Meimonews.com – Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC dilahirkan di Lembean Kabupaten Minahasa (sekarang Minahasa Utara) Provinsi Sulawesi Utara pada 4 Januari 1957.

Mgr. Rolly, sapaan akrabnya, adalah anak kedua dari sembilan bersaudara pasangan ayah Gerardus Damianus Untu (alm) dan ibu Geertruida Lasut (alm.) Seorang saudaranya menjadi imam (alm) dan seorang lagi menjadi suster Kongregasi Dina Santo Yosep (DSY).

Tahun 1961, ia masuk Taman Kanak-kanak Malaikat Pelindung Manado dan tahun 1962 SD RK IV Manado. Tahun 1969 Seminari Menengah St. Fransiskus Xaverius Kakaskasen dan tahun 1976 Seminari Agung Pineleng.

Tahun 1978 Novisiat di Karanganyer Kebumen (Jateng) dan pada 6 Desember 1978 mengikrarkan kaul pertama dalam Tarekat MSC. Tahun 1979 lanjut studi di Seminari Agung Pineleng (teologi). Tahun 1981-1982 tahun pastoral di Dobo, Kepulauan Aru (Maluku). Tahun 1982-1983 lanjut studi di Seminari Agung Pineleng (teologi).

Tanggal 15 Januari 1983 mengikrarkan kaul kekal dalam Tarekat MSC di Pineleng dan keesokan harinya (16/1/1983) tahbisan diakon oleh Mgr. Theodorus Moors MSC di Pineleng. Tanggal 29 Juni 1983 ditahbiskan sebagai imam  oleh Mgr. Moors di gereja Katedral Manado.

Tahun 1983 menjadi Pastor Paroki Tondano dan tahun 1984 Pastor Paroki Tuminting Manado. Tahun 1985-1986 studi Spiritualitas di Bangalore India. Tahun 1986-1991 Socius Novisiat MSC di Karanganyer Kebumen (Jateng).

Tahun 1991-1994 studi Dogma di Universitas Leuven Belgia. Tahun 1995 jadi Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng merangkap Dewan Imam dan Konsultor Uskup Manado. Tahun 2003-2005 Superior Skolastikat MSC Pineleng merangkap Dewan Imam dan Konsultor Uskup Manado.

Tahun 2005-2008 Wakil Provinsial MSC Indonesia. Tahun 2008 Asisten II Provinsial MSC Indonesia. Tahun 2011-2016 Provinsial MSC Indonesia. Tanggal 7 April 2017 menjadi Uskup Keuskupan Manado menggantikan Mgr. Josef Suwatan MSC.

Sebagai Uskup Keuskupan Manado, Mgr. Rolly memiliki motto tahbisan yakni In lumine tuo, videmus lumen yang artinya Dalam terangMu, kami melihat cahaya (Mzm. 36 : 10). Di samping itu, ada lambang/logo Uskup Keuskupan Manado.

Lambang Uskup Rolly adalah perisai yang terbagi menjadi tiga bagian : dua bagian atas, kiri dan kanan, dan satu bagian di bawah.

Di bagian kiri atas, dengan latar belakang warna biru adalah gambar Hati Yesus yang Mahakudus dengan warna merah, bermahkotakan duri warna keemasan di bagian tengahnya dan dengan nyala api warna keemasan di bagian atasnya. Gambar ini menerangkan, Uskup Rolly berasal dari taerkat religius Missionarii Sacratissimi Cordis atau Misionaris Hati Kudus yang menghidupi Spiritualitas Hati.

Di bagian kanan atas, dengan latar belakang warna merah adalah sebuah bintang berwarna putih, lambang Allah, dengan sebuah lampu minyak berwarna keemasan di bawahnya. Lampu minyak dari bahan tanah liat seperti ini biasa digunakan sebagai alat penerangan di jaman Yesus. Lampu ini memiliki satu simbu di ujung di sebelah kiri, dengan api yang menyala menerangi area sekitarnya.

Di bagian bawah, dengan latar belakang warna putih adalah laut biru dan sebuah gunung berwarna hijau di atasnya, melambangkan wilayah Keuskupan Manado yang meliputi daratan dan gunung-gunung yang hijau dan banyak kepulauan serta laut yang kaya.

Di atas gunung, di sebelah kanan adalah gambar burung gagak berwarna hitam, yang membawa di paruhnya sepotong roti; ini adalah atribut yang biasa ditemui bersama Santo Bemedictus Abbas dari Norcia.

Masih di atas gunung, di sebelah kiri adalah tiga buah batu berwarna keemasan dengan selembar daun palma berwarna hijau di atasnya; ini adalah atribut yang biasa ditemui bersama Santo Stephanus Martir Pertama yang wafat dirajam.

Di sebelah perisaj ditempatkan sebuah galero atau topi khas klerus berwarna hijau, dengan enam jumbai pada masing-masing sisinya. Di bagian tengah belakang perisai adalah sebuah salib pancang berwarna kuning keemasan. Galero hijau dengan enam jumbai berikut salib pancang ini merupakan penanda bahwa sang empunya lambang adalah seorang uskup.

Di bagian bawah perisai terdapat pita berwarna kuning keemasan bertuliskan motto penggembalaan Uskup Rolky dalam bahasa Latin yakni In lumine tua, videmus lumen yang artinya Dalam terangMu, kami melihat cahaya. (Lexie Kalesaran dari beberapa sumber)

Meimonews.com – Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC menahbiskan enam frater diakon menjadi imam tarekat MSC dan OCD pada misa tahbisan yang diadakan di Gereja Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) Karombasan, Sabtu (7/5/2022).

Keenam imam baru tersebut adalah Pastor Bonaventura Farneubun MSC, Pastor Paulus Edi Nugroho MSC, Firalen Vianney Ngantung MSC, Pastor Antonius Obe Haryon MSC, Pastor Robertus Talaroga MSC, dan Pastor Budi Alen Agustinus Yosua Ratag OCD.

Misa tahbisan dipimpin Mgr. Rolly di dampingi Provinsial MSC Indonesia  Pastor Samuel Maranresy MSC, Dewan Komisaris OCD Pastor Remigius Todang OCD, Uskup Emeritus Mgr. Yos Suwatan MSC, Supda MSC Sulkaltim Pastor Herry Purasa MSC, Frater Diakon Firovani Adikila Pr serta puluhan imam diosesan, Tarekat MSC dan Tarekat OCD.

