Meimonews.com – Di Indonesia ada 109 bahasa daerah belum termasuk Papua dan sebagian besar terancam kepunahan. Menurut data UNESCO, setiap tahun ada sepuluh bahasa di dunia ini yang punah.

Pada abad ke-21 ini, diperkirakan laju kepunahan bahasa akan lebih cepat lagi. Di antara 6.000 lebih bahasa yang ada di dunia pada abad ke-20, hanya tinggal 600-3.000 bahasa saja yang masih dapat bertahan menjelang abad ke-21 ini.

Dari 6.000 bahasa di dunia itu, sekitar separuh adalah bahasa yang dengan jumlah penutur tidak sampai 10.000 orang, dan seperempatnya lagi kurang dari 1.000 penutur. Padahal, salah satu syarat lestarinya sebuah bahasa adalah jika penuturnya mencapai 100.000 orang, Salah satu bahasa daerah yang terancam punah adalah bahasa kampung saya, bahasa Tondano.

Bahasa Tondano buat tukang bridge adalah bahasa ibu karena merupakan
bahasa pertama yang dipelajari sejak lahir melalui interaksi dengan keluarga dan lingkungan sekitar, yang juga berfungsi sebagai alat komunikasi alami dan dasar identitas budaya.

Bahasa ini memungkinkan ekspresi pikiran, perasaan, dan ide secara lebih jelas dan mendalam, serta menjadi warisan yang menghubungkan anak dengan budaya dan tradisi nenek moyan.

Menguasai bahasa ibu di Indonesia penting untuk melestarikan identitas dan warisan budaya daerah, memperkuat hubungan keluarga dan komunitas, serta menjadi fondasi penting bagi perkembangan kognitif dan kemampuan belajar bahasa asing anak.

Dengan menguasai bahasa ibu, generasi muda dapat terhubung dengan akar budayanya dan menghargai kearifan lokal yang diwariskan dari leluhur.

Pentingnya Bahasa Ibu untuk Identitas dan Budaya
Pertama, fondasi Identitas dan Warisan Budaya :.Bahasa ibu adalah bagian dari jati diri dan warisan budaya yang tak ternilai. Melestarikan bahasa daerah berarti juga melestarikan budaya dan peradaban masyarakatnya.

Kedua, memperkuat Identitas Nasional : Mempertahankan bahasa daerah memperkuat keberagaman linguistik dan budaya Indonesia, yang merupakan bagian dari identitas nasional.
Manfaat untuk Perkembangan Anak.

Ketiga, Perkembangan Kognitif : Menguasai bahasa ibu sejak dini membantu anak lebih mudah memahami konsep, tata krama, dan norma yang berlaku di masyarakat sekitar.

Keempat, Kemampuan Berpikir Kritis dan Logis :
Penggunaan bahasa yang tepat akan mengasah kemampuan anak dalam berpikir kritis dan logis, serta membangun kerangka berpikir yang kuat.

Kelima, Fondasi Belajar Bahasa Lain : Penguasaan bahasa ibu yang baik menjadi fondasi bagi anak untuk mempelajari bahasa asing atau internasional.

Keenam, Meningkatkan Kepercayaan Diri : Anak yang merasa dianggap sebagai bagian dari sebuah kebudayaan akan merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi dan memiliki rasa bangga terhadap asal usulnya.

Koneksi dengan Keluarga dan Komunitas
Pertama, Memperkuat Hubungan Keluarga :
Bahasa ibu menjadi cara untuk mempererat hubungan dengan anggota keluarga, terutama dengan generasi yang lebih tua seperti kakek dan nenek.

Kedua, Memperkaya Wawasan : Melalui bahasa ibu, anak dapat mempelajari literatur daerah, musik, dan cerita rakyat yang memperkaya wawasan dan tumbuh kembang emosionalnya.

Pentingnya dalam Era Globalisasi
Menyeimbangkan Globalisasi : Mengejar globalisasi bukan berarti meninggalkan identitas bangsa. Penting untuk mengajarkan anak bahasa asing sekaligus menanamkan pentingnya mengutamakan dan melestarikan bahasa ibu dan Bahasa Indonesia.

Semoga dengan pemahaman ini, semua stake holder yang terkait mau bahu membahu mempertahankan bahasa ibu terutama yang mulai terancam punah seperti bahasa ibu tukang bridge bahasa Tondano.

Secara pribadi tukang bridge telah mulai pada tanggal 19 November 2008 dengan memberanikan diri membuat Group Lestarikan Bahasa Tondano di Facebook yang saat itu mulai mewabah di Indonesia.

Kenapa saya pilih Facebook karena menurut pengalaman saya, keengganan anak-anak Tondano menggunakan bahasa daerah karena mereka malu. Ber bahasa Tondano terkesan kampungan.

Jadi, dengan adanya bahasa Tondano di Facebook mudah-mudahan generasi muda yang akrab dengan internet akan tertarik dan merasa bangga menggunakan bahasa Tondano.

Melihat hanya dalam tempo kurang dari setahun, anggota group Lestarikan Bahasa Tondano telah mencapai sekitar 3100 orang maka rasanya misi saya cukup berhasil. (Bert Toar Polii)

Meimonews.com – Wanitia Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Pineleng mengandeng Laboratorium Prodia Manado menggelar Pemeriksaan Papsmear Gratis serta Seminar dan Edukasi Kesehatan.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Pastoran Paroki Pineleng, Sabtu (27/9/2025) ini diikuti 56 pengurus/anggota dari WKRI cabang lain dan masyarakat sekitar.

Kegiatan dibuka Ketua WKRI Cabang Pineleng Leyliana Makarawung di dampingi Jasinta Paat dan Novi Tangapo (Wakil Ketua dan Sekretaris Cabang).

“Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi ibu-ibu dan semoga ke depan semakin banyak kegiatan-kegiatan positif yang bisa kita laksanakan dan bermanfaat bagi banyak orang,” ujar Leyliana ketika memberikan sambutan pada acara pembukaan. (elka)

Meimonews.com – Penutupan akses ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh aliansi kelompok masyarakat memicu persoalan serius di Kota Manado. Akibat aksi sepihak ini, sampah menumpuk di berbagai sudut jalan, menimbulkan bau menyengat, menciptakan pemandangan kumuh , serta meresahkan warga.

Tindakan aliansi masyarakat dinilai sumber kepada Meimonews.com via WhatsApp, Kamis (24/9/2025) pagi, merugikan kepentingan publik. Alih-alih menyampaikan aspirasi dengan cara persuasif, aksi menutup TPA justru menjadikan masyarakat luas sebagai korban.

Warga Manado, sebutnya, kini, harus berhadapan dengan ancaman kesehatan, mulai dari penyebaran penyakit hingga pencemaran lingkungan, akibat sampah yang tidak terangkut.

“Pemerintah Kota Manado menyayangkan sikap aliansi masyarakat yang mengabaikan dampak sosial luas. Aparat bersama instansi terkait berupaya melakukan mediasi agar akses ke TPA segera dibuka kembali, sehingga pelayanan kebersihan kota dapat berjalan normal,” ujarnya.

Masyarakat berharap, kepentingan umum tidak lagi dijadikan alat tekan oleh kelompok tertentu, sebab dampaknya langsung dirasakan oleh nasyarakat

Salah seorang warga Sario menegaskan, sampah sudah dua hari tidak terakut. “Kalau penyebabnya karena TPA ditutup, seharusnya aliansi kelompok tersebut lebih mendahulukan kepentingan umum ketimbang kepentingan kelompok tertentu, dan cari solusi terbaik,” ujar Ventje

Pemerintah Kota Manado bersama aparat terkait terus berupaya mencari solusi agar permasalahan ini segera teratasi. Dialog dengan perwakilan aliansi masyarakat pun tengah ditempuh guna membuka kembali akses ke TPA.

Masyarakat berharap agar persoalan ini dapat segera diselesaikan, mengingat penumpukan sampah bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi memicu masalah kesehatan dan lingkungan yang lebih serius. (*)

Meimonews.com – Kabar dukacita beredar. Mantan birokrat dan salah satu tokoh umat Katolik Keuskupan Manado (meliputi provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah) yakni Ir. Joost Leopold Tambayong berpulang ke rumah Bapa pada Minggu (14/9/2025) sore di RSUP Kandou Manado karena sakit.

Kabar meninggalnya anak ke-3 dari 5 bersaudara pasangan Johan Tambajong (papa) dan Wihelmina Dotulong (mama) menjadi perbincangan karena merasa kehilangan tokoh yang banyak karyanya bukan hanya di lingkungan gereja Katolik tapi juga di lingkungan pemerintah Kota Manado dan Provinsi Sulut serta masyarakat/umum.

