Meimonews.com – Komunitas Manajemen Hutan Indonesia (Komhindo) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan cara zoom meeting, Sabru (28/8/2021).

Rapat pertama tersebut merupakan sarana pernyamaan persepsi Tupoksi Komhindo periode 2021 – 2023.

Sebanyak 50 peserta (dari 68 orang yang diundang) mengikuti kegiatan yang dipandu (MC dan moderator) Sekretaris Komhindo La Ode Agus Salim Mando, S.Hut, MSc tersebut.

Ketua Komhindo Prof. Dr. Ir. Aminudin Mane Kandari, MSi dalam arahannya mengungkapkan tentang perlunya silaturahmi. “Melalui Komhindo, kita bisa saring berkomunikasi satu dengan yang lain dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” ujarnya.

Disebutkan, ilmu ada dua. Pertama, menyelamatkan dan menyejahterakan umat manusia bila disebarkan sesama. Kedua, tidal memberikan manfaat karena tidak disebarkan.

Dr. Soni Trison, S.Hut, MSc dalam pemaparan materinya mengingatkan perlunya bersama-sama mengkawali organisasi Komhindo.

Komhindo ada, menurutnya, dalam rangka pengembangan SDM, share antar perguruan tinggi untuk saling mengisi satu dengan lainnya.

Dikemukakan, program Merdeka Belajar (MB), Kampus Merdeka (KM) menuntut kepada kita untuk lebih fokus dan profesional. “Komhindo berperan dalam memfasilitasi MBKM. Beberapa Perguruan sudah melakukan ini, seperti Unila, UHO, Unikhair, ULM Unisuh Makassar, dan lain-lain ” ujar Trison.

Sebelum acara dikutip, Mando membacakan kesimpulan. Ada sejumlah kesimpulan yang dihasilkan pada kegiatan tersebut.

Diantaranya, Komhindo merupakan organisasi terbuka dengan substansi menjiwai pentingnya kelestarian hutan.

Dalam menjalankan tupoksi, baik koordinator lembaga maupun Koordinator bidang bersama wakil dan Sekretaris bidang selaku