Meimo News

Meimonews.com – Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri TNI dan Polri (GN FKPPI) Sulawesi Utara menggelar ibadah Pra Natal Yesus Kristus di Ruang Rapat Paripurna DPRD Sulut, Kairagi Manado, Minggu (5/12/2021).

Sekitar 300 orang calon Pengurus Daerah (PD), Dewan Penasehat, Pengurus dan Anggota FKPPI beberapa Cabang di Sulut, perwakilan Forkopimda, Gubernur Sulut yang diwakili Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erny Tumundo dan undangan lainnya hadir pada acara yang disiarkan juga secara live streeming itu.

Pdt. Christian Indra Kandori yang adalah juga putra Purnawirawan Polri menjadi khadim pada perayaan pra Natal yang turut dimeriahkan lagu-lagu pujian dari beberapa perwakilan GM FKPPI Cabang di Sulut.

Memberikan sambutan pada perayaan ini adalah Ketua Dewan Penasehat GM FKPPI Sulut Lucky Korah, Ketua PD FKPPI Sulut JV Mailangkay dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang diwakili Kadis Nakertrans Erny Tumundo.

Dalam sambutannya, Mailangkay menjelaskan, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari Hari Natal. “Maknailah Natal dengan baik Jangan Jadikan hari peringatan kedatangan Mesias ke dunia untuk pertama kalinya dengan hanya sekedar seremoni belaka saja,” ujarnya.

Ketua GM FKPPI Sulut hasil Musda 0ktober 2021 ini mengingatkan untuk belajarlah kesederhanaan, kepemimpinan dan menjadi beriman dari kedatanganNya yang pertama kalinya..

Perjalanan Yesus selama di bumipun, sambung Wakil Ketua DPRD Sulut ini, harus dipelajari juga baik itu perkataan dan perbuatanNya. “Persiapkan dirimu karena Putra Allah akan datang untuk kedua kalinya,” saran Mailangkay.

Gubernur Sulut Olly Dondokamney dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kadis Nakertrans Sulut Erny Tumundo mengemukakan, momentum yang tercipta saat ini menjadi sarana yang tepat bagi kita semua untuk semakin memantapkan kualitas kebersamaan , peraatuan dan kekeluargaan.

Selain itu,.”semakin memperkokoh komitmen dalam satu tekad, semangat dan tujuan untuk memberikan karya terbaik, sebagai bentuk kontribusi bagi kemajuan daerah Sulut,” sebutnya.

Momentum Perayaan Natal, menurut Gubernur erat kaitannya dengan ungkapan syukur, sukacita dan pembaharuan serta pengingat akan nilai-nilai kesederhanaan, cinta kasih dan kedamaian sebagaimana yang menjadi makna Natal.

“Karena itu, mari kita maknai acara ini sebagai kesempatan untuk mengintrospeksi dan mengevaluasi diri, baik dari segi sikap, tindakan maupun memposisikan diri dalam kehidupan sosial,” ajak Gubernur.

Di samping itu, untuk memperteguh tekad dan komitmen agar kedepannya tetap berada dalam dinamika kehidupan yang senantiasa saling melengkapi, saling mendukung, harmonis, mampu menjaga nilai-nilai kesetiakawanan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat serta saling memanusiakan satu sama lain, sebagaimana jati diri masyarakat Sulawesi Utara.

Ibadah pra Natal ini ditandai pula dengan pemasangan lilin Natal oleh perwakilan Forkopimda, tanu/undangan dan internal GM FKPPI Sulut. (lk)

Meimonews.com – Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC berharap gerakan peduli Disabilitas seperti yang ditunjukkan Bruder-bruder Tujuh Dukacita (BTD) lewat Panti Asuhan Sayap Kasih mendapat suport (dukungan) semakin banyak orang.

Harapan tersebut disampaikan Mgr. Rolly (sapaan Uskup Manado) ketika memimpin misa disabilitas di Panti Asuhan Sayap Kasih Woloan, Kota Tomohon, Sabtu (4/12/2021).

Diungkapkan, sungguh menyejukkan hati. Dari Belanda, jauh-jauh datang ke sini (di Woloan) untuk memberi perhatian terhadap gerakan peduli mereka yang berkebutuhan khusus (disabilitas).