Itulah sebabnya, sejak kabar meninggalnya suami dari Lieke Theresia Tanod (istri) tersebut beredar banyak orang yang mendatangi rumahnya yang berada di Kelurahan Winangun 1 Kota Manado.

Uskup Emeritus Mgr. Yos Suwatan MSC menyempatkan diri melayat ke rumah duka

Betapa tidak, papa dari tiga anak ini semasa hidupnya menjadi pernah menjadi pejabat di lingkungan pemerintah baik di tingkat kota Manado maupun provinsi Sulut seperti Kadis Pekerjaan Umum (PU) Manado, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Manado, Kadis SDA Sulut dan Kepala Badan Aset Daerah (BAD) Sulut.

Dalam lingkungan gereja, Joost pernah memegang jabatan penting, di antaranya Ketua Umum Komisariat Daerah (Komda) Pemuda Katolik (PK) Sulut, Ketua Umum Kaum Bapak Katolik (KBK) Keuskupan Manado, mantan Dewan Pertimbangan (Depertim) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Manado.

Ir. Joost Leopold Tambajonh bersama Lieke Theresia Tanod (istri)

Selain itu, mantan Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Hati Kudus Yesus (HKY) Karombasan, Prodiakon Paroki HKY Karombasan, dan aktivis Merriage Encounter (ME) Distrik VIII Manado,

Kader/senior Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulut kelahiran Manado, 12 September 1950 ini pernah pula menjadi Ketua Umun Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Squash Indonesia (PSI) Sulut.

Rencananya, misa requiem tokoh berprinsip tegas tapi baik hati (suka dan telah banyak membantu orang dan organisasi) ini akan dipimpin Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC di rumah duka pada Kamis (18/9/2025) siang. (lex)

Meimonews.com – Perhimpunann Putra Putri (PPP) Brimob menggelar sosialisasi Keamanan, Keselamatan dan Tertib Berlalulintas (Kamseltiblantas) di Taman Kanak-kanak (TK) Negeri 20 Paniki Manado, Jumat (22/8/2025).

Sebanyak 40-an murid di lembaga pendidikan yang berlokasi di Jalan Salak Asri ini mendapat materi yang dibawakan Ketua PPP Brimob Lexie Kalesaran.

Penyampaian materi dilakukan secara dialogis/interaktif agar para murid bisa lebih mudah dan cepat menangkap materi yang diberikan.

Alat peraga seperti traffic light dan gambar-gambar rambu-rambu lalulintas diperlihatkan dan dijelaskan maknanya.

Begitupun, cara bagaimana berjalan di jalan raya/umum dan cara menyebrang di jalur zebra cross diesukasi, dipandu dan dipraktekkan.

Dijelaskan pula bagaimana saat berada di atas kendaraan bernotor baik roda dua maupun roda empat untuk menghindari hak-hal yang tak diinginkan atau untuk keselamatan ketika dalam perjalanan.

Para murid terlihat senang/bergembira dan langsung neresons dengan gaya mereka ketika diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan baik dari tempat duduk maupun saat diundang ke depan.

Ketika praktek/peragaan berjalan di zebra cross terlihat sejumlah murid ingin mengulanginta lagi walau sudah diberi kesempatan sebelumnya.

Kepala TK Negeri 20 Paniki Manado Irja Mandang di dampingi Junita Kalembang dan Deasye Pangalila (guru) berterima kasih atas sosialisasi yang dilakukan PPP Brimob karena sangat berguna bagi para murid baik untuk saat ini maupun waktu mendatang,

“Terima kasih untuk pengurus PPP Brimob yang telah datang dan memberikan materi tentang Kamseltiblantas di TK kami,” ujarnya.(*)

Meimonews com – Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2025 telah sukses digelar Pemerintah Kota Tomohon dengan dukungan banyak pihak.

Kegiatan ini sangat meriah dan mendapat banyak perhatian baik dari daerah Sulut maupun daerah luar Sulut bahkan internasional.

Agenda utama TIFF 2025 adalah Tournament of Mind Blowing (parade kendaraan hias dengan beragam jenis bunga) yang dilaksanakan, Sabtu (9/8/2025)

Parade kendaraan hias diikuti dari Kemenpar, Pemprov DKI Jakarta, dan perusahaan swasta, usaha, sementara parade bunga internasional diikuti oleh beberapa negara yakni Amerika Serikat, Jepang, Turki, Albania, dan Filipina.

