Meimonews.com – Bupati Minahasa Royke O. Roring (ROR) menyambut gembira inisiatif dari Alumni Smanto 170. 1 lewat programnya yang peduli terhadap Kota Tondano.

Program peduli yang akan dilaksanakan adalah mari menanam bunga di halaman rumah dan pembentukan koperasi dengan salah satu tujuan utama memberdayakan sawah-sawah yang ada di sekitar Danau Tondano.

“Bupati Minahasa menyambut gembira insiatif ini dan berjanji akan mendukung penuh dan memberikan arahan agar yang menjadi anggota koperasi adalah seluruh pemilik sawah dan diharapkan ada database petani pemilik. Disarankan agar Koperasi berbentuk Koperasi Serba Usaha,” ujar Bert Toar Polii, salah satu pengurus Alumni Smanto 170.1 kepada meimonews.com, Rabu (29/7/2020).

Bupati juga menyarankan agar program memperindah Kota Tondano dengan penanaman pohon hias tabebuya diserahkan kepada Denny Mangala.

Dukungan tersebut, jelas Berce (sapaan akrabnya), terungkap saat perwakilan Alumni Smanto 170.1 bertemu dengan Bupati Minahasa yang di dampingi Asisten Setdakab Minahasa Denny Mangala di rumah dinas, baru-baru.

Perwakilan (PIC) yang menghadap bupati adalah mantan Bupati Minahasa Stevanus Freeke Runtu, Dekan Unima Dr. Anetha Lyta Flora Tilaar, Deithy Hermanus Worek, Recky Montong dan anggota DPD RI, Stefanus Liow.

Hasil pertemuan dengan bupati dilaporkan Perwakilan (PIC) pada rapat virtual antara Alumni Smanto 170.1 dengan anggota WAG Tondano Kinatoaunku, semalam.

Dilaporkan oleh Deithy Hermanus Worek (salah satu PIC), untuk program memperindah Tondano dengan pembelian bunga tabebuya, Sekda Minahasa menyatakan akan ikut membeli 300 pohon hias.

“Dengan demikian, jika rencana dari Alumni Smanto 170.1 akan menyumbang 500 pohon hias tabebuya maka pada tahap pertama akan langsung ditanam 800 pohon hias,” sebutnya, seperti dikutip Berce.
Pohon hias tabebuya rencananya ditanam di jalur Kasuang-Tataran; Koya-Roong; Leleko-Tonsaru; Kiniar-Touliang Oki; Liningaan-Papakelan; Suluan-Sasaran; Tanggari-Tonsea lama.

“Selain untuk memperindah kota Tondano dengan tanaman hias, dianjurkan juga ada penanaman pohon seho, tanaman serbaguna kebanggaan Tou Minahasa,” ujar Ismail Maskromo dari Balai Penelitian Tanaman Palma di Mapanget.

Salah satu peserta rapat, Mareyke Tairas mengingatkan agar jangan dilupakan soal perawatan terutama menyangkut kebersihan setelah bunganya gugur.

Peserta rapat lainnya, Joice Anshory menekankan agar peduli keindahan Tondano itu berkelanjutan dan tidak hanya tanam bunga saja, tapi ada usaha yang lain, misalnya kuliner (di lokasi kebon sawah); cari lokasi dengan bangun kios yg lebih bagus, menggantikan kios yang penampilannya jelek dan dibuat khas Minahasa tampilannya.

Dua program yang direncanakan yakni Mari Menanam Bunga di halaman rumah atau dalam bahasa Tondano Meimou Tumanem Wungang Waki Kalasan dan program pembentukan koperasi yang salah satu tujuan utama untuk memberdayakan sawah-sawah di sekeliling Tondano terutama di daerah Boulevard Tondano dan di sisi jalan dari Kiniar menuju Touliang Oki, dari Katinggolan menuju Papakelan agar tidak terbiar seperti saat ini diharapkan segera terwujud.

Ketua Alumni Smanto 170.1 Irjen Pol. Carlo Tewu di tengah kesibukannya sempat menyapa peserta rapat dan mengingatkan, Alumni Smanto 170.1 hanya sebagai inisiator sehingga siapapun yang peduli Tondano bisa ikut kegiatan ini. (lk)

Meimonews.com – Banyak kejutan yang terjadi di Kejurnas Bridge Online Antar Kabupaten/Kota 2020 yang mempertandingkan empat nomor pertandingan yaitu open, ladies, mixed dan senior tim dan pertandingan kelompok umur yang terdiri dari U12, U16, U18, U21, U26 dan U31 telah berlangsung dua session babak penyisihan. Session pertama berlangsung tanggal 20 dan 21 Juli kemudian session kedua dimainkan tanggal 22 dan 23 Juli 2020.

“Memang untuk setiap session yang memainkan 16 session pada babak penyisihan disediakan waktu 2 hari untuk menyelesaikan pertandingan,” ujar Ketua Bidang Humas PB Gabsi Bert Toar Polii kepada Meimonews.com, Kamis (23/7/2020).

Untuk babak penyisihan, open, mixed, U26 dan U21 bermain Swiss 9 session @16 papan. Sedangkan untuk nomor U18 walaupun sama memainkan sistim Swiss 9 session tapi berbeda jumlah board hanya memainkan 12 board. Untuk U12 main double round robbin 12 board. Yang main double round robbin juga Ladies yang digabung senior dan U31 tapi mereka memainkan 16 board setiap session.

Pesertanya sendiri, sebut Bertje (sapaan akrabnya), cukup banyak. Di open team diikuti 61 tim sehingga selesai babak penyisihan 16 tim terbaik akan melaju ke babak knock-out. Mixed Team diikuti 19 tim dan langsung diambil 4 tim terbaik untuk melaju ke semi final demikian juga beberapa nomor lainnya, kecuali nomor Junior U26 yang diikuti 25 tim dan U21 dengan peserta 24 tim akan dipilih 8 tim terbaik untuk berlaga di babak knock out dan khusus ladies dan senior langsung ke babak final untuk peringkat 1 dan 2.

“Terjadi cukup banyak kejutan di session pertama di mana Kabupaten/Kota yang selama ini tidak terdengar prestasinya ternyata bisa menunjukan taringnya,” tegasnya.

Wakil Ketua Bidang Luar Negeri ini mengungkapkan, salah satu partai yang cukup mengejutkan adalah tumbangnya tim bertabur bintang Gabungan Vridge Jakarta Utara dengan para pemain Taufik G Asbi/Lusje Bojoh, Jemmy Bojoh/Conny Sumampouw dan Leslie Gontha/Tetty Sianipar dikalahkan secara telak oleh Minahasa di nomor mixed team. Demikian juga tim Bandung dihancurkan oleh Mamuju di nomor yang sama.

Kalau melihat hail lengkapnya, sambungnya, terlihat jelas banyak Kabupaten/Kota yang selama ini tidak terdengar tapi sekarang malah memimpin di tempat teratas.

Bertje berharap, event online ini bisa menghasilkan bibit-bibit baru yang selama ini terhambat untuk menunjukan kepiawian mereka karena berbagai ffakor penghalang, seperti waktu, biaya dan lain-lain untuk berpartisipasi di turnamen bridge online.

Diakui, pada tahap awal terjadi beberapa ‘kericuhan kecil’ yang patut dimaklumi karena masih banyak pemain yang masih kurang akrab dengan bridge online dan sekaligus juga menerapkan aturan-aturan ketat yang diterapkan panpel.

Regu yang bertanding dan menjadi tuan rumah harus meng’create’ sendiri turnamen di BBO dan ini memerlukan sedikit pengalaman, yang menjadi lawannya harus mengisi line-up dan mengirimkan kepada tuan rumah agar segera bisa di ‘create’ pertandingan team match.
Belum lagi menyangkut koneksi yang belum sama di seluruh Indonesia, dimana ada daerah yang koneksi internetnya tidak stabil. Belum lagi mengambil hasil pertandingan di BBO kemudian melaporkan ke Panpel melalui link dan formulir yang telah disiapkan secara online.