Para imam baru ini, nantinya bertugas di sejumlah tempat baik di wilayah Keuskupan Manado, di Indonesia maupun di luar negeri. Pengumuman penempatan tugas dilakukan oleh masing-masing pimpiman tarekat (MSC dan OCD).

Misa tahbisan yang turut dihadiri sejumlah frater, bruder, suster, orangtua imam baru, perwakilan umat (Rodrigo Elias dan istri), serta undangan terbatas tersebut tetap mengikuti protokol kesehatan

Upacara tahbisan diwarnai pemilihan calon tahbisan imam, pengikraran janji setia calon imam, litani para kudus, penumpangan tangan, doa tahbisan, pengenaan kasula, pengurapan tangan, penyerahan piala dan patena serta salam damai.

Saat salam damai, yang merupakan rangkaian terakhir upacara tahbisan, uskup Manado memberikan salam damai kepada imam-imam baru tersebut  dengan berkata “damai bersamamu,” yang dijawab para imam baru “dan bersama rohmu.” Setelah itu, para imam yang hadir memberikan salam damai kepada para imam baru.

Dalam sapaannya kepada para calon imam baru di awal upacara tahbisan, Mgr. Rolly (sapaan akrab Uskup Manado) mengatakan, putra-putraku yang tercinta, kamu akan diangkat masuk ke dalam kalangan para imam. Kamu akan menjalankan tugas suci yaitu mengajat di dalam Kristus, Sang Pengajar.

“Wartakanlah kepada semua orang Sabda Allah yang kamu sendiri telah terima dengan suka cita. Seraya merenungkan hukum-hukum Tuhan, jagalah agar kamu tetap percaya akan Sabsa Tuhan dan menjadi teladan dari pengajaranmu,” ujar Mgr. Rolly.

Mantan Provinsial MSC Indonesian ini menambahkan, hendaklah pengajaranmu menjadi pegangan bagi umat Allah dan cara hidupmu menjadi kesukaan bagi kaum Kristiani agar dengan perkataan dan teladanmu, kamu membangun rumah yaitu Geteja Allah.

Demikian pula, sebut Mgr. Rolly, kamu akan menjalankan tugas menguduskan di dalam Kristus. Karena oleh pelayananmu kurban rohani dari umat akan dipersembahkan dalam persatuan dengan kurban Kristus.

“Melalui tanganmu kurban itu akan dipersembahkan secara tidak berdarah di atas altar dalam Perayaan Ekaristi. Oleh karena itu, perhatikanlah apa yang kamu lakukan dan teladanilah apa yang kamu jalankan. Yakni, seraya merayakan misteri wafat dan kebangkitan Tuhan, hendaklah kamu berusaha mematikan anggota-anggota tubuhmu dari segala jenis kejahatan dalam cara hidup yang baru,” tegas uskup.

Usai misa tahbisan diadakan syukuran / ramah tamah di aula Paroki yang berada di samping pastoran / gereja. (lk)

Meimonews.com – Umat Katolik termasuk di Keuskupan Manado yang meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah akan memasuki Masa Prapaskah Tahun 2022, yang dimulai pada perayaan Rabu Abu, 2 Maret 2022.

Dan, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Uskup Keuskupan Manado mengeluarkan Surat Puasa sebagai pedoman memasuki masa tersebut di Masa Prapaskah bagi pastor, suster, frater, bruder dan umat se-Keuskupan Manado.

Untuk tahun ini, Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC mengeluarkan Surat Puasa Tahun 2022 pada 22 Februari 2022.

Surat Puasa kali ini (tahun 2022) diberi judul Mengelola harta benda gereja demi bumi yang sehat dan manusla yang sejahtera.

Berikut surat puasa tersebut :

Kita mengawali dan memasuki Masa Prapaskah tahun 2022 dengan perayaan Hari Rabu Abu tanggal 2 Maret, sambil dibayang-bayangi gelombang ketiga Covid-19, khususnya dengan varian Omicron.

Pandemi Covid-19, yang sudah berlangsung selama 2 tahun ini, sudah mengganggu stabilitas kehidupan manusia. Begitulah juga dengan kejadian-kejadian bencana Iainnya, baik bencana alam pun bencana kemanusiaan.

Menghadapi bencana-bencana tersebut, manusia terus menerus menggalang kekuatan sambil mengoptimalkan segala daya dan strategi untuk menanggulanginya.

Memasuki Masa Prapaskah tahun ini, Gereja Katolik, khususnya Iewat Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi, menawarkan tema permenungan, dan sekaligus aksi nyata sebagai bagian dari upaya bersama untuk menanggulangi dampak bencana dan pandemi, yaitu : Memulihkan Kehidupan (Bumi Sehat — Manusia Sejahtera).

Bencana dan pandemi berdampak pada hancumya keharmonisan alam dan juga tatanan kehidupan manusia. Di sana-sini kita melihat lingkungan yang rusak dan kita mendengar jeritan manusia yang menderita. Gereja mengajak kita untuk tidak menyerah melainkan bangkit dengan semangat iman Paulus (Rm. 8:18-39).

Sebagai orang beriman kita tetap yakin sambil membangun harapan bahwa : “dalam semuanya itu kita lebih daripada orangorang yang menang,” dan karena tidak ada satu jeritanpun yang “memisahkan kita dari kasih Allah” (ay. 37-39).

Di Masa Prapaskah ini, kita dalami dan perkuat iman kita, supaya pada waktunya kita tampil sebagai pemenang untuk merayakan hari kemenangan terhadap dosa dan maut.

Memasuki Masa Prapaskah ini, mari kita melanjutkan apa yang sudah kita mulaikan dengan penuh semangat pada awal pandemi Covid-19, yaitu : bapacol, batanam, supaya pada waktunya siap bapanen.

Kita melanjutkan gerakan itu sambil memegang spiritualitas ekologis sebagaimana yang sudah dimandatkan dalam Kitab Kejadian : “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi” (I : 28).