“Torang berikan support untuk bruder di sini (BTD = Bruder Tujuh Dukacita, yang dirintis/didirikan Bruder Johanes ‘Han’ Jacobus Gerritse CSD – red) yang memberi pelayanan bagi mereka yang berkebutuhan khusus,” ujar Mgr. Rolly.

Umat, menurut mantan Provinsial MSC Indonesia ini,.hendaknya menjadi tangan Tuhan, jadi konsolasi, seperti yang dilakukan bruder BTD yang berkarya / peduli bagi mereka yang berkebutuhan khusus lewat Yayasan Manuel Runtu (pemilik Panti Asuhan Sayap Kasih Woloan).

“Kehadiran sejumlah umat (pada acara misa dan peletakan batu pertama – red) sungguh memberikan dukungan bagi karya ini (peduli terhadap kaum disabilitas – red),” sebut Mgr. Rolly.

Misa disabilitas dipimpin Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC di dampingi Fratet Diakon Firovani Adikila Pr

Hadir dalam misa, antara lain 26 penghuni panti, para bruder BTD dan suster DSY serta sejumlah undangan lainnya termasuk yang dari Belanda.

Kendati dihadiri sekitar 60 orang, namun protokol kesehatan (prokes) Pandemi Covid-19 tetap terjaga dengan baik.

Ada 26 pengguni yang diurus 25 pengasuh/pengurus yang melayani satu persatu pemghuni yang bahkan sudah tidak diperhatikan /ditinggalkan leluarga mereka.

Usai misa, diadakan penegakan batu pertama pembangunan Panti Asuhan Sayap Kasih Dua dan peresmian Klinik Rehabilitas Panti Asuhan Sayap Kasih. (lk)

Meimonews.com – Walikota Manado Andrei Angouw menghadiri Penyerahan DIPA dan Daftar Alokasi Tranfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) 2022 Provinsi Sulawesi Utara di Gedung Keuangan Negara Manado, Jumat (3/12/2021).

Acara diawali dengan sambutam Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulut yang menyampaikan soal DIPA dan DKDD termasuk menyampaikan daerah, badan dan lembaga yang memperoleh penghargaan sehubungan dengan pengelolaan keuangan dan Pengelolaan dana transfer serta Dana Desa.

Sambutan selanjutnya adalah Wagub menyampaikan tentang enam hal pokok yang disampaikan Presiden Joko Widodo ketika melakukan penyerahan DIPA secara nasional kepada Kementerian Badan dan Lembaga serta Daerah Provinsi, Kabupaten Kota.

Wagub juga menyampaikan soal sinergitas pemerintahan yang membutuhkan koordinasi antar pemerintahan termasuk dengan kementerian dan lembaga.
Koordinasi juga dengan TNI Polri juga forkompinda secara umum dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhirnya.

Acara selanjutnya adalah Penyerahan DIPA yang dilakukan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw di dampingi Kepala Kanwil DJPb termasuk penghargaan kepada 11 pimpinan Satuan Kerja yang pengelolaan keuangannya baik.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Sulut dr. Fransiscus Silangen, Forkopimda Sulut, Rektor Unsrat, Bupati dan Walikota se Sulut, pejabat teknis dan satker serta pejabat yang berkepentingan lainnya.

Diakhir acara dilaksanakan Launching Aplikasi BAKUDAPA dari Kanwil DJPb di mana Aplikasi ini bisa mengkoordinasikan soal pelaksanaan program DIPA, Dana Alokasi dan Dana Desa yang ada di Badam dan Lembaga seta di Pemerintah Daerah. (lk)

Meimonews.com – Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung AR menyampaikan, dalam waktu dekat akan melakukan rekruitmen calon prajurit Angkatan Darat (AD) dari kalangan santri dan lintas agama.

Kasad mengungkapkan keinginannya itu di sela meninjau kondisi dan kesiapan prajurit TNI AD di halaman Monumen Nasional (Monas) Jakarta dalam mengantisipasi Reuni 212, Kamis (2/12/2021) siang.