“Tapi untunglah kegesitan Panpel dalam memberikan layanan dan petunjuk mampu mengatasi kericuhan kecil ini sehingga pertandingan kemudian berjalan lancar,” ujarnya.

Berikut hail tiga besar penyisihan antarkabupaten/kota. Untuk open Kabupaten Jember,Kota Balikpapan dan Kota Bekasi.

U26 terdiri dari Kabupaten Pasuruan, Kota Palembang dan Kota Malang. U31 terdiri dari Kota Surabaya, Kabuoaten Jember 1 dan Manado (Gabmo). U21 terdiri dari Kabupaten Sleman, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Minahasa Utara.
U18 terdiri dari Kabupaten Pamekasan.1, Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Padang Pariaman. U12 terdiri dari Kota Tasikmalaya, Manado (Gabmo) dan Kabupaten Jember.

Untuk Ladies terdiri dari GBJU Ladies, Gabsi Kota Semanang SR dan Gabsi Kota Cilegon SR. Untuk Mixed terdiri dari Kabupaten Mamuju, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Grobogan. (lk)

Penyerahan bantuan sebelum pandemi covid-19

Meimonews.com – Dukungan terhadap para lanjut usia (lansia) di Kota Manado sudah menjadi komitmen dan janji politik sejak awal GS Vicky Lumentut mengajak Mor Dominus Bastiaan menjadi pendamping sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Manado periode 2016 – 2021. Komitmen dan janji politik ini kemudian diwujudkan dalam salah satu program prioritas dalam RPJMD Kota Manado yakn Bantuan Sosial kepada Lanjut Usia.

Dengan demikian, tahun 2020 merupakan tahun keempat implementasi program dan kegiatan bantuan sosial bagi Lansia. Bahkan ketika membawakan sambutan pada perayaan HUT ke-397 Kota Manado, Walikota G.S. Vicky Lumentut melaporkan realisasi dana bantuan lansia. Sampai dengan akhir tahun 2019, data awal bantuan sosial lansia diperhitungkan 33.000.

Setelah dibuka pendaftaran kembali, ternyata jumlah calon penerima berkisar 45.000. Ketika dilaksanakan validasi di Dinas Dukcapil, jumlahnya menjadi 37.000-an karena ada yang data ganda, meninggal, atau tidak jelas keberadaan/beda data kependudukan.

Kedua, dengan data tersebut, jumlah normal pembayaran seperti tahun 2019 (250.000 per bulan) ditambah kebijakan refocusing dan relokasi anggaran, maka diambil kebijakan pada tahap pertama, dibayarkan Rp 500.000 kepada sekitar 37.000 penerima.

Ketiga, mekanisme pembayaran semula ditawarkan oleh Pemkot Manado untuk dilaksanakan non tunai, tetapi terdapat kendala teknis terkait dengan penyediaan buku tabungan dan kartu ATM dalam wakttu singkat, sehingga pihak bank sendiri yang mengambil keputusan pembayaran dilakukan secara tunai oleh petugas bank BRI di lokasi penyerahan bantuan sosial. Pihak bank memiliki batasan pengeluaran kartu atm dalam jumlah terbatas dan tidak secara simultan memenuhi kebutuhan lansia di Manado.

“Untuk jumlah masih memungkinkan terjadi penambahan mengingat terdapat lansia yang memenuhi persyaratan tapi belum termasuk pada daftar penerima,” tulis Pemerintah Kota Manado dalam akun fbnya, kemarin.

Walikota Manado G.S. Vicky Lumentut, Senin (20/07/2020) menyempatkan diri berbaur dengan para lansia di Kecamatan Bunaken Kepulauan, Kelurahan Alungbanua dan di Kecamatan Bunaken, di Kantor Camat Bunaken.

“Hari ini mulai disalurkan dana lansia di beberapa kecamatan, mohon maaf agak terlambat karena kami fokus pada refocusing anggaran khususnya untuk bantuan sosial bagi masyarakat terdampak covid-19. Dan kami berharap dana lansia ini dapat bermanfaat bagi para lansia di kota Manado, “ ujar Walikota.