Kepada manusia diberi kewenangan untuk menaklukkan dan menguasai. Kewenangan ini tentu saja terbatas sesuai dengan wilayah kekuasaan dan batas kepemilikan kita: lahan milik keluarga, lahan milik Gereja (tanah misi, tanah sekolah).

Kita pulihkan kehidupan sambil menanami lahan kita untuk menanggulangi biaya-biaya operasional kehidupan dan karya pastoral kita, pada tingkat keluarga, wilayah rohani, stasi, paroki dan bahkan pada tingkat keuskupan.

Batasan penting dalam spiritualitas ekologis adalah menaklukkan dan menguasai bukan sambil merusak, melainkan sambil menjaga dan memelihara serta menjamin keberlanjutannya.

Dengan cara itu kita pulihkan kehidupan dengan menghadirkan bumi yang sehat dan manusia yang sejahtera untuk hari ini dan seterusnya.

Dalam rencana strategis Keuskupan Manado Tahun 2019 -2023, terkait pengelolaan harga benda gereja, dikatakan: “GereJa Katolik Keuskupan Manado mengelola harta bendanya secara tepat untuk mendukung karya-karyanya. Kitab Hukum Kanonik menyatakan bahwa Gereja memandang harta benda secara positif terutama karena dapat mendukung tujuan utama penciptaan manusia, yaitu untuk memuliakan Allah Penciptanya” (hlm. 40).

Terungkap rasa tanggungjawab terhadap harta benda gereja yang sudah diperoleh sebagai berkat dari Sang Pencipta; terungkap pula sikap iman yang dibutuhkan pada waktu mengelola harta benda gereja dengan baik, yaitu untuk memuliakan Allah Pencipta.

Sikap dasar yang perlu dibangun untuk itu adalah bersikap positif. Kita memulihkan kehidupan sambil menanami lahan secara bertanggungjawab sebagai orang beriman, yaitu menjamin masa depannya.

Lahan tetap tersedia, terus ditanami dengan rasa syukur, sehingga tetap subur secara berkelanjutan. Tata kelola lahan seperti itu menjadi salah satu jalan bagi ketahanan ekonomi umat Allah.

Mari kita pulihkan kehidupan sambil tak pernah berhenti menghadirkan bumi yang sehat dan manusia yang sejahtera baik lahir maupun batin.

Di akhir Surat Puasa ada dua catatan yakni pertama, Surat Puasa ini dibacakan pada hari Minggu sebelum hari Rabu Abu atau pada kesempatan Iain sesuai situasi setempat; dan kedua, Masa sambut paskah berlaku: Hari Minggu V Masa Prapaskah tanggal 3 Maret 2022 sampai Hari Minggu Tritunggal Mahakudus tanggal 12 Juni 2022. (lk)

Meimonews.com – Misa syukur mengawali Pesta Emas Hidup Membiara tiga konfrater MSC (Misionarii Sacratissimi Cordi Jesu / Misionaris Hati Kudus Yesus) yang dipusatkan di Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) Karombasan, Selasa (11/1/2022)

Ketiga konfrater tersebut adalah Mgr. Petrus Canisius Mandagi (yang akrab disapa Mgr. Canis) serta dua kakak-beradik keluarga Santie yakni Pastor Christian Santie dan Pastor Andre Santie.

Misa Pesta Emas Hidup Membiara tersebut dipersembahkan Mgr. Canis sebagai selebran utama di dampingi Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, Uskup Emeritus Yos Suwatan MSC, Asisten General MSC Pastor Laurens Poltje Pitoy, Wakil Provinsial MSC Indonesia Pastor Hubertus Pareira, Supda MSC Sulkaltim Pastor Herry Purasa.

Turut mendampingi pula, Sekretaris Keuskupan Agung (KA) Merauke Pastor Hengky Kariwot MSC, Vikjen KA Merauke Pastor John Kandam Pr, Wakil Uskup (wilayah Makuku Utara) Keuskupan Amboina Pastor Titus Rahael MSC, Ketua UNIO Keuskupan Manado Pastor Revi Rafael Tanos Pr serta Frater Diakon Antonius Obe MSC dan Frater Diakon Firovani Adikila Pr.

Ratusan imam baik tarekat MSC, tarekat religius lain, frater, bruder, suster, perwakilan keluarga, sejumlah undangan dan umat paroki setempat hadir pada misa yang tetap menerapkan protokol kesehatan pandemi Covid-19.

Saat memberikan kesaksian (penggantI kotbah) di gereja, tiga konfrater diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman kehidupan membiara mereka, walau dengan durasi waktu terbatas.

Para yubilaris, satu persatu mengungkapkan kisah perjalanan hidup membiara mereka selama 50 tahun termasuk bagaimana awal – awal menjadi calon imam hingga ketika mereka menjadi imam dan ditempatkan di wilayah-wilayah pelayanan baik di Keuskupan Manado maupun di luar Keuskupan Manado atau tempat tugas / pelayanan lainnya.

Mgr. Canis mengungkapkan rasa terima kalinya kepada Tarekat MSC karena telah mendukung untuk hidup melaksanalan penyerahan diri secara total sebagai misionaris MSC. “Ada banyak hambatan, ada banyak halangan dalam perjalanan hidup membiara,” ujarnya.

Gembala kelahiran 27 April 1945 ini lantas menyebut beberapa contoh seperti saat ditunjuk menjadi Uskup Amboina dan merangkap tugas sebagai Uskup Keuskupan Agung Merauke (walau hanya administrator) dan kemudian ditetapkan sebagai Uskup Keuskupan Agung Merauke.

Bagi Mgr. Canis, menjadi Uskup di Ambon dan Merauke (Papua), tidak gampang. Apalagi harus bolak-balik Ambon-Merauke dan Merauke-Ambon. Cape. Lelah. Tapi, cinta mengatasi segalanya. Cinta mengatasi kelelahan. Cinta mengatasi kekurangan-kekurangan.

Dikemukakan, Allah adalah kasih. Inti hidup membiara adalah penyerahan diri kepada Tuhan secara total melalui kaul. Itulah sebabnya ia menyampaikan terima kasih kepada komunitas Tarekat MSC yang telah mendukung perjalanan penyerahan diri secara total.

