Meimonews.com – Rektor Unima Deitje Adolfien Katuuk menegaskan, dedikasi dan kerelaan berkorban para pahlawan kita hendaknya menginspirasi kita semua untuk meneruskan cita-cita mereka (para pahlawan – Red).

“Semangat juang, dedikasi dan pemberian diri serta kerelaan berkorban harus kita kobarkan dan jangan sampai padam oleh kepentingan diri atau kepentingan kelompok,” ujar Rektor ketika memberikan sambutan pada upacara memperingati Hari Pahlawan 2024 yang diadakan di halaman kantor pusat Unima, Tondano, Senin (11/11/2024).

Selain memberikan sambutan, pada upacara yang dihadiri pimpinan, staf dan pegawai Unima, pimpinan fakultas-fakultas se-Unima serta para mahasiswa ini, Rektor membacakan sambutan tertulis Mensos RI Saifullah Yusuf.

Diungkapkan, telah banyak para pahlawan bahkan sangat banyak pahlawan tanpa tanda jasa telah gugur mendahului kita semua, Rekan-rekan dan para senior serta pendahulu-pendahulu Unima ini mereka semua adalah sosok-sosok yang menginspirasi dan menyemangati kita semua dalam mendedikasikan diri untuk kemajuan bangsa dan negara kita.

Mereka mendidikasikan diri “untuk membangun Unima ini menjadi perguruan tinggi yang unggul dan inovatif, untuk mendedikasikan anak bangsa yang dipercayakan oleh orang-orang tua untuk kita didik.”

Unima, menurut Rektor, telah memiliki visi unggul, inovatif berdasarkan Mapalus mendorong dan menyemangati kita semua untuk terus bekerja bersama, dan bersama-sama bekerja membangun Unima mewujudkan Unima Unggul.

“Kita semua terpanggil dan menjadi tanggung jawab bersama seluruh civitas akademika, pimpinan, guru besar, dosen, mahasiswa, pegawai, tenaga honorer, sekuriti bahkan clining service terpanggil melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan penuh semangat persatuan dan kesatuan,” sebut mantan Wakil Rektor 1 Unima ini.

Usai upacara memperingati Hari Pahlawan yang mengangkat tema Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu ini, dilanjutkan dengan Lomba Line Dance serta Launching Foodcourt Unima yang berada di samping Auditorium Maria Walanda Maramis Unima, sekitar 200 meter dari kantor pusat Unima. (FA)

Meimonews.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Anwar Makarim mengajak semua pihak terkait untuk meneruskan gerakan Merdeka Belajar secara berkelanjutan.

Ajakan tersebut disampaikan Mendikbudristek ketika memberikan sambutan pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

“Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan,” ujarnya pada peringatan yang mengangkat tema Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar.

Diungkapkan,  lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin Gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh.

Saat ini, menurutnya, dunia pendidikan sudah berada di jalur yang benar, tetapi tugas seluruh elemen pendidikan untuk terus mengawalnya masih belum selesai.

Bagi Nadiem, menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar telah menyadarkannya tentang tantangan sekaligus kesempatan yang bisa diraih Indonesia dalam memajukan dunia pendidikan.

Diakui, bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan pula sebuah tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.

“Pada awal perjalanan, semua orang menyadari bahwa perubahan membutuhkan perjuangan. Wajar jika ada rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan,” sebutnya.

Kemudian, ketika langkah semua orang mulai serempak, Indonesia dihadapkan dengan tantangan yang tidak pernah terbayangkan yakni pandemi Covid-19.

Dampak yang ditimbulkan dari pandemi mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup manusia secara drastis. Akan tetapi, pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, perjuangan untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.

Kini, tambahnya, masyarakat mulai merasakan perubahan yang terjadi berkat gerakan Merdeka Belajar. Perubahan yang terjadi dalam ekosistem pendidikan dan kebudayaan berlangsung serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia muncul berangkat dari gerakan Merdeka Belajar.

Disebutkan, banyaknya cerita positif dari anak-anak Indonesia atas situasi pembelajaran di kelas. Tak hanya itu, guru-guru kini berani untuk mencoba berbagai hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya.

Para mahasiswa lebih siap untuk berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Belum lagi, para seniman dan pelaku budaya yang makin semarak menggelar karya-karya kreatif nan ekspresif.

Dalam balutan busana adat Jawa yang dikenakannya, Nadiem menyampaikan pesan mendalam. Menurutnya, waktu yang bergulir selama lima tahun, pada akhirnya membawa pada ujung pengabdian sebagai Mendikbudristek, Nadiem mengatakan, itu bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar.

“Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan. Saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan,” ujarnya seraya mengajak terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar. (Fer)

Meimonews.com – DPRD Sulut menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) berkaitan dengan masalah hilangnya kubur tanpa sepengetahuan keluarga Baginda.