TIFF juga dimeriahkan oleh perwakilan beberapa daerah di Sulawesi Utara, sektor, perusahaan swasta, lembaga nasional, serta kolaborasi dengan fashion carnival, kelompok drum band, dan beragam atraksi lainnya.

Ketum DPP RGPI   Danil Hidayat foto bersama Waketum DPP RGPI Deitje M. Mawuntu saat parade

Rute ToF dimulai dari show window Kakaskasen lalu menuju ke pusat Kota Tomohon, dan berakhir di Stadion Babe Palar Walian Tomohon Selatan.

Kegiatan yang dibuka pelaksanaannya oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Wardhana ini bener-benar sebuah turnamen yang menakjubkan.

Ribuan pasang mata yang datang menonton langsung maupun secara live streaming, menyaksikan 29 float kendaraan hias bunga lokal Tomohon yang mempesona, tarian kolosal, marching band, atraksi seni dan budaya serta kostum karya kreatif dan inovatif.

Waketum DPP RGPI Deitje M. Mawuntu foto bersama Walikota Tomohon Carol D. Senduk

Iven ini membanggakan dan menjadi sebuah iven yang inklusif. Olehnya, Kemenpar akan mendorong iven ini ke pasar internasional

Menteri Pariwisata (Mempar) dalam sambutannya sekaligus membuka dengan resmi gelaran TIFF ini, memberi apresiasi atas keberlanjutan festival ini. “Kepada pemerintah dan seluruh elemen masyarakat Kota Tomohon khususnya, saya memberi apresiasi atas dedikasi dan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan festival ini” ujarnya

Semangat kolaborasi in, sebutnya, sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam membangun even unggulan pariwisata.

Mempar menegaskan, kalau iven TIFF terpilih kembali sebagai bagian dari Kharisma EventRahawali  Nasional (KEN) untuk ke empat kalinya secara berturut-turut, sebuah pencapaian yang membanggakan.

TIFF, menurut Menpar, telah menciptakan multyplier effect yang berdampak bagi masyarakat langsung yang menarik banyak pengunjung ke-arah festival dan ke destinasi-destinasi wisata lainnya di Tomohon.

Dampak KEN, berdasarkan analisis tahun 2024, TIFF mencatat lebih dari 300 ribu pengunjung dengan perputaran ekonomi lebih dari Rp. 92 miliar. “Ini membuktikan, TIFF menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kemenpar akan terus mendukung dan melakukan promosi TIFF yang lebih luas ke pasar internasional,” ujarnya.

Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus menegaskan bahwa Tomohon akan terus menjadi Kota Bunga yang menjadi ikon daerah, bahkan ikon Indonesia. Menurutnya, TIFF adalah bukti kekuatan kolaborasi antara petani, pelaku pariwisata dan pemerintah.

Gubernur menekankan pentingnya memperluas akses pasar, teknologi, serta dukungan bagi pelaku ekonomi, sehingga prestasi ini dapat mendorong pertumbuhan UMKM dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menguungkapkan, parade ini tidak hanya menjadi ajang menampilkan keindahan bunga, tetapi juga menjadi momentum lahirnya kerjasama strategis melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Tomohon.

Kolaborasi tersebut meliputi pertukaran budaya, promosi pariwisata, dan pengembangan ekonomi kreatif.

Menariknya, di iven ini, satu-satunya organisasi kemasyarakatan (ormas) yang menjadi peserta Tournament of Mind Blowing Meriahkan TIFF 2025 adalah RGPI (Rajawali Garda Pemuda Indonesia).

RGPI merupakan ormas pemuda yang terlahir untuk pemersatu anak bangsa, yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, kesehatan, pendidikan, UMKM dan peduli seni dan budaya bangsa Indonesia.

Wakil Ketua Umum DPP RGPI Deitje W. Mawuntu kepada Meimonews.com menjelaskan, RGPI terpanggil untuk ikut ambil bagian dalam TIFF ke-13 Tahun 2025 ini, karena tergugah dengan temanya yakni United to be Great (Bersatu untuk Menjadi Lebih Hebat).

