Meimonews.com – Dalam menghadapi dunia kerja dan masyarakat, para wisudawan akan dihadapkan pada berbagai tantangan dan kesempatan. Jangan pernah berhenti untuk belajar dan mengembangkan diri.
Permintaan tersebut disampaikan Plt. Rektor Unima Chatarina Muliana ketika memberikan sambutan pada Sidang Terbuka Senat dalam rangka Pengukuhan Guru Besar dan Wisuda Semester Ganjil Tahap 2 Tahun Akademik 2024/2025 yang dilaksanakan Gedung Auditorium Maria Walanda Maramis Unima, Kamis (12/12/2024).
Ada sebanyak 635 orang yang diwisuda. Mereka terdiri dari program S2 sebanyak 32 orang, S1 602 orang dan S0 1 orang. Untuk guru besar ada dua orang yang dikukuhkan.
Sidang yang dipimpin Herry Sunual (Ketua Senat) ini dihadiri antara lain para anggota Senat, Plt. Wakil Rektor 1 Mister Gideon Maru, Plt. Rektor 2 Joseph Kambey, Plt. Wakil Rektor 3 Donald Matheos Ratu, pimpinan lembaga Unima, para Dekan, wisudawan dan guru besar yang dikukuhkan bersama keluarga mereka serta undangan lainnya.
“Dunia saat ini berkembang dengan sangat cepat, dan kita harus selalu siap beradaptasi dengan perubagan. Jangan takut untuk bermimpi besar dan berani mengambil langkah-langkah yang inovatif,” tandas Chatarina.
Irjen Kemendikbudriatek RI ini mengutip hasil riset Thomas J. Stanley yang dituangkan dalam bukunya The Millionaire Mind yang menjelaskan bahwa dari 10 faktor yang menentukan kesuksesan seseorang bukanlah kecerdasan intelektual atau prestasi akademik semata.
Tiga faktor yang tertinggi dari 100 faktor tersebut adalah kejujuran, disiplin dan mudah bergaul. Mantan Plt. Universitas Sebelaa Maret Surakarta ini lantas menguraikan tiga soft skill tersebut.
Hal yang menarik, menurutnya, adalah bahwa IQ berada di urutan ke 21. Bersekolah di sekolah/kampus favorit berada di urutan 23, dan lulus dengan nilai terbaik atau nilai IPK tinggi berada di urutan ke 30.
“Ini menunjukkan bahwa soft skill serta attitude/karakter memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kesuksesan seseorang,” tandas Chatarina.
Doktor doktor hukum Universitas Aerlangga dan mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menegaskan, kepintaran tak ada manfaatnya bila tak diiringi karakter yang baikbaik. Karakter yang baik pada diri seseorang akan terlihat dari sikap perilaku attitudenya.
Menurutnya, orang yang berpendidikan itu berbeda baik dalam komunikasinya, pola pikirnya, cara kerjanya, cara menjalankan bisnisnya, menangani segala permasalahanya dan lain-lain.
Oleh karena itu, kuliah bukan semata untuk bekerja tetapi untuk bekal menjalani hidup seumur hiduphidup. Karenanya tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkokoh kemajuan serta memperhalus perasaan. “Buktikan ke depan dengan gelar yang baru diraih hari ini, saudara-saudara semua sebagai manusia terdidik,” ujarnya.
Oleh karena itu, Chatarina berharap para wisudawan tidak hanya mengandalkan ilmu dan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah tetapi tetaplah terus mengasah dan mengembangkan soft skill serta attitude saudara dalam menghadapi tantangan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Jadilah pembelajar sepanjang hayat.
Terkait dengan pengukuhan dua guru besar yakni Telma Tiwa dan Ruth Umbase, Plt. Rektor Unima menjelaskan, pengukuhan ini merupakan momen yang sangat membanggakan. Gelar profesor tidak hanya merupakan puncak prestasi akademik tetapi juga amanah besar untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat.
“Saya berharap para guru besar yang baru dikukuhkan serta seluruh guru besar yang dimiliki Unima mampu menjadi garda terdepan dalam pengembangan kemajuan bangsa yang kita cintai melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi, aktif dalam menghaailkan riset/penelitian,” ujarnya.
Selain itu, semua guru besar Unima dapat menjaga marwahnya sebagai guru besar yang merupakan jenjang jabatan akademik tertinggi, dengan menjadi role modemodel, teladan, panutan sebagai mentor bagi dosen-dosen muda dan berkomitmen mewujudkan ekosistem akademik yang berintegritas, yang bebas dari korupsikorupsi, kolusi dan nepotisme dalam proses pembelajaran di Unima. (FA)