Meimonews.com – Ikatan Siswa Katolik SMA Negeri 8 (ISKA Smandel) Manado bekerjasama dengan Komunitas Mari Jo Belajar menggelar Diskusi Lintas Agama secara webinar, Senin (26/7/2021).

Diskusi mengusung tema Percintaan, pertemanan dan pergaulan digital lintas agama dengan sub tema Ragam upaya dan batasan setiap pemeluk agama dalam menyikapi problema lintas agama.

Enam narasumber ditampilkan dalam diskusi yang dipandu Nadia N. Christy Katuuk dengan moderator Drs. Rudy Senduk, MPd.

Narasumber tersebut adalah Pastor Yohanes Sapy Susanto MSC (Katolik), Dr. Arhanuddin Salim, MPd (Islam), Dr. Drs. Wayan Damai, MPd, MSc, MSi (Hindu), Bante Twjavarothera (Budha), Gembala Francky Londa, STh, MA (Protestan) dan Iswan Sual, SS (penghayat adat Minahasa).

Dalam diskusi tersebut terungkap pentingnya peranserta agama terutama dalam menyikapi problema atau masalah anak muda dalam hal percintaan, pertemanan dan pergaulan beda agama di era digital.

Dalam pemaparannya, para narasumber sepakat bahwa perbedaan agama bukanlah penghalang seseorang, dalam hal ini kaum muda, untuk bergaul dan berteman.

Justru, perbedaan agama adalah suatu sarana yang membantu memperkuat berbagai perbedaan berpikir dan bertindak agar menemukan satu kesatuan atau persamaan demi kebahagiaan bersama.

Kepala SMA Negeri 8 Manado Drs. Mediatrix N. Ngantung, MPd dan para guru sangat mengekspresiasi kegiatan ini karena sangat menambah wawasan para siswa dalam menyikapi berbagai problema yang ada di era digitalisasi saat ini.

“Semoga ke depan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan positif yang menginspirasi yang dapat dibuat oleh para siswa-siswi khususnya ISKA di SMA Negeri 8 Manado,” ujar Mediatrix.

Kegiatan diskusi ini, sebut Mediatrix, adalah perwujudan dari program Merdeka Belajar (yang merupakan dalam satu program andalan Kemendukbud Ristek), di mana secara spesifik tujuan diadakannya kegiatan ini adalah agar para peserta, utamanya para guru, pegawai, siswa/i bahkan orangtua mampu dua hal.

Pertama, memahami upaya yang dapat dilakukan setiap pemeluk agama dalam mengatasi masalah percintaan, pertemanan, dan pergaulan utamanya di era digital.

Kedua, memahami batasan-batasan sikap, perkataan, perbuatan antarsesama umat beragama sehingga mampu membedakan unsur mana yang sudah termasuk sebagai penistaan agama sebagai wujud toleransi sesuai amanat sila ketiga Pancasila.

“Ketiga, menghargai perbedaan setiap agama tanpa menjustifikasi,” ujar mantan Kepala SMA Negeri 9 Manado ini. (lk)

Meimonews.com – Mengisi Masa Prapaskah 2021, Ikatan Siswa-siswi Katolik (ISKA) SMA Negeri 8 Manado mengadakan Rekoleksi dengan mengusung tema Memperbaiki Relasi Antara Tuhan dan Sesama.

Rekoleksi setengah hari yang diadakan di aula sekolah, Jumat (19/3/2021) tersebut menampilkan Pastor Made Pantyasa Pr, Frater Mathias dan Hendra Adam sebagai pembicara.

Rekoleksi yang adalah Program Tahunan ISKA ini diikuti oleh 32 peserta dari Kelas 10,11,12, yang dikoordinir Pengurus ISKA baru dengan Ketua Catherine Mangetan.

Kegiatan ini ditutup dengan Misa Syukur oleh Pastor Made dan dilanjutkan makan siang bersama yang disediakan para orangtua siswa.

Pastor Made dalam pemaparan materinya mengajak para siswa untuk selalu punya sikap dan tindakan yang mengutamakan kebersamaan dan kerjasama terutama dalam belajar.

Fr. Mathias (mahasiswa katekese di Smandel) saat memberikan materi menekankan soal pertobatan sejati yang pertama muncul dari hati setiap pribadi yang merindukan belaskasih dan pengampunan dari Tuhan.

Paulus Hendra Adam dalam presentasi materinya mengungkapkan, relasi yang intim harus diawali dari keluarga karena keluarga kita adalah sekolah pertama dimana kita belajar tentang semua hal yang baik.

“Dari Keluarga kita belajar berkomunikasi, berelasi, memberi, melayani,.menghargai dan menghormati satu sama lain,” ujar Adam.

Kepala Smandel Manado Mediatrix M. Ngantung sangat mendukung kegiatan Rohani ini dan berharap kegiatan ini akan selalu terus dibuat setiap tahunnya.

Ngantung menegaskan, para pembina dan guru-guru selalu mendukung dan memberi motivasi kepada ISKA. (af)

Meimonews.com – Ikatan Siswa Katolik (ISKA) SMA Negeri 8 (Smandel) Manado menggelar Aksi Sosial (also sosial) untuk umat Katolik Stasi St. Yosep Tiwoho, Minahasa Utara, Sabtu (28/11/2020).

Menurut Hendra Adam (Pembina ISKA SMA Negeri 8 Manado), kegiatan ini rutin dilakukan bersama Kepala Sekolah Mediatrix Ngantung, guru agama dan anggota ISKA Kota Manado.

“Walaupun di masa pandemi covid-19 ini ISKA tetap melakukan aksi nyata kepedulian pada sesama umat,” jelas Adam.

Kegiatan dimulai dengan ibadat sabda bersama, selanjutnya tatap muka dengan seluruh umat serta penyerahan sembako bagi umat dan pengobatan gratis bagi seluruh umat yang ada.

Penyelenggara Katolik Kementerian Agama Kota Manado Salvatore ‘Fongky’ Ponomban memberikan apresiasi kepada Kepala SMA Negeri 8 Manado Mediatriks Ngantung dan para guru atas pekerjaan besar dan luar biasa yang sudah ditunjukkan bersama para siswa dan orang tuanya.

Ketua Stasi St. Yoseph Tiwoho Anneke Mongi sangat berterima kasih kepada pihak SMA Negeri 8 Manadi khususnya ISKA yang sudah membantu umat Timoho. “Apalagi ada pengobatan gratis dari ibu Alice Reike Sasauw,” ujar Mongi.

Ia sangat mengharapkan adanya bantuan alat-alat misa dan pakaian PPA buat umat Katolik Stasi Tiwoho yang berjumlah 54 orang. (af)