Ikut Sidang ICPD di New York, Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN RI Tegaskan Pentingnya Rencana Aksi ICPD dan Komitmen Indonesia dalam SDGs

oleh -1294 Dilihat

Meimonews.com – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mewakili Mendukbangga/Kepala BKKBN RI Wihaji mengikiti Sidang International Conference on Population and Development) ke-58 di New York, Amerika Serikat, Selasa (8/4/2025).

Dalam sidang yang diselenggarakan dalam rangka mendukung Rencana Aksi ICPD dan pencapaian Agenda 2030 tersebut, Isyana menegaskan pentingnya Rencana Aksi (ICPD) dan komitmen Indonesia dalam pembangunan manusia yang berkelanjutan (SDGs).

Saat sesi komisi kependudukan dan pembangunan (Commission on Population and Development/CPD) Isyana menjelaskan pentingnya implementasi Rencana Aksi ICPD, yang menempatkan pembangunan manusia sebagai pusat dari strategi pembangunan nasional.

“Dengan lima tahun tersisa menuju Agenda 2030, sangat penting bagi kita untuk melaksanakan Rencana Aksi ICPD, dengan menempatkan pembangunan manusia sebagai pusat pembangunan,” ujarnya, seperti dikutip Biro Hubmas dan Informasi Publik Kemendukbangga/BKKBN RI.

Ini, tambahnya, untuk memastikan bahwa kemajuan pembangunan bukan hanya terukur dalam angka, tetapi juga mencerminkan populasi global yang berkembang, bermartabat, dan sejahtera, serta memenuhi janji untuk no one left behind (tidak ada yang tertinggal).

Isyana menekankan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan tren dan dinamika kependudukan ke dalam perencanaan pembangunan nasional, dengan menempatkan pembangunan manusia di posisi teratas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yang merupakan bagian integral dari kebijakan dan program untuk mencapai SDGs.

”Dalam upaya ini, kami ingin berbagi beberapa strategi kunci berdasarkan pengalaman Indonesia,” sebutnya seraya menambahkan, Indonesia memprioritaskan kolaborasi lintas sektor sebagai langkah kunci dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan inisiatif kesehatan reproduksi dan keluarga berencana.

Melalui pendekatan ini, Indonesia berhasil menurunkan Angka Kelahiran Total (TFR) dari 5,6 pada tahun 1970 menjadi 2,1 pada tahun 2020, serta menurunkan angka kematian ibu dari 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi 189 pada tahun 2020.

“Strategi kami yang mengusung prinsip ‘think globally, act locally’ yang menekankan penerapan praktik terbaik global yang disesuaikan dengan norma dan nilai lokal, telah berkontribusi pada pencapaian SDG 3 dan SDG 5, yang membawa Indonesia meraih Penghargaan Kependudukan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa pada tahun 2022,,” ujarnya

Dalam hal ini, Indonesia juga menekankan pentingnya memperkuat kapasitas masyarakat dengan dukungan sektor swasta dan masyarakat sipil sebagai kunci untuk memajukan sektor-sektor prioritas seperti kesehatan, pendidikan, dan gizi.

“Kerjasama internasional sangat penting, dan kita perlu bekerja menuju kemitraan global yang lebih kolaboratif dan terintegrasi melalui multilateralisme yang menguntungkan semua pihak. Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular juga harus lebih dimaksimalkan untuk mendukung negara berkembang dalam mencapai SDGs” tambahnya.

Sebagai penutup, Isyana menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam rangka mencapai SDGs melalui kebijakan yang terintegrasi, investasi dalam pengembangan kapasitas manusia, serta upaya kolaborasi internasional yang solid.

Ambassador Krassimira Beshkova Bulgaria untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengapresiasi pernyataan intervensi Wamen Isyana yang menekankan pada semua peserta sidang akan pentingnya koordinasi yg baik antara Institusi yang bergerak pada bidang kependudukan dengan perencanaan nasional dan pentingnya investasi pada pembangunan manusia.

Anatolio Ndongmba, Ambassador Negara Guinea untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa juga memuji Indonesia atas pencapaian SDGs 3 dan 5 yang telah disampaikan oleh Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN.

Dengan partisipasi delegasi RI khususnya Kemendukbangga/BKKBN sebagai focal point CPD, Indonesia menunjukkan peran aktif dalam memperjuangkan pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berkeadilan untuk semua.

Selain aktif dalam sesi expert panel, Wamen juga aktif dalam menjajaki kerjasama luar negeri secara bilateral yang saling menguntungkan. Salah satunya pertemuan bilateral dengan Pemerintah Jepang yang berlangsung pada pukul 9 pagi hari.

Dalam kesempatan itu, Wamen menyampaikan program prioritas Presiden Prabowo dan Quick Win Mendukbangga/Kepala BKKBN, serta mengajak Jepang bekerjasama dalam menghadapi fase ageing population yang dihadapi oleh kedua negara.

Diketahui, Kemendukbangga/BKKBN adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan keluarga berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Kemendukbangga/BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. (elka)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Meimo News di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *