Meimonews.com – 6 keluarga yang memiliki balita beresiko stunting beralamatkan di Kelurahan Dendengan Dalam Kota Manado mendapat bantuan dari Bapak/Bunda Anak Stunting (BAAS) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Sulut.

Penyerahan bantuan berupa beras dan telur tersebut dilakukan di kantor Kelurahan Dendengan Dalam, Jumat (4/8/2023). Penerima bantuan adalah Christian Keazi Rawung, Ethan dan Nathan Rapar, Gamaliel Lalebo, Nathael Risky Oker, Mare Mangare, dan Godwin Nugroho.

Hadir pada kegiatan ini Kepala BKKBN Perwakilan Sulut Ir. Dino Tino Tandaju, M.Eng, Sekretaris dan Ketua Pokja, Sekretaris Kelurahan Dendengan Dalam Mellando Rondonuwu, S.Sos dan sejumlah pegawai BKKBN Perwakilan Sulut.

Penyerahan bantuan makanan tambahan ini merupakan bagian dari program BKKBN Perwakilan Sulut dalam upaya percepatan penurunan stunting (PPS) di Sulawesi Utara, dalam hal ini kegiatan intervensi melalui program BAAS.

Program ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk mengeliminasi permasalahan stunting di Indonesia yang tertuang dalam Perpres nomor 72 tahun 2021 dan ditindaklanjuti oleh BKKBN lewat Perka BKKBN nomor 12 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI),

Program yang digagas dan diluncurkan oleh BKKBN ini merupakan gerakan gotong royong  seluruh elemen bangsa dalam percepatan penurunan stunting dilakukan dengan menyasar langsung kepada keluarga yang beresiko stunting seperti di Kelurahan Dendengan Dalam ini yang dilakukan BKKBN Perwakilan Sulut.

Selain mengajak Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat untuk ikut membantu pada program ini, Perwakilan BKKBN Sulut di bawah kepemimpinan Kepala Perwakilan Ir. Diano Tino Tandaju, MEng sejak awal tahun 2023 juga turut terlibat langsung dengan menyisihkan gaji melalui kesepakatan bersama seluruh pegawai, untuk disumbangkan kepada keluarga yang beresiko stunting di Sulut.

“Kami berharap agar penyerahan bantuan secara sukarela oleh seluruh pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara ini dapat membantu keluarga yang memiliki balita dengan resiko stunting di Kelurahan Dendengan Dalam yang kita serahkan pada hari ini, khususnya dalam makanan penambah gizi yang sangat dibutuhkan oleh balita dalam 1000 hari pertama kehidupan,” ujar Tandaju saat penyerahan bantuan.

Tandaju mengingatkan agar keluarga di Sulut untuk selalu menjaga kebersihan, gaya hidup yang sehat dan sanitasi yang baik. “Kami berharap juga Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Pemerintah Kelurahan dapat terus memantau dan monitoring perkembangan pertumbuhan anak anak ini secara berkelanjutan agar dapat tumbuh sehat kedepannya,” pintanya.

Diketahui, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 tercatat angka prevelensi stunting di Provinsi Sulut pada angka 20,5 persen dan Kota Manado 18,4 persen. Untuk Kota Manado, Kelurahan Dendengan Dalam merupakan salah satu daerah dengan angka prevelensi tertinggi di Kota Manado sehingga dipandang perlu untuk dilakukan intervensi. (Fer)