Meimonews.com – Penanganan stunting tidak cukup hanya melalui pendekatan kesehatan saja tapi harus pendekatan secara komprehensif dan pola asuh.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris BKKBN Perwakilan Sulut Lady D. Ante, S.Pd ketika membawakan sambutan mewakili Kepala BKKBN Perwakilan Sulut Ir. Diano Tino Tandaju, M.Erg pada acara Pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Rembuk Aksi Penurunan Stunting Kota Kotamobagu di Rudis Walikota Kotamobagu, Jumat (5/4/2024).
Itulah sebabnya, diperlukan komitmen bersama dari semua pemangku kepentingan yang ada di daerah ini.
Beberapa langkah/upaya BKKBN Sulut untuk menurunkan angka stunting dan harapan ke depan disampaikan pada kesempatan tersebut.
Pj. Walikota Kotamobagu Dr. Drs. Asripan Nani, M.Si dalam sambutannya mengatakan, leading percepatan penurunan stunting (PPS) adalah BKKBN, maka harus bersama-sama menjadikan Sulawesi Utara zero stunting, tidak ada lagi masyarakat miskin ekstrim menujuĀ Indonesia maju tahun 2045.
Pengukuhan Tim PPS Kota Kotamobagu dan Rembuk Aksi Penurunan Stunting ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja percepatan penurunan stunting di Kota Kotamobagu, meningkatkan peran kelembagaan dan keberpihakan anggaran penurunan stunting, serta meningkatkan kinerja pemanfaatan basis data terpadu.
Hadir pada kegiatan ini Dandim 1301 Bolmong Letkol Inf. Fahmil Harris, SIP, Kajari Kotamobagu Elwin Agustian Khahar, SH, MH, Sekretaris Daerah Kota Kotamobagu Sofyan Mokoginta, SH, ME, perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kotamobagu Jamaluddin Lamato., S.Pd, M.Pd.
Selain utu, para Asisten Setdakot, pimpinan organisasi perangkat daerah, camat, lurah/sangadi, pimpinan perguruan tinggi, pengurus Tim Penggerak PKK Kota Kotamobagu, dan tokoh masyarakat. (Fer)