Oleh :
Anderson Guntur Kumenaung

Meimonews.com – Setidaknya, ada dua masalah nasional yang ditenggarai melibatkan para petinggi negara.

Pertama, ekspor gelap nikel untuk mendapatkan pinjaman gelap Cina yang kemudian dibayar dengan pencetakan uang baru oleh Bank Indonesia. Kedua, issue ‘Medan’ yang diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi, termasuk kasus AGK (mantan Gubernur Provinsi Maluku Utara. Selain itu, hutang BUMN yang dijamin dengan APBN terindikasi pelanggaran terhadap Keppres 73.

Dampak situasi nasional ini, antara lain mundurnya Ketua Umum Partai Golkar Pusat Airlangga Hartarto. Hal ini merubah konstalasi dukungan terhadap calon Gubernur (Cagub) Sulut 2024.

Apakah partai Golkar konsisten mendukung Cagub Sulut E2L-Mikha atau menarik dukungannya ? Kepasangan calon manakah dukungan partai Golkar ‘berlabuh’ ?

Menurut kalkulasi para pegiat politik Sulut, situasi ini berdampak luas dan merubah performa dukungan terhadap pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur. Partai pemenang Pemilu legislatif (PDIP) diperkirakan mengevaluasi pasangan Drs. Steven Octavianus Estefanus Kandouw – Ir. Rita Maya Tamuntuan, apakah dipertahankan atau lebih melirik Rita-YSK.

Jika memilih Rita-YSK maka kualisi PDIP-Gerindra ‘mampu’ menyaingi E2L-Mikha yang didukung partai Demokrat, PSI, PKS dan kemungkinan Perindo.

Hasil survei dari lembaga survei bereputasi menghasilkan keunggulan signifikan E2L tanpa Mikha. Semakin menguat jika dipasangkan dengan Mikha pada kisaran 60-an sampai mencapai 80-an persen.

Dapatkah Paslon Gubernur dan calon Wakil Gubernur koalisi PDIP-Gerindra mampu mengejar angka survei E2L dalam waktu kurang lebih 3 bulan ?

Pada kondisi ini, para pesaing E2L dalam perebutan Sulut 01 perlu mengerakkan dana dan daya serta memanfaatkan strategi tepat dalam kompetisi ini.

Ada beberapa pandangan pengamat Sulut dalam menaikan hasil survei 2 persen, dibutuhkan biaya sekitar 3 miliiar untuk kurun waktu 2-3 bulan.

Jika pendapat tersebut didukung referensi ilmiah dan mengandung kebenaran, maka perlu kekuatan ekstra bagi para pesaing untuk ‘nendekati’ hasil survei Dr. dr. Elly Engelbert Lasut, ME (E2L).

Pada tanggal 27-29 Agustus 2024 dibuka oleh KPU pendaftaran pasangan para bakal calon (Balon) Gubernur, Balon Walikota dan Balon Bupati se-Sulut.

Para Balon yang memenuhi syarat administrativ, akan ditetapkan sebagai calon Gubernur, calon Walikota, calon Bupati se-Sulawesi utara. Penetapan calon Gubernur, Walikota, dan Bupati akan ‘ematahkan’ isu spekulatif lawan ‘kotak kosong!’

Selanjutnya siapakah pasangan calon gubernur lawan E2L-Mikha ? Wagub Sulut Steven Kandouw (SK) memiliki kekuatan mumpuni dalam perhelatan Pilgub 2024. Steven Kandouw telah ‘belajar’ dalam kurun waktu mendampingi Olly Dondokambey selama 2 periode (10 tahun).

Wagub Sulut ini telah belajar politik, pemerintahan, birokrasi dan kemasyarakatan. Beliau pasti piawai ketika terpilih menjadi Gubernur 2024-2029. Selain itu, beliau diprediksi mampu mengawal, memanfaatkan, dan menggunakan APBD secara cerdas dalam mensejahterakan masyarakat Sulut.

Dari beberapa komentar sahabat LSM, awak media dan tokoh muda, SK dinilai mampu memimpin Sulut ke depannya.

Pesaing seimbang lainnya adalah Rita-YSK atau YSK-Rita. Pasangan ini akan didukung penuh oleh Gubernur Olly Dondokambey, didukung oleh birokrat, didukung oleh ASN dan keluarga ASN, serta berpotensi didukung sebagian besar pemilih yang berasal dari Kabupaten dan Kota se-Sulut.