Dilansir dari Antara, Dudung berharap para prajurit TNI AD yang memiliki latar belakang santri dan lintas agama punya akhlak dan tingkah laku yang baik. Sehingga mampu mengamalkan Delapan Wajib TNI, Sapta Marga, dan Sumpah Prajurit secara benar di lapangan.

Menyinggung alasannya rekrutmen dari santri, jenderal keturunan Sunan Gunung Jati ini mengungkapkan, perekrutan prajurit TNI AD dari kalangan santri dan lintas agama didasari pada keyakinannya. “Saya yakin mereka sudah terdidik, baik dari segi moral maupun akhlaknya,” ujar Dudung.

Dengan prajurit AD dari pesantren dan lintas agama, diyakini akan memiliki moral dan akhlak yang baik.

Diungkapkan, apa yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bahwa “TNI Adalah Kita” bisa terwujud dengan cepat dan baik bila rekruitmen itu terjadi.

“Ini bisa segera diimplementasikan dengan bagaimana caranya rakyat dapat menyayangi TNI AD. zerta TNI AD lebih sayang kepada rakyat,” katanya.

Pola rekruitmen Calon prajurit TNI AD dari kalangan santri dan lintas agama seperti disampaikan Kasad disambut positif dan dinilai baik oleh GM FKPPI (Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri TNI dan Polri) Sulut.

Ini merupakan kabar baik untuk para santri karena terbuka peluang semakin banyak calon prajurit dari kalangan santri dan lintas agama,” ujar Ketua GM FKPPI Sulut JV Mailangkay kepada Meimonews.com di Manado, Jumat (3/12/2021). (lk)

Meimonews.com – Puluhan generasi muda paskibra (pasukan pengibar bendera) dan purna paskibra Minahasa Utara jadi peserta Sosialisasi Bahaya Narkoba yang diselenggarakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Minut, Kamis (2/12!/2021).

Kegiatan yang diadakan di Aula Bapelitbang Minut tersebut dibuka pelaksanaannya oleh Kadispora Minut Drs. Sinpersli Maximilian Tapada, M.Sc di dampingi Kabid Pemberdayaan Pemuda Alfons Jorry Tintingon, AP, MSi dan Kasie. Peningkatan Wawasan dan Kapasitas Pemuda. Fanda Walangita, SS.

Ketua KTN dan Ketua PPP Brimob Lexie Kalesaran, Koordinator P2M Badan Narkotika Nasional Sulut Sam Repy dan Kasat Reserse Narkoba Minut Iptu. Manuel Joli Bansaga, SH menjadi narasumber kegiatan.

Kalesaran yang adalah penggiat Anti Narkoba membawa meteri “Bahaya Narkoba (Aspek Resiko dan Protektif Generasi Muda terhadap Narkoba,” Repy membawakan materi “War on Drugs Menuju Indonesia Bersinar.”

Dalam sambutannya pada acara pembukaan Tapada berharap setelah sosialisasi, peserta menjadi duta-duta anti narkoba.

Dispora Minut, ungkap Tapada telah melakukan beberapa kali kegiatan sosialisasi bahaya narkoba untuk generqsi muda agar mereka tidak pakai atau coba-coba pakai narkoba.

“Kami juga pernah mengadakan pemilihan Duta Anti Narkoba pada tahun 2019,” ujar Kadispora tentang upaya yang Dispora lakukan terkait dengan pencegahan bahaya narkoba.

Sekdispora Minut Johan Wewengkang menjelaskan kepada Meimonews.com, kegiatan sosialisasi bahaya narkoba yang diadakan  Dispora Minut antara lain di SMK Airmadidi dan di Desa Tumalumtung. (af)

Meimonews.com – Walikota Manado Andrei Angouw di dampingi Sekretaris Kota Manado Micler C.S. Lakat dan Kabag Hukum Pemerintah Kota Manado Yanti Putri mengunjungi Kantor Kejaksaan Negeri Manado di jalan Pemuda Sario, Rabu (1/12/2021).

Kehadiran Walikota di Kejari dalam rangka Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kota Manado dengan Kejaksaaan Negeri Manado tentang Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (TUN).

