Meimonews.com – Kepala BKKBN Perwakilan Sulut Ir. Diano Tino Tandaju, M.Eng melaksanakan monitoring ke
Tim Pendamping Keluarga (TPK) Bolaang Mongondouw Timur (Boltim), Senin (7/8/2023).

Mendampingi Tandaju pada kegiatan di Kantor Dinas PPKB Boltim tersebut adalah Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Latbang Agustien Mamahit, SE, M.Si dan staf lainnya.

Hadir pada kegiatan ini Kepala Dinas PPKB Kabupaten Boltim Fera Maria Sewow, S.Sos, Sekretaris Hj. Nurtini Modeong, SE, Kabid PKB, PLKB Non PNS dan jajaran Dinas PPKB Kabupaten Boltim.

Dalam kunjungan tersebut, Tandaju memberikan arahan untuk meningkatkan kinerja Tim Pendamping Keluarga Boltim serta terkait dengan capaian pemutakhiran PK23 dan pelaksanaan DAK Non Fisik (BOKB).

Tandaju berharap,  tahun 2023 ini prevalensi stunting Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dapat diturunkan sampai 15.99 persen.

Mamahit mengingatkan kepada Tim Pendamping Keluarga di Bolaang Mongondow Timur bahwa ada 243 Pendamping Keluarga ada beberapa kecamatan yang belum melakukan pendampingan dan belum mengisi elsimil, (Fer)

Meimonews com – Untuk menunjang layanan kesehatan yang unggul di Indonesia, Pemerintah terus berupaya untuk memberikan kemudahan layanan konektivitas data melalui digitalisasi sistim.

Platform ini merupakan perwujudan dari pilar ke enam transformasi sistem kesehatan yaitu pilar transformasi teknologi kesehatan yang diinisiasi oleh Menkes Budi.

Salah satunya, dengan melakukan integrasi data rekam medis pasien di fasyankes ke dalam satu platform Indonesia Health Services (IHS) yang diberi nama SATUSEHAT yang secara resmi di luncurkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, beberapa waktu lalu.

Terkait hal itu, Tim Kerja Informasi dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, dan Tim Kerja Pengembangan Sistim Informasi, melakukan kunjungan kerja di RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado pimpinan Dr. dr. Jimmy Panelewen, SpB, KBD, guna untuk melakukan Monitoring Integrasi SATUSEHAT Pengiriman Data yang ada di RSUP Kandou.

Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang RSUP Kandou dr Yeheskiel Panjaitan, SH, MARS mengatakan dengan berjalannya sistem ini nantinya semua akan termonitor dalam satu aplikasi.

“Data kesehatan, data keuangan, bahkan data kriminal semuanya termonitor ketikan semuanya sudah terdata dalam satu sistim,” ujar dr. Panja (sapaan akrabnya).

Ditambahkan, untuk ke arah itu membutuhkan waktu yang cukup lama, akan tetap RSUP Kandou sangat mendukung program dari pemerintah pusat.

“Kami sudah mempersiapkan tim IT RSUP Kandou untuk mendampingi tim dari Kemenkes dan semua data kami real time dan terupdate ,” katanya seraya menambahkan, pengembangan sistem data ini tidak mengganggu pelayanan yang ada.

“Dalam pelayanan nantinya boleh berjalan secara bersamaan dengan pengembangan ini serta bisa sinkron,” ujarnya.

Dokter Panja berharap, ke depan nantinya boleh berjalan dengan baik dan bisa tercapai semua data dalam satu portal, sehingga data yang ada bisa berguna untuk ke depannya nanti.

“Saya berharap semua data boleh terintegrasi sehingga kita bisa mengolah data yang ada sehingga boleh bermanfaat 10 hingga 20 tahun ke depan,” tandasnya. (Fer)