Suami tercinta dari Ketua Tim Penggerak PKK Kota Manado, Pror. Dr/ J. P. A. Runtuwene mengimbau dalam penyaluran dan lansia agar tetap berpedoman pada protokol kesehataan covid-19. “adi, kepada para petugas penyalur baik dari Bank BRI dan aparatur Pemerintah Kota Manado, lia akang bae-bae ini penyaluran. Tolong bantu Oma deng Opa supaya lancar terima itu bantuan. Jangan lupa kase inga terus agar mengikuti protokol kesehatan dalam penyaluran bantuan,” pinta Walikota. (lk)

Meimonews.com – Guna memajukan Kota Tondano, Kabupaten Minahasa (Sulawesi Utara) ide menarik ditawarkan Bert Toar Polii (BTP), Pemerhati Budaya Minahasa yang adalah juga PB Gabsi (Gabungan Bridge Seluruh Indonesia).

Dalam percakapan lewat telefom dengan Meimonews.com, Selasa (14/7/2020), Berce, sapaan Bertje Toar Polii (BTP) mengurai panjang lebar seputar ide untuk memajukan Kota Tondano yang adalah Ibukota Kabupaten Minahasa itu.

“Saya coba kumpulkan beberapa ide menarik untuk memajukan Kota Tondano yang selama ini ada di ‘kepala torang sandiri ‘ Kota Tondano adalah kota mati dan tidak maju-maju,” ujarnya.

Pertama, ungkap BTP, orang Tondano harus menghapus stigma jelek yang telah tertanam di benak orang bahwa Tondano itu kota yang tidak aman.

Biarkanlah Pemda Minahasa bekerja keras untuk membuat Kota Tondano hidup selama 24 jam tanpa henti dan itu sudah terlihat kenyataanya sekarang. Ada Alfa Mart dan lain-lain yang bahkan buka 24 jam. Ada KFC dan café yang menjamur yang menandakan Kota Tondano itu aman karena memang orang Tondano dari sananya adalah pambae dan sangat menerima perbedaan.

Contoh nyata ada Kampung Jawa, Kampung Gorontalo, ada Synagoga dan peranakan China tidak merasa berbeda demikian juga orang India yang puluhan tahun membuka toko di pasar bawah. Tapi orang bukan menyebut dari India tapi Bombay kota asal mereka.

“Chella yang tinggi menjulang tidak merasa risih sekolah bareng-bareng kami Tondano asli dan teman-teman dari Kampung Jawa,” ujar BTP soraya menjelaskan, Chella anak dari Bombay ini sekelas dengannya di SMA Tondano.

Dasar ini, sebutnya, sudah bagus sekali untuk memulai mengajak para investor untuk mau datang membuka usaha di Tondano.

Kota Tondano bisa disebut kota yang tata kotanya tergolong rapih karena dibuat oleh Inggeris dulu zaman penjajahan. Ada dua jalan lurus Touliang dan Toulimbat di tengahnya ada teberan Tondano yang membelah kota Tondano.

“Bisa dibayangkan kalau teberan Tondano bisa dibuat lagi seperti dulu, air mengalir dan bersih serta perahu hilir mudik dari Danau Tondano membawa ikan hasil tangkapannya untuk di jual di pasar bawah Tondano,” tutur penyandang World Life Master Senior dari World Bridge Federation ini.

Dikemukalan, bayangkan kemudian kalau di pasar bawah Tondano dibangun “fish mart” di mana para pembeli bisa membeli ikan segar dan sayuran kemudian ada rumah makan tempat sewa untuk makan sekaligus memasaknya. Pembeli tinggal bilang mau dimasak apa, pedas atau tidak dan seterusnya. Tidak harus hanya ikan dari Danau bisa ditambah juga ikan laut dan lain-lain.

Selanjutnya keterbelakangan Tondano dalam pembangunan justru kita jadikan berkat dengan mempertahankan bangunan-bangunan tua yang sudah berusia 50 tahun ke atas untuk tetap dipertahankan. Pemerintah memberi subsidi kepada keluarga yang bersedia memberikan bibit bunga untuk ditanam di halaman rumahnya dan tentu saja perawatan.