Pastor Andre yang mendapat kesempatan pertama mengungkapkan kebahagiaannya karena Pemimpin MSC di Roma selalu mendukung dan mendoakannya supaya tetap setia sebagai MSC. Diceritakan pula masa-masa indahnya saat berada dalam pembinaan di novisiat.

Pastor Christian Santie yang adalah kakak Pastor Andre mengungkapkan kebahagiaannya yang luar biasa karena perayaan 50 tahun hidup membiara di dampingi oleh tiga uskup yakni Mgr. Canis, Mgr. Rolly dan Mgr. Yos.

Saat memberikan sambutan di acara syukuran di aula paroki, usai misa, Mgr. Rolly menyampaikan terima kasih kepada konfrater MSC yang merayakan Pesta Emas Hidup Membiara atas pemberian diri mereka karena kasih yang berasal dari Tuhan, yang telah tertanam dan mengalir dalam seluruh perjalanan hidup mereka.

Bersama dengan para imam, frater, bruder, suster dan umat, Mgr. Rolly menyampaikan selamat kepada yubilaris yang merayakan 50 tahun hidup membiara. “Selamat berbahagia,” ujar Mgr. Rolly.

Tentu, sambung mantan Provinsial MSC Indonesia itu, kasih itu menjadi konkrit / nyata mulai dari keluarga. Kehadiran keluarga yakni adik-adik, keponakan di sini (perayaan 50 tahun hidup membiara) mengingatkan kita sekalian khususnya para yubilaris bahwa apa yang terjadi saat ini punya kisah atau cerita yang sangat panjang mulai dari keluarga masing-masing hingga menjadi seperti sekarang.

Dijelaskan, tadi (di gereja – Red), kita sudah mendengarkan sukacita ketiga yubilaris serta sumber kekuatan dari ketiganya seperti disampaikan Mgr. Canis bahwa semua itu bisa terjadi atau bersumber dari kasih.

Dan kasih itu, menurut gembala kelahiran 5 Januari 1957 ini, bersumber dari Allah, seperti disebutkan dalam bacaan Injil (Yoh. 15 : 9-17 – Red). Allah adalah kasih sebagai pemrakarsa kehidupan ketiga yubilaris.

“Karena kekuatan kasih itu, kita boleh menyaksikan, bukan hanya mendengarkan sebagian dari sharing ketiga yubilaris pada saat misa, yang terlalu singkat (karena diibatasi – Red) tapi kita semua tahu ketiga yubilaris ini, yang memberikan diri karena kasih, dan bisa hadir di mana-mana, melayani di mana-mana dengan buah-buah yang luar biasa terutama buah kasih, buah iman, dan buah harapan,” ujar Mgr. Rolly.

Mengutip bacaan misa, Mgr. Rolly. menjelaskan, tiada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan diri dan nyawa untuk sahabat-sahabatnya. “Mgr Canis, Pastor Christian, dan Pastor Andre, terima kasih atas pemberian diri,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Asiano Gemmy Kawatu (yang hadir mewakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat syukuran) dan Wakil Walikota Wenny Lumentut ketika memberikan sambutan pada acara syukuran menyampaikan selamat atas 50 tahun hidup membiara konfrater MSC tersebut. (lk)

Meimonews.com – Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC berharap gerakan peduli Disabilitas seperti yang ditunjukkan Bruder-bruder Tujuh Dukacita (BTD) lewat Panti Asuhan Sayap Kasih mendapat suport (dukungan) semakin banyak orang.

Harapan tersebut disampaikan Mgr. Rolly (sapaan Uskup Manado) ketika memimpin misa disabilitas di Panti Asuhan Sayap Kasih Woloan, Kota Tomohon, Sabtu (4/12/2021).

Diungkapkan, sungguh menyejukkan hati. Dari Belanda, jauh-jauh datang ke sini (di Woloan) untuk memberi perhatian terhadap gerakan peduli mereka yang berkebutuhan khusus (disabilitas).

“Torang berikan support untuk bruder di sini (BTD = Bruder Tujuh Dukacita, yang dirintis/didirikan Bruder Johanes ‘Han’ Jacobus Gerritse CSD – red) yang memberi pelayanan bagi mereka yang berkebutuhan khusus,” ujar Mgr. Rolly.

Umat, menurut mantan Provinsial MSC Indonesia ini,.hendaknya menjadi tangan Tuhan, jadi konsolasi, seperti yang dilakukan bruder BTD yang berkarya / peduli bagi mereka yang berkebutuhan khusus lewat Yayasan Manuel Runtu (pemilik Panti Asuhan Sayap Kasih Woloan).

“Kehadiran sejumlah umat (pada acara misa dan peletakan batu pertama – red) sungguh memberikan dukungan bagi karya ini (peduli terhadap kaum disabilitas – red),” sebut Mgr. Rolly.

Misa disabilitas dipimpin Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC di dampingi Fratet Diakon Firovani Adikila Pr

Hadir dalam misa, antara lain 26 penghuni panti, para bruder BTD dan suster DSY serta sejumlah undangan lainnya termasuk yang dari Belanda.

Kendati dihadiri sekitar 60 orang, namun protokol kesehatan (prokes) Pandemi Covid-19 tetap terjaga dengan baik.

Ada 26 pengguni yang diurus 25 pengasuh/pengurus yang melayani satu persatu pemghuni yang bahkan sudah tidak diperhatikan /ditinggalkan leluarga mereka.

Usai misa, diadakan penegakan batu pertama pembangunan Panti Asuhan Sayap Kasih Dua dan peresmian Klinik Rehabilitas Panti Asuhan Sayap Kasih. (lk)

Meimonews.com – Memasuki Masa Adven menyambut Kelahiran (Natal) Yesus Kristus Tahun 2021 yang akan dimulai 28 November, Uskup Keuskupan Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC mengeluarkan Surat Adven Uskup Keuskupan Manado.

Surat yang ditujukan kepada pastor, suster, frater,.bruder, bapak, ibu, saudara-saudari se-Keuskupan Manado yang disapa sahabat-sahabatku tertanggal 15 November 2021 itu mengangkat tema Bersahabat dalam Gereja yang Bersinode.