Rapat yang dihadiri Pimpinan DPRD Sulut, Komisi I dan Komisi III, instansi terkait yakni BPN, Dinas Perkintan, Balai Pembangunan Jalan, Kapolres Manado, Camat Bunaken, Lurah Molas dan keluarga Baginda digelar di ruang serbaguna DPRD Sulut, Selasa (4/1/2022).

RDP yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sulut Dr. Johanes Victor Mailangkay, SH MH berjalan hingga larut malam karena ingin agar masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan cepat.

Mailangkay menjelaskan, tugas dari wakil rakyat (DPRD – Red) adalah mendengar menjalani serta memperjuangkan aspirasi warga sesuai ketentuan yang berlaku.

“Sampai jam berapapun kami siap, Ini adalah tugas kami sebagai wakil rakyat yang mendengar, mendalami, serta memperjuangkan aspirasi warga sesuai ketentuan yang berlaku. Terpenting adalah mendapatkan solusi yang terbaik,” ujarnya.

Ada delapan kesimpulan yang dihasilkan pada RDP tersebut. Pertama, DPRD Sulawesi Utara mengawal dan mendukung sepenuhnya upaya hukum yang ditempuh oleh keluarga Baginda terhadap pembuktian kepemilikan tanah yang terletak di lingkungan 4 Kelurahan Molas Kecamatan Bunaken Kota Manado yang berada di sekitar pembangunan jalan Boulevard Il.

Kedua, terhadap kepemilikan lahan yang digunakan untuk pembangunan jalan Boulevard II, harus dibayarkan ganti untung kepada yang berhak terhadap tanah tersebut.

Ketiga, mendukung dan mengawal upaya yang dilakukan oleh keluarga Baginda terhadap tanah dan pekuburan agar dilakukan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku serta mengikuti proses menurut hukum agama Islam terhadap penataan pekuburan leluhur keluarga Baginda di lokasi Lingkungan 4, Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken, Kota Manado.

Keempat, DPRD Sulawesi Utara akan melakukan kunjungan ke lokasi perkuburan keluarga Baginda untuk melihat secara langsung lokasi perkuburan tersebut.

Kelima, mengedepankan pendekatan persuasi, simpati dan empati dalam proses pembebasan tanah dan penataan lahan perkuburan disekitar pembangunan Jalan Boulevard II di lokasi Lingkungan 4 Kelurahan Molas Kecamatan Bunaken Kota Manado.

Keenam, semua pihak harus menghormati pekuburan keluarga Baginda di lokasi Lingkungan 4 Kelurahan Molas Kecamatan Bunaken Kota Manado.

Ketujuh, semua pihak termasuk keluarga Baginda mendukung sepenuhnya pembagunan Boulevard II di lokasi Lingkungan 4 Kelurahan Molas Kecamatan Bunaken Kota Manado.

Kedelapan, pihak Keluarga Baginda mendukung sepenuhnya dengan memberi diri untuk bekerja di proyek pembangunan jalan Boulevard II.

Pada kesempatan tersebut, Mailangkay mengatakan, akan tetap terus mengawal aspirasi-aspirasi warga dengan berlandaskan aturan yang berlaku.

Ketua Pengurus Daerah (PD) Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri TNI dan Polri (GM FKPPI) Sulut ini juga mengapresiasi kepada semua yang hadir dan terkhususnya keluarga Baginda.

“Saya akan tetap terus mengawal aspirasi-aspirasi warga dengan berlandaskan aturan yang berlaku. Saya juga mengapresiasi kepada semua Komisi I dan III serta instansi-instansi yang terkait juga keluarga Baginda, semoga kita tetap terus diberikan kesehatan dan menjadi lebih baik di tahun 2022 ini,” ujarnya.

Untuk diketahui, mengawal aspirasi masyarakat menjadi tugas pokok wakil rakyat yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baik RI, Provinsi maupun Kabupaten / Kota.

Konsistensi tupoksi (tugas pokok dan fungsi) ini yang terus ditunjukkan Wakil Ketua DPRD Sulut Dr. Johanes Victor Mailangkay, SH, MH.

Buktinya, seperti pada dua bulan lalu, wakil rakyat Dapil (daerah pemilihan) Manado ini. saat menggelar reses III dengan mendatangi tempat lokasi Lingkungan 4 Kelurahan Molas Kecamatan Bunaken untuk menyerap aspirasi dari masyarakat khususnya Keluarga Baginda yang kubur leluhurnya dibongkar tanpa sepengetahuan keluarga pada Kamis (25/11/2021).

Di awal Tahun 2022, Keluarga Baginda menyurat ke Pimpinan DPRD Sulawesi Utara. Senin (3/1/2022), Keluarga Baginda bertemu dengan Ketua DPRD Sulut. Hasilnya, pimpinan DPRD mengundang yang sejumlah instansi-instansi yang terkait untuk mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP). (lk)