Kerjasama ini, jelas Kadis Infokom Manado Erwin Kountu kepada Meimonews.com di Manado, Rabu (1/12/2021), adalah dalam kaitan pelaksanaan dan pemanfaatan dana bantuan pemerintah lewat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diterima oleh Pemerintah Kota Manado.

Dalam sambutan singkat pada acara penandatangan itu, Walikota Manado mengungkapkan rasa berterima kasih atas pendampingan hukum yang selalu diberikan oleh Kejari Manado.

Walikota berharap agar dalam pendampingan Kejasaan Negeri Manado terhadap Program PEN ini juga supaya dapat melaksanakannya secara cepat dan tepat sesuai dengan arahan Presiden dan Pemerintah Pusat soal pelaksanaan Program PEN.

Acara yang terakhir adalah penandatangan Nota Kesepakatan yang dilakukan oleh Walikota Manado dan Kepala Kejaksaan Negeri Manado. (lk)

Meimonews.com – Satuan Reserse Narkoba Polresta Manado berhasil mengungkap 70 kasus narkoba selang Januari – November 2021.

“Sebanyak 14 kasus masuk penyelesaian tahap pertama, 41 kasus tahap kedua sementara15 kasus dalam tahap penyidikan,” ujar Kasat Reskrim Narkoba Polresta Manado AKP Sugeng Wahyudi Santoso kepada Meimonews.com di Manado, Selasa (30/11/2021).

Untuk penyelesaian kasus tahap pertama, rinci Sugeng, terdiri dari narkotika dan psikotropika masing-masing 1 kasus dan.12 kasus obat-obatan.

Untuk tahap kedua (41 kasus), 20 kasus narkotika dan 21 kasus obat-obatan sedang kasus dalam penyidikan (15 kasus) terdiri dari narkotika 5 kasus, psikotropika 2 kasus dan obat-obatan.1 kasus.

Disebutkan, 26 kasus narkotika, sebanyak 2 kasus terjadi di bulan Januari, 2 kasus Februari, Maret 1 kasus, April 2 kasus , Mei dan Juni masing-masing 5 kasus, Juli 3 kasus Agustus 2 kasus, September tidak ada sedang Okrober dan November masing-masing 2 kasus.

“Untuk psikotropika (3 kasus) hanya ada di bulan Juli, September dan Oktober yakni masing-masing 1 kasus, ” sebut Sugeng.

Untuk obat-obatan (41 kasus), perinciannya adalah Januari 3 kasus, Maret 6 kasus, April 2 kasus, Mei 1 kasus,.Juni 3 kasus, Juli 9 kasus, Agustus 4 kasus, September 10, Oktober 1 kasus dan November 2 kasus.

Sat Reskrim Narkoba yang dipimpinnya, jelas Sugeng, akan terus memburu baik pengguna maupun yang mengedarrkan secara gelap narkoba termasuk bandarnya. (lk)

(Oleh : Dr. Paulus Januar, drg, MS)

Meimonews.com – Hingga saat ini AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) tetap merupakan penyakit yang menjadi permasalahan besar. AIDS sempat membuat geger dunia pada era 1980-an hingga 1990-an. Meski mungkin sudah tidak banyak menyita perhatian, tapi sebenarnya tetap merupakan permasalahan serius di bidang kesehatan dan kehidupan masyarakat.

Selama ini mereka yang terjangkit HIV/AIDS telah menurun drastis, sedangkan orang yang yang mendapatkan perawatan terutama kaum miskin meningkat jumlahnya. Demikian pula pencegahan juga semakin intensif dilakukan.

Namun, di lain pihak, dalam era kemajuan upaya mengatasinya, ternyata banyak orang yang sebenarnya berisiko terkena AIDS namun tidak mendapatkan akses untuk pencegahan, pengobatan, dan perawatan.

Terjadi kesenjangan dalam penanganan mengatasi HIV/AIDS. Kesenjangan tersebut terjadi disebabkan faktor ekonomi, sosial, dan kultural, maupun karena stigma dan diskriminasi terhadap pengidap HIV/AIDS sebagai mereka yang dianggap pembawa aib di masyarakat. Hal ini merupakan tantangan kita bersama.

