Meimonews.com – Salah satu kelebihan daripada olahraga bridge adalah emansipasi wanita. Dalam Kejuaraan Dunia Bridge tidak dikenal istilah Man Team walaupun ada Women Team.
“Mengapa ini terjadi ? Karena di nomor open team ini siapapun bisa ikut, boleh Man dan bisa juga Women ikut,” ujar Humas PB Gabsi Bert Toar Polii kepada Meimonews.com, Selasa (29/6/2021).
Di beberapa negara tertentu ungkap Berce (sapaan akrabnya), ada pemain yang hampir tidak bersedia main di Women Team karena merasa kemampuannya setara dengan kaum pria.
Di Jepang, Kyoko Ohno hampir tidak pernah memperkuat tim putri tapi sering memperkuat tim putra.
Dikemukakan, beberapa tahun yang lalu ada beberapa pemain putri Perancis sering lebih suka berkompetisi di arena open team ketimbang woman team.
Konon, kabarnya, Jose Damiani mantan Presiden World Bridge Federation berhasil membujuk mereka ikut dan akhirnya juara Venice Cup.
“Bahkan, di salah satu kejuaraan dunia ketika mereka berhak memilih lawan, USA yang dipilihnya padahal yang lain pada takut,” ujar pemain andalan DKI Jakarta ini.
Ditambahkan,.di Bermuda Bowl tahun 2001 Roze Meltzer menjadi wanita pertama yang menjadi juara dunia Bermuda Bowl di Paris.
Tahun 2017 menarik karena ada dua wanita yang berkompetisi dengan para pria di Bermuda Bowl di Lyon Perancis.
Yang pertama adalah Diana Damianova dari Bulgaria dan yang kedua adalah salah satu pemain putri terbaik, Sabine Auken dari Jerman.
Sabine Auken sudah pernah meraih juara dunia di Venice Cup telah meraih dua gelar Grand Master baik putra dan putri karena ia juga Juara Open Pairs Kejuaraan Dunia 2016.
“Pada tahun 2016 di Wroclaw Polandia, ia bisa memilih main di mixed pair yang lebih ringan tapi ia tidak mau. Saya kebetulan waktu itu berpasangan dengan Hartono beberapa kali bertemu mereka. Memang partnershipnya bagus, hampir tanpa komentar tapi pengertian antar partnership dengan Roy Welland yang juga suaminya hampir sempurna,” sebut Berce. (lk)