Meimonews.com – Polda Bali menanggapi berita viral perampokan dan penganiayaan WNA asal Perth Australia atas nama Lachlan Briam Hunt, yang terjadi pada 12 Januari, sekitar pukul 04.00 Wita di wilayah Kuta, yang mengakibatkan WNA tersebut terluka parah karena dipukuli secara brutal hingga dirawat di Rumah Sakit BIMC Kuta, Selasa (24/1/2023).
“Berita yang sudah terlanjur viral di medsos tersebut, sangat mengganggu kenyamanan wisatawan dan juga meresahkan situasi Kamtibmas Bali,” ujar Kombes Pol. Satake kepada Meimonews.com.
Saat ini, sebutnya, Polda Bali telah menurunkan tim untuk menyelidiki dan mencari fakta, mulai dari bukti-bukti dan saksi-saksi di lapangan tentang apa yang sebenarnya dialami WNA tersebut.
Ditegaskan, dari hasil penyelidikan tim Polda Bali, melalui keterangan-keterangan saksi yang melihat apa yang dialami oleh WNA asal Perth Australia atas nama Lachlan Briam Hunt, yang mengaku mengalami perampokan dan penganiayaan di wilayah Kuta, dinyatakan Lachlan Briam Hunt, yang bersangkutan diduga mengalami kecelakaan lalulintas tunggal (Out Control), karena pada saat itu yang bersangkutan berkendara dalam kondisi mabuk berat.
Saksi di TKP atas nama Muhsar Hadi, alamat Jl. Poppies 1 Kuta, menerangkan, WNA tersebut sekitar pukul 04.00 Wita mengendarai motor honda vario berwarna merah dengan
kecepatan tinggi, diperkirakan WNA tersebut dalam keadaan mabuk berat dan ketika melewati polisi tidur (gundukan jalan) motor yg dikendarai oleng dan mengakibatkan WNA terjatuh dalam posisi tengkurap serta pingsan. Kemudian sekitar pukul 04.30 Wita WNA tersebut bangun dengan muka penuh darah kemudian langsung pergi.
Berdasarkan hasil interogasi tim Polda Bali kepada WNA asal Perth Australia atas nama Lachlan Briam Hunt, mengakui pada 12 Januari 2023 pukul 22.00 Wita, ia pergi dari Hotel Masa Inn Bali Jl. Poppies Lane 1 Kuta (tempatnya menginap) menuju Engine Room bersama temannya dengan menggunakan sepeda motor honda vario untuk minum-minum hingga selesai dan pulang dini hari sekitar pukul 03.30 Wita.
Di saat perjalanan pulang , yang bersangkutan merasa handphonenya terjatuh. Pada saat ia berusaha mengambil handphonenya ia merasa didorong oleh orang yg tidak dikenal. Selanjutnya korban tidak ingat lagi apa yang terjadi, dikarenakan yang bersangkutan dalam kondisi mabuk berat.
“Dan, Lachlan Briant Hunt juga mengaku tidak tahu siapa yang memviralkan dirinya dirampok dan dianiaya,” ujar Kombes Satake mengutip pengakuan Lachlan.
Dari hasil penyelidikan sementara tim Polda Bali, Kabid Humas menyampaikan WNA asal Perth Australia atas nama Lachlan Briam Hunt, diduga mengalami kecelakaan tunggal (OC) karena yang bersangkutan berkendara dalam kondisi mabuk berat dan tidak ditemukan adanya unsur perampokan maupun penganiayaan.
Pihaknya berharap kepada masyarakat Bali dan para wisatawan agar bijak menggunakan medsos dan tidak gampang mempercayai berita-berita hoax yang dapat memberikan citra negatif terhadap Bali.
“Mari kita sama-sama jaga situasi Kamtibmas Bali. Polda Bali menjamin keamanan para wisatawan sehingga para wisatawan merasa aman dan nyaman berkunjung ke Pulau Bali yang kita cintai ini,” ujarnya mengimbau. (Fer)