Puncak Jubileum 100 Tahun Frater CMM di Indonesia Ditandai Misa dan Syukuran

oleh -1565 Dilihat

Meimonews.com – Misa dan syukuran/ramah tamah menandai puncak perayaan Jubileum 100 Tahun Frater CMM di Indonesia yang diselenggarakan Kongregasi Frater CMM Wilayah Sulawesi Utara di Kompleks SD Frater Don Bosco Manado, Sabtu (20/5/2023).

Hadir pada peristiwa istimewa ini, Dewan Pimpinan Umum Frater CMM Fr. Damasus Dobat dan Provinsial Frater CMM Belanda Fr. Broer Huitema, perwakilan dari 4 komunitas CMM yang ada di Manado dan Tomohon, Uskup Manado, Pemerintah Daerah, Uskup Emeritus Mgr. Josef ‘Yos’ Suwatan MSC, guru, staf, karyawan, perwakilan siswa persekolahan yang bernaung di bawah yayasan milik Frater CMM serta tamu/undangan lainnya.

Misa dipersembahkan Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC di dampingi beberapa imam dan Frater Diakon Ivandi Raja Pr.

Dalam kotbahnya, Mgr. Rolly (sapaan uskup) menegaskan, kehadiran Frater CMM di daerah ini telah menumbuhkan buah-buah panggilan baik bagi komunitas (CMM) maupun buah-buah dan karya di bidang pendidikan, sosial dan lain-lain. Dari benih-benih yang kecil atau biasa-biasa saja, kini telah bertumbuh dan berkembang.

Benih-benih yang kecil dan seperti tidak berharga ini tapi di mata Tuhan sangat berharga, sebut Mgr. Rolly, telah menghasilkan buah-buah yang bermanfaat baik bagi komunitas/kongregasi maupun bagi gereja, masyarakat dan bangsa.

Yang besar itu, ungkap Mgr. Rolly, dimulai dari yang kecil, seperti yang ditunjukkan para Frater CMM. Dengan terang, cahaya Kristus para Frater CMM bisa bertumbuh dan berkarya seperti yang telah terlihat seperti sekarang ini, telah menghasilkan

Setelah misa, perayaan Jubileum 100 Tahun Frater CMM di Indonesia ini dilanjutkan dengan syukuran/ramah tamah berupa laporan panitia, sambutan-sambutan, pemotongan kue peringatan, pemasangan lilin, atraksi dan makan bersama.

Tokoh Umat Katolik yang adalah juga Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut mengapresiasi karya-karya para Frater CMM yang telah menghasilkan buah-buah baik termasuk membantu pemerintah seperti dalam bidang pendidikan.

Karya-karya para Frater CMM di daerah ini, sebut Lumentut dalam sambutannya, sungguh telah terlihat dan dirasakan manfaatnya, seperti dalam bidang pendidikan dengan adanya persekolahan yang ada di bawah naungan Yayasan Don Bosco.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Plt. Kepala Bapenda Sulut June Silangen mengapresiasi karya Frater CMM di daerah ini. Kontribusi dari Frater CMM di Indonesia termasuk di Sulawesi Utara sungguh luar biasa.

“Peran aktif dari para Frater CMM di Sulut lewat bidang pendidikan, sosial, kesehatan dan lain-lain, telah berkontribusi besar bagi kemajuan daerah Sulut,” sebut gubernur.

Gubernur berharap, semoga komitmen para Frater CMM dalam berkarya dan berkontribusi baik dalam bidang pendidikan, sosial kesehatan dan lain-lain bagi kemajuan bangsa terus meningkat di Indonesia termasuk di daerah Nyiur Melambai (Sulut).

Ketua Panitia Perayaan Fr. Antonius Gokok Kean, dalam laporannya menyebutkan, kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka 100 abad Frater CMM di Indonesia di wilayah Sulut diawali misa yang dipersembahkan Uskup Manado Mgr. Rolly pada 21 Mei 2022 di Kompleks SMP Frater Don Bosco Manado.

Setelah itu, dilaksanakan sejumlah kegiatan yakni penanaman pohon, pembagian sembako bagi lansia di paroki, pembagian sembako bagi pensiunan guru dan pegawai di Yayasan Don Bosco dan Yayasan Frater Andreas, pembagian sembako bagi pensiunan karyawan/karyawati biara frater, jalan sehat, salve bersama dan acara puncak (20/5/2023).

Congregratio Fratum Beatae Mariae Virginis Matris Misericordiae (Kongregasi para Frater dari Santa Perawan Maria Bunda yang Berbelas Kasih) yang akrab disebut  Kongregasi Frater CMM adalah lembaga hidup bakti yang didirikan pada 25 Agustus 1844 di Tilburg (Belanda) oleh Mgr. Joannes Zwijsen sebagai karya kepausan.

Kongregasi ini mengembangkan karya di Indonesia pada 21 Mei 1923 yang dimulai di Padang (Sumatera Barat). Pada tahun 1927, rumah frater/komunitas pertama Frater CMM dengan nama Komunitas St. Fidelis Padang.

Pada 1 Juli 1928 dibuka sekolah Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) yang kemudian berkembang menjadi SMP Frater.

Karya Kongregasi Frater CMM di Indonesia terus berkembang dengan hadirnya di Medan, Pematang Siantar, Balige, Sibolga dan Gunung Sitoli Pulau Nias (Sumatera Utara), Jogyakarta, Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Tarakan (Kalimantan Utara), Manado dan Tomohon (Sulawesi Utara), Makassar dan Makale (Sulawesi Selatan),  Ambon dan Langgur (Maluku), Lembata dan SoE (NTT).

Misi dan karya utama para  Kongregasi Frater CMM adalah di bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan pastoral umat.

Saat ini, di Indonesia ada 135 frater CMM yang tersebar di 19 Komunitas dengan perincian di wilayah Sumatera Utara 5 biara, Jawa 1 biara, Kalimantan 2 biara, Sulawesi 7 biara, NTT 2 biara dan Maluku 2 biara. Pemimpin Provinsial Indonesia Frater Pilipus Weridity.

Komunitas-komunitas yang ada di Sulut adalah Komunitas Postulat Frater CMM Manado, Komunitas Frater CMM Manado, Komunitas Frater CMM Matani Tomohon dan Komunitas Novisiat Frater CMM Ka’aten Tomohon. (Fer)

Tentang Penulis: Redaksi Meimo News

Gambar Gravatar
Meimonews.com Pengelola : PT Meimo Berjalan Bersama Badan Hukum : Keputusan Menkumham dan HAM RI No. : AHU-0057475-AH.01.01 Tahun 2022 Notaris : Budiharto Prawira, SH Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Lexie Kalesaran Alamat : Jl. Kampus Timur No. 84 Kleak Manado 95115 Telp. 082190565818 - WA 0895395534143

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *