Meimonews.com – Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC berharap gerakan peduli Disabilitas seperti yang ditunjukkan Bruder-bruder Tujuh Dukacita (BTD) lewat Panti Asuhan Sayap Kasih mendapat suport (dukungan) semakin banyak orang.
Harapan tersebut disampaikan Mgr. Rolly (sapaan Uskup Manado) ketika memimpin misa disabilitas di Panti Asuhan Sayap Kasih Woloan, Kota Tomohon, Sabtu (4/12/2021).
Diungkapkan, sungguh menyejukkan hati. Dari Belanda, jauh-jauh datang ke sini (di Woloan) untuk memberi perhatian terhadap gerakan peduli mereka yang berkebutuhan khusus (disabilitas).
“Torang berikan support untuk bruder di sini (BTD = Bruder Tujuh Dukacita, yang dirintis/didirikan Bruder Johanes ‘Han’ Jacobus Gerritse CSD – red) yang memberi pelayanan bagi mereka yang berkebutuhan khusus,” ujar Mgr. Rolly.
Umat, menurut mantan Provinsial MSC Indonesia ini,.hendaknya menjadi tangan Tuhan, jadi konsolasi, seperti yang dilakukan bruder BTD yang berkarya / peduli bagi mereka yang berkebutuhan khusus lewat Yayasan Manuel Runtu (pemilik Panti Asuhan Sayap Kasih Woloan).
“Kehadiran sejumlah umat (pada acara misa dan peletakan batu pertama – red) sungguh memberikan dukungan bagi karya ini (peduli terhadap kaum disabilitas – red),” sebut Mgr. Rolly.
Misa disabilitas dipimpin Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC di dampingi Fratet Diakon Firovani Adikila Pr
Hadir dalam misa, antara lain 26 penghuni panti, para bruder BTD dan suster DSY serta sejumlah undangan lainnya termasuk yang dari Belanda.
Kendati dihadiri sekitar 60 orang, namun protokol kesehatan (prokes) Pandemi Covid-19 tetap terjaga dengan baik.
Ada 26 pengguni yang diurus 25 pengasuh/pengurus yang melayani satu persatu pemghuni yang bahkan sudah tidak diperhatikan /ditinggalkan leluarga mereka.
Usai misa, diadakan penegakan batu pertama pembangunan Panti Asuhan Sayap Kasih Dua dan peresmian Klinik Rehabilitas Panti Asuhan Sayap Kasih. (lk)