Berikut isi surat Adven tersebut yang diterima Meimonews.com dari Sekretaris Keuskupan Manado Pastor John Montolalu Pr, Sabtu (27/11/2021).

Sepanjang tahun 2021 ini, dalam banyak perayaan liturgi dan pemblcaraan-pembicaraan umum, tema yang cukup menarik perhatian adalah persahabatan. Bahkan, sepanjang bulan Kitab Suci Nasional tahun ini, kita merenungkan, menyukuri persahabatan itu dalam tuntunan tema Yesus Sahabat SeperjaIanan klta.

Reaksi iman kita terhadap tema itu adalah kita tergerak untuk membangun persahabatan yang manuslawi, yang inklusif dan yang promotif.

Sementara kita menjalani persahabatan itu, wawasan kita lebih terbuka Iagi pada waktu kita mendengar kabar baik dari Vatikan bahwa Paus akan mengadakan Sinode Para Uskup pada bulan Oktober 2023.

Proses Sinode itu sudah kita mulai di Keuskupan kita ini dengan menunjuk Pastor penghubung antara KWI dan Keuskupan, membentuk Tim Sinode Keuskupan Manado serta menyebarkan informasi dan dokumen terkait dengan pelaksanaan Sinode itu, terutama dokumen Vademecum.

Di tingkat Keuskupan Manado, perjalanan menuju Sinode para Uskup itu, sudah dimulai pada tgl. 17 Oktober di Paroki Hati Kudus Yesus Keroit.

Ada 3 tema dan sekaligus agenda utama yang perlu digali, didengarkan, disintesakan, dan dirumuskan untuk kemudian ditindaklanjuti dalam karya-karya pastoral Gereja, yaitu Persekutuan, Partisipasi, dan Misi.

Berangkat dari ide-ide cemerlang tersebut di atas, saya mengambil tema untuk Surat Adven tahun ini, yang akan dimulai tanggal 28 November, dengan rumusan ini: Bersahabat dalam Gereja yang Bersinode.

Gereja berslnode berarti Gereja berjalan bersama, berarti kita berjalan bersama. Tema ini kita renungkan dan dalami sebagai berikut:

Perrama, Yesus Sahabat Seperjalanan ma. Yesus sudah berjalan bersama Yosep dan Maria sebelum dan sesudah kelahiranNya.

Dalam perjalanan bersama Yosep dan Maria menjelang kelahiranNya, sebagai bayi dalam kandungan, Yesus sudah tampil bersahabat: memberi ketenangan dan kedamaian kepada Maria dan Yosep untuk menyelesaikan perjalanan mereka untuk mendaftarkan diri sebagai penduduk (Luk. 2: 1-5).

Maria tetap tenang dalam perjalanan itu, biarpun usia kandungan sudah mendekati saat melahirkan. Kemudian Yesus mengangkat murid-muridNya menjadi sahabat-sahabatNya (Yoh. 15:14-15), dan kita sekalian, untuk berjalan bersama Dia mewartakan dan membangun Kerajaan Allah di dunia iní.

Pesan Yesus kepada sahabat-sahabatNya adalah “supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap” (Yoh. 15: 16). Yesus juga mengutus kita untuk membangun persahabatan dengan pesan yang sama, yaltu supaya persahabatan kita menghasilkan buah-buah kebaikan untuk para sahabat.

Kedua, Bersahabat dalam Gereja yang Berslnode sambll membangun persekutuan.

Persekutuan yang paling kecil sudah dimulal dl Betlehem, dengan hadlrnya Keluarga Kudus “Yesus Maria dan Yosep” (Luk. 2:16). Inilah persekutuan yang menjadl bermakna, karena maslng-masing anggota hadir sebagai berkat untuk sesama dan dunia.

Di tengah-tengah perjalananNya bersama para murid, Yesus memilih 12 orang dari antara murld-murldNya untuk menjadi rasul (Mrk. 3: 13-19). Pembentukan 12 rasul adalah kabar gemblra yang menegaskan betapa penting dan bermaknanya persekutuan para rasul dalam perjalanan mereka sebagai sahabat-sahabat Yesus.

Mereka ditetapkan untuk menyertal Yesus dan memberitakan Injil. Kitapun memaknai persahabatan kita sambll membangun persekutuan.

Persekutuan yang sudah ada kita majukan menjadi leblh baik, dan sesuai situasl dan kebutuhan, kita membentuk persekutuan baru yang dibutuhkan untuk memajukan Gereja yang bersinode.

Ketiga, Bersahabat dalam Gereja yang Bersinode sambil berpartisipasi secara aktif. Yosep dan Maria sudah berperan secara akrif sesuai dengan tugas yang sudah dipercayakan oleh Allah kepada mereka, sebagaimana disampaikan oleh Malaikat.

Mereka sudah bekerjasama dengan Allah untuk menghadirkan Juru Selamat ke dunia ini. Yesus mengutus 70 murid (Luk. 10: 1-12) untuk secara aktif ambil bagian dalam karya-karyaNya, bahkan mengutus mereka berdua-dua, untuk mewartakan dan membangun Kerajaan Allah.

Yesus berkata: “tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya la mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” (Luk. 10:2).

Kita menjawab tantangan yang diberikan Yesus itu, sambil memberi diri menjadi pelayan-pelayan di kebun anggurNya. Kita berpartisipasi sambil merangkul dan melibatkan semua anggota (Total Quantity Management) serta .menggali, menghargai dan memberdayakan semua potensi (Total Quality Management) (bdk. I Kor. 12: 1-31).

Keempat, Bersahabat dalam Gereja yang Bersinode sambil ambil bagian dalam karya Misl Gereja.

Yesus mengutus murid-muridNya untuk melanjutkan karya Misi: -pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat 28:19-20).

Karya misi itu sudah sampai di dunia kita, di negara kita, di keuskupan kita, di paroki kita, di stasi kita, di wilayah rohani kita. di kelompok kita. Saatnya sekarang kita lanjutkan karya misi Itu.

Kita menjalankan karya Misi Gereja sambil membangun rumah pemuridan; kita mengkondisikan lingkungan hidup dan karya kita, sebagai ruang pertemuan para murid Yesus, di mana terjadi pengajaran iman. perayaan Iman, dan perbuatan Iman.

