Meimonews.com – Banyak potensi sumber daya alam yang dimiliki daerah Sulawesi Utara yang bila dikelola secara profesional bisa menembus pasar nasional bahkan internasional.
Waya soap traditional and handmade adalah produk sabun mandi yang mengoptimalkan potensi lokal daerah Bumi Nyiur Melambai ini.
Berbahan dasar VCO dan ‘Baramakusu‘ (lemongrass), waya soap yang diolah oleh tenaga kerja lokal telah mendapat pengakuan dari HAKI.
Merry Karouwan owner Wale Klabat yang memproduksi Waya soap (traditional and handmade) menjelaskan, saat ini izin dari BPOM sementara berproses. Workshop Wale Klabat Bukit Moria Winangun Manado adalah binaan Dekranasda Sulut yang diketuai Ir. Rita Dondokambey Tamuntuan.
“Waya soap yang menggunakan bahan dasar produk lokal dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga. VCO dari rumah produksi di Sulut, sedangkan serei atau ‘baramakusu’ dari hasil petani lokal,” ujarnya, Minggu (19/2/2023).
Pihaknya berupaya mengangkat potensi lokal untuk masuk dalam kompetisi global. Tentunya ini semua akan bermuara pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Lahirnya ide memproduksi sabun berbahan dasar VCO dan baramakusu, ungkap Merry, berasal dari diskusi dengan beberapa teman yang saat ini berkiprah di luar daerah namun sangat peduli dengan perkembangan serta pembangunan SDM Sulut seperti Dr. Ir. W. Donald R. Pokatong, M.Sc., yang saat ini tercatat sebagai dosen di UPH dan termasuk pakar pangan nasional.
Ditambahkan, waya soap juga menggunakan tenaga apoteker asal Sulut jebolan Universitas Surabaya Fakultas Farmasi. Waya soap dengan bentuk dan kemasan yang menarik, telah dijadikan sebagai salah satu souvenir pada waktu hari ulang tahun Provinsi Sulut tahun 2022.
Saat ini, sebut mantan Ketua Asita Sulut ini, pihaknya sementara mempersiapkan untuk masuk dalam pasar internasional. Masuk dalam persaingan global.
“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Sulut yang dipimpin Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw, yang telah membuka penerbangan Manado-Jepang. Ini sangat bermanfaat bagi pelaku usaha tradisional dalam mempromosikan produknya ke luar negeri,” ujar Merry. (Fer)