Meimonews.com – Banjir besar di Manado pada Januari 2023 menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan dan ruas jalan, termasuk ruas jalan Mapanget – Molas.
Terdapat dua titik kerusakan yang terjadi dan salah satu titik kerusakan menyebabkan amblasnya tanah sehingga ruas jalan tidak bisa dilewati kendaraan roda dua.
Belakangan longsoran makin membesar sehingga disarankan jalan tidak dilewati kendaraan roda empat ke atas.
“Di media sosial kencang berhembus, kerusakan tersebut dibiarkan pemerintah, dan tudingan pembiaran dialamatkan kepada Walikota dan Wakil Walikota Manado,” ujar Kadis Kominfo Manado Erwin Kontu kepada Meimonews.com, Jumat (31/3/2023).
Meskipun dalam akun media sosial tidak secara jelas menulis Pemerintah itu apakah Pemprov Sulut atau Pemkot Manado, sambungnya, tetapi dalam media online, ditulis secara jelas Walikota dan Wakil Walikota Manado.
Diungkapkan, setelah dikonfirmasi dengan pihak terkait, ternyata ruas jalan dimaksud adalah Jalan Mapanget – Molas, dengan dua titik kerusakan terjadi di ruas jalan dan yang satu lagi jembatan, tepatnya di Kima Atas.
“Dari klasifikasi jalan, ruas jalan dimaksud menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara,” ujarnya.
Meski demikian, sebutnya, sudah ada koordinasi. Ternyata, sejak kejadian pada pertengahan Januari 2023, Pemerintah Kota Manado atas arahan Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang sudah melakukan koordinasi.
Dikemukakan, pada masa tanggap darurat sudah diambil langkah dengan menyiapkan jalan memutar tetapi terkendala dengan penebangan 16 pohon dan kondisi jalan yang tidak memungkinkan.
Langkah lanjutannya adalah pelaksanaan lelang dengan pergeseran anggaran dari pihak terkait di Pemerintah Provinsi. Lelang akan dilaksanakan pada April 2023.
“Usai penandatanganan kontrak, pekerjaan akan dilakukan dengan percepatan dari target 6 bulan menjadi 3 bulan, sehingga dalam perhitungan, pada Juli 2023, jalan dan jembatan yang rusak sudah bisa dipergunakan kembali,” tandasnya.(lk)