Meimonews.com – Bupati Minahasa Royke O. Roring (ROR) menyambut gembira inisiatif dari Alumni Smanto 170. 1 lewat programnya yang peduli terhadap Kota Tondano.
Program peduli yang akan dilaksanakan adalah mari menanam bunga di halaman rumah dan pembentukan koperasi dengan salah satu tujuan utama memberdayakan sawah-sawah yang ada di sekitar Danau Tondano.
“Bupati Minahasa menyambut gembira insiatif ini dan berjanji akan mendukung penuh dan memberikan arahan agar yang menjadi anggota koperasi adalah seluruh pemilik sawah dan diharapkan ada database petani pemilik. Disarankan agar Koperasi berbentuk Koperasi Serba Usaha,” ujar Bert Toar Polii, salah satu pengurus Alumni Smanto 170.1 kepada meimonews.com, Rabu (29/7/2020).
Bupati juga menyarankan agar program memperindah Kota Tondano dengan penanaman pohon hias tabebuya diserahkan kepada Denny Mangala.
Dukungan tersebut, jelas Berce (sapaan akrabnya), terungkap saat perwakilan Alumni Smanto 170.1 bertemu dengan Bupati Minahasa yang di dampingi Asisten Setdakab Minahasa Denny Mangala di rumah dinas, baru-baru.
Perwakilan (PIC) yang menghadap bupati adalah mantan Bupati Minahasa Stevanus Freeke Runtu, Dekan Unima Dr. Anetha Lyta Flora Tilaar, Deithy Hermanus Worek, Recky Montong dan anggota DPD RI, Stefanus Liow.
Hasil pertemuan dengan bupati dilaporkan Perwakilan (PIC) pada rapat virtual antara Alumni Smanto 170.1 dengan anggota WAG Tondano Kinatoaunku, semalam.
Dilaporkan oleh Deithy Hermanus Worek (salah satu PIC), untuk program memperindah Tondano dengan pembelian bunga tabebuya, Sekda Minahasa menyatakan akan ikut membeli 300 pohon hias.
“Dengan demikian, jika rencana dari Alumni Smanto 170.1 akan menyumbang 500 pohon hias tabebuya maka pada tahap pertama akan langsung ditanam 800 pohon hias,” sebutnya, seperti dikutip Berce.
Pohon hias tabebuya rencananya ditanam di jalur Kasuang-Tataran; Koya-Roong; Leleko-Tonsaru; Kiniar-Touliang Oki; Liningaan-Papakelan; Suluan-Sasaran; Tanggari-Tonsea lama.
“Selain untuk memperindah kota Tondano dengan tanaman hias, dianjurkan juga ada penanaman pohon seho, tanaman serbaguna kebanggaan Tou Minahasa,” ujar Ismail Maskromo dari Balai Penelitian Tanaman Palma di Mapanget.
Salah satu peserta rapat, Mareyke Tairas mengingatkan agar jangan dilupakan soal perawatan terutama menyangkut kebersihan setelah bunganya gugur.
Peserta rapat lainnya, Joice Anshory menekankan agar peduli keindahan Tondano itu berkelanjutan dan tidak hanya tanam bunga saja, tapi ada usaha yang lain, misalnya kuliner (di lokasi kebon sawah); cari lokasi dengan bangun kios yg lebih bagus, menggantikan kios yang penampilannya jelek dan dibuat khas Minahasa tampilannya.
Dua program yang direncanakan yakni Mari Menanam Bunga di halaman rumah atau dalam bahasa Tondano Meimou Tumanem Wungang Waki Kalasan dan program pembentukan koperasi yang salah satu tujuan utama untuk memberdayakan sawah-sawah di sekeliling Tondano terutama di daerah Boulevard Tondano dan di sisi jalan dari Kiniar menuju Touliang Oki, dari Katinggolan menuju Papakelan agar tidak terbiar seperti saat ini diharapkan segera terwujud.
Ketua Alumni Smanto 170.1 Irjen Pol. Carlo Tewu di tengah kesibukannya sempat menyapa peserta rapat dan mengingatkan, Alumni Smanto 170.1 hanya sebagai inisiator sehingga siapapun yang peduli Tondano bisa ikut kegiatan ini. (lk)