“Dengan demikian bisa dipertahankan Tondano sebagai kota tua. Bisa melihat contoh New Delhi dan Old Delhi serta beberapa kota lainnya di dunia “.jelas mantan pegawai asuransi PT Jiwasraya ini.

Selanjutnya, karena lalulintas juga belum macet maka ini perlu dipertahankan dengan menjadikan Kota Tondano sebagai “green city” dan kota sepeda. Adakan rutin kegiatan bersepeda keliling Danau Tondano dan untuk para lansia yang cukup banyak di Tondano cukup dari Stadion Maesa Sasaran ke Benteng Moraya.
Kegiatan lain seperti yang sudah akan dibuat adalah membuat Koperasi untuk menangani persawahan di Tondano sehingga bisa memberi manfaat yang positif buat para pemiliknya. Dengan demikian keinginan untuk menjual otomatis berkurang dan keindahan bisa dinikmati, entah dari sawah yang menghijau atau tanaman lain yang mungkin lebih produktif tapi tetap indah untuk dipandang.

Ide lain adalah membuat lomba menghias pekarangan rumah dengan bunga atau tanaman hias lainnya. Ini memang khas Tondano dulu kala dimana hamper semua rumah berlomba-lomba menghias pekarangan rumahnya.

Kemudian menyangkut parawisata agar ada One Day Tour Tondano dan Danau Tondano dengan demikian perlu dibenahi objek-objek wisata yang akan dikunjungi. Mulai dari Masarang, Lodji Tondano, Makam Dr. Sam Ratulangi, Makam Kiay Modjo, Gereja Sentrum, Synagoga, kemudian Pura Danu Mandara yang berada di antara Kiniar dan Touliang Oki. Selanjutnya ada Gereja Tua di Watumea. Pulau Likri sedikit diperluas dibangun Gereja Oikumene.

Selanjutnya ada bekas lapangan terbang di Tasuka dan mungkin di Sumaru Endo Remboken dibuat sebagai pusat olahraga air dan lain-lain.

Kemudian di Benteng Moraya dibuat berbagai atraksi kesenian dan pertunjukan terciptanya Danau Tondano diselang-seling dengan kisah heroik Perang Tondano.

Selanjutnya membantu pemerintah melestarikan Danau Tondano jangan sampai berkat Tuhan yang luar biasa buat Minahasa ini bernasib sama dengan Danau Limboto. “Ini banyak masalah terutama menyangkut penanganan enceng gondok dan penghutanan kembali DAS Tondano,” papar pria kelahiran tahun 1953 ini.

Ada ide menanam seho seperti anjuran salah satu Tokoh Kawanua Alm. Om Ventje Sumual. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah membuat program adopsi pohon. Misalnya, koperasi sudah berdiri bisa saja ada satu bagian yang menangani ini.

Cukup banyak tanah yang menganggur dan pemiliknya bersedia menjadikan tanahnya untuk ditanami pohon. Bisa seho tapi juga bisa apa saja. Selanjutnya, koperasi akan menghitung biaya yang dibutuhkan sampai tanaman ini bisa mandiri.
Berdasar hitungan ini maka ditetapkan bagi yang berminat adopsi pohon diwajibkan membayar sejumlah dana. Kepada mereka diberikan penghargaan berupa sertifikat, namanya dicantumkan di pohon yang di adopsi dan lain-lain.
Penyuluhan untuk mencintai lingkungan harus terus digalakkan, seperti misalnya dalam kegiatan lomba sepeda ada kegiatan menanam pohon serta kuis-kuis yang menyangkut lingkungan hidup. Poster dan lain-lain juga membantu.

“Terakhir muncul untuk membuat miniature Jerusalem di Danau Tondano dan sekitarnya. Memang di bukit-bukit apakah di sebelah timur atau barat Danau Tondano jika ada tempat untuk kegiatan religious dan hotel pasti akan menarik minat turis.

