Meimonews.com – Saat ini, sekitar tujuh juta anak Indonesia mengalami stunting, yaitu hambatan pertumbuhan yang mengganggu perkembangan fisik dan kognitif mereka, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Selain itu, anak mengalami stunting berisiko terkena penyakit tidak menular, seperti jantung, hipertensi dan diabetes saat dewasa.
”Upaya mencegah stunting di Indonesia menemui kendala baru akibat pandemi covid-19 yang menyebabkan terjadinya disrupsi layanan kesehatan. Selain itu, covid-19 juga menyebabkan penurunan kemampuan daya beli keluarga sehingga menyulitkan anak mendapatkan asupan makanan bersumber pangan lokal kaya gizi,” demikian Unicef Indonesia.
Dalam postingannya di Facebook, Selasa (29/6/2021) disebutkan dalam rangka Hari Keluarga Nasional, warga diajak meningkatkan kesadaran bagi keluarga tentang pentingnya memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang anak yang optimal dengan memastikan bayi dan anak mendapatkan gizi yang seimbang.
Hal tersebut dimulai dari Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif selama 6 bulan, dan pemberian Makanan Pendamping ASI yang tepat sejak berusia 6 bulan dan terus menyusui hingga 2 tahun atau lebih, serta membawa anak ke posyandu atau layanan kesehatan lainnya untuk memantau pertumbuhannya.
”Ingat, anak sehat bebas stunting dimulai dari keluarga !” imbau Unicef Indonesia. (lk)