YSK adalah orang dekat Presdien terpilih, berpotensi didukung oleh warga Gerindra dan para petinggi negara. Apabila terwujud kualisi PDIP-Gerindra maka terbuka peluang bagi Conlita berpasangan dengan Steven Kandouw. Pasangan ini akan menjadi poros dan kekuatan baru, karena akan dilirik pemilih perempuan, kedua tokoh Sulut ini berepotensi memiliki keunggulan kompetitif.

Saat ini, YSK adalah Staf Ahli Kementerian Pertahanan RI, sedangkan Ir. Conny Lolita Rumondor, MS adalah Dewan Pengawas BUMN Peruri.

Dalam hitungan peluang hasil survei, SK mendekati angka 30-an, pada waktu bersamaan E2L mendekati 60-an persen. Pilihan Wagub bagi SK adalah dr. Fransiscus Andi Silangen, Sp.B, KBD, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Sulut.

Andi, sapaan akrab Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Unsrat Manado ini adalah salah satu putra terbaik asal Nusa Utara berprofesi sebagai dokter dan pelayan rohani.

Pilihan Wagub SK yang juga berpeluang berasal dari Bolaang Mongondow Raya Ir. Tatong Bara atau Dr. Asripan Nani, yang saat ini adalah Plt Walikota Kotamobagu. Dalam hitungan capaian pemilih jumlah pemilih Bolmong Raya lebih besar dari jumlah pemilih Nus Utara.

Posisi Jenderal Komaling (YSK) menghadapi situasi dilematis namun peluangnyantetap terbuka lebar. YSK segera menetapkan pasangan, mempersiapkan pendaftaran, dan memperkuat promosi untuk menambah dukungan warga Sulut.

Apakah YSK-Victor ataukah YSK-Tatong ? Kedua calon Wakil Gubernur Victor Mailangkay atau Tatong Bara keduannya merupakan politisi Nasdem yang handal sehingga diprediksi mampu melipatgandakan dukungan bagi YSK yang adalah putra Kakas, Minahasa.

Pilihan yang tidak kalah baiknya bagi YSK adalah ‘mengalah’ menjadi wakil calon Gubernur Ir. Rita Maya Tamuntuan. Bagaimanakah kesempatan dan peluang Waraney-Carlo atau Carlo-Waraney ?

Dalam perhelatan politik nasional peluang pasangan mantan Pangdam dan mantan Kapolda Sulut ini terbuka lebar dengan syarat segera dan berusaha mengantongi rekomendasi SK partai lalu mendaftar di KPU Sulut.

Sosialisasi dan promosi menarik pendukung menjadi kerja selanjutnya. Tentunya promosi, survei dari lembaga bereputasi perlu segera dilakukan.

Berbagai fakta dalam kontestasi Pilpres, Pilgub, Pilwako dan Pilbup serta Pilcaleq di Tanah Air didominasi kekuatan utama yaitu ‘kekuasaan’ dan ‘uang.’

Dapatkah larangan terhadap politik uang (money politics) diwujudkan pada Polgub 2024 ? Banyak pihak tidak yakin alias tidak percaya sama sekali. Pilgub 2024 akan menjadi ajang pertarungan kekuasaan dan kekayaan.

Kekuasaan dapat dan pasti dapat mempengaruhi pilihan politik dalam proses maupun hasil. Penguasa yang dicintai masyarakat akan cenderung diwujudkan dalam pilihan yang diarahkan oleh penguasa.

Selajutnya ‘pamer’ kekayaan oleh para calon akan menjadi tantangan bagi arahan kekuasaan. Kekayaan adalah salah satu faktor yang kuat mempengaruhi suara pemilih. Pilgub 2024 adalah pesta politik yang diwarnai kesulitan ekonomi dunia maupun Indonesia termasuk Sulut.

Money politics tidak mungkin dicegah karena menjadi alat secara ekonomi dalam mencapai distribusi kekayaan (distribusi pendapatan). Pengeluaran para calon akan diterima sebagai pemasukan bagi masyarakat Sulut dalam situasi lemahnya daya beli masyarakat Sulut.

Apabila diasumsikan paslon E2L-MEP berhadapan dengan SK-Andi, di poros lainnya ada Rita-YSK atau YSK-Asripan, dan pemilihan Gubernur Sulut dilaksanakan besok (14 agustus 2024) maka pemenangnya adalah E2L-MEP.

