Meimonews.com – Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Sulut Ir. Diano Tino Tandaju, ST, M.Erg tampil ssbagai salah satu pemateri pada kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting dan Rencana Tindak Lanjut Hasil Kajian Analisa Kasis Stunting Tahap 1 Tahun 2024 Kota Kotamobagu yang diadakan di Sutan Raja Hotel, Kotamobagu, Selasa (27/8/2024).
Pemateri lainnya adalah Asisten II Urusan Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Pemkot Kotamobagu Adnan Massinae, S.Sos. M.Si yang memberikan Materi tentang Strategi Percepatan Penurunan Stunting.
Selain itu, pakar kesehatan yakni dr. Fellicia Halim, Sp.A tentang Audit Kasus Stunting bagi Baduta/Balita dan dr. Sitti N. Korompot, SpOG-K,MARS tentang Audit Kasus Stunting untuk ibu Hamil.
Peserta kegiatan terdiri dari Forkopimda, Kadis Kesehatan dr. Wahdania Mantang, M.Kes, Kadis Ketahanan Pangan Pieter Suli, S.Pt, Kadis P3A Sarida Mokoginta, SH, Kepala Bapelitbang Chelsi Paputungan, ST.ME. Camat Sekota Kotamobagu, para Sangadi/Lurah, pimpinan Puskesmas se-Kotamobagu dan PKB.PLKB, P3K dan Perwakilan Tim Pendamping Keluarga se-kota Kotamobagu.
Kegiatan ini dibuka Asisten II Urusan Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Adnan Massinae. S.Sos. M.Si mewakili Pejabat Walikota Kotamobagu, yang di dampingi Kepala Dinas PP KB Kota Kotamobagu Achmad Yani Umar, SE.
Diseminasi audit kasus stunting adalah suatu media koordinasi seluruh pemangku kepentingan terkait yang telah dilakukan oleh tim audit dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menangani kasus resiko stunting.
Tujuan pelaksanaan diseminasi audit kasus stunting Tahap I Tingkat Kota Kotamobagu tahun 2024 adalah untuk meningkatkan komitmen dan koordinasi segenap anggota TPPS dalam upaya mengakselerasi penurunan stunting dan mewujudkan sinkronisasi pelaksanaan program dan kegiatan percepatan penurunan stunting pada Perangkat Daerah, Pemerintah Desa, maupun pemangku kepentingan lainnya.
Selain itu, memonitoring evaluasi program penanganan di Kota Kotamobagu serta meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan, Desa dan Kelurahan dalam penyelenggaraan intervensi proirotas termasuk mengoptimalisasi sumber daya, sumber dana dan pemutahiran data.
Dalam pemaparan materinya, Kapaer mengulas tentang dampak baik jangka pendek maupun jangkan panjang dari stunting agar menjadi perhatian dan adanya sinergitas pihak-pihak terkait.
Dampak jangka pendek dari stunting, menurutnya, adalah tergangunya perkembangan otak, kecerdasan dan ganguan pertumbuh fisik dan metabolisme, sedangkan dampak jangka panjangnya adalah menurunnya kemampuan perkembamgan kognitif otak anak, sulit belajar, kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit serta berisiko tinggi munculnya gangguan metabolik serta tidak miliki daya saing dalam dunia kerja.
Di oenghujung kegiatan dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Diseminasi Audit Kasus Stunting dan Rencana Tindak Lanjut oleh Tim Pakar Kesehatan, Pengelola Program Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan dan Kelurahan. (FA)