Imam jangan Mengejar Karier

oleh -3037 Dilihat

Meimonews.com – Mgr. Petrus Turang Pr mengingatkan kepada imam-imam/pastor-pastor baru agar tidak mengejar karier karena dalam tugasnya sebagai imam/pastor tidak dibenarkan hal itu.

Peringatan Uskup Agung Kupang tersebut disampaikan saat memberikan homili pada Perayaan Ekaristi Tahbisan Imam di  Gereja Paroki Hati Tersuci Maria Katedral Manado, Sabtu (13/4/2024).

Ditegaskan, pastor/imam bukan mengejar/mencapai karier. Kalau ada imam/pastor selalu bercita-cita jadi pastor paroki atau Superior atau jabatan lain, itu tidak benar. “Keluar saja dari imam/pastor,” tandas Uskup kelahiran Tataaran, Minahasa ini.

Menurutnya, imam/pastor adalah pembagi berkat, pembagi kasih yang berpegang teguh pada Allah.

Seorang imam/pastor mengaktualisasikan ketaatan kepada Uskup, bukan kepada diri sendiri. Imam/pastor harus menjadikan umat cinta kepada Tuhan.

“Hukum yang paling utama adalah memberi diri. Seorang imam adalah pembawa rahmat dengan tulus hati, dengan rendah hati, dengan senang hati,” ujar gembala berumur 75 tahun ini.

Mantan Ketua Komisi PSE (Pengembangan Sosial Ekonomi) Keuskupan Manado ini mengingatkan pula agar para imam/pastor tidak boleh pilih-pilih, tidak ego-drama.

Para imam/pastor, menurutnya, harus menjadi imam/pastor yang secara manusiawi menghadirkan martabat mulia dari setiap orang atau kelompok orang, supaya apa yang dinyanyikan yakni Tuhanlah gembalaku aku tak akan berkekurangan sungguh benar.

“Supaya kasih Allah itu hadir setiap hari di paroki, kelompok umat. Supaya kasih Allah itu terkenal dengan benar. Supaya umat sadar kehadiran Allah,” jelas Mgr. Turang.

Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC dalam kata penutup, sebelum mengumumkan tempat tugas para imam/pastor baru, mengatakan, untuk sampai seperti sekarang ini (menjadi imam/pastor) ada proses yang panjang.

Diungkapkan, apa yang terjadi saat ini, ada awalnya. Tuhan yang memberikan kepada keluarga, berproses dalam keluarga, juga asa keterlibatan umat di lingkungan masing-masing, di stasi dan paroki serta pendidikan di seminari  mulai dari pendidikan dasar, pendidikan calon imam, keterlibatan di umat, stasi, paroki dan mendampingi mereka.

Sebelum menjadi imam, harus mengikuti pendidikan di seminari selama 6 tahun , belum lama di tambah tahun pastoral dan diakonal. Belum lagi ada yang lewat seminari Agustinianum, atau seminari menengah dan bahkan ditambah seminari kecil.

Disebutkan, kita bersyukur karena perjalanan ini sudah berhasil dilewati mereka sehingga menjadi imam. Oleh karena itu, mari torang dukung para imam-imam ini dengan doa dan memberikan teguran bila diperlukan agar mereka tetap berjalan sebagai mereka diutus/ditugaskan Tuhan di dunia ini.

“Torang samua hadir di tempat ini sebagai saksi-saksi dari peristiwa iman ini, pesta tahbisan imam-imam baru,” ujar Mgr. Rolly.

Pastor Ekaristho Gerhani Silap Pr dalam sambutannya mewakili imam-imam/pastor yang baru ditahbiskan menegaskan, panggilan Yesus terkadang misteri, tetapi misteri itu terungkap hari ini, lewat peristiwa tahbisan. “Ketika Dia memanggil kami masuk di seminari, belajar dan berproses, dibina dan membina diri, menjalani masa-masa pastoral di tengah umat, pun di lembaga pada hari ini kami boleh menerima rahmat tahbisan imamat,” ujarnya.

Firman Tuhan yang terdapat dalam Matius 4 ayat 19 yakni Mari ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia ini, sebut Silap, menggetarkan dan menyentuh mereka, menunjukkan bagaimana Tuhan memanggil mereka berjuang, menjalani ritme dan dinamika panggilan untuk melayani dan membawa terang kepada sesama.

Prosesnya, menurutnya, tidak mudah karena ada banyak hal yang harus dikorbankan dan diperjuangkan. Perjalanan ini mengajarkan mereka untuk menghargai dan belajar dari segala proses yang ada

“Proseslah yang membentuk kami, di mana di dalamnya ada jatuh-bangun, suka-duka yang terkadang melemahkan, menggoyahkan tetapi sebaliknya membuat kami kuat dan memantapkan pilihan sehingga kami bisa seperti ini,” tandasnya.

Diketahui, (Baca : Tujuh Frater Diakon Ditahbiskan jadi Imam oleh Mgr. Turang), ada tujuh imam/pastor baru yang ditahbiskan Mgr. Turang di dampingi Uskup Manado Mgr. Rolly dan Uskup Terpilih Keuskupan Agung Kupang Mgr. Heronimus Pr serta Rektor Seminari Pineleng Pastor Amri Wuritimur Pr dan Superior SkolastikatMSC Pineleng Pastor Yulius Sodah MSC.

Ketujuh imam/baru tersebut adalah Pastor Aloisius Wazi Pr, Pastor Fransiskus Ivandi Panda Raja Pr, Pastor Edward Eduardo Salilo Pr, Pastor Brelianus Susu Ndana Pr, Pastor Ekaristho Gerhani Silap Pr. Pastor Rexi Alfrids Baptisma Kawuwung MSC dan Pastor Zakarias Mayabubun MSC.

Hadir pada acara tahbisan adalah seratusan imam/pastor se-Keuskupan Manado, para frater, suster, bruder serta tamu/undangan seperti Sekda Talaud Johanis Kamagi, para orangtua/keluarga imam baru serta umat Katolik termasuk dari paroki di mana imam/pastor baru berasal atau pernah bertugas pastoral/diakonal.

Usai perayaan ekaristi, dilanjutkan acara syukuran di Wisma Montini, yang berada di kompleks Wisma Keuskupan Manado (berseberangan jalan dengan gereja Katedral Manado). (lk)

Tentang Penulis: Redaksi Meimo News

Gambar Gravatar
Meimonews.com Pengelola : PT Meimo Berjalan Bersama Badan Hukum : Keputusan Menkumham dan HAM RI No. : AHU-0057475-AH.01.01 Tahun 2022 Notaris : Budiharto Prawira, SH Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Lexie Kalesaran Alamat : Jl. Kampus Timur No. 84 Kleak Manado 95115 Telp. 082190565818 - WA 0895395534143

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *