Meimonews.com – Analis Keimigrasian Utama Kemenkumham RI Irjen Pol (Purn) Dr. Ronny F. Sompie, SH, MH mewakili Plt. Dirjen Imigrasi Widodo Ekatjahjana memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Tingkat Pusat di Kemenkumham RI, Jakarta, Rabu (22/6/2022).

Dalam kegiatan itu, Sompie  mengungkapkan, kehadiran orang asing di Indonesia memiliki dampak positif bagi ekonomi negara. “Namun, di sisi lain juga terdapat dampak negatif yang harus diantisipasi,” ujarnya.

Pertemuan yang dilaksanakan Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Ditwasdakim) dilakukan guna memperkuat kerjasama antarinstansi dalam pemantauan kegiatan orang asing.

Apalagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan diselenggarakan pada November 2022.

Contoh terbaru adalah WNA buron asal Jepang berinisial MT yang melarikan diri ke wilayah Republik Indonesia. Hal serupa dapat terjadi ke depannya.

Oleh karena itu diharapkan sinergitas antarinstansi dapat ditingkatkan. “Ini juga merupakan salah satu upaya menyukseskan kegiatan KTT G20, di mana tahun ini Indonesia menjadi tuan rumahnya,” sebut mantan Dirjen Imigrasi itu.

Mendukung pernyataan tersebut, Direktur Keamanan Diplomatik Kementerian Luar Negeri Agung Cahya Sumirat menjelaskan, pada tahun 2023, Indonesia akan menjadi Ketua Asean.

Hal ini, tidak terlepas dari kekuatan sumber daya alam dan demokrasi yang kuat. Dikatakan, terkait Timpora, pihaknya bertugas melakukan pengamanan fisik, informasi dan personel, serta perizinan organisasi kemasyarakatan asing.

Selain itu, Kemlu juga menjalin kerjasama pengamanan dalam dan luar negeri, serta evaluasi Perwakilan Rawan dan Perwakilan Berbahaya.

“Pada saat ini, pengamanan Informasi adalah salah satu pengamanan yang sulit. Seperti kita ketahui, saat ini serangan siber ke Amerika dan Canada semakin marak terjadi,” ujarnya.

Beberapa ancaman (threat) yang mungkin terjadi saat pelaksanaan KTT G20, ungkap Sompie,  antara lain unjuk rasa, kekerasan, perusakan, bencana alam. Ancaman lainnya teror, sabotase, penyadapan, peretasan hingga potensi gangguan dari konflik yang sedang terjadi di beberapa negara.

Potensi kerawanan lain yang menghinggapi pertemuan internasional itu yakni terorisme, maraknya pengungsi dan provokasi.

Menanggapi berbagai informasi yang dibagikan perwakilan kementerian dan lembaga dalam forum tersebut, Sompie menyampaikan, seluruh pihak yang terlibat dalam Timpora perlu memperkuat komunikasi, serta responsif terhadap penyebaran informasi dan berita mengenai KTT G20.

“Kementerian dan lembaga juga harus dapat menyeleksi orang asing yang akan diberikan rekomendasi. Deteksi dini diperlukan sebelum menerbitkan rekomendasi bagi WNA tersebut,” ujarnya.

Ditekankan bahwa data informasi orang asing yang akan masuk ke wilayah Indonesia perlu diperkuat. Dalam hal ini, Ditjen Imigrasi siap membantu kementerian dan lembaga terkait perlintasan orang asing. Selain itu, pengerahan intelijen hingga tingkat desa/kelurahan juga patut dipertimbangkan.

“Stakeholders di wilayah seperti RT/RW serta masyarakat kelak akan menjadi ujung tombak dalam hal keberadaan orang asing di wilayahnya,” jelas Sompie. (af)

Meimonews.com – Walikota Manado Andrei Angouw di dampingi oleh Wakil Walikota (Wawali) Manado. Richard Sualang memimpin Rapat Koordinas (Rakor) i di ruang Toar Lumimuut (Tolu) Kantor Walikota Manado, Selasa (7/12/2021).

Rapat ini merupakan rapat koordinasi diperluas antara Walikota dan Wakil Walikota bersama Forkopimda Manado serta beberapa unsur terkait di Pemerintah Kota termasuk para Camat se Kota Manado.

Bahasan dalam rakor ini adalah kesiapan dalam menghadapi Perayaan Natal dan Tahun Baru. ,serta pembahasan soal penerapan level III secara nasional yang masih menunggu kepastian penerapannya untuk hmenhadapi Nataru.

Ikut dibicarakan juga soal rekayasa lalulintas, pesta kembang api, kesiapan terminal-terminal pinggiran Kota Manado yang akan menghubungan dengan daerah-daerah atau wilayah yang berbatasan dengan Kota Manado.

Pengawasan aktifitas publik di tempat umum seperti di tempat pariwisata, tempat hiburan, tempat belanja termasuk lokasi pedagang kaki lima dan di tempat-tempat lain yang memungkinkan banyak orang berkumpul.

Berbagai kemungkinan ini dibahas untuk dicari jalan terbaik agar tidak membatasi masyarakat tapi tetap prokes ditegakkan sambil menunggu beberapa kebijakan baik dari tingkat provinsi maupun kebijakan dari oemerintah pusat termasuk PPKM nantinya berada pada level berapa.

Walikota jmenyampaikan soal kegiatan keamanan d isetiap lingkungan yang nantinya akan dikoordinasi bersama oleh Camat dan Lurah-lurah termasuk Ketua-ketua lingkungan.

Soal kemacetan juga disinggung oleh Walikota dikaitkan dengan soal rekayasa lalulintas khusus hadapi malam Natal dan malam Tahun Baru.

Pada kesempatan ini juga terdapat beberapa hal yang digarisbawahi oleh Wakil Walikota Richard Sualang terutama dalam kaitan malam Natal dan waktu untuk berbelanja serta tempat-tempat hiburan yang akan melibatkan banyak warga masyarakat.

Bagi Wakil Walikota, hal ini juga memang harus disinkronkan dengan kebijakan yang nantinya akan dikeluarkan oleh pemerintah provinsi.

Hadir dalam pertemuan ini, Kapolres Manado, mewakili Dandim Manado, mewakili Danlanut, mewakiki Danlantamal, Ketua Pengadilan Negeri Manado, Sekretaris Kota Manado, Asisten I, PolPP, BPBD Kota Manado, dan para Camat. (lk)