Penyakit AIDS
AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang terjadi karena menurunnya fungsi imunitas tubuh. AIDS penyebabnya adalah virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Penularan HIV terjadi melalui sperma, darah, cairan vagina, dan dari ibu pada janin yang dikandungnya.

Dengan demikian risiko tertular HIV sebagian besar dapat terjadi pada hubungan seks dengan pengidap HIV, serta penggunaan jarum suntik dan alat kesehatan secara bergantian.

Pencegahan HIV/AIDS dilakukan dengan menghindari penularannya. Hal yang dapat dilakukan antara lain dengan perilaku seksual yang baik, menggunakan kondom bila melakukan hubungan seks yang berisiko, serta penggunaan alat kesehatan dan jarum suntik yang steril.

Hingga saat ini belum terdapat obat untuk menyembuhkan HIV-AIDS. Di masa lalu penderita AIDS akan berakhir dengan kematian. Namun sejak 1995 telah ditemukan pengobatan HAART (High Active Anti- Retroviral Therapy) dengan menggunakan obat seperti Abacavir, lamivudine, serta zidovudine, dan masih banyak lagi temuan baru lainnya.

Pengobatan HAART tidak menyembuhkan, namun hanya menghambat perkembangan virus HIV.

Dengan pengobatan HAART pada pengidap HIV dapat menjadikan virus HIV tidak terdeteksi. Kemudian pengindap HIV yang mengkonsumsi HAART efektif tidak menularkan ke orang lain.

Tidak terdeteksi bukan berarti tidak ada sama sekali, melainkan jumlahnya sangat sedikit hingga tidak terdeteksi dengan tes viral load. Akan tetapi bila pengobatan HAART terhenti maka virus HIV terdeteksi kembali, hingga pengobatan harus dilakukan terus seumur hidup.

Dengan pengobatan HAART secara terus menerus maka pengidap HIV dapat mencapai usia harapan hidup yang relatif sama seperti orang normal lainnya. Dengan ditemukannya pengobatan HAART maka AIDS tidak lagi merupakan penyakit yang mematikan, melainkan menjadi penyakit yang dapat dikendalikan.

Saat ini, belum berhasil ditemukan vaksin untuk mencegah AIDS, meski penelitiannya telah berlangsung selama lebih dari 3 dekade. Namun pada 1996 diketahui obat HAART seperti Truvada and Descovy dapat digunakan untuk post-exposure prophylaxis (PEP) maupun kemudian untuk pre-exposure prophylaxis (PrEP) yakni untuk mencegah penularan HIV pada hubungan seks yang berisiko, korban perkosaan, atau bila terpapar darah maupun produknya.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat, PrEP dapat mencegah penularan HIV karena hubungan seks hingga 99%, sedangkan pada penggunaan jarum suntik yang tercemar dapat mencegah penularan HIV sekitar 74%.

Namun, PrEP hanya mencegah penularan HIV dan tidak terhadap penyakit menular seksual lainnya, hingga tindakan pencegahan sesuai pedoman safer sex tetap perlu dilakukan.

Merebaknya, Covid-19 menyebabkan terhambatnya pelayanan kesehatan. Dengan adanya Covid-19 menyebabkan pelayanan kesehatan untuk HIV/AIDS juga mengalami hambatan, bahkan di beberapa negara berkembang berkurang sampai sebesar 75 %.

Padahal HIV/AIDS akan memperparah keadaan bila terkena COvid-19. Penelitian di Inggeris dan Afrika Selatan menunjukkan bahwa pada pengindap HIV risiko meninggal bila terkena Covid-19 meningkat dua kali lipat.

Dengan demikian, penting bagi pengindap HIV/AIDS untuk intensif melakukan pencegahan Covid-19 serta dilakukan vaksinasi. Sedang bila penderita HIV/AIDS terkena Covid-19 perlu mendapatkan akses perawatan serta diberikan perhatian khusus. Namun sayangnya di beberapa negara masih terjadi diskriminasi dimana pengidap HIV ditolak untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Epidemi HIV/AIDS
Sejak pertama kali muncul di tahun 1981 hingga kini AIDS tetap merupakan ancaman terhadap kehidupan masyarakat.

