Meimonews.com – Pekan Pelayanan KB dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia (World Contraception Day) digelar secara serentak di Indonesia pada 26 September hingga 4 Oktober 2023
Kegiatan yang bertemakan Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting dicanangkan di semua fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) dan Fasyankes TNI baik langsung maupun virtual meeting, Selasa (26/9/2023).
Untuk daerah Sulut, pencanangannya dipusatkan di Markas Komando Rayon Militer (Koramil) 1310 – 06 Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Gerebek Pasar (Gerakan Pemberdayaan Keluarga Pas Sasaran), Selasa (26/9/2023).
Hadir pada acara ini Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Ir. Diano Tino Tandaju, M. Eng, Ketua Pokja KB/KR Ignasius P. Worung. SE, M.Si dan jajaran, Asisten Teritorial Kasdam XIII/ Mdk Kol. Arm Sumanto, S.Sos, MM bersama jajaran, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Minut dr. Jeane Simons M.Kes dan jajaran, Ketua IBI Sulut Maria Dondokambey, SKM, MM bersama jajaran.
Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN RI Martius Wangka dalam laporan penyelenggara menyampaikan apresiasi bagi semua jajaran yang sudah hadir mengikuti kegiatan Pencanangan Pekan Pelayanan KB dalam rangka World Contraception Day baik secara langsung maupun secara virtual meeting.
Momentum ini, menurutnya, sangat penting mengingat dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), penurunan stunting ditargetkan pada angka 14 persen tahun 2024.
Disebutkan, tujuan pelaksanaan World Contraception Day tahun 2023 ini adalah untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya kontrasepsi bagi rencana keluarga dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting.
Diharapkan, dengan momentum ini dapat meningkatkan cakupan kesertaan KB pada semua metode kontrasepsi modern terutama MKJP, meningkatkan pengetahuan dan wawasan stakeholder, provider medis, mitra kerja, dan masyarakat terkait pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, serta meningkatkan komitmen dan kesertaan PUS dalam program KB.
Disampaikan pula, target pelayanan KB pada Pekan Pelayanan KB berjumlah 1.500.000 akseptor untuk seluruh Indonesia (dan khusus Sulut 8.000 akseptor).
Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AD dalam sambutan yang disampaikan oleh Waaster Kasat Bidang Bakti TNI Brigjen TI Taufik M menyampaikan selamat Word Contraception Day melalui hari kontrasepsi ini, yang lewat kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Keluarga Berencana.
Diungkapkan, masalah kesehatan merupakan masalah utama dalam pembangunan bangsa Indonesia. Dimana angka unmeetneed di Indonesia masih sangat tinggi yakni 16,8 persen dari target nasional 8 persen pada tahun 2022.
Penggunaan kontrasepsi moderen juga menurun dari 57.9 persen menjadi 57,2 persen. Penurunan tertinggi terjadi pada segmen usia 15 tahun hingga 29 tahun yang merosot hingga 4 persen.
Penyebab utama, menurutnya yaitu masih kurangnya pengetahuan kesadaran masyarakat khususnya pasangan muda akan pentingnya perencanaan berkeluarga dalam mempersiapkan pernikahan dan merencanakan kehamilan.
Taufik mengimbau agar dengan momentum ini untuk meningkatkan komitmen dan peran dengan bahu-membahu, bekerjasama untuk membantu program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting guna mewujudkan SDM indonesia yang berkualitas.
DR (Hc) dr. Hasto Wardoyo, S.POG(K) dalam sambutannya mengatakan, meskipun kontrasepsi modern belum melebihi 60 persen dan MKJP belum sesuai harapan tapi TFR sudah mencapai 21,8 persen menurut BPS dan menurut SIGA BKKBN 21,4 persen. Suatu perbedaan yang sangat kecil.
Disebutkan, resume kegiatan BKKBN sejak awal bekerja untuk kuantitas dalam arti jumlah anak yang sukses. Dan, sekarang kualitas anak harus bagus.
Selesai memberikan sambutan, Kepala BKKBN RI menyapa beberapa Provinsi melalui virtual meeting. (Fer)