Meimonews.com – Kepala SMA Megeri 8 Manado Mediatrix M. Ngantung menjadi pembicara pada Inhouse Training (IHT) Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Pineleng yang digelar di ruang rapat sekolah, Kamis (22/6/2023).
Materi yang diberikan Kepala Sekolah Penggerak pada IHT tiga hari (Rabu-Jumat, 21-24 Juni 2023) ini berkaitan dengan Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) secara detail.
Sejumlah hal yang berhubungan dengan IKM tersebut dipresentasikan kepada guru-guru di sekolah tesebut sebagai bekal bagi mereka dalam agar dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, paling tidak mendekati apa yang diharapkan.
Diungkapkan, IKM untuk pemulihan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan lima kebijakan yakni Permendikbudristek No. 5/2022, Permendikbudristek No. 7/2022, Kemendikbudristek No. 56/2022 (Perubahan No. 262/2022), Keputusan Kepala BSKAP No. 033/2022, dan Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022.
“Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing,” ujar kepala sekolah yang energik dan penuh kreativitas ini.
Dikemukakan, ada tiga keunggulan Kurikulum Merdeka. Pertama, lebih sederhana dan mendalam; kedua, lebih merdeka; dan ketiga, lebih relevan dan interaktif.
Platform Merdeka Belajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila. Kurikulum Merdeka diperkenalkan kepada seluruh pemangku kepentingan melalui berbagai media.
Mantan Kepala SMA Negeri 9 Manado ini menyebutkan, ada tiga pilihan IKM jalur mandiri. Satu pendidikan menentukan pilihan berdasarkan angket kesiapan IKM yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan.
“Tidak ada pilihan yang paling benar. Yang ada, adalah pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai naka semakin efektif IKM,” tandasnya seraya menyebutkan tiga pilihan itu yakni Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi. (Fer)