Di dalam rumah pemuridan itu, kita memberi kesaksian tentang karya-karya penyelamatan Allah, sehingga semakin banyak yang percaya dan kembali ke Jalan keselamatan.

Kelima, Bersahabat datam Gereja sambil merngembangkan gerakan ekumene.

Digerakkan oleh semangat misioner, kita meluaskan persahabatan kita sambil menjadikan rumah pemuridan itu sebagai ruang dialog antar budaya dan dialog antar agama, sehingga “berkat dialog yang jujur dan sabar itu,” kita “makin mengetahui harta-kekayaan manakah yang oleh Allah dalam kemurahanNya telah dibagikan kepada para bangsa” (AG 11).

Dialog budaya dan agama menjadl nyata melalui karya-karya bersama untuk menciptakan kesejahteraan bersama, mewujudkan nilai-nilai keaditan dan kebenaran, mempromosikan kerukunan dan kerjasama, mengedepankan persaudaraan dan persatuan. (UR, 4). (lk)

Meimonews.com -Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC di dampingi Asisten 3 MSC Provinsi Indonesia Hubertus Parera MSC dan Superior Daerah MSC Sulawesi dan Kalimantan Timur Pastor Herry Purasa MSC serta Frater Diakon Firovani Adikila Pr dan Frater Diakon Edi Nugroho MSC memimpin Misa 50 Tahun MSC Provinsi Indonesia di Gereja Paroki Hati Kudus Karombasan, Rabu (6/10/2021).

Misa syukur / pesta emas emas ini diselenggarakan secara live streaming dan kehadiran pastor (termasuk Ketua UNIO Keuskupan Manado Pastor Revi Tanod Pr, suster, frater, bruder dan umat secara terbatas,.mengikuti protokol kesehatan pandemi Covid-19.

Dalam kata pengantar misa, Mgr. Rolly (sapaan akrab Uskup Manado) menegaskan, kita patut bersyukur, walaupun di tengah pandemi Covid-19, kita bisa berkumpul di tempat ini dalam rangka memperingati 50 Tahun Provinsi Indonesia tanggal 6 Oktober 2021.

Oleh karena itu, Mgr. Rolly mengajak untuk tunduk sejenak kepada Tuhan, menyadari begala besar kasih Tuhan sehingga 6 Oktober 2021 ini boleh merayakan yubelium 50 tahun berdiri Provonsi MSC Indonesia dimekarkan dari induk / Provinsi MSC di Belanda, mengalami kebaikan Tuhan yang dianugerahkan terus – menerus selama 50 tahun ini, bukan hanya untuk MSC Indonesia tetapi juga untuk gereja, gereja lokal di mana MSC hadir dan berkarya untuk masyarakat di sekitar.

“Marilah kita sambil mensyukuri semuanya itu, kita mengakui bahwa sebagai misionaris Hati Kudus Yesus, kadang – kadang kurang mensyukuri apa yang Tuhan berikan kepada kita dalam rupa – rupa peristiwa perjumpaan dan tanda – tanda yang kita alam selama ini dan juga kadang – kadang kita kurang menangani kebaikan Tuhan itu di dalam kehadiran, di dalam gerakan – gerakan pelayanan kita,” ujar Mgr. Rolly.

Saat memberikan kotbah, mantan Provinsial MSC Indonesia ini menyampaikan banyak Selamat kepada MSC Provinsi Indonesia atas pesta emas ini. “Pesta emas ini adalah karya Allah yang patut disyukuri dan karya Allah ini bukan hanya pada masa lampau tetapi hingga sekarang,” sebut Mgr. Rolly.

Ada beberapa hal diminta Uskup kepada para anggota MSC, di antaranya untuk membaharui komitmen baik pribadi maupun secara komuniter di mana setiap Anggota merupakan bagian dari komunitas, melanjutkan karya bersama yang dipercayakan oleh gereja, bercermin dari keteladanan misioner pendahulu teristimewa pater pendiri, serta berkomitmen dalam menghidupi consecratio,. communio dan missio sebagai identitas dari seorang biarawan.

Usai misa, diadakan peletakan batu pertama pembangunan rumah biara MSC Paal 3 Karombasan (yang terletak di belakang gereja), yang turut dihadiri Walikota Manado Andrey Angouw. (lk)

Meimonews.com – Badan Pengurus KBK (Kaum Bapak Katolik) Paroki St. Khristoforus Gorontalo menggelar Aksi nyata peduli Covid-19 berupa berbagi masker dan sembako, Sabtu (4/9/2021).

Ribuan masker dibagikan kepada penjual dan pembeli, pengemudi dan penumpang bentor / kendaraan roda dua dan empat yang beraktivitas di dua pasar tradisional di Kota Gorontalo serta puluhan paket sembako dibagikan kepada warga / umat di beberapa tempat di wilayah Paroki secara door to door.

Masker dan sembako sumbangan dari antara lain dari Talulembang Sule (Pengurus KBK dan penggerak Paroki) dan Elok Kurniawan (Bendahara KBK Paroki) dibagi-bagikan kepada warga oleh Pengurus dan Anggota KBK Paroki. Pastor Ronny Singal Pr (Pastor Paroki) ikut membagikan sembako kepada sejumlah warga/umat.

Ketua KBK Paroki St. Khristoforus Gorontalo Alexander Maramis menjelaskan,.kegiatan berbagi masker dan sembako ini merupakan aksi nyata dari KBK Paroki dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dan bentuk kepedulian terhadap warga/umat yang terkena dampak pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini menjadi aksi nyata kepedulian KBK terhadap Covid-19 dan untuk mendukung ajakan Bapa Uskup Manado Mgr. Benedictus Estepahus Rolly Untu MSC yakni ajakan agar umat peduli dan melakukan upaya memutus matarantai penyebaran Covid-19,” ujar Alex, sapaan Ketua KBK Paroki St. Khristoforus.

Pastor Paroki St. Khristofus Gorontalo Pastor Ronny Singal Pr menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan yang diadakan KBK Paroki untuk memutus matarantai penyebaran Covid-19 dan membantu warga/umat yang terkena dampak dari pandemi Covid-19.

