Meimonews.com – Sulawesi Utara termasuk Kota Manado diguyur hujan yang disertai dengan angin keras selama dua hari berturut-turut (15-16/1/ 2021) sehingga terjadi banjir dan longsor di beberapa titik, serta mengakibatkan korban materi bahkan sampai dengan korban jiwa.
Menurut data Polresta Manado, seperti dijelaskan Kasubbag Humas Polresta Manado Iptu Yusak Parinding, STh kepada Meimonews.com, Minggu (17/1/2021), ada beberapa titik banjir, longsor dan korban jiwa yang terjadi di Kota Manado dan sekitarnya.
Pertama, Kelurahan Malalayang Satu Barat Lingkungan II (Lorong Cempaka) Kecamatan Malalayang telah terjadi bencana tanah longsor yang menimpa rumah warga, dengan korban
Meini Pondaag (51 tahun, guru, Kristen, Kelurahan Malalayang Satu Barat), Zan Hasan (48 tahun, Hansip, Islam, Kelurahan Malalayang Satu Barat)
Kedua, Kelurahan Perkamil Lingkungan V. Kecamatan Paal Dua telah terjadi tanah longsor yang mengakibatkan 2 unit rumah dan korban 3 otang meninggal dunia tertimbun runtuhan longsor yakni
Fanny Poluan (50 tahun, laki-laki, Kristen.
buruh, Perkamil), Arni Laurens (44 tahun, Kristen, IRT, Kota Tomohon) dan Chelsea (8 tahun, Kristen, pelajar)
Ketiga, Kelurahan Paal 4 Lingkungan V telah terjadi tanah longsor yang menimpa rumah keluarga Aiptu Kifni Kawulur, mengakibatkan Aiptu Kifni meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulut.
Keempat, kenaikan debit air di Sungai Sario sehingga adanya luapan air di beberapa titik yaitu genangan setinggi 1 meter di Kelurahan Sario Lingkungan I (Lorong Radiolen), Kelurahan Sario Kotabaru Lingkungan IV (belakang SDN 67 Manado) dan Lingkingman V, Kelurahan Sario Utara Jl. Siswa (Kampung Paso), Kelurahan Ranotana Lingkungan I dan VI dan Kelurahan Sario Tumpaan Lingkungan.
Untuk genangan air terjadi di Kelurahan Sario Utara (Gedung Pingkan Matindas), Lorong samping Samsung Servis dan Panca Lomba Lingkungan III, Kelurahan Titiwungen Utara Lorong RSU Pancaran Kasih, belakang RM Srisolo dan Lingkungan V, jalan raya.
Kelima, angin puting beliung disertai dengan hujan deras di beberapa titik Kecamatan Singkil sehingga mengakibatkan 7 rumah rusak yakni milik Andati (49 tahun, dosen) dengan kerugian 50 juta karena rusak total, milik Juliana Gagangsa (70 tahun) dengan kerugian 5 juta karena rusak pada bagian dapur.
Rumah milik Sriyanti Gagansa.(42 tahun, tiada) yang rusak pada bagian depan rumah, milik Ambe Lasut (63 tahun, swasta) karena rusak pada bagian dapur dengan kerugian sekitar Rp. 1 juta, milik Stefen Wenas (40 tahun, swasta) karena rusak pada bagian snap dengan kerugian Rp. 10 juta.
Milik Tedy Malamtiga (57 tahun, Polri) karena rusak pada bagian atap lamar dengan kerugian sekitar Rp. 7 juta, milik Wawo Madunde (62 tahun, swasta) yang rusak bagian atap dengan kerugian sekitar Rp. 4 juta.
Keenam, banjir di beberapa titik Kecamatan Bunaken sehingga mengakibatkan air menutup badan jalan di sekitar pertigaan Bailang. Ketujuh, banjir di beberapa titik Kecamatan Wanea sehingga mengakibatkan air menutupi badan jalan di Kelurahan Tanjung Batu, jalan Bethesda dan sekitar Stadion Klabat.
Kedelapan, Kecamatan Pineleng (ruas jalan Manado Tomohon) sempat macet akibat pohon yang roboh dan menutupi badan jalan.
Dengan adanya bencana tersebut, Kapolresta Manado Kombes Pol. Elvianus Laoli SIK., MH memimpin jajarannya untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan bagi korban bencana alam di Kota Manado, Sabtu (16/1/2021).
Iptu Parinding menjelaskan, sampai saat ini di bawah komando Kapolresta Manado semua personil disiagakan untuk mengantisipasi banjir atau tanah longsor serta sebagian personil bersama stakeholder lainnya masih berada di lokasi banjir dan longsor untuk membantu masyarakat karena kenyamanan dan keselamatan masyarakat adalah yang paling utama.
Kapolres Manado, Kombes Laoli, seperti dikutip Parinding, mengimbau kepada masyarakat untuk tetap siaga dan apabila memerlukan bantuan Polri dapat langsung menghubungi melalui handphone di line 110. (af)