Meski dapat dicegah, namun saat ini di dunia terdapat sekitar 38 juta orang pengindap HIV dan 12,6 juta di antaranya tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Setiap tahun terdapat 1,7 juga orang tertular HIV, dan diperkirakan 690.000 orang meninggal karena AIDS.

Di Indonesia, data Kementerian Kesehatan RI, sejak pertama kali ditemukan di tahun 1987 hingga maret 2021, jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Indonesia sebanyak 558.618 orang yang terdiri atas 427.201 orang pengidap HIV dan 131.417 orang penderita AIDS. Kasus HIV/AIDS tersebut dilaporkan terdapat di 498 kabupaten dan kota dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia.

HIV/AIDS tidak hanya berdampak terhadap kondisi kesehatan maupun biaya kesehatan, namun juga mempengaruhi kehidupan sosial kemasyarakatan seperti meningkatnya kemiskinan, menurunnya produktivitas, dan keresahan sosial.

Bahkan, penderita HIV/AIDS dapat mengalami stigmatisasi dan diskrinimasi dalam kehidupan sosial seperti dijauhi oleh lingkungannya, dikeluarkan dari sekolah, sulit medapatkan pekerjaan dan sebagainya.

Hari AIDS Sedunia
Tanggal 1 Desember setiap tahun sejak 1988 diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia (World AIDS Day). Peringatan tersebut dilakukan untuk memperteguh komitmen, meningkatkan perhatian dan upaya mengatasi AIDS.

Tahun 2021 ini tema yang dipilih adalah: Mengakhiri Kesenjangan – Mengakhiri AIDS (End Inequality – End AIDS).

Tema ini ditetapkan dengan pertimbangan bahwa kesenjangan merupakan permasalahan utama yang menghalangi penanganan HIV-AIDS. Kesenjangan menimbulkan implikasi yang serius terhadap kesehatan termasuk pada penanganan HIV/AIDS.

Kesenjangan bukan saja dalam bentuk kesenjangan kondisi kesehatan namun juga terhadap faktor-faktor sosial yang mempengaruhi kesehatan yakni kesenjangan dalam pendidikan, ekonomi, kultural, dan tingkat sosial.

Kesenjangan menghalangi asesibilitas untuk mendapatkan pencegahan, pemeriksaan, dan perawatan AIDS hingga mengakibatkan pengindap HIV/AIDS terlambat penanganannya.

Hingga saat ini, permasalahan utama dalam mengatasi HIV/AIDS bukan karena karena kurangnya pengetahuan dan sarana, namun terutama karena masih terjadinya kesenjangan sosial yang menghambat asesibiltas penanganan HIV/AIDS.

Kesenjangan sosial yang umumnya bersifat struktural ini mengatasinya tidak dapat hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja, melainkan harus dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat beserta pemerintah.

Diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi kesenjangan sosial yang selama ini menjadi penghalang untuk mendapatkan akses yang sama dalam pencegahan, pemeriksaan, dan perawatan HIV/AIDS. Bahkan tindakan afirmasi perlu pula dilakukan untuk mereka yang tersisihkan, terutama mereka yang berisiko tertular HIV.

Lebih jauh lagi, kesenjangan sosial dapat menimbulkan implikasi yang berpengaruh pada meningkatnya HIV/AIDS di masyarakat, antara lain : pertama, Kesenjangan sosial dalam bentuk kemiskinan bukan saja dapat mengakibatkan rendahnya kondisi kesehatan. Kemiskinan dapat mengakibatkan terjerumusnya kaum perempuan menjadi pekerja seks komersial yang mengakibatkan meningkatnya risiko penularan HIV.

Kedua, Ketidaksetaraan jender dapat mengakibatkan istri tidak berdaya menghadapi suaminya yang sering bermain dengan pekerja seks komersial, bahkan tidak dapat memaksakan suaminya untuk melakukan hubungan seks yang aman dengan dirinya.

Ketiga, Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan sulitnya untuk dapat memahami bahaya HIV/AIDS dan tindakan pencegahannya. Keempat, Ketiadaan lapangan kerja, kondisi lingkungan perumahan yang buruk, serta keresahan sosial dapat mendorong untuk menggunakan narkoba yang dapat berisiko mengalami penularan HIV.

