Trauma mata dapat terjadi karena masuknya benda asing, atau pun terkena bahan kimia, dan radiasi.

Berdasarkan kenyataan terdapatnya gangguan penglihatan akibat kerja, maka dalam rangka pencegahan dan perlindungan kesehatan mata pekerja, perlu dilakukan upaya yakni pertama, mengidentifikasi dan menghindari faktor risiko yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan mata pekerja.

Kedua, penatalaksanaan prosedur serta penggunaan peralatan perlindungan terhadap faktor risiko yang dapat membahayakan kesehatan mata pekerja. Ketiga, edukasi dan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja yang berkaitan dengan kesehatan mata pekerja. Keempat, pelayanan kesehatan mata bagi pekerja, termasuk penyediaan kacamata koreksi bagi pekerja yang mengalami kelainan refraksi.

Perkembangan mutahir dalam kesehatan mata di tempat kerja adalah dampak perubahan pola kerja akibat pandemi Covid-19. Dalam hal ini Covid-19 telah menimbulkan perubahan drastis dalam kehidupan masyarakat.

Perubahan yang signifikan adalah peningkatan intensitas penggunaan layar digital dalam bekerja dengan menggunakan komputer, laptop, maupun handphone.

Penggunaan layar digital yang berkepanjangan bila tidak dilakukan secara seksama dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mata. Dampak negatif penggunaan layar digital yang tidak terkendali selain dapat berakibat meningkatnya kelainan refraksi juga terutama menimbulkan CVS (Computer Vision Syndrome) atau disebut juga Digital Eye Strain.

CVS adalah memburuknya kondisi kesehatan mata akibat tingginya intensitas penggunaan layar digital. CVS ditandai dengan sekumpulan gejala berupa mata menjadi lelah, nyeri, kering, tegang, serta penglihatan kabur dan sulit fokus.

Mencegah CVS dilakukan dengan cara menggunakan layar digital dengan penerangan yang cukup, pada jarak yang ideal yaitu sekitar 50-60 cm dari layar, serta posisi kerja yang ergonomis. Sebaiknya juga dibatasi waktu penggunaan layar digital (screen time) sesuai dengan anjuran maksimal 6-8 jam sehari bagi orang dewasa.

Dalam mengendalikan dampak buruk penggunaan layar digital terdapat pula anjuran 20 – 20 – 20. Setiap kali menggunakan layar digital selama 20 menit, usahakan beristirahat selama 20 detik, dengan memandang obyek yang berjarak minimal 20 feet atau sekitar 6 meter.  (Penulis adalah dosen ARO KIP Akademi Refraksi Optisi Kartika Indra Persada Jakarta)

Meimonews.com – Tanggal 7 dan 8 Juni nanti 4 tim nasional bridge Indonesia berangkat menuju Hongkong. 4 tim nasional yang terdiri dari Open, Woman, Mixed dan Senior team akan mengikuti The 53rd Asia Pacific Bridge Federation (APBF) Championship yang akan berlangsung di Hotel Crowne Plaza Kowlon East pada tanggal 8-17 Juni 2023.

Keempat timnas ini akan berangkat dua kloter, tim nasional Open dan Senior yang dibiayai oleh Djarum Bridge Club berangkat dengan Singapore Airlines pada tanggal 7 Juni pukul 14.10 dan tiba di Hongkong tengah malam, Sementara itu dua tim lagi Ladies dan Mixed menggunakan Chatay Pacific tanggal 8 pukul 24.05 dan akan tiba paginya di Hongkong.

Pada 8 Juni memang belum ada pertandingan, hanya acara rapat teknik, upacara pembukaan dan delegate’s meeting. Pertandingannya sendiri baru dimulai 9 Juni.

Target berbeda ditetapkan untuk keempat tim ini. PB Gabsi mentargetkan dua medali emas dari tim putri dan seperti yang mereka raih terakhir pada The 4th Asia Cup tahun 2022 di Jakarta. Sementara untuk Open dan Senior ditargetkan untuk lolos ke Kejuaraan Dunia yang akan berlangsung di Maroko pada tanggal 20 Agustus – 2 September 2023.

Walaupun keempat tim ini terbagi 2 kloter, tapi semuanya bertanding atas nama Indonesia dan didaftarkan secara resmi oleh PB Gabsi.