Mungkin ini juga, sebut BTP, bisa dikombinasikan dengan rumah jompo modern yang dilengkapi dengan rumah sakit berkelas untuk menarik para lansia dari Jepang dan Belanda yang mungkin saja ingin menghabiskan masa tuanya di daerah tropis yang tenang.

“Jika dipasarkan dengan baik dan ditangani dengan benar ini bisa memberikan pemasukan devisa untuk Minahasa khususnya dan Sulut pada umumnya,” ujar BTP seraya berterima kasih untuk teman-teman yang telah menyumbangkan ide. (lk)

Meimonews.com – Guna ikutserta dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19 di Kota Manado, RBSS (Relawan Bravo Sulut Satu) gencar melakukan aksi sosial berupa pembagian marker.

Ribuan marker merah bertuliskan AA dibagikan kepada warga di tempat-tempat keramaian yang ada di Ibukota Provinsi Sulut ini.

Dalam.percakapan dengan meimonews.com di Manado. Minggu (12/7/2020), Joppy Komaling (Ketua RBSS) menjelaskan, baru-baru ini pihaknya melakukan aksi sosial berupa pembagian masker di Pelabuhan Manado, dan diperuntukkan bagi para buruh bagasi pelabuhan dan para warga yang beraktivitas di sekitar pelabuhan.

“Kegiatan ini dilakukan guna mencegah mewabahnya virus Covid-19 ini. Kami membagikan secara gratis masker bagi para warga yang beraktivitas di sekitar pelabuhan,” ujarnya.

Aksi sosial ini, ungkapnya, dilakukan atas kepedulian bakal calon walikota Manado Andrei Angouw (AA) yang bakal diusung PDIP. Sebab, Kota Manado merupakan daerah yang terbanyak terjangkit penyebaran virus mematikan ini.

“Sebagai relawan, kami terus berkomitmen bersama-sama masyarakat melawan penyebaran COVID-19, dan sekaligus mendukung Andre Angouw (AA) for Manado Satu,” tegas Komaling.

Ketua RBSS ini mengungkapkan, selain berbagi masker, RBSS juga memberikan edukasi tentang anjuran memakai masker agar terhindar dari virus tak terlihat dan mematikan tersebut.

Penyebaran virus ini sangat cepat, sehingga perlu adanya kerja bersana, saling bahu-membahu bersama antarsemua elemen masyarakat melakukan pencegahan. “Semua pasti berharap pandemik ini segera berlalu,” ujarnya.

Dikemukakan, meski pemerintah sudah memberlakukan tatanan hidup baru atau normal baru, namun bukan berarti covid-19 sudah berakhir. “Kami relawan RBSS akan tetap melanjutkan pembagian masker untuk masyarakat yang membutuhkan, meskipun pada fase normal,” jelas Komaling (lk)

Meimonews.com – Robby Lumi baru beberapa hari.lalu dipercayakan Walikota Manado GSV Lumentut sebagai Kepala SMPN 1 Manado. Jabatan sebelumnya adalah Wakil Kepala SMPN 1 Manado.

“Ketika dipercayakan oleh Pemerintah lewat Walikota Manado maka yang pertama yang saya harus lakukan adalah melakukan kegiatan berupa program-program yang telah dilakukan oleh pimpinan/kepala sekolah lama dan juga hal-hal yang terkait dengan kepentingan pendidikan untuk menuju kepada sekolah yang berprestasi dan akan melakukan dengan teman-teman guru yang adalah juga rekan sekerja,” ujarnya.

Dalam percakapan dengan Meimonews.com di sela syukurannya memperingati HUT ke-55 dan syukuran jabatan barunya yang digelar bersama komunitas olahraga MSC/Manado Sport Club pimpinan Hengky Mogi (Lumi adalah salah satu anggotanya) di lapangan basket terbuka Kompleks GOR Wolter Monginsidi Sario, Selasa (7/7/2020) pagi Lumi mengurai singkat tekad dan harapannya dalam jabatan barunya.

