Meimonews.com – Di awal kepemimpinan Andrei Angouw dan Richard Sualang (AARS) sebagai Walikota dan Wakil Walikota pada 8 Mei 2021, Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi masalah pelik karena masih terbatas jumlahnya.
Menurut data, hingga tahun 2020, penyediaan taman lingkungan, kelurahan, kecamatan, dan taman kota belum memenuhi target. Baru mencapai 6,13 hektar, sementara dalam Peraturan Daerah Kota Manado tentang RTRW 2014-2034, ditetapkan 237 hektar.
“Awalnya kondisi eksisting 54 taman kelurahan/kecamatan/kota dan 13 titik taman gantung, sebatas taman biasa yang kurang terawat,” ujar Kadis Kominfo Manado Erwin Kontu kepada Meimonews.com, Senin (3/4/2023).
Berkat kecintaan terhadap keindahan kota, sebutnya, Walikota dan Wakil Walikota Manado (AARS) mulai membenahi dan memprioritaskan perawatan dan memperindah 67 taman eksisting secara kontinyu.
Tak berhenti di situ, AARS kemudian membangun 7 taman baru yang representatif yakni 3 taman pada tahun 2022 (Median Taman Patung Piere Tendean, RTP bapenda, dan RTP Tikala TVRI), dan membangun 4 taman pada tahun 2023 (Median Taman Sario, RTP Ranomut, Taman Median Ringroad, dan Taman Median KONI.
Di penghujung tahun 2022 dan awal 2023, AARS kemudian secara sporadis menyulap pedestrian jalan Piere Tendean sepanjang 2,4 km dan memperlebar pedestrian dari 2 meter hingga 8 meter sehingga menjadi ruang terbuka hijau dan taman ke – 7 bagi warga Manado.
“Kini, jalan Piere Tendean bukan lagi sekadar pusat kawasan bisnis (Boulevard on Bussines) tetapi menjelma menjadi taman dan tempat bercengkerama warga sambil menikmati keramahan dan keindahan tepian teluk Manado atau sekadar melepas kepenatan sehabis beraktivitas,” tandasnya.
Hadirnya 74 taman dengan 67 taman dirawat instensif dan 7 taman baru di tahun 2022-2023, sambungnya, menjadi karya konkrit AARS menata lingkungan kota yang lebih baik sehingga lebih asri, indah, dan menyenangkan menuju Manado Maju dan Sejahtera. (lk)