Meimonews.com – Tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan mudik Lebaran tahun ini (2023) meningkat bila dibandingkan dengan tahun lalu (2022).
Kepuasan tersebut terungkap dalam survei yang dilakukan Lembaga Indikator (LI) terkait dengan penyelenggaraan mudik Lebaran 2023.
Peneliti Utama LI Burhanuddin Muhtadi mengatakan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan mudik tahun ini mencapai 78 persen sedangkan tahun 2022 sebesar 73 persen. Artinya meningkat sebesar 5 persen.
“Bahkan, pada kelompok warga yang mudik, kepuasan atas penyelenggaraan mudik jauh lebih tinggi yakni 89,5 persen. Mayoritas mutlak responden juga setuju arus mudik tahun ini lebih lancar ketimbang tahun lalu,” ujarnya saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Dalam hasil survei juga, tambahnya, evaluasi atas kondisi fasilitas dan layanan selama mudik mendapat apresiasi yang tinggi dari warga, terutama dalam pengaturan lalu lintas yang menjadi tugas Polri.
“Warga paling banyak merasa puas dengan kondisi pengaturan lalulintas yakni sebesar 81,8 persen selama arus mudik atau balik Lebaran 2023,” katanya.
Beberapa kebijakan Polri untuk mengatur kelancaran arus mudik dan balik seperti one way dan contra flow juga mendapatkan dukungan yang tinggi dari warga.
“Dari semua responden setuju kebijakan one way dan contra flow pada arus mudik dan balik yakni sebesar 74,3 persen. Sementara untuk kelompok warga yang mudik sebesar 82,2 persen masyarakat setuju,” katanya.
Kinerja polisi lalulintas (Polantas) saat penyelenggaraan mudik dan balik juga mendapatkan respons positif masyarakat. Sebanyak 77,3 persen responden menyatakan kinerja Polantas saat arus mudik dan balik bersikap ramah. Untuk kelompok yang mudik angkanya 83,8 persen.
Sementara, untuk sikap komunikatif anggota Pollantas, sebanyak 72,5 persen untuk semua responden dan 78,6 persen untuk kelompok yang mudik, menyatakan anggota Polantas yang bertugas saat arus mudik dan balik bersikap komunikatif.
“Saat ditanyakan apakah petugas Polantas membantu masyarakat saat arus mudik dan balik, hasilnya 83,2 persen responden menyebut membantu dan 86,9 persen kelompok yang mudik,” jelasnya.
Burhanuddin mengungkapkan, target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau cellphone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1218 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening. Margin of Error survei diperkirakan lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Asumsi simple random sampling.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. (AF)