Meimonews.com – Tahun ini, Fakultas Kedokteran (Faked) Unsrat memasuki usia yang ke-66. Memperingati Dies Natalis tersebut, sejumlah kegiatan telah dan akan digeler.
Pembukaan kegiatan dilakukan di kompleks fakultas, Sabtu (26/4/2025). Rektor Unsrat Oktovian Alexander Sompie di dampingi Dekan Faked Unsrat Billy Johnson Kepel membuka rangkaian kegiatan.
Turut hadir, Wakil-wakil Rektor, sejumlah Dekan se-Unsrat, Ketua Ikatan Alumni Faked Unsrat Fransiskus Andi Silangen, Wakil Dekan 1 Nurdjanah Jane Niode, Wakil Dekan 2 Damayanti Pangemanan, Wakil Dekan 3 Frans Wantania serta civitas akademika Faked Unsrat dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Rektor Unsrat memberikan apresiasi kepada seluruh civitas akademika Faked Unsrat yang telah berdedikasi menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga perjalanan panjang ini Faked tetap menjalankan eksistensinya.
“Fakultas Kedokteran Unsrat telah menjadi ujung tombak dalam mencetak tenaga kesehatan baik sebagai dokter spesialis, dokter, dokter gigi dan ners yang berkualitas dan berkompeten melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” ujarnya.

Rektor mengajak civitas akademika Faked Unsrat dalam perjalanan Dies Natalis ke- 66 ini, harus lebih kreatif, inovatif dalam menjawab tantangan perkembangan saat ini dan ke depannya.
Dalam sambutannya, Dekan Faked Unsrat Billy Johnson Kepel menjelaskan program jangka pendek yang telah disiapkan dan dilaksanakan, di antaranya berbenah mempersiapkan akreditasi Prodi Pendidikan Dokter dan Prodi Profesi Dokter dalam 1 tahun ke depan.
Dalam jangka menengah, siklus 5 tahunan akreditasi 16 prodi di Faked Unsrat berjalan dengan baik dengan menjalankan standar pendidikan yang baik dan sistem penjaminan mutu yang berkelanjutan.
Jika kita berbicara tentang akreditasi maka mulai dari visi, sisi, tujuan, strategi pencapaian tujuan, tata kelola, mahasiswa dan lulusan, SDM, sarpras, kurikulum dan sistem pembelajaran, pembiayaan, dan pelaksanaan tridharna perguruan tinggi.
“Itu telah terangkum seluruhnya pada sistem monev akreditasi, dan semuanya harus dijalankan dalam kerangka sistem penjaminan nutu yg berkelanjutan,” ujar mantan Wakil Rektor 4 Unsrat Manado ini.
Hal-hal tersebut disampaikan di momen Dies Natalis ini, sebagai penegasan kepada seluruh elemen Faked Unsrat sehingga jangka panjang Faked Unsrat bisa menunjukan imagenya di level nasional bahkan internasional, di antaranya ditunjukan pada lulusan yang berkualitas dan kompeten serta pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi yang berkualitas.
Ketua Panitia Rizki Najoan melaporkan, dies natalis tahun ini mengangkat tema HOME (Humanity, Outreach, Medical, Ethics).

Humanity menunjukkan nilai kemanusiaan dalam pelayanan medis dan pendidikan. Outreach menggambarkan keterlibatan Faked Unsrat dalam kebersamaan sebagai satu keluarga besar civitas akademika Fakred Unsrat serta menjangkau masyarakat melalui pengabdian dan penelitian.
Medical menegaskan fokus Faked Unsrat dalam bidang kesehatan secara holistik. Ethics menekankan pentingnya etika dalam praktek sehari-hari.

Rangkaian kegiatan dies, sebutnya, sudah dimulai sejak 2 April dengan rangkaian kegiatan olahraga. Pada 12 Mei akwn diadakan Malam Keakraban dan Kesenian, pada 28 Mei acara puncak dies natalis, 29 Mei acara Temu Alumni.
Di bidang ilmiah, ada beberapa rangkaian kegiatan baik skala nasional maupun internasional. Di bidang kesenian, ada Medical Voice, Faked Got Talent, Putra Putri Faked Unsrat.
Di bidang pengabdian masyarakat, akan dilakukan Kotamobagu, dan di warga sekitaran Faked Unsrat di Malalayang.
Ditegaakan, Dies Natalis kali ini panitia berusaha semua partisipasi bersifat sukarela tidak ada pungutan yang tidak sesuai, tanpa voting murni melalui penilaian juri.
“Hal ini sejalan dengan harapan pimpinan Unsrat dan pimpinan Faked agar menjaga nama baik Faked Unsrat serta efisiensi negara.
Acara pembukaan dies, diwarnai dengan Jalan Sehat, Lomba Yel-yel, Line Dance dan Zumba Bersama dan kegiatan kesenian. (FA)