Selain itu, sambung Penatua salah satu Kolom Gereja GMIM Musafir Kleak ini, dengan konitmen bersama membangun kebersamaan agar apa yang dicita-citakan untuk satu tujuan melalui pendidikan boleh meraih sukses dengan prestasi yang baik ke depan.

Dan, tentunya hal-hal yang terkait dengan kondisi sekolah, paling tidak ada yang harus dibenahi diperbaiki dan selanjurnya membuat sekolah itu nyaman, kondusif dan akan menampakkan keasrian yang membawa suasana bagi peserta didik untuk belajar dengan tenang dan nyaman.

“Sebab, dari dalamnya akan tercermin bagaimana sekolah yang terbaik, yang bisa menciptakan prestasi untuk dunia pendidikan lebih khusus di Kota Manado dan Sulawesi Utara,” tandasnya.

Harapan ke depan nanti, sambung Ketua PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Kota Manado ini, dengan apa yang dimilikinya, ia akan berjuang, berbuat apa yang terbaik untuk pendidikan di Kota Manado dan Sulawesi Utara.

Acara syukuran dilaksanakan secara sederhana dan tetap menggunakan protokol kesehatan. (lk)

Meimonews.com – Anggota DPRD Kota Bitung Benno Octavius Mamentu berharap program Pemerintah Kota Bitung berkaitan dengan penanganan corona virus desease nineteen (covid-19) hendaknya terukur, transparan dan akuntable.

“Semua program dan kebijakan Pemerintah Kota Bitung terkait dengan penanganan covid-19 harus transparan, terukur dan akuntable,” tandasnya dalam percakapan dengan Meimonews.com, Minggu (5/7/2020).

Anggota Komisi 1 ini berharap dampak dari pandemi korona ini di sejunlah sektor yang terdampak yakni kesehatan, ekonomi dan lain-lain perlu terus diperhatikan, terlebih bagi warga yang terkena dampak oleh Pemkot Bitung.

Menyinggung koordinasi tiga institusi yakni Pemkot, TNI dan Polri dalam konteks penanganan covid-19, Sekretaris Badan Pengurus Koperasi TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) Pelabuhan Bitung ini mengatakan, sudah terlihat cukup bagus dan patut diapresiasi.

“Pada prinsipnya, tiga institusi yakni Pemerintah Kota Bitung, Polri dan TNI yang tergabung dalam Gugus Tugas, saya lihat telah ada koordinasi dalam kaitannya dengan penanganan covid-19. Patut diapresiasi,” ujar Anggota Fraksi PDIP Dapil 1 (Maesa) yang adalah juga Ketua KBK Paroki Stella Maris Bitung ini. (lk)

Meimonews.com – Guna meningkatkan sinergitas dan kekompakan TNI dan Polri di Provinsi Sumatera Barat, Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, MH bersama Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Arief Gajah Mada melaksanakan olahraga bersepeda santai (gowes) bersama.

Gowes kali ini dilaksanakan dengan menempuh jarak dari Kota Padang menuju Malibo Anai Kab. Padang Pariaman, Sabtu (4/7/2020).

Kegiatan ini juga diikuti oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si, Pejabat Utama Polda Sumbar, dan Pejabat Utama Korem 032 Wirabraja.

Olahraga bersama yang melibatkan petinggi Polri dan TNI di Sumbar ini, sebagai bentuk sinergitas dan kekompakan melalui olahraga bersepeda. Namun demikian, tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker dan physical distancing.

“Ini bentuk sinergitas antara Polri dan TNI di Sumbar. Selain itu, gowes bersama ini juga untuk menjaga kesehatan,” jelas Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto.

Sebelum tiba di Malibo Anai, rombongan singgah dan istirahat sejenak di Polsek Enam Lingkung.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Dian Nugraha HBWPS, SH. S.Ik langsung menyambut bahagian.kedatangan Kapolda Sumbar beserta rombongan di Mapolsek Enam Lingkung. Sambil beristirahat, rombongan menikmati hidangan yang telah di oleh Polres Padang Pariaman

Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan bersepedanya kembali ke Malibo Anai. Tidak ketinggalan juga, Kapolres Padang Pariaman AKBP Dian Nugraha beserta Dandim 0308 Pariaman ikut dalam kegiatan tersebut.