Tema ini, menurutnya, mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan, menjadikan keberagamanan sebagai kekuatan untuk terus berkarya dan membangun negeri. “Hal ini terkait dengan visi dan misi RGPI,” ,ujar Deitje, yang bersama Ketua Umum TB Danil Hidayat mendirikan RGPI 4 tahun lalu.

Kang Danil (sapaan akrab CEO Rajawali Investment ini) dan rombongan dari Jakarta hadir langsung pada TIFF dan rangkaian kegiatannya.

Float RGPI mengambil tema kendaraan hiasnya yaitu lambang burung rajawali yang terletak di atas bukit areal tambang yang merupakan main business dari PT Rajawali Investment dan lambang ormas RGPI sebagai satu kesatuan yang menyalurkan program CSR dari perusahaan PT Rajawali Investment.

Seluruh bunga yang digunakan berasal dari petani Tomohon, sementara para dekorator adalah putra-putri daerah, di mana float RGPI dekoratornya adalah David Wempie Karel Senduk.

Deitje yang adalah salah satu tokoh Pendiri Kota Tomohon 25 tahun silam, mengajak CEO Rajawali Investment untuk turutserta dalam Iven tahunan ini. Karena hampir setiap tahun Iven serupa, ia selalu terundang sebagai bagian dari tokoh pendiri kota ini.

“Saya berterima kasih kepada Ketum DPP RGPI atas kesediaannya hadir dan berpartisipasi untuk yang pertama kalinya di iven TIFF di Kota kami. Semoga di kegiatsnnserupa tahun depan, kami bisa mengambil bagian lagi untuk ikut serta,” ujarnya.

Selain bisa menghadiri iven ini, Danil bisa berwisata menikmati keindahan di kota ini serta menyempatkan hadir di Tondano Kabupaten Minahasa untuk membawa Program Mampir ke Sekolah untuk membantu anak-anak yang kurang mampu, dengan nilai bantuan tunai langsung puluhan juta dan bentuk bantuan lainnya untuk anak-anak didik dan guru atau pendidik di sekolah yang dijambangi Ketum RGPI.

“Selamat Kota Tomohon atas diraihnya Piagam Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata RI yang menegaskan TIFF sebagai ajang kreatif dengan dampak ekonomi dan sosial yang nyata” ujar kang Danil (panggilan akrab CEO Rajawali Internasional)

Di acara penutupan perhelatan yang sangat berkesan ini, Selasa (12/8/2025) , Deitje menyampaikan terima kasih atas undangan dari Pemerintah Kota Tomohon, lewat Ketua Panitia Vonni J. Pangemanan, dan juga kepada rekan-rekan pengurus RGPI Suiut yang dikoordinir Ari Hasan, dibantu para pengurus seperti Jemmy Lumintang, Jusak Poludu, Loy Mawuntu, Yopy Rondonuwu, Fredy Mawuntu, Robby Mawikere, dan Mutiara Monica yang sudah hadir dan berkontribusi dalam menunjang keikutsertaan Float RGPI. (elka)

Meimonews.com – Kapolresta Manado Kombes Pol Irham Halid mendampingi Wakapolda Sulut Brigjen Pol Awi Setiyono melakukan pemantauan langsung kegiatan pasar murah dalam rangka menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia (RI).

Pasar murah ini digelar Polresta Manado bekerjasama dengan Bulog Sulutgo di dua titik, yakni Polsek Bunaken (cempaka ), dan Polsek Wori (Kantor Hukum Tua Minaesa Wori).

Kombes Idham menjelaskan, kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau sekaligus mempererat hubungan antara Polri dan warga.

“Pasar murah ini sebagai bentuk kepedulian kami menyambut hari kemerdekaan sekaligus meringankan beban masyarakat,” ujar Irham di sela kegiatan, Senin (11/8/2025).

Brigjen Pol Setiyono mengapresiasi langkah Polresta Manado dan Bulog Sulutgo yang menghadirkan bahan pokok dengan harga lebih rendah dibanding pasar. “Kegiatan seperti ini sangat positif dan diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Kegiatan pasar murah berlangsung tertib, mendapat sambutan antusias warga, dan diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga jelang perayaan HUT ke-80 RI. (AF)

Meimonews.com – Polda Sulawesi Utara dan jajaran mendapat apresiasi dari pihak keluarga korban kebakaran KM Barcelona V A, yang terjadi di perairan Desa Talise, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, pada Minggu (20/7/2025) siang.