Pertandingan di Hongkong sendiri akan berlangsung dua tahap. Tahap pertama adalah APBF Championship yang akan memperebutkan :
1.  Rebullida  Cup  Open  Team
2.  President’s  Cup  Ladies  Team
3.  Patrick  Choy  Cup  Mixed  Team
4.  Michael  Bambang  Hartono  Cup  Senior  Team.

Tahap pertama akan berlangsung tanggal 9-15 Juni dengan bermain double round robbin atau triple round robbin tergantung jumlah peserta. Karena di open team ada 13 negara peserta mereka akan bermain double round robbin.  Hal yang sama juga berlaku untuk Woman team 11 peserta dan Mixed Team 12 peserta.

Untuk senior team yang diikuti 8 peserta akan bermain triple round robbin.
Pemenang 1-3 APBF Championship ditentukan pada tahap ini. Semua peserta termasuk peserta tamu Australia, India dan Selandia Baru berhak menjadi pemenang. Juara 1 tahap ini diluar Australia, India dan Selandia Baru otomatis menjadi wakil pertama zone VI APBF untuk mengikuti Kejuaraan Dunia di Maroko. Untuk diketahui, dari Zone VI ada jatah 3 negara di masing-masing 4 nomor yang dipertandingkan.

Selanjutnya tahap kedua pada  16-17 Juni 2023 diadakan Kejuaraan Pasangan. Selain kejuaraan pasangan ada babak knock-out untuk menentukan wakil kedua dan ketiga zone VI APBF yang bisa ikut Kejuaraan Dunia di Maroko.
Peringkat 2-5 dari Zone VI atau di luar Australia, India dan Selandia Baru berhak mengikuti tahap kedua.

Dengan aturan sebagai berikut, pada tanggal 16 Juni peringkat 2 akan berhadapan dengan peringkat 3 demikian juga peringkat 4 akan berhadapan dengan peringkat 5. Pemenang duel peringkat 2 vs 3 otomatis menjadi wakil kedua Zone VI APBF.

Untuk wakil ketika akan ditentukan oleh yang kalah dari wakil kedua berhadapan dengan pemenang peringkat 4 vs 5. Pemenangnya menjadi wakil ketiga zone vi. Babak KO tahap dua ini berlaku untuk 4 nomor pertandingan.

Melihat nama-nama peserta yang ikut keempat timnas kita akan menghadapi jalan terjal karena persiapan peserta dari sdh dilakukan jauh sebelumnya. Persiapan yang mereka lakukan terutama menunju Asian Games 2022 di Hangzhou, China pada tanggal 23 September – 8 Oktober 2023.

Selain itu persiapan kita juga sempat terkendala karena Pelatnas untuk putri dan mixed sempat terhenti. Selain itu, terjadi perubahan di tiga tim Ladies, Mixed dan Senior.

Di Senior team, Bambang Hartono dan Denny Sacul berhalangan ikut diganti dengan Harsudi Supandi dan Belly Rumengan.

Sementara itu di Ladies team masuk pasangan baru Monica Ayu Triana/Fransisca Tri Martanti yang menggantikan Roro Tungga Dewi/Elsya Sakti Ningtyas. Awalnya Roro berpasangan dengan Rahma Shaumi.

Di Mixed team juga ada sedikit perubahan dimana Robert Parasian yang awalnya bermain dengan Elsya diganti berpasangan dengan Rahma.
Semoga pergantian ini bisa memperkuat tim.

Susunan tim Indonesia terdiri dari
Open Team : PC Paulus Sugandi
Pemain, Paulus Sugandi, Jemmy Bojoh, Stefanus Supeno, Leslie Gontha, Agus Kustrijanto dan Anthony Soebroto;
Woman Team : NPC Syahrial Ali
Pemain, Fera Damayanti, Riantini, Conny F Sumampouw, Rury Andhany, Monica Ayu Triana dan Fransisca Tri Martanti.

Mixed Team : NPC Syahrial Ali
Pemain, Lusje O Bojoh, Kristina Wahyu Murniati, Rahma Shaumi, Taufik G Asbi, Robert Parasian dan Noldy George;
Senior Team : PC Bert Toar Polii
Pemain, Bert Toar Polii, Tanudjan Sugiarto, Harsudi Supandi, M Apin Nurhalim, Sugeng Triworo dan Belly Rumengan.

