Meimonews.com – Tiga harapan disampaikan Rektor Unsrat Prof. Dr. Ir. Oktovian Berty Alexander Sompie, M.Eng Asean IPU ketika membuka seminar internasional perkelapaan yakni Harnessing Coconut Potential for Offsetting Carbon Emission : Integrating Science and Economy for a Sustainable Future (Memanfaatkan potensi kelapa untuk mengganti emisi karbon : integrasi ilmu pengetahuan dan ekonomi untuk masa depan yang berkelanjutan), Kamis (12/10/2023).
Seminar yang diselenggarakan Fakultas Pertanian (Faperta) Unsrat dalam rangka Dies Natalis ke-63 fakultas yang diketuai John Tasirin ini diadakan di Arya Duta Hotel Manado hingga Sabtu (14/10/2023).
Seminar iniĀ dilaksanakan untuk menjawab tantangan perubahan iklim global dan menjalankan agenda pembangunan berkelanjutan.
Para ilmuwan berkumpul dalam seminar internasional iniĀ berfokus pada pemanfaatan potensi kelapa untuk mengurangi emisi karbon.
Para pakar mempresentasikan beragam penelitian terkini yang mengungkapkan potensi besar kelapa dalam mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.
Selain menjadi salah satu sumber pangan utama di berbagai negara, kelapa juga memiliki manfaat ekologis dan ekonomis yang tak terhingga.
Seminar internasional ini memberikan landasan kuat bagi upaya bersama dalam memanfaatkan potensi kelapa untuk mengimbangi emisi karbon, menjalankan pembangunan berkelanjutan, dan menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Tiga harapan Rektor itu adalah pertama, kolaborasi dalam bidang: penelitian, pengembangan industri kelapa di Sulawesi Utara sebagai daerah penghasil kelapa terbesar kedua di Indonesia.
Kedua, inovasi produk kelapa dan turunannya yang beradaptasi dengan pertumbuhan ekonomi lokal. Ketiga, mampu mengkuantifikasi sekuistrasi karbon dari perkebunan kelapa di daerah Sulut, yang pada akhirnya berkontribusi pada perjuangan bersama dunia melawan krisis akibat perubahan iklim.
Harapan tersebut terkait dengan kelapa adalah komoditas tanaman perkebunan terbesar di Sulut. “Jadi, sebagai komoditas unggul, saya berharap besar melalui seminar ini akan muncul terobosan baru untuk perkembangan komoditas ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di Sulut dan di Indonesia.
Diharapkan pula, seminar ini menjadi tempat berbagi dan bertukar pengetahuan dan bermanfaat, serta berharap yang tinggal di Sulut menyenangkan.
Seminar ini menghadirkan pakar dan dosen dari 5 negara sebagai pembicara yakni dari USA, Prancis, India, Filipina dan Indonesia sebagai pembicara.
Untuk peserta yang mengikuti langsung berasal dari lima negara yakni USA, Prancis, India, Filipina dan Indonesia (Jawa, Samarinda, Gorontalo dan Sulut) sementara yang mengikuti secara virtual berasal dari 23 negara. Total jumlah.peserta 125 orang.
Kata pengantar pembukaan kegiatan disampaikan Dekan Faperta Unsrat Ir. Dedie Tooy, M.Si, PhD.
Tooy berterima kasih dengan kehadiran para pakar dan dosen dari beberapa negara serta dari beberapa daerah di Indonesia pada kegiatan seminar ini. (FA)