Meimomes.com – Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Ir. Diano Tino Tandaju, M.Erg menegaskan, penurunan sunting memerlukan strategi dan metode yang lebih kolaboratif dan berkesinambungan mulai dari hulu hingga hilir.
“Salah satu strategi yang diterapkan oleh Perwakilan BKKBN Sulut adalah dengan mengoptimalisasi peran dan fungsi Tim Pendamping Keluarga (TPK),” ujar Tandaju dalam sambutannya pada Workshop Tim Pendamping Keluarga (TPK) Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Minahasa Utara, Senin (16/10/2023).

Turut mendampingi Kaper pada kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Kantor Bupati Minut tersebut adalah Sekretaris Lady D. Ante, S.Pd, MAP, Ketua Pokja Adpin Rosilia Bionda Wowiling, S.Sos, M.Si dan Satgas PPS Provinsi Sulut.
Kegiatan ini dibuka Bupati Minahasa Utara Joune JE Ganda, SE, MAP, MM. M.Si dan didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Minut / Bunda Pendamping Keluarga Rizya Ganda Davega serta dilanjutkan laporan kegiatan oleh Kepala Dinas PP dan KB Kabupaten Minahasa Utara dr. Jane Symons, M.Kes.
Untuk Percepatan Penurunan Stunting, sambung Tandaju, sasaran pendampingan yaitu keluarga beresiko stunting yakni CATIN, CAPUS, ibu hamil dan menyusui sampai dengan pasca salin dan anak 0-59 bulan.
Dikemukakan, dalam pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting perlu dilakukan kolaborasi di tingkat lapangan yang terdiri dari bidan, PKK serta kader Keluarga Berencana.
Menurutnya, untuk melaksanakan pendampingan keluarga ini akan berperan sebagai ujung tombak percepatan penurunan stunting di Kabupaten Minahasa Utara.
Usai pembukaan, dilanjutkan dengan penyerahan bantuan pertama BKB KIT pada kelompok BKB yang ada di 20 desa sebagai lokus tahun 2023 yang diserahkan Bupati Minahasa Utara di dampingi Ketua TP-PKK Kabupaten Minut, Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Kepala Dinas PP dan KB Kabupaten Minut dan jajaran.
Setelah itu, penyerahan bantuan kedua bantuan Kelompok BKL yang diserahkan langsung di Desa Kauditan I. (Fer)