Official yang mendampingi Beni J Ibradi, Verry Pangkerego yang sekaligus akan mewakili PB Gabsi untuk mengikuti Delegate’s Meeting APBF yang akan berlangsung tanggal 8 Juni. Selain itu Handojo Susanto, Kamto yang khusus mendampingi tim Open dan Senior. (Bert Toar Polii/PB Gabsi)

Meimonews.com – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2023, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado akan mengadakan Upacara di halaman kantor Pusat Unsrat Manado.

Upacara yang akan dilaksanakan pada Selasa (2/5/2023) tersebut akan dipimpin Rektor Unsrat Manado Prof. Dr. Ir. Oktovian Berty Alexander Sompie, M.Eng, IPU.

“Dalam momentum tersebut akan ada pemberian Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Setya 30 Tahun, 20 Tahun dan 10 Tahun kepada Dosen dan Tenaga Kependidikan,” ujar Humas Unsrat Manado Dr. Drs. Max Rembang, MS kepada wartawan, Jumat (28/4/2023).

Disebutkan, tema yang diangkat pada momen peringatan Hardiknas di mana Mendikbudristek akan mencanangkan Bulan Mei sebagai Bulan Merdeka Belajar itu adalah Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar.

Peringatan Hardiknas kali ini bertujuan pertama, memperkuat komitmen seluruh insan pendidikan dan strategisnya pendidikan bagi peradaban dan arah pendidikan bangsa;

Kedua, mengingatkan kembali kepada seluruh insan pendidikan akan filosofi perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam meletakkan dasar dan arah pendidikan bangsa; dan ketiga, meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan insan pendidikan. (FA)

Oleh : Dr Paulus Januar, drg, MS, CMC

Meimonews.com – Maret 2023 sudah 3 tahun Covid-19 berkecamuk. Meski dikatakan telah mereda, namun patut dilakukan refleksi  apakah Covid-19 akan berakhir serta bagaimana selanjutnya.

Kasus Covid-19 pertama kali ditemukan pada Desember 2019 di Wuhan-Cina.  Selanjutnya, Covid-19 menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Pada 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi, dan pada bulan yang sama Covid-19 pertama kali ditemukan di Indonesia.

Sejak itu, bergulir kisah derita panjang dan masif malapetaka pandemi Covid-19. Tidak ada satu negara pun yang siap menghadapinya, hingga tak pelak lagi jatuh banyak korban dan terancam runtuhnya sistem pelayanan kesehatan.

Suatu permasalahan utama dalam menghadapi Covid-19 adalah virusnya yang cepat bermutasi mengubah diri. Dimulai varian Alpha (B.1.1.7) yang muncul pada akhir 2019, kemudian pada akhir 2020 berkembang varian Delta (B.1.617.2) yang ganas dan memakan banyak korban di seluruh dunia.

Selanjutnya, pada akhir 2021 terdapat varian Omicron (B.11.529) yang meluas namun tak terlalu ganas. Terakhir terdapat varian Arcturus (XBB.1.16) yang ditemukan pada Maret 2023 serta kini mendapatkan perhatian serius karena telah melanda sejumlah negara.

Namun, pada saat yang sama dengan merebaknya pandemi Covid-19 juga berlangsung perjuangan heroik untuk mengatasinya, meski dengan keterbatasan sumber daya dan dalam suasana ketidaktahuan akan penyakit yang tiba-tiba mucul. Menghadapi pandemi Covid-19 menjadi tonggak sejarah perjalanan peradaban umat manusia dalam menjawab tantangan zaman.

Pencegahan penyebaran Covid-19 dijalankan secara massal terutama dalam bentuk memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak serta mencegah kerumunan dan membatasi mobilitas. Bersamaan dengan itu, walau penuh kesulitan dikembangkan metode penatalaksanaan pasien Covid-19, seraya secara tanggap darurat dilakukan mobilisasi pelayanan kesehatan.

Selain pengembangan pelayanan kesehatan, juga dilakukan penelitian genomik untuk menelusuri perihal virus SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Berkat penelitian yang secara meluas dilakukan di berbagai tempat, pada akhir 2020 berhasil ditemukan vaksin untuk mencegah Covid-19 dan segera dilakukan vaksinasi massal di seluruh dunia.

Menghadapi Petaka
Hingga akhir Maret 2023, di seluruh dunia jumlah kumulatif kasus Covid-19 sebanyak 761,4 juta dengan kematian 6,8 juta orang. Sedang di Indonesia tercatat 6,7 juta kasus Covid-19 dengan kematian 161 ribu orang meninggal.

