Meimonews.com – Dua orang suster dari Konggregasi Suster-suster Dina Santu Yoseph (DSY) Manado yakni Sr. Priska Ware dan Sr. Christofora Uaga mengikrarkan kaul kekal di hadapan Pemimpin Umum Konggregasi Sr. Christina Tandayu dan Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC.

Upacara kaul kekal dilakukan pada misa yang dipimpin Uskup Manado di dampingi Pastor Rhein Saneba Pr, Pastor Joy Derry Pr dan Pastor I Wayan Sugiarta Pr dan Frater Diakon Micky Kojongian Pr di Biara DSY Lotta (Minahasa), Minggu (4/10/2020).

Uskup Manado dalam kata pembuka misa berharap, kiranya sabda Tuhan yang dikutip dari Injil Yohanes 15 : 16 yakni ‘Aku telah memilih kamu dari dunia supaya kamu pergi dan menghasilkan buah-buah, dan buahmu itu tetap,’ yang menjadi motto kaul kekal kedua suster ini menjadi landasan bagi mereka untuk tetap berkomitmen seumur hidup.

“Semoga saudari-saudari kita ini paham bahwa dalam perjalanan hidup ke depan, bukan hanya suka akan mereka hadapi terapi juga duka. Seperti keyakinan pendiri Konggregasi Suster-suster DSY Manado Mgr. Petrus Joseph Savelberg yaitu menyerahkan semuanya pada penyelenggaraan Ilahi dan percaya bahwa Allah sudah menolong, Allah sedang menolong, dan Allah akan senantiasa menolong,” ujar Mgr. Rolly, sapaan akrab uskup.

Mgr. Rolly berharap, Sr. Priska dan Sr. Christofora juga percaya dalam kelemahan mereka, kuasa Tuhan sempurna. “Mari kita berdoa, semoga niat baik dari saudari-saudari kita ini senantiasa diberkati Tuhan,” kata uskup.

Sr. Priska, dalam sambutannya seusai misa mengungkapkan, puji dan syukur kapada Tuhan yang Maha Cinta dan Maha Kudus yang telah memilih dan memanggil ia dan rekannya Sr. Christofora sehingga hari ini boleh dengan mantap mengikarkan Tri Prasetia seumur hidup.

“Kami sangat berbahagia karena hari ini boleh mengalani dan merasakan ikrar setia kekal kami ini. Perayaan syukur yang kita alami saat ini menjadi mimpi panjang kami berdua selama ini khususnya dalam perjalanan kami mengikuti dan menjawab panggilan Tuhan. Mimpi yang telah menjadi kenyataan saat ini,” ujarnya

Ia dan rekannya sadar bahwa mereka tidak akan bermimpi terus tapi telah bangun, bangkit dan melangkah lagi dalam kasih Tuhan untuk menghasilkan buah-buah rahmat yang telah Tuhan tanamkan dalam pribadi mereka masing-masing.

“Kami menyadari bahwa untuk mencapai mimpi kami pada hari ini tidak selalu berjalan mulus atau lancar-lancar saja. Kadang, buah-buah nenjadi busuk, jatuh dan tidak dihiraukan orang, ada pula yang sangat enak dipandang mata dari kejauhan, dinanti-nantikan untuk dipanen,” ujarnya.

Begitu juga kehidupan yang dialami dalam panggilan mereka, ada saatnya jatuh, menjadi busuk/sandungan, tidak diperhitungkan kehadiran mereka, tapi ada saat-saat mereka dirindukan dalam komunitas, dinanti-nantikan apa yang baru, inovasi, kreativitas, perkataan, pekerjaan lagi mau dibuat mereka.

“Banyak buah-buah kehidupan yang memang sungguh indah bila dinikmati dalam kasihnya, sehingga bukan hanya kami nikmati namun kami mampu pergi lagi untuk menghasilkan lebih baik agar tidak dipangkas, dibuang seperti ranting-ranting yang kering,” tuturnya.

Misa kaul kekal yang turut dihadiri Anggota Dewan Konggregasi Sr. Geralda dan  Sr. Theresila Role ini dilaksanakan secara terbatas tanpa undangan (hanya anggota komunitas yang berada di biara saja) dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Misa disiarkam secara live streaming oleh Komsos Keuskupan Manado dan Radio Montini Manado. (lk)