Jika spekulasi skenario kotak kosong terjadi maka Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut 2024-2029 adalah Rita-YSK, atau Carlo-Waraney. (Penulis adalah akademisi dan pemerhati ekonomi pembangunan)

Meimonews.com – Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2024 menjadi momen bersejarah bagi tiga pejabat Pemerintah Daerah dan dua Ketua TP PKK di Sulawesi Utara. Betapa tidak, di hajatan nasional yang diselenggarakan BKKBN-RI yang berpuncak di Semarang, 3 pejabat Pemda dan 2 Ketua TP PKK tersebut menerima penghargaan membanggakan.

Tiga (3) pejabat Pemda dimaksud adalah Wakil Gubernur Sulut Drs. Steven OE Kandou, Bupati Minahasa Utara Joune JE Ganda, SE, MAP, MM, M.Si dan Bupati Minahasa Selatan Franky D. Wongkar, SH sementara 2 Ketua TP PKK dimaksud adalah Ketua TP PKK Tomohon drg. Jean D’Arc Karundeng dan Ketua TP PKK Minsel Elsje Rosje Sumual.

Wakil Gubernur Sulut Drs. Steven OE Kandouw saat menerima penghargaan dari Kepala BKKBN-RI Dr. (Hc) dr! Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)

Penyerahan piagam penghargaan dilakukan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN-RI) Dr. (Hc). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) kepada tiga pejabat dan dua Ketua TP PKK tersebut di Gala Dinner acara Puncak Harganas di Semarang, Jumat (28/6/2024).

Wagub Sulut selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulut menerima penghargaan Dharma Karya Kencana (DKK). Bupati Minut dan Bupati Minsel serta Ketua TP PKK Tomohon dan Minsel mendapat penghargaan Manggala Karya Kencana.

Penghargaan tersebut diberikan kepada mereka karena dinilai mempunyai dedikasi tinggi terhadap program pengendalian penduduk, Keluarga Berencana (KB) dan Pembangunan Keluarga, serta percepatan penurunan stunting dan keluarga berkualitas menuju Indonesia emas.

Kepala BKKBN Sulut Ir. Diano Tino Tandaju, M.Erg mengapresiasi kerja yang dibuat tiga pejabat dan dua Ketua TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kota/Kabupaten tersebut sehingga mereka mendapat penghargaan dari BKKBN-RI.

“Banyak selamat untuk mereka yang mendapat penghargaan tersebut, ujar Tandaju. (FA)

Meimonews.com – Kabar baik diterima Sulawesi Utara (Sulut) terkait sistem pembayaran digitalisasi. Sulut masuk lima besar se-Indonesia.

Kabar baik itu terungkap saat kegiatan Sosialisasi Evaluasi Kinerja (Championship) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TPPDD) yang diselenggarakan Bank Indonesia di Makasar, Sulawesi Selatan, pekan lalu.

Kegiatan yang dibuka pelaksanaannya oleh Asisten Deputi Menkoinves Budi ini diikuti 100-an peserta dari Bapenda dan Bank Pemerintah se-Indonesia Timur. Dari Sulut dihadiri langsung Kepala Bapenda Sulut June E. Silangen dan salah satu Deputi BI Manado Darman.

Prestasi membanggakan itu karena Bapenda Sulut telah melaksanakan sistem pembayaran secara digital sudah lama. “Sudah sejak tahun 2018,’ ujar June dalam percakapan dengan Meimonews.com di ruang kerjanya, Selasa (18/3/2024).

Penerapan sistem tersebut, tambah pejabat pekerja keras ini, akan terus dievaluasi dan ditingkatkan karena untuk memberikan pelayanan/kemudahan terbaik bagi masyarakat wajib pajak di bawah pemerintahan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Sulut Steven O. Kandou.

Sistem pembayaran yang dilakukan Bapenda Sulut tersebut masuk dalam Sistem Penerimaan Berbasis Elektronik (SPBE)  yang dibahas saat rapat evaluasi di Makassar tersebut.

Dalam pembayaran sistem ini, bisa dilakukan secara online, mobile banking, simtaq seperti pembayaran lewat Tokopedia, Alfamart, Indomart, teler bank. (elka)

Meimonews.com – Setelah melalui proses panjang dan sesuai aturan yang ada, dalam waktu dekat ini, Provinsi Sulawesi Utara akan ketambahan dua jenis pajak baru sebagai sumber pendapatan daerah (Patda).

Hal tersebut disampaikan Kepala Bapenda Sulut June E. Silangen dan Sekretaris Bapenda Sulut Filma Kepel kepada Meimonews com saat ditemui terpisah di Kantor Bapenda Sulut, Selasa (6/2/2024).