Dalam hal Covid-19, ternyata Indonesia jauh lebih baik dibanding Amerika Serikat yang pelayanan kesehatannya dapat dikatakan lebih baik. Di Amerika Serikat terdapat 106,2 juta kasus Covid-19 yang menyebabkan 1,15 juta kematian. Berdasarkan jumlah penduduk Amerika Serikat sebanyak 331 juta, berarti sekitar sepertiga penduduk terkena Covid-19.

Berdasarkan perbandingan dengan penduduk Indonesia yang 273,5 juta, bila tingkat penyakit Covid-19 seperti di Amerika Serikat, maka di Indonesia akan terdapat 87,8 juta kasus Covid-19 dengan kematian 954,4 ribu orang.

Kenyataan keadaan Indonesia yang jauh lebih baik, diperkirakan karena masyarakat Indonesia jauh lebih patuh menjalankan protokol pencegahan Covid-19.

Covid-19 bukan hanya penyakit yang menyerang tubuh namun juga menimbulkan dampak terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat.Demi mencegah penyebaran Covid-19 mengakibatkan kegiatan serta mobilitas mengalami pembatasan, dan dampak selanjutnya terjadi perlambatan ekonomi yang diikuti antara lain dengan banyak orang kehilangan pekerjaan dan peningkatan kemiskinan.

Terhadap permasalahan sosial yang timbul akibat pandemi Covid-19 segera mau tak mau harus dilakukan antisipasi untuk menghadapinya. Berbagai skema bantuan sosial dijalankan negara-negara di dunia. Serta juga secara signifikan muncul solidaritas sosial masyarakat untuk membantu warga di lingkungannya yang terdampak Covid-19.

Covid-19 tidak hanya permasalahan kesehatan semata, melainkan menjadi permasalahan seluruh sektor masyarakat. Dengan demikian penanggulangannya dijalankan dengan strategi dan upaya yang komprehensif serta melibatkan semua pihak.

Berkat kerja keras tanpa mengenal lelah untuk mencegah maupun mengatasinya, kini penularan Covid-19 telah menurun drastis. WHO memperkirakan saat ini sekitar 90% penduduk dunia telah memiliki imunitas terhadap Covid-19, terutama karena vaksinasi maupun juga karena pernah terkena.

Point of No Return
Memasuki tahun ke empat pada 2023, meski telah mereda namun Covid-19 tetap merupakan permasalahan kesehatan masyarakat. Diperkirakan keadaaan tidak akan kembali lagi seperti sebelum terjadinya pandemi, hingga dikenal istilah normal baru (new normal) untuk mendeskripsikan tatanan di masa mendatang.

WHO memperkirakan pada tahun 2023 akan terjadi transisi yang signifikan. Diharapkan tingkat penularan akan dapat ditekan serendah mungkin, dan pengembangan sistem pelayanan kesehatan dapat mengatasi Covid-19 secara terintegrasi dan berkesinambungan.

Tapi bagaimanapun Covid-19 tetap akan senantiasa berada di tengah kehidupan umat manusia. Meski sangat sedikit, namun di sana-sini penularan Covid-19 masih terjadi. Kemudian kalau tidak berhati-hati, tidak mustahil akan muncul varian baru virus SARS-CoV-2.

Kewaspadaan terhadap kemungkinan manifestasi Covid-19 di masa depan tidak dapat diabaikan. Dengan demikian upaya pencegahan penularan Covid-19 tetap harus selalu dijalankan. Surveilans serta vaksinasi harus pula tetap dilakukan.

Selain itu, pengembangan sistem pelayanan kesehatan untuk mitigasi maupun penatalaksanaan Covid-19 juga perlu dilakukan. Serta tetap perlu pula senantiasa melakukan tindakan mengatasi misinformasi bahkan hoaks mengenai Covid-19.

Pandemi lain tidak mustahil akan terjadi di masa mendatang, walau kini tidak diketahui bentuknya dan dari mana asalnya. Dengan demikian belajar dari pengalaman menghadapi Covid-19 perlu dikembangkan ketahanan kesehatan untuk mengatasi serangan permasalahan kesehatan yang di masa depan bisa saja terjadi.

Pandemi Covid-19 menumbuhkan kesadaran betapa pentingnya kesehatan sebagai unsur utama kehidupan masyarakat. Namun juga dengan jelas terlihat bahwa permasalahan kesehatan dapat berpengaruh terhadap seluruh sektor kehidupan masyarakat.