“Aapalagi aksi nyata ini merupakan bentuk dukungan terhadap kepedulian Gereja Katolik sebagaimana ajakan Bapa Uskup Manado,” ujar Pastor Ronny.

Bendahara KBK Paroki St. Khristoforus Gorontalo Elok Kurniawan merasa senang dan berterima kasih karena warga yang mendapat masker dan sembako mengapresiasi aksi nyata dari KBK yang merupakan bagian dari Gereja Katolik Gorontalo.

“Terima kasih karena semua rencana kegiatan berbagi masker dan sembako telah berjalan dengan baik dan lancar, serta mendapat apresiasi dari warga,” ucapnya.

Dalam pantauan Meimonews.com di lokasi berbagi (baik berbagi masker maupun sembako), warga terlihat senang dan berterima kasih dengan aksi ini.

Mereka (warga) senang karena ada organisasi yang peduli Covid-19 dan berbagi masker secara gratis dan sembako. (lk)

Meimonews.com – Sabtu (28/8/2021, cuaca Kota Gorontalo sangat cerah. Sejak pukul 08.00 Wita, sebanyak 15 kader Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kota Jajakan Gorontalo St Yohanes Paulus II kembali berkumpul di Sekretariat PMKRI yang berlokasi di Kelurahan Tenda Kecanatan Hulontalangi Kota Gorontalo. Mereka hendak melaksanakan Aksi Peduli Covid-19 yaitu #Gerakan Berbagi, Indonesia Sehat, Indonesia Hebat .

Ini merupakan aksi kedua yang dilaksanakan PMKRI Gorontalo di mana aksi yang sama telah dilaksanakan pada Sabtu (21/82021). Mereka menyiapkan sejumlah masker, hand sanitizer dan sembako untuk dibagikan secara cuma-cuma kepada warga Kota Gorontalo yang saat ini sedang menghadapi masa-masa sulit akibat Pandemi Covid-19.

Para kader PMKRI Gorontalo dengan atribut khas Baret Merah Maron Jambul Kuning dipimpin Stefan Lintang (Koordinator PMKRI Kota Jajakan Gorontalo) bergerak menuju Pasar Andalas di mana d ilokasi tersebut mereka membagikan masker dan hand sanitizer kepada para pengunjung dan pedagang yang tengah beraktivitas jual beli.

Bukan hanya sekedar membagikan, para kader PMKRI Gorontalo tanpa sungkan-sungkan memakaikan masker kepada setiap pengunjung yang didapati tidak atau lupa memakai masker, bahkan mereka memberikan pencerahan tentang potensi tertular Covid 19 jika abai menaati protokol kesehatan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

Valdi Melo (fungsionaris PMKRI Kota Jajakan Gorontalo) kepada Meimonews.com menyatakan, masih banyak ditemui pengunjung dan pedagang pasar Andalas, Kota Gorontalo yang abai terhadap protokol kesehatan. “Ada sejumlah pengunjung dan pedagang tidak memakai masker. Setelah diingatkan mereka akhirnya bersedia menerima dan memakai masker yang dibagikan oleh anggota PMKRI,” ujarnya.

Meski demikian, tambahnya, pada umumnya warga Kota Gorontalo yang beraktivitas di pasar Andalas sangat senang dan antusias menerima pemberian masker maupun hand sanitizer. Hal ini membuat anggota PMKRI makin semangat untuk membagikan bantuan.

Selesai melaksanakan Aksi Peduli Covid 19 di Pasar Andalas, para kader PMKRI bergerak door to door untuk membagikan sejumlah paket sembako kepada warga Kota Gorontalo yang kurang mampu termasuk sebagian di antaranya umat Paroki St. Khristoforus Gorontalo .

Kali ini, aksi bagi-bagi sembako turut didampingi Moderator PMKRI Kota Jajakan Gorontalo Pastor Roni Singal Pr (Pastor Paroki St. Khristoforus Gorontalo).

Pada momentum penyerahan sembako, Pastor Roni dengan gayanya yang khas tidak lupa menyapa umatnya sambil menyemangati mereka agar selalu taat pada anjuran pemerintah untuk mentaati protokol kesehatan Covid-19 .

Kepada warga PMKRI Gorontalo, Pastor Roni menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas upaya yang telah dilakukan PMKRI Gorontao untuk ikut peduli terhadap situasi pandemi Covid-19.

“Aksi Peduli Covid 19 yang dilaksanakan oleh PMKRI Gorontalo ini sesungguhnya merupakan implementasi dari Ajaran Sosial Gereja tentang panggilan keterlibatan Gereja dalam masalah sosial kemasyarakatan.

Pemberian bantuan kepada warga masyarakat yang berkekurangan di saat pandemi Covid 19 adalah sejalan dengan sikap Gereja untuk selalu mendahulukan kaum miskin dan mereka yang menderita. “Preferential option for the poor. ” ujar Pastor Roni kepada para kader PMKRI yang tengah subuk menyalurkan bantuan ala kadarnya tersebut.

Aksi Peduli Covid-19 ini, sebut Stevan Lintang (Koordinator PMKRI Kota Jajakan Gorontalo, merupakan juga gerakan mendukung Surat Edaran Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC tanggal 7 Agustus 2021.

Adapun semangat yang termaktub dalam surat edaran tersebut yakni ajakan kepada umat Katolik untuk peduli dan melakukan upaya nyata mencegah penyebaran Covid-19 dan membantu mereka yang terdampak melalui tiga bidang pelayanan yakni Pelayanan Informasi dan Literasi, Pelayanan Sosial dan Pelayanan Doa.

“Sebagai respon terhadap seruan Uskup Manado tersebut , pengurus dan anggota PMKRI Kota Jajakan Gorontalo melaksanakan Aksi Peduli Covid-19 melalui #Gerakan Berbagi, Indonesia Sehat, Indonesia Hebat berupa aksi bagi-bagi masker, hand sanitizer dan sembako,” ujar Lintang.

Aksi Peduli Covid-19 ini, tambah Shorinji Kaporoh (Ketua Tim Kerja Peningkatan Status PMKRI Gorontalo), merupakan respon PMKRI Gorontalo terhadap seruan Uskup Manado, sekaligus merupakan wujud kepedulian PMKRI Gorontalo untuk mengambil peran membantu upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 sekaligus membantu mereka yang secara sosial ekonomi terdampak oleh pandemi covid-19.

