Meimonews.com – Mewakili Kepala BKKBN Perwakilan Sulut Ir. Diano Tino Tandaju, M.Erg, Sekretaris BKKBN Perwakilan Sulut Lady D. Ante, S.Pd, MAP dan Tim Satgas PPS Sulut yang diketuai Danny Lalamentik road show menghadiri dan memberikan materi di kegiatan Rembuk Stunting di tiga Kabupaten di Sulut.
Kegiatan rembuk stunting pertama yang diikuti adalah di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), kemudian di Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), dan di Kabupaten Minahasa.
Rembuk stunting di Kabupaten Boltim dilaksanakan di Kantor Bupati, Tutuyan, Selasa (19/3/2024), di Kabupaten Bolmut yang dilaksanakan di Kantor Bapelitbang, Boroko, Kamis (21/3/2024), dan di Kabupaten Minahasa yang dilaksanakan di Kantor Bupati, Tondano, Senin (25/3/2024).
Pada kegiatan di Boltim yang dibuka pelaksanaannya oleh Sekda Boltim Ir. Sonny Warokka, PhD, Sekretaris BKKBN Sulut, dalam pemaparan materinya menjelaskan bahwa dengan data yang ada menjadi bahan intervensi keluarga yang beresiko stunting, dengan memaksimalkan fungsi TPK, penguatan kelembagaan tingkat Kabupaten TPPS Kecamatan dan Desa, serta mendorong semua pihak untuk terlibat dalam akselerasi percepatan penurunan sunting (PPS).
Di akhir pemaparan pada kegiatan yang bertujuan untuk menyepakati pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi, membangkitkan komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting, Sekretaris BKKBN Sulut menginformasikan kepada peserta bahwa di lingkungan BKKBN Sulut saat ini berada pada Penerapan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi.
Di sela pelaksanaan Rembuk Stunting ini dilakukan pula penandatanganan Komitmen Bersama Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Boltim.
Di Kabupaten Bolmut yang sekaligus merupakan Rapat Koordinasi Konvergensi Lintas Program/Lintas Sektor dalam Penanggulangan Pencegahan Stunting itu, Ante memaparkan materi Pemantauan dan Evaluasi dalam rangka PPS di Kabupeten Bolmong Utara.
Ante menjelaskan, kondisi saat ini, angka stunting di Sulawesi Utara mengalami kenaikan 0,8 persen yaitu dari 20,5 persen menjadi menjadi 21,3 persen tahun 2023.
Langkah ini, sebut Ante, harus segera diantisipasi oleh seluruh kabupaten/kota di Sulut. “Perlu langkah-langkah konkrit untuk menurunkannya. Salah satunya adalah peran dari semua pihak,” ujarnya pada kegiatan yang diikuti 60 peserta di antaranya Kapolres, para Kadis terkait, para Sangadi, mitra kerja, Ketua-ketua organisasi wanita, Kepala Puskesmas dan PLKB se Kabupaten Bolmut.
Dikemukakan, ada 64 indikator dalam Master Ansit menjadi acuan dalam menyukseskan penurunan stunting di daerah.
Atas nama BKKBN Sulut, Ante mengapresiasi kekompakan dari TPPS termasuk dukungan dari Pj. Bupati Bolmut Sirajudin Lasena, SE. M.Ec.Dev yang menekankan kepada Tim untuk berpedoman pada total football, dalam hal in, pekerjaan apapun harus total dalam melaksanakannya.
Di Kabupaten Minahasa yang dibuka pelaksanaannya oleh Pj Bupati Minahasa Dr. Jemmy S. Kumendong, M.Si, Sekretaris BKKBN Sulut membawakan materi Pemantauan dan Evaluasi dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Minahasa.
Kumendong, dalam sambutannya, mengatakan, upaya untuk penurunan stunting perlu dilakukan penguatan dengan melibatkan semua pihak, baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi maupun masyarakat melalui intervensi spesifik dan sensitif.
Pada kegiatan ini dilakukan Penandatanganan Komitmen Bersama Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Minahasa Tahun 2024 oleh Pj. Bupati, Ass. I, Ketua TP PKK, perwakilan Kodim 1302 Minahasa, Kepala OPD, para Camat, perwakilan KUA, TPPS dan Satgas PPS. (Fer)