Apresiasi tersebut di antaranya disampaikan oleh Ferits Gumolung (keluarga korban almarhumah Yuliana Gumolung) dan Deky Tawaris (keluarga korban almarhum Zakarias Tindingulani) serta Yove Adam (keluarga korban almarhumah Asri Lapai), yang ditemui terpisah, Rabu dan Kamis (23 dan 24/7/2025)..

“Terima kasih kepada Pak Kapolda Sulut dan Pak Kapolres Kepulauan Talaud serta seluruh jajarannya, terutama dalam tindakan yang sangat proaktif dalam mengevakuasi para korban, baik yang meninggal dunia maupun yang selamat, sehingga mereka boleh mendapatkan pelayanan yang maksimal,” ujar Ferits.

Senada disampaikan Deky Tawaris. “Kami selaku keluarga yang berduka atas meninggalnya Zakarias Tindingulani, mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak Kapolda Sulawesi Utara dan Bapak Kapolres Kepulauan Talaud, atas bantuan dukungan penuh terkait dengan mengevakuasi dan menangani serta melakukan pengawalan korban kebakaran kapal Barcelona V A rute Talaud-Manado,” ujar Deky..

“Kami selaku keluarga Asna Lapai, mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda Sulut dan Bapak Kapolres Kepulauan Talaud, atas bantuan evakuasi dan penanganan serta pengawalan korban kebakaran KM Barcelona V A rute Talaud-Manado. Semoga Polri khususnya Polda Sulut semakin dicintai masyarakat. Terima kasih,” ujar Yoce,

Ketiganya juga mengapresiasi pendampingan terhadap keluarga mulai dari pemulasaraan jenazah di rumah sakit hungga dipulangkan ke rumah duka

“Saya atas nama keluarga menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada Pak Kapolda Sulut dan Pak Kapolres Kepulauan Talaud beserta seluruh jajarannya sehingga boleh mendampingi dan mengawal jenazah mulai dari Manado sampai dengan di Talaud. Terima kasih atas semua dukungan dan bantuannya yang sudah boleh dilakukan oleh personel Polri,” ujar Ferits.

Keluarga korban juga berharap, Polda Sulut dan jajaran semakin dicintai oleh masyarakat. “Semoga Polri khususnya Polda Sulut dan jajaran semakin dicintai oleh masyarakat. Semoga Polda Sulut selalu di hati,” sebut Deky. Senada, disampaikan Ferits dan Yoce. (AF)

Meimonews.com – Perhimpunan Minahasa Raya dan Pakatuan, dua organisasi adat Minahasa yang melakukan kolaborasi, sukses melaunching Perhimpunan Minahasa Raya dan menggelar Diskusi Panel Minahasa Bangkit.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di momen memperingati HUT (Hari Ulang Tahun) ke-598 Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan Peringatan 100 Tahun Falsafah Sam Ratulangi, Senin (23/6/2025).

Ada sekitar 70-an orang hadir pada kegiatan ini, di antaranya Laksamana Madya TNI (Purn.) Desi Albert Mamahit, Christian Pua, Fabian R. Sarundayang, Markus Wauran, Pdt. Timmy Warouw, Grace Taliwongso dan Charles Kawengian.

Diskusi Panel menampilkan empat pembicara/narasumber yakni Mayjen TNI (Purn) Ivan Pelealu, Nova Sumolang, Pdt. A. Shephard Supit dan Benny Matindas.

Beberapa hal penting terkait dengan upaya untuk kemajuan Minahasa Raya dihasilkan dalam diskusi panel tersebut.

Jack Tumewan selaku penggagas kegiatan mengungkapkan rasa syukurnya karena kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan sukses. “Itu semua bisa terjadi karena adanya perlindungan Tuhan dan dukungan banyak pihak,” ujarnya kepada Meimonews.com via telefon, Rabu (25/6/2025).

Itulah sebabnya, Tumewan berterima kasih kepada Tuhan, kepada para narasumber, mereka yang hadir, berpartisipasi/mengisi acara dan mendukung kegiatan ini.

Tumewan mengajak bergandengan tangan untuk bersama-sama memajukan Minahasa lewat wadah ini serta untuk kemajuan dan kebaikan serta kesejahteraan tanah leluhur, Minahasa tercinta. (Ferka)