“Secara ekonomis, bantuan yang disalurkan nilainya tidak seberapa, tapi aksi ini lebih dimaksudkan sebagai ajakan kepada semua pihak untuk segera mengambil langkah nyata ikutserta menanggulangi pandemi Covid-19 dan membantu mereka yang terdampak mengingat saat ini angka positif Covid-19 di Provinsi Gorontalo masih relatif tinggi,” ujar Shorinji.

Sejretaris Tim Kerja PMKRI Gorontalo Maria Bay mengungkapkan, di tengah kesulitan yang dihadapi warga Kota Gorontalo , bantuan masker, hand sanitizer dan sembako yang disalurkan PMKRI Gorontalo dirasakan warga sangat berarti.

“Hal tersebut terlihat pada antusiasme dan kegembiraan warga saat menerima bantuan,” ujar Maria seraya menyebutkan hal tersebut tentu saja semakin menyemangati para anggota PMKRI dalam melaksanakan aksi ini.

Semoga ke depan, PMKRI Gorontalo akan terus dimampukan untuk memberikan yang terbaik bagi gereja, masyarakat, bangsa dan negara. (Lexie Kalesaran)

Meimonews.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kota Jajakan Gorontalo menyambut baik dan mendukung kebijakan Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC membentuk Satuan Pelayanan Penanggulangan Bahaya Covid -19 mulai dari tingkat Keuskupan, Kevikepan hingga Paroki sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Uskup Manado tertanggal 7 Agustus 2021.

Adapun semangat yang termaktub dalam surat edaran tersebut yakni ajakan kepada umat Katolik untuk peduli dan melakukan upaya nyata mencegah penyebaran Covid-19 dan membantu mereka yang terdampak melalui tiga bidang pelayanan yakni Pelayanan Informasi dan Literasi; Pelayanan Sosial dan Pelayanan Doa.

Sebagai respon terhadap seruan Uskup Manado tersebut, pengurus dan anggota PMKRI Kota Jajakan Gorontalo lewat Tim Kerja Peningkatan Status melakukan Aksi Peduli Covid-19 melalui # Gerakan Berbagi, Indonesia Sehat, Indonesia Hebat.

Aksi nyata tersebut berupa bagi-bagi masker dan hand sanitizer kepada sejumlah warga Kota Gorontalo yang beraktivitas di pasar tradisional Jl. Andalas Kota Gorontalo maupun para pengguna jalan di Perlimaan Telaga, Kota Gorontalo , Sabtu (21/8/2021).

Selain itu, para kader PMKRI Gorontalo juga membagikan sembako kepada beberapa warga kurang mampu di Kota Gorontalo, sebagian di antaranya adalah anggota umat Katolik Paroki St Christoforus Gorontalo .

“Aksi Peduli Covid-19 merupakan respon cepat PMKRI Kota Jajakan Gorontalo terhadap seruan Uskup Manado, sekaligus merupakan wujud kepedulian PMKRI Gorontalo untuk mengambil peran membantu upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 sekaligus membantu mereka yang secara sosial ekonomi terdampak oleh pandemi Covid-19,” ujar Stevan Lintang, Koordinator PMKRI Kota Jajakan Gorontalo.

Secara ekonomis, sambungnya kepada Meimonews.com di sela kegiatan, bantuan yang disalurkan oleh PMKRI Gorontalo nilainya tidak seberapa, tapi aksi ini lebih dimaksudkan sebagai ajakan kepada semua pihak untuk segera mengambil langkah nyata ikutserta menanggulangi pandemi Covid-19 dan membantu mereka yang terdampak mengingat saat ini angka positif Covid-19 di Provinsi Gorontalo masih relatif tinggi.

Sejalan dengan itu, Shorinji F. Kaporoh (Ketua Tim Kerja Peningkatan Status PMKRI Gorontalo) menyatakan, di tengah kesulitan yang dihadapi warga Kota Gorontalo, bantuan masker, hand sanitizer dan sembako yang disalurkan PMKRI Gorontalo dirasakan warga sangat berarti.

“Hal ini nampak dari antusiasme dan aroma kegembiraan yang terpancar dari raut muka mereka pada saat menerima bantuan,” ujarnya ketika ditemui terpisah.

Hal ini, tambahnya, tentu saja semakin menyemangati para anggota PMKRI yang sejak pagi pukul 08.00 Wita sudah berkumpul di Margasiswa untuk selanjutnya bergerak menyalurkan bantuan di tengah hiruk-pikik aktivitas pasar, keramaian kendaraan yang lalulalang dan sempitnya lorong-lorong jalan pemukiman padat penduduk hingga siang hari pukul 12.30 Wita.

“Suatu pengalaman menarik melaksanakan aktivitas sosial kemasyarakatan sebagai kader PMKRI yang terpanggil untuk menghadirkan Gereja di saat-saat sulit seperti ini,” tambah Maria Bay (Sekretaris PMKRI Kota Jajakan Gorontalo sekaligus Sekretaris Tim Kerja Peningkatan Status), yang bangga dengan baret merah berjambul kuningnya.

Kehadiran ormas PMKRI di Provinsi Gorontalo masih sangat muda, baru berjalan beberapa bulan. Jumlah anggotanya pun baru hampir 20 orang yang pada umumnya merupakan mahasiswa Katolik yang berasal dari luar Gorontalo seperti Papua, NTT, Sulsel, yang kuliah di berbagai perguruan tinggi di Kota Gorontalo maupun Kabupaten Gorontalo seperti Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Gorontalo (UG) maupun Universitas Ichsan Gorontalo.

Meski demikian, warga PMKRI Gorontalo dengan didukung pimpinan dan umat Katolik Gorontalo bertekad akan mendayagunakan ormas PMKRI bagi kepentingan Gereja dan Tanah Air sesuai semboyan Pro Ecclesia et Patria.

“Semoga PMKRI Gorontalo akan terus tumbuh dan berkembang (Crescat et Floreat),” ujar Rita Tinangon, aktivis umat Katolik Paroki St. Christoforus Gorontalo. (lk)