Berdasarkan kenyataan tersebut maka penanganan HIV/AIDS tidak melulu merupakan kegiatan di bidang kesehatan saja, tapi secara simultan perlu dibarengi dengan program mengatasi kesenjangan sosial. Semoga upaya kita bersama dapat secara tuntas mengatasi permasalahan HIV/AIDS. (Penulis adalah Pakar Kesehatan Masyarakat)

Meimonews.com – Ketua Pengurus Daerah (PD) Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri TNI / Polri (GM FKPPI) Sulut Johanis Victor Mailangkay menghadiri Musda V KBPP Polri Sulut.

Musyawarah Daerah (Musda) Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri Sulut tersebut diadakan di Catur Prasetya Polda Sulut, Senin (29/11/2021) sore.

Mailangkay menyampaikan selamat bermusda kapadia para peserta dan berharap lewat Musda ini terpilih Ketua dan jajaran PD KPPP Polri Sulut Periode 2021 – 2026 yang amanah dan aspiratif.

Selain itu, sebut Mailangkay kepada Meimonews.com, usai acara pembukaan, Senin (29/11/2021) malam, diharapkan terus terbangun suasana kekeluargaan antara GM FKPPI Sulut dan KBPP Polri Sulut.

Pembukaan Musda V yang panitianya diketuai Didi Aliks (Bendahara PD KBPP.Polri Sulut periode 2016 – 2021) tersebut turut dihadiri Kapolda Sulut Irjen Pol. Mulyatno sekaligus membuka acara Musda dan Ketua Umum PP KBPP Pllri Evita Nursanty. (lk)

Meimonews.com – Varian baru virus corona B.1.1.529 terdeteksi di Afrika Selatan. Hal ini berdasarkan release dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada Jumat (26/11/2021), dan ditetapkan sebagai variant of concern (VOC) bernama Omicron.

“Berdasarkan bukti yang disajikan, yang menunjukkan perubahan merugikan dalam epidemiologi Covid-19, TAG-VE menyarankan WHO bahwa varian ini harus ditetapkan sebagai VOC,” rilis WHO, akhir pekan lalu.

WHO mengungkapkan, varian Omricon telah terdeteksi pada tingkat penularan yang lebih cepat dari lonjakan infeksi sebelumnya di Afrika Selatan. “Menunjukkan, varian ini mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan,” sebut WHO.

Sementara itu, Pemerintah Pusat kembali mengubah durasi karantina bagi WNA dan WNI dari luar negeri. Aturan itu imbas dari varian Omicron.

“Pemerintah juga akan meningkatkan waktu karantina bagi WNA dan WNI yang dari luar negeri di luar negara-negara yang masuk daftar pada poin A menjadi 7 hari dari sebelumnya 3 hari,” ujar Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers, Minggu (28/11/2021).

Menindak lanjuti hal itu, Pemerintah Kota Manado lewat Walikota Andrei Angouw menegaskan, seluruh warga Manado agar lebih waspada dengan varian baru virus tersebut.

Walikota meminta agar protokol kesehatan (prokes) selalu diterapkan dalam kegiatan. Karena waktu gelombang kedua serangan C19 pertengahan tahun ini, kota Manado mengalami peningkatan jumlah korban yang tertular Virus Delta C19.

” Jangan terjadi lagi serangan gelombang ketiga virus Omricon di Kota Manado, ” ujar walikota, seperti dikutip Kadis Indokom Manado Erwin Kountu kepada Meimonews.com, Senin (29/11/2021).

Pemimpin yang rajin turun ke bawah (turba) ini pun meminta agar seluruh warga Manado untuk ikut program Vaksinasi. “Yang belum vaksin, segera di vaksin. Yang baru pertama divaksin, segera tuntaskan vaksinasi sampai kedua kali,”.pintanya.

Karena bila sudah tuntas divaksin, jelas mantan Ketua DPRD Sulut ini, sistem imun kita segera terbentuk sempurna dan kita akan kebal dari serangan virus C19. (lk)