Meimonews.com – Plt. Dirut RSUP. Prof. Dr. RD Kandou Manado Dr. dr. Ivonne Elisabeth Rotty, M.Kes membuka Orientasi Pendidikan dan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD), Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Kesehatan dan Keselamatan Kerja RS (K3RS) dan Covid-19.

Kegiatan yang diikuti mahasiswa program DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado dan Tenaga Pelatih Kesehatan (TPK) ini dilaksanakan di Auditorium lantai 2 RSUP Kandou Manado, Selasa (11/12/2023).

Turut hadir dan mendampingi dokter Ivonne pada kegiatan ini adalah Ns Suwandi Luneto, S.Kep, M.Kes, dr. Reamur Moddy Rawung, M.Kes, M.Theol

Dokter Ivonne menyampaikan terima kasih kepada mitra kerja Poltekkes Kemenkes yang sudah mengantar mahasiswanya untuk belajar di RSUP Kandou (sebut akrab Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. RD Kandou). “Selamat datang buat peserta Diklat, selamat mengikuti orientasi pendidikan dan pelatihan di rumah sakit Kandou,” ujarnya.

Dokter Ivonne menegaskan,  narasumber dalam pelatihan ini adalah mereka yang sudah berkompeten di bidangnya masing masing, sehingga apa yang diperoleh dalam kegiatan ini nantinya para peserta dapat mengimplementasikannya saat bertugas di lapangan.

Disebutkan, selama berpraktek sangat penting membangun komunikasi yang baik sesama tenaga kesehatan maupun terhadap pasien.

Ditegaskan pula, dalam pelatihan ini tidak diperkenankan ada istilah “bully” atau ada tindakan kekerasan prilaku senior terhadap junior. “Senior dan yunior dalam proses pendidikan memang ada, tetapi sikap bully dan kekerasan fisik terhadap junior itu tidak diperbolehkan. Ada sangsi bagi mereka yang melakukan bully saat melakukan pelatihan di RSUP Kandou,” ujarnya.

Dokter Ivonne berharap, bagi 63 peserta sudah mengikuti semua persyaratan untuk masuk dalam Diklat RSUP Kandou agar bisa mengikuti pelatihan ini dari awal sampai selesai. “Saya harap 63 yang masuk Diklat, 63 juga keluar dengan baik,” ujarnya

Ns. Rolly Rondonuwu, M.Kep SPK.MB, mengatakan bangga bisa mengikuti kegiatan Diklat di RSUP yang notabene institusi diklatnya sudah terakreditasi. “Saya yakin di rumah sakit yang sudah terakreditasi ini mahasiswa kami bisa mendapatkan kompetensinya,” ujarnya.

Ia menyampaikan terima kasih atas kerjasama dengan RSUP Kandou yang selama ini terus terjalin. Poltekkes Kemenkes Manado sebagai institusi pendidikan terus mengsuport diklat RSUP Kandou.

“Selaku pimpinan kami menitipkan adik adik mahasiswa, kiranya mereka dapat dibekali, ditempah sehingga menjadi calon tenaga kesehatan yang berguna bagi nusa dan bangsa,” ujarnya. (Fer)

Meimonews.com – RSUP Kandou Manado pimpinan Dr dr Jimmy Panelewen,SpB-KBD (Direktur Utama) menggelar pendidikan dan pelatihan (Diklat) terkait Bantuan Hidup Dasar (BHD), Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) dan Covid-19 di aula lantai 2 kantor pusat RSUP Kandou, Rabu – Jumat (29-31/3/2022).

Diklat ini wajib dilaksanakan sesuai dengan regulasi RSUP Kandou sebagai Rumah Sakit Pendidikan Nasional dan sudah terakreditasi.

Semua proses pelayanan maupun administrasi sudah terstandarisasi. Setiap peserta yang baru bergabung dengan RSUP Kandou, baik Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), pegawai baru dalam bentuk BLU, Pegawai kontrak dan peserta diklat harus mengikuti workshop dan orientasi.

Hal tersebut disampaikan Direktur SDM Pendidikan dan Umum RSUP Kandou Manado, Dr. dr. Ivonne Rotty, M.Kes, saat membuka kegiatan tersebut, Rabu (29/3/2022).

Dokter Ivonne yang di dampingi Koordinator SDM Ns. Suwandi Luneto, S.Kep, M.Kes, dan Subkoor Pendidikan dan Penelitian, Jemmy Sambul, SE, menyebutkan, pelatihan ini merupakan orientasi umum yang tergabung dalam 2 Institusi besar. Seluruh proses kegiatan diklat mengacu pada regulasi Covid-19 tentang protokol kesehatan, juga mengikuti pada program pemerintah.

“Dalam diklat ini jika mengikuti regulasi awal tidak ada materi Covid-9 regulasi berubah setelah adanya pandemi Covid-19. Ini merupakan ilmu yang baru dan sama-sama kita belajar karena pemahaman Covid-19 ini semua harus tau”, ujar Sekretaris PERSI Daerah Sulawasi Utara ini.

Dokter yang pernah menjadi Kepala Puskesmas Dodaga, Kecamatan Wasile Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku tahun 1991 – 1992 ini menambahkan, banyak orang-orang pintar dil uar sana, tetapi soft skillnya masih kurang. Yang berhubungan dengan pelayanan publik harus diutamakan soft skill, cara dan perilaku, serta komunikasi yang baik.

“Saat adik-adik menimbah ilmu selama 5 hari ked epan, saya minta untuk mengikutinya dengan baik agar apa yang didapatkan bisa terimplementasikan sesuai dengan SOP yang ada.” ujar dokter Ivonne. (lk)