Meimonews.com – Rencana pelaksanaan Operasi Patuh Samrat 2023 dan pembangunan pedistrian di Kecamatan Wenang menjadi bahasan dalam program Jumat Bacirita Polresta Manado yang diadakan di salah satu cafe di Manado, Jumat (7/7/2023).

Sekitar 50 orang baik dari Polresta Manado maupun perwakilan Dinas PUPR, Dinas Perhubungan dan Organda Manado serta dua komunitas basis hadir pada kegiatan yang dibuka dan dipandu pelaksanaannya oleh Kasat Binmas Polresta Manado AKP Fatrius Muis Padena mewakili Kapolresta Manado Kombes Pol. Julianto Parlindungan Sirait.

Narasumber kegiatan adalah Kasat Lantas Polresta Manado Kompol Yulva, Kabid LLAJ Dinas Perhubungan Kota Manado Donald Wilar dan dari PUPR Manado Paulus RL.

Setelah pemaparan materi dari narasumber, peserta mengajukan sejumlah pertanyaan dan masukkan kepada instansi terkait.

Operasi Patuh Samrat akan dilaksanakan 10-23 Juli 2023. Operasi akan dilaksanakan secara kemanusiaan/humanis. Petugas akan memberikan imbauan-imbauan agar masyarakat tidak melanggar aturan lalulintas dan membahayakan keselamatan orang.

“Tapi, bila sudah melanggar ketertiban lalulintas, sudah kasatmata melakukan pelanggaran, kami akan menindaknya,” ujar Kasat Lantas Polresta Manado Kompol Yulva dalam percakapan dengan Meimonews.com, usai kegiatan.

Terkait dengan rencana pembangunan pedistrian di beberapa ruas jalan, pihaknya akan menurunkan petugas untuk mengatur lalulintasnya agar tidak terganggu atau bisa memacetkan bahkan membahayakan keselamatan orang lain.

Pembangunan pedistrian di sejumlah jalan di Kecamatan Wenang akan dimulai pada 10 Juli hingga awal Desember 2023. (AF)

Meimonews.com – Polresta Manado, dalam hal ini Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polresta Manado memberikan sosialisasi pemahaman kontra radikalisme, deradikalisme dan intoleransi kepada masyarakat di Transmart Bahu Manado, Selasa (18/10/2022).

Kasat Binmas Polresta Manado AKP Fatrius Muris Padena menjelaskan, kontra radikal merupakan upaya membangun personil untuk mencegah paham radikalisme, separatisme yang saat ini banyak dihembuskan oleh kelompok tertentu melalui berbagai elemen dengan menjadi radikal.

“Upaya mencegah tindakan radikal tersebut perlu upaya dari seluruh elemen selain Forkopimda (Pemda, TNI, Polri) juga peran serta dari tokoh agama, masyarakat, adat dan pemuda,” ujarnya.

AKP Fatrius berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat mengikuti seluruh rangkaian acara dan menyimak materi yang disampaikan oleh narasumber serta dapat diketahui oleh masyarakat sekitar.

“Pancasila mengandung nilai-nilai yang cocok dengan kehidupan masyarakat Indonesia dan sikap menghargai dan menghargai antar umat beragama dan berbudaya,” sebutnya.

Perwira menengah ini berpesan kepada seluruh anak – anak penerus bangsa ini dan sebagai generasi muda untuk jangan sampai terjerumus dalam sikap radikalisme. (AF)