Meimonews.com – Barisan Masyarakat Adat Sulawesi Utara (Barmas) Sulut memantau kondisi jalan utama Likupang-Bitung yang ambruk di Desa Tinerungan yang berdampak pada aktivitas masyarakat pengguna akses jalan tersebut.
Ketua DPD Barmas Sulut Tonaas Defly Brando Lengkey, SS di dampingi Sekretaris DPD Sulut Fernando FX. Melo, SE bersama sejumlah Kepala Bidang DPD Sulut menjelaskan, hasil pantauan di lapangan didapati sudah terdapat akses jalan yang baru, yang berada tepat di dekat lokasi pertambangan PT. MSM/TTN.
Menurut informasi yang diperoleh, jalan tersebut dikerjakan PT. MSM/TTN yang masih bersifat sementara sehingga masih berpotensi menimbulkan kecelakaan.
“Kami melihat, sudah disiapkan akses jalan yang baru, yang menurut kami belum layak. Sebab, sangat berpotensi terjadi kecelakaan terutama bagi kendaraan roda dua yang melintas di wilayah tersebut apalagi di musim penghujan saat ini,” ujar Tonaas Lengkey Rabu (5/1/2022).
Ditambahkan, menurut informasi yang diterima dari masyarakat, sebelum peristiwa bencana longsor, ternyata kondisi jalan sudah retak sehingga ketika diguyur hujan dengan intensitas tinggi, maka pasti akan mengakibatkan longsor.
“Kami kemudian mempertanyakan hal ini ke perusahaan tambang yang beraktivitas di area tersebut, sebab aspal atau jalan sudah retak sejak sebelum terjadi longsor pada 2 Januari 2022,” ujarnya seperti dikutip Sekretaris DPD Barmas Sulut Fernando FX Melo kepada Meimonews.com, Kamis (6/1/2022).
Disebutkan, perlu diingat bahwa dalam sebuah pertambangan yang berskala besar sering melakukan blasting atau kegiatan memasukan bahan peledak ke lubang tanah untuk menghancurkan bebatuan dan hal tersebut seringkali dikeluhkan oleh masyarakat sekitar bahwa ketika blasting dilakukan, maka rumah warga itu bergetar.
Akibat dari longsornya akses jalan masional tersebut, perlu dilakukan penelusuran yang mendalam apa penyebab utamanya, apakah murni disebabkan oleh alam atau oleh tangan manusia sendiri sehingga dapat di ketahui siapa yang bertanggung jawab atas hal ini.
“Jadi diketahui, saat ini, PT. MSM dan TTN yang kemudian membantu pemerintah untuk melakukan perbaikan, tetapi apakah ini akibat dari blasting yang dilakukan oleh manusia dalam hal ini PT. MSM atau murni disebabkan oleh alam. Ini perlu diusut tuntas
Sebab, sambungnya, jika benar ini akibat dari kegiatan blasting, maka perusahaan yang beroperasi di area tersebut sudah sewajarnya bertanggung jawab dan perlu dievaluasi.
External Relation PT. MSM/TTN Hery Rumondor saat dikonfirmasi mengungkapkan, di mana pihak PT. MSM/TTN saat ini memang sedang fokus pada penanganan akses jalan agar tidak menghambat aktivitas masyarakat.
“Akses jalan dimaksud adalah pengalihan jalan ke area yang sudah dibebaskan oleh PT. TTN yang letaknya tidak jauh dari jalan utama yang terputus,” Rumondor seperti dikutip Lengkey.
Sekretaris DPD Barmas Sulut Fernando FX. Melo, SE mengapresiasi kesigapan PT. MSM dan TTN yang memberikan respon positif pada peristiwa tersebut sembari meminta masyarakat yang menggunakan akses tersebut tetap waspada dan berhati-hati.
“Kami, DPD Barmas Sulut mengapresiasi PT. MSM atas respon terhadap peristiwa longsor ini, dan kepada masyarakat kami harapkan tetap berhati-hati melintas di area tersebut,” ujar Melo. (af)