“Memang, daerah kita ini akan ketambahan sumber baru pendapatan daerah yakni dari pajak alat berat (PAB) dan opsen pajak mineral bukan logam batuan (MBLB),” ujar June.

Proses penetapannya tinggal menunggu tahapan terakhir yakni registrasi Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah oleh Biro Hukum Kemendagri dan Biro Hukum Setdaprov Sulut.

“Diperkirakan, dalam waktu 1-2 minggu di bulan Februari ini, Ranperda yang berisikan antara lain penambahan dua jenis pajak baru sebagai pendapatan daerah Sulut akan terregistrasi sehingga menjadi Perda dan bisa diberlakukan,’ tambah Filma.

Sekretaris Bapenda Sulut Filma Kepel

Saat ini, sebutnya, Ranperda tersebut sudah di Biro Hukum Kemendagri yang dalam waktu dekat akan diteruskan ke Biro Hukum Setdaprov Sulut agar ada penomoran Perda dan dicatatkan dalam lembaran negara sehingga sudah bisa diberlakukan.

Filma yang memang terlibat aktif dalam proses penyusunan Ranperda tersebut hingga akan ditetapkan sebagai Perda lantas menjelaskan secara detail latar belakang sehingga dua jenis pajak sebagai Patda baru itu bisa segera diberlakukan.

Dijelaskan, dimasukkannya dua jenis pajak baru sebagai Patda ini mengacu pada UU No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (AKPD) dan pada Peraturan Pemerintah RI No. 35 tahun 2023 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Mantan Kabid Pajak Bapenda Sulut ini mengungkapkan, di dalam Bab II Pasal 3 Peraturan Pemerintah tersebut telah diatur jenis pajak provinsi yang dipungut berdasarkan penetapan kepala daerah di antaranya PAB dan opsen pajak MBLB. (elka)

Meimonews.com – Berdasarkan data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, hingga akhir Februari 2022, ada 14 Provinsi di Indonesia yang konsisten dalam penurunan kasus konformasi positif Covid-19.

Menariknya, dari 14 provinsi tersebut, satu di antaranya adalah Sulawesi Utara. 13 Provinsi lainnya adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, Maluku, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat.

Selain itu, 7 provinsi lain tercatat kasus hariannya sudah melandai, yaitu Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Gorontalo, Bengkulu, dan Lampung.

Faktor inilah yang juga membuat posisi perawatan pasien di rumah sakit melandai karena kontribusi pasien di daerah dengan populasi besar juga ikut turun. Hingga Selasa (1/3/2022), pasien dirawat di rumah sakit secara nasional turun menjadi 34 persen dari hari sebelumnya di posisi 35 persen (28/2/2022).

”Per hari ini (1/3/2022), konfirmasi kasus harian berada di posisi 24.728 kasus per hari. Sangat jauh jika dibandingkan posisi tertinggi yang sempat mencatat angka 64.718 kasus per hari. Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) juga masih sangat terkendali dengan kecenderungan menurun,” kata dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, pekan lalu, seperti dikutip humas Kemenkes.

Data Kemenkes juga menunjukkan, di beberapa daerah dalam minggu terakhir Februari mengalami penurunan positivity rate, di antaranya: DKI Jakarta, Bali, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku, Papua, NTB, Papua Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Tengah.

”Meskipun dalam pantauan kami masih ada beberapa provinsi di Jawa dan luar Jawa yang meningkat, tapi secara agregat kita bisa melihat penanganan pandemi secara nasional membaik karena provinsi dengan kota-kota besar padat penduduk sudah melewati puncaknya dalam waktu yang cukup konsisten,” ujar dr. Nadia.

Perbaikan indikator penanganan pandemi juga tampak dari angka kesembuhan pasien di rumah sakit yang terus meningkat secara nasional. Hingga Senin (28/2/2022), angka kesembuhan pasien ada di posisi 43.992. Angka ini lebih baik dari hari sebelumnya Minggu (27/2/2022) yang ada di posisi 39.384.

”Beberapa hari yang lalu, kita juga mencatat rekor angka kesembuhan harian tertinggi sejak awal pandemi ini diumumkan sebesar 61.361 (25/2/2022), melewati rekor sebelumnya pada 6 Agustus 2021 yang sempat menyentuh angka 48.832,” ujar dr. Nadia.

Namun demikian, data menunjukkan risiko kematian tertinggi masih terjadi pada pasien yang belum menerima vaksinasi lengkap, lansia, dan memiliki komorbid.