Dengan adanya Covid-19 pola interaksi berubah dengan lebih banyak menggunakan teknologi dari tempat yang terpisah dan berkurang kesempatan bertemu langsung. Kenyataan ini meningkatkan interkoneksi orang-orang dengan lokasi yang berbeda namun membawa konsekuensi perubahan dalam pola komunikasi sosial dan kebersamaan.

Pelaksanaan pendidikan dengan merebaknya Covid-19 mengalami perubahan drastis dengan dijalankan secara daring baik pada pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Hal ini diperkirakan akan mengubah model pendidikan serta perkembangan diri peserta didik di masa depan.

Meski Covid-19 kini telah mereda, namun kehidupan masyarakat telah mengalami perubahan dan tidak dapat kembali lagi seperti sebelum berlangsungnya pandemi. Bahkan peningkatan penggunan teknologi seperti internet, sosial media, bisnis online, dan juga telemedicine yang diperkirakan akan berkembang di masa mendatang, tapi dengan adanya Covid-19 semakin mengalami percepatan perwujudannya.

Selanjutnya, Covid-19 tampaknya tak akan berakhir, namun kini relatif lebih dapat dikendalikan. Kenyataan yang menumbuhkan optimisme, peradaban umat manusia selama ini senantiasa mampu mengatasi ancaman yang membahayakan dirinya, serta membangun tata kehidupan baru yang berbeda dengan sebelumnya.

Setelah bangkit dari serangan Covid-19, kehidupan masyarakat menjadi semakin inklusif, berdaya tahan, dan berkelanjutan (sustainable).  Semoga hari-hari depan yang cerah cemerlang segera menjelang ! (Penulis adalah Pakar Kesehatan Masyarakat)

Meimonews.com – Setelah beberapa kali tertunda, akhirnya satu amanat yang menjadi tanggung jawab dari KSM Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado dapat dituntaskan.

Hal itu terbukti saat operasi cangkok ginjal pertama berhasil dilakukan tim operasi yang dipimpin dr. Wim Damopolii, Sp.B, SpU, MM, Kes di dampingi Tim Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), yang dilakukan di Ruang Operasi Pusat Jantung Pembuluh Darah dan Otak Terpadu CVBC (Cardiovascular and Brain Center) lantai 2 gedung RSUP Prof Kandou, Sabtu (18/3/2023).

Dengan keberhasilan operasi ini maka RSUP Prof. Dr. DR Kandou (acapkali disebut RSUP Prof. Kandou) tercatat sebagai rumah sakit pertama yang melakukan operasi cangkok ginjal di Indonesia Timur (di luar pulau Jawa, Bali dan Sumatera.

Direktur Utama RSUP Prof. Kandou Manado Dr. dr. Jimmy Panelewen, Sp.B-KBD mengungkapkan rasa syukur karena operasi perdana cangkok ginjal dapat berlangsung baik dan lancar.

Disebutkan, pemberi/pendonor ginjal adalah seorang ibu berusia 50 tahun sedang penerima donor usianya  22 tahun yang merupakan putri pendonor.

Pihak rumah sakit, menurut dokter Jimmy (sebutan akrab Dirut) bersyukur bahwa kegiatan perdana bisa terlaksana secara sukses. “Operasi yang dilaksanakan berjalan sangat lancar di mata saya dan diakui tim. Intinya kami telah melakukan persiapan sesuai regulasi yang ada,” ujarnya.

Kedokteran transplantasi (Transplantation Medicine) adalah salah satu pencapaian tertinggi dalam dunia kedokteran  bukan hanya karena memberikan kesempatan kedua bagi pasiennya tetapi juga memberikan suatu penanda kuat bahwa dalam institusi layanan kesehatan itu telah memiliki tim lintas disiplin ilmu yang solid, terus berkomunikasi dan berkomitmen.

Pencapaian yang membuahkan keharuman dan mencatat sejarah penting ini bukanlah milik satu orang atau satu kelompok tertentu tetapi menjadi persembahan dari seluruh insan rumah sakit bagi masyarakat.

Itu semua bisa terjadi karena adanya kolaborasi/sinergitas antara lain jajaran direksi dan manajemen lainnya, rekan sejawat nefrologi, urologi, radiologi, patologi klinik, keperawatan, farmasi.

