Meimonews.com – Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia pelbagai cara dan upaya dilakukan baik pemerintah, swasta, organisasi/lembaga atau kelompok dan masyarakat lewat berbagai kegiatan untuk memperingati momen penting dan istimewa tersebut.

Memperingati HUT Kemerdekaan Tahun ini, Viri Gregoriani Musica Sacra dan dan Pueri Cantores Musica Sacra Keuskupan Manado pimpinan Junior Melo menggelar Vesper (Ibadat Sabda) Mulia di Gereja Hati Tersuci Maria Katedral Manado, Selasa (16/8/2022).

Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC di dampingi Direktur Musica Sacra Pastor Harry Singkoh MSC dan Frater Diakon Dedianus Pati Pr memimpin kegiatan yang dihadiri terbatas oleh sejumlah umat tersebut.

Dalam kotbahnya, Mgr. Rolly (sapaan uskup) menegaskan, Tuhan telah memberikan Indonesia kekayaan berupa susu dan madu yang melambangkan kesejahteraan. Makanya diajak merayakan peringatan HUT Kemerdekaan ini, sambil mengenang apa yang telah dibuat para perintis, pejuang, pahlawan sehingga kita boleh menikmati kesejahteraan yang Tuhan kehendaki.

“Para pahlawan telah berjuang bukan untuk kompoknya atau kaumnya sendiri tetapi kesejahteraan dan kemerdekaan bangsa kita. Mereka (para pahlawan – Red) tidak saja hanya melihat jauh ke depan tapi juga tindakan nyata yang kita tahu bahkan sampai mengorbankan diri, nyawa mereka demi, semata-semata, untuk kesejahteraan dan kemerdekaan Indonesia,” paparnya.

Mantan Provinsial MSC Indonesia kelahiran Lembean ini mengingatkan agar kita bersyukur karena pemberian anugerah Tuhan, yang torang jaman ini terima dengan cuma-cuma. Dan, dengan tantangan jaman sekarang ini, untuk mengambil bagian di dalam mengisi kemereekaan ini  agar bangsa kita menjadi lebih sejahtera, menikmati kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh perintis dan para pahlawan kita .

Kita mensyukuri apa yang sudah kita terima secara cuma-cuma itu dan tergerak seperti para perintis, para pahlawan memberikan kepada orang lain. Kita mengambil bagian, bersama- sama meneruskan apa yang menjadi tujuan, yang sudah diperjuangkan dari awal oleh  para perintis, para pahlawan. Kita  mengisinya dan mengembangkannya terus-menerus lewat kebersamaan, baik bersama pemerintah, masyarakat maupun LSM-LSM yang ada di dalam bangsa ini.

“Agar kita mengambil bagian dalam memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan ini supaya bangsa kita semakin cerdas, bukan hanya cerdas otaknya tapi juga cetdas hati dan rohaninya. Kita menjadi cerdas dan peka terhadap apa yang menjadi kebutuhan mereka yang ada di sekitar kita.

Kita bersama- bersama dari kekurangan dan dari kekayaan, sebut Mgr Rolly,  kita  memberi perhatian terhadap kebutuhan orang-orang yang ada di sekitar;  orang-orang yang miskin, yang tidak saja miskin harta, miskin pikiran, miskin kehidupan bersama, miskin penghayatan rohani, itu yang menjadi visi kita untuk mengisi kemerdekaan ini.

Dalam kata penutupnya, Direktur Musica Sacra Keuskupan Manado Pastor Harry Singkoh MSC mengungkapkan harapan agar kegiatan vesper mulia ini menjadi agenda tetap Keuskupan Manado. “Tahun lalu kita sudah buat, mudah-mudahan kegiatan ini menjadi agenda tetap di tahun- tahun mendatang,” ujarnya.

Vesper dimulai dengan perarakan dari sakristi menuju altar. Ketika hendak berarak, uskup dan para petugas membungkuk ke arah salib sakristi . Musik organ mengiringi prosesi masuk.

Salib dan pembawa lilin berarak paling depan, diikuti para penyanyi, pastor Harry dan frater Dedianus, kemudian uskup yang didampingi caeremoniarius, yang di belakangnya petugas pembawa mitra dan tongkat uskup.

Lagu/madah pujian dan syukur serta doa untuk kemajuan negara dan bangsa Indonesia yang kini berusia 77 tahun mewarnai vesper mulia ini. Saat mengheningkan cipta, Mgr. Rolly mengajak kita mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Diajak pula untuk mengenangkan sosok mereka yang telah meninggal dan berjasa bagi kita. “Semoga kemurahan Tuhan terbuka atas mereka,” ujar Mgr. Rolly.

Dalam doa penutup, uskup mengajak mendoakan bersama di antaranya agar Tuhan Allah yang Mahaesa melindungi tanah air Indonesia agar tetap merdeka dan aman sentosa.

“Anugerahkanlah kepada bangsa Indonesia kemerdekaan sejati agar di seluruh wilayahnya berkuasalah keadilan dan damai, kesejahteraan dan kesehatan, peri kemanusiaan, kerukunan dan cinta kasih,” pinta uskup dalam doanya.

Setelah berkat episkopal dan sebelum perarakan keluar, dinyanyikam secara bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya. (elka)