Meimonews.com –  Masalah tenaga kesehatan (nakes) yang ada di Indonesia adalah pada masih relatif sedikit jumlah tenaga kesehatan, masih kurang merata distribusi tenaga kesehatan dan masih belum memadai pencapaian standar kualitas tenaga kesehatan.

Demikian diungkapkan Dirjen Nakes Kemenkes RI drg. Arianti Anaya, MKM saat memberikan arahan kepada pimpinan dan staf RSUP Prof. dr. RD Kandou, usai penyerahan sertifikat pelatihan institusi akreditasi A kepada RSUP Kandou yang diterima Dirut Dr. dr. Jimmy Panelewen, SpB-KBD di lantai dua Kantor Pusat RSUP Kandou, Senin (27/20/2022).

‘Salah satu upaya pemecahan adalah memeratakan penyebaran institusi training tenaga kesehatan sehingga makin menjangkau peningkatan kapasitas tenaga kesehatan,” ujarnya.

Diungkapkan, RSUP Kandou termasuk yang cepat memasukkan permintaan untuk akreditasi sebagai institusi training, dan secara cepat pula dilayani surveinya dan secara cepat pula dipenuhi syarat dan ketentuannya oleh RSUP Kandou.

“Di Ditjen Nakes sendiri rapat penilaian akreditasi dipercepat. Tadinya dari beberapa hari menjadi tiap hari. Tidak ada yang serba gerak lambat lagi di Kementerian Kesehatan,” urainya.

RSUP Kandou pimpinan Dr. dr. Jimmy Panelewen, SpB-KBD sebagai institusi training tenaga kesehatan masuk dalam sistem training nasional Kementerian Kesehatan sehingga sertifikat training yang diperoleh teregistrasi nasional.

Diminta Dirjen agar RSUP Kandou menjadi pengampu bagi training semua tenaga kesehatan di Kawasan Timur Indonesia. “Makassar telah berusaha memperoleh sertifikasi yang sama, tetapi Manado yang lebih dahulu mendapatkannya,” tandasnya.

Dirjen juga telah mengisyaratkan, sertifikat terakreditasi A Institusi Pelatihan bagi RSUP Kandou menjadi peluang pendapatan RSUP.

Dirjen telah mendengarkan langsung bahwa Dirut akan mempercepat mulainya pembangunan gedung  Institusi Pelatihan  RSUP Kandou yang baru dipercepat rencana mulai bulan November, menjadi mulai membangun bulan Oktober ini.

Dana pembangunan diperoleh dari tanggungjawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN Rajawali Nusindo yang adalah salah satu perusahaan kerjasama operasional (KSO) dengan RSUP Kandou Manado. (Fer)