Selain itu, adanya dukungan dari tim pengampu dari RSCM terutama Dr. dr. Dita Aditianingsih, SpAn-TI, Subsp.TI (K) dan Dr. Alfan Mahdi, SpAn-TI, Subsp.AO(K) yang sudah menjadi mentor tim.

Semoga semakin banyak lagi pasien-pasien di wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya bisa mendapatkan manfaat dari pelayanan seperti ini dan semakin banyak pula terobosan lain yang dihasilkan rumah sakit untuk kebanggaan Bumi Nyiur Melambai ini. (Lexie Kalesaran)

Meimonews.com – Pada awal tahun ini (2023), Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Manado telah merilis bahwa akan ada cuaca ekstrim di Sulawesi Utara termasuk di Manado.

Cuaca ekstrim ini disebabkan oleh adanya curah hujan yang tinggi, adanya angin barat yang mengarah ke Sulawesi Utara termasuk Manado.

Dan, Pemerintah termasuk Pemerintah Kota Manado telah mengantisipasi keadaan yang dirilis BMG itu dan menindaklanjutinya dengan mempersiapkan instansi terkait dengan penanggulangan bencana.

“Ada instruksi dari Walikota  pak Andrei Angouw untuk siaga dan waspada terhadap kondisi alam yang sewaktu-waktu cepat berubah ini,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado Donald Sambuaga dalam percakapan dengan Meimonews.com di sela satu kegiatannya di Kelurahan Calaca, Jumat (13/1/2023).

Dan untuk menindaklanjuti instruksi Walikota itu, sambungnya, BPBD Manado, sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat lewat flayer dan lain-lain agar masyarakat waspada terhadap kondisi demikian.

Untuk masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana, angin puting beliung, dengan gelombang pasang termasuk juga banjir diimbau untuk mewaspadai kondisi alam ini.

Instruksi walikota itu, menurutnya, sudah sampai kepada Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan serta telah diteruskan kepada masyarakat untuk tetap waspada.

Diungkapkan, sejak adanya cuaca ekstrim ini, ada beberapa peristiwa atau bencana yang terjadi. Selang 1 – 12 Januari 2023 sebanyak 26 peristiwa/kejadian akibat cuaca ekstrim terjadi di Manado.

Peristiwa yang terjadi meliputi angin kencang yang mengakibatkan atap rumah terangkat dan merusak bagian rumah seperti terjadi di Bunaken, Manado Tua dan di beberapa kecamatan yakni Wanea dan Tikala.

Kemudian, ada juga pohon tumbang yang mengena rumah seperti di Sindulang, Tuminting, Paal IV dan beberapa kelurahan lain.

Ada juga tumbangnya pohon yang menutup akses jalan. “Ini juga salah satu fasilitas umum yang terhambat karena adanya pohon tumbang. Seperti di Kelurahan Tanjung Batu, Kelurahan Kleak dan Sario. Ada juga di Politeknik, Mapanget,” ujarnya.

Pemerintah Kota Manado termasuk BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup telah mengamati dan mencermati kondisi alam ini dengan tetap waspada. Keadaan ini, menurutnya, sudah diantisipasi karena dari awal tahun hingga saat ini (saat wawancara), Pemerintah sudah melakukan pemangkasan pohon-pohon yang rawan tumbang dengan maksud agar tidak membahayakan masyarakat.

Berdasarkan informasi dari BMG, ungkapnya,  potensi curah hujan tertinggi adalah pada bulan Januari ini. Oleh karena itu, kepada masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan longsor dan bila kondisi hujan lebih fari 1 jam, sebutnya, agar segera mencari tempat yang lebih aman.

Sambuaga bersyukur kepada Tuhan karena walaupun hari-hari ini masih ada hujan, namun dengan adanya perbaikan-perbaikan sarana/prasarana atau fasilitas umum seperti jalan, saluran air dan lain-lain maka sudah tidak ada lagi genangan-genangan air.

“Kita melihat adanya perbaikan fasilitas umum baik jalan, saluran air dan daerah DAS yang sudah diadakan perbaikan dan pengerukan oleh Pemerintah Kota bersama dengan instansi-instansi maka keadaan ini sudah mulai aman.

Bila ada informasi terkait dengan bencana atau hal-hal lain yang membutuhkan perhatian dari Pemerintah Kota Manado, Sambuaga menyarankan kepada masyarakat untuk menghubungi call center 112. (Lexie Kalesaran)