Meimonews.com – Pihak Unsrat Manado belum mengetahui identitas mahasiswa (yang menurut orangtuanya kuliah di Unsrat), yang orangtuanya mengadu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke daerah ini, baru-baru.
“Sampai saat ini, kami (Unsrat Manado) belum tahu siapa mahasiswa yang orangtuanya mengadu, menyampaikan unek-uneknya kepada Presiden,” ujar Humas Unsrat Dr. Max Rembang, MSi kepada Meimonews.com via telefon, Selasa ,(24/1/2023).
Terus terang, sambungnya, Pimpinan Unsrat belum tahu nama dan dari fakultas mana mahasiswa yang orangtuanya mencegat dan menyampaikan unek-uneknya kepada Presiden terkait dengan UKT (uang kuliah tunggal).
Saat ketemu Presiden di Malalayang Beach Walk Manado pada 20 Januari 2023, Siti Mafirah tiba-tiba mencegat Presiden untuk menyampaikan keluhannya. Siti mengaku tidak memiliki biaya membayar UKT Rp. 3 juta anaknya yang berkuliah di Unsrat.
“Tolong kasiang kita bapak (tolong kasihani saya bapak),” ujar Siti Mafirah sambil memegang tangan Presiden Jokowi, yang langsung direspons Presiden dengan meminta anggota Polri mendata KTPnya. Setelah itu, Presiden Jokowi dan rombongan pergi meninggalkan lokasi.
Kejadian ini diekspos Presiden Jokowi di laman resmi Facebooknya dengan videonya. Presiden menyebutkan, “Ibu Siti Mafirah menyeruak di antara masyarakat yang saya temui dalam kunjungan di Manado, pekan lalu. Setengah terisak, ia mengadukan masalahnya. Saya mencatat identitasnya dan mencari jalan keluar masalah yang ia hadapi,” ujar Jokowi.
Presiden kerap menemui dan menerima pengaduan langsung dari masyarakat setiap kali turun ke lapangan. “Dan, itulah tujuan saya ke lapangan: untuk mendengar langsung masukan atau keluhan masyarakat,” tandasnya.
Rembang menjelaskan, bila ada mahasiswa Unsrat yang tidak mampu membayar UKT, bisa mengajukan keringanan ke Pimpinan Unsrat lewat mekanisme yang ada, yakni mengajukan ke Pimpinan Fakultas, yang nantinya diteruskan ke Rektor Unsrat, nanti dieksekusi Wakil Rektor. (Fa)