Di sela sela kegiatan, Kapolres Padang Pariaman menyampaikan dengan kegiatan olahraga bersepeda ini, dapat menjaga imunitas tubuh kita. “Olahraga itu sehat agar terhindar dari bahaya Covid-19,” ujar Kapolres.(lk)

Meimonews.com – Sebanyak 23 personil Polres Sijunjung Polda Sumatera Barat mendapat kenaikan pangkat di momen Hari Bhayangkara Tahun 2020.

Upacara korps raport kenaikan pangkat dilaksanakan di Kolam Renang Karang Tirta Wisata Muaro Sijunjung, Rabu (1/7/2020) sore.

Kapolres Sijunjung AKBP Andry Kurniawan, SIK, MHum bertindak sebagai pemimpin pada upacara yang turut dihadiri Wakapolres, Pejabat Utama Polres dan para Kapolsek sejajaran Polres Sijunjung.

“Ada 23 personel yang naik pangkat. Untuk pelaksanaannya 22 di Polres dan 1 di Polda Sumbar, yaitu Kabag Sumda,” sebut Kapolres AKBP Andry Kurniawan melalui Kasubbag Humas Iptu Nasrul Nurdin seperti dikutip Tribratanews Sumbar.

Dalam amanatnya, Kapolres Sijunjung menyampaikan pesan kepada personel yang naik pangkat agar selalu bersyukur atas prestasi yang didapat selama melaksanakan tugas.

“Untuk itu, mari tingkatkan lagi kinerja serta amal baktinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pinta Kapolres.

Setelah upacara, semua personil yang naik pangkat diwajibkan masuk ke dalam kolam renang tersebut. Kapolres bersama Wakapolres dan seluruh pejabat utamanya ikut menikmati kebersamaan tersebut.

“Ini bentuk kebersamaan kita. Seluruh personil harus merasakan kebahagiaan atas kenaikan pangkat rekan kita ini,” ujar Kapolres. (lk)

Meimonews.com – Tim Gabungan yang terdiri dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Manado, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Manado, PD Pasar, Bagops Polresta Manado, Polsek Wanea, Koramil Karombasan, Satpol PP melakukan edukasi bagi pedagang Pasar Pinasungkulan Karombasan, di Puskeskas Ranotana Weru, samping pasar, Senin (22/6/2020).

Edukasi ini, menurut Kalak BPBD Manado Donald Sambuaga selaku Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Mamdo, adalah dalam rangka pelaksanaan kembali rapid test di Pasar tersebut guna menciptakan pasar yang sehat, bebas Covid-19.

Kegiatan ini, tambah Sambuaga, merupakan hasil rapat koordinasi Tim Gabungan yang dilaksanakan di Koramil Karombasan, pekan lalu.

“Koordinasi dan edukasi ini dilakukan sebagai tindak lanjut setelah ada penolakan rapid test di Pasar Pinasungkulan Karombasan,” jelas Sambuaga kepada meimonews.com di Manado, Selasa (23/6/2020).

Pasar Pinasungkulan telah menjadi cluster baru Covid-19 menyusul ditemukannya beberapa pedagang di pasar ini yang positif Covid+19. Makanya pelbagai upaya dilakukan untuk pencegahan/penanganan Covid-19 di pasar ini.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Manado adalah dengan rapid test massal di pasar tersebut dengan maksud agar hasil tesnya bisa cepat diketahui.

Selaku Gigus Tugas, Sambuaga dan Tim senantiasa melakukan road show ke pos-pos pemeriksaaan kesehatan batas wilayah Kota Manado sambil memastikan ketersediaan termogan, batterei dan vitamin bagi para petugas yang sedang bekerja dan menyerahkan logistik di pos-pos tersebut.

“Setiap hari, Tim melakukan road show, berkeliling dari pos yang satu ke pos yang lain untuk melihat ketersediaan alat-alat dan vitamin serta menyerahkan logistik kepada mereka yang bertugas,” ujar mantan Camat Wenang inI. (lk)