Dari catatan Kemenkes pada 5.013 pasien yang meninggal akibat COVID-19 dari 21 Januari-26 Februari 2022, komorbid terbanyak yang ditemukan di pasien meninggal adalah diabetes melitus dan bahkan 21persen pasien memiliki komorbid lebih dari satu.

”Hingga Sabtu (26/2/2022), dari 5.013 pasien yang meninggal akibat Covid-19, 69 persen belum divaksinasi lengkap, 57 persen di antara pasien meninggal tersebut adalah lansia dan 45 persen memiliki komorbid,” jelas dr. Nadia.

Untuk menekan angka kematian, Kemenkes terus meningkatkan dan memperluas layanan kesehatan serta mempercepat laju vaksinasi.

Memberikan vaksinasi lengkap hingga booster adalah upaya agar pertahanan terhadap virus Covid-19 menjadi lebih tinggi, terutama bagi lansia, pasien dengan komorbid, dan anak-anak terhadap risiko bergejala berat hingga kematian akibat Covid-19.

Untuk vaksinasi booster, kini sudah dapat diberikan kepada seluruh masyarakat yang berusia di atas 18 tahun, dan telah menerima vaksinasi dosis primer minimal tiga bulan sebelumnya.

Pemerintah juga telah resmi menambahkan regimen vaksin booster, yakni vaksin sinopharm. dengan demikian ada 6 jenis regimen vaksin booster yang digunakan di indonesia; Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J & J), dan Sinopharm. (lk)

Meimonews.com – Kendatipun pandemi Covid-19 belum berakhir namun Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Sulut dan jajarannya terus berupaya agar pendapatan daerah (Patda) Sulut bisa mendekati target.

Buah kerja keras tersebut menghasilkan capaian realisasi Patda Sulut tahun.2021 sebesar Rp 3,863 triliun lebih atau 94,29 persen dari target sebesar Rp 4,097 triliun lebih. Bila dibandingkan dengan tahun 2020, memang ada pengurangan sebesar 1,98 persen yang berjumlah Rp 3,690 triliun lebih (96 27 persen) dari target Rp 3, 834 triliun lebih.

“Tahun 2021 capaian realisasi Patda Sulut berjumlah Rp 3,863 triliun lebih atau 94,29 persen dari target Rp 4,097 triliun lebih,” ujar Kepala Bapenda Sulut Olvie Atteng kepada Meimonews.com di ruang kerjanya, Rabu (19/1/2022).

Atteng pun memaparkan data-data Patda baik tahun 2021 dan tahun 2020 baik menyangkut target maupun realisasi termasuk prosentasinya.

Untuk Patda Sulut terdiri dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar Rp 1,314 triliun lebih (88,73 persen) pada tahun 2021 sedang pada tahun 2020 sebesar Rp 1,125 triliun lebih (94,04 persen). PAD meliputi Pajak Daerah Rp 1,079 triliun lebih (93,49 persen), Retribusi Daerah Rp 114, 136 miliar lebih (58,16 persen).

Selain itu, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Rp 51,195 miliar lebih (100,70 persen) dan Lain-lain PAD yang sah Rp 70,378 miliar lebih (87,40 persen).

Patda Sulut lainnya adalah Dana Transfer Rp 2,527 triliun lebih (97,39 persen) tahun 2021 sedang untuk tahun 2020 Rp 2,519 triliun lebih serta Lain-lain Pendapatan yang sah Rp 20,931 miliar lebih (104,66 persen) tahun 2021 sedang tahun 2020 Rp 46,670 miliar (93,02 persen).

Atteng berharap Patda Sulut tahun berjalan (2022) ini akang bertambah. Itulah sebabnya, Bapenda Sulut dan jajaran akan terus bekerja keras dan berinovasi agar realisasi Patda sesuai yang diharapkan. (lk)

Meimonews.com – Lima petinju Sulawesi Utara dipersiapkann untuk berlaga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.

Kelima petinju tersebut akan turun di kelas .54 kg putri (Veronika Nicolas), kelas 46 kg putra (Juandly Abbas), kelas 60 kg putra (Adrianus Salamisy),.kelas 64 kg putra (Farrand Papendang), dan kelas 81 kg putra (Toar Sompotan).

Pantauan Meimonews, kelima petinju tersebut lagi intens melakukan di Kompleks GOR Wolter Robert Mongisidi, Sario Manado baik fisik maupun teknis.

Mereka dilatih oleh Bonyx Saweho, I Wayan Sudia dan Patrick Timbowo.

Tim Sulut pada PON 2016 Jawa Barat meraih dua perunggu dari kelas 49 kg atas nama Irvan Tetonda dan kelas 52 kg atas nama Novly Engkeng.

Untuk PON 2021 Papua, sebut Bonix Saweho (Pelatih Tim Tinju Sulut), Pengprov Pertina Sulut menargetkan petinju Sulut mendapat 1 medali perunggu.

“Kalau Tuhan sayang dan berkenan, target tersebut bisa dicapai. Bahkan, bila dimungkinkan semua atlit bisa membawa pulang medali karena semua berpeluang mendapat medali,” ujar Camat Tuminting itu dalam percakapan dengan Meimonews.com di sela latihan, Rabu (22/9/2021) pagi. (lk)

Meimonews.com – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional. Indonesia.(KONI) Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengungkapkan rasa optimismenya atas perkembangan dan kemajuan olahraga di Sulawesi Utara.

Sulut bakal menjadi pusat pembinaan atlet yang bisa mencapai prestasi dunia. “Besar harapan saya,.Provinsi Sulawesi Utara akan menjadi pusat pembinaan atlet yang bisa mencapai prestasi dunia. Terutama untuk olahraga unggulan seperti berkuda, anggar dan tinju. Ini harus menjadi atensi utama,” ujar Norman saat acara Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus KONI Sulut masa bakti tahun.2021 – 2025 di Manado, Sabtu (19/6/2021).

Norman menilai, Sulut merupakan gudangnya olahraga berkuda. Potensi tersebut diharapkan dapat mendulang prestasi di sejumlah laga bergengsi. Baik di level olimpiade, SEA Games maupun PON.

“Semua terletak dari dukungan kepala daerah, yang memberikan atensi. Khususnya pada olahraga unggulan sehingga dapat mencetak atlet berprestasi secara maksimal,” ujarnya seraya berharap Ketua Umum KONI Sulawesi Utara mendukung Cabor (cabang olahraga) unggulan agar memberikan kontribusi besar bagi daerah.

Norman berharap, tata kelola organisasi olahraga di Sulut dapat mengarahkan para atlet menjadi yang terbaik. “Kepada Pak Gubernur Olly Dondokambey dan Pak Wagub Steven Kandouw, saya titipkan para atlet agar diarahkan sebaik-baiknya. Demikian juga dengan para Bupati dan Walikota untuk memberikan dukungan agar olahraga semakin maju dan berkembang,” ujarnya.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyampaikan optimismenya terhadap masa depan olahraga di daerah ini karena olahraga akan memacu semangat bagi generasi muda.

“Olahraga akan memberikan semangat bagi kita semua. Saya bersama Pak Steven Kandouw akan menjadikan olahraga di Sulawesi Utara lebih maju,” kata Gubernur ketika memberikan sambutan.

Hal itu terbukti, di mana saat ini Pemprov Sulut sedang melakukan pembenahan sarana dan prasarana olahraga. Sarana prasarana olahraga di Stadion Sario, mulai dibenahi sehingga manfaat olahraga, prestasi ke depan menjadi lebih baik. Sulawesi Utara saat ini memiliki SMA Olahraga dan salah satu atlet dapat medali emas

Olahraga, menurut Gubernur, menjadi tanggung jawab pemerintah dan KONI, termasuk Bupati dan Walikota. “Paling banyak dua cabor saja kepala daerah bertanggung jawab, maka pada PON berikut, kita sudah masuk 10 besar,” tegas Olly.

Diungkapkan, sejak awal menjabat Ketua KONI pada beberapa waktu lalu, semua atlet telah mendapatkan pembinaan dari dalam.

Meski dalam suasana pandemi covid-19, ungkapnya, namun berbagai iven olahraga tetap dilaksanakan dengan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.

Ketua Umum baru KONI Sulut Steven OE Kandouw menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kesediaan Ketua Umum KONI Pusat melakukan pengukuhan pengurus.

“Terima kasih atas perhatian Pak Ketua Umum KONI Pusat yang melakukan pengukuhan pengurus. Menjadi komitmen kami untuk dapat bekerja maksimal dengan menghasilkan output dan outcome untuk daerah dan negara yang kita cintai ini,” ujar Kandouw.

Acara Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus KONI Sulut ini dihadiri unsur Forkopimda Sulut, Sekretaris Provinsi Sulut Edwin Silangen, Bupati dan Walikota, Mayor Jenderal TNI Soedarno serta Ketua Pusat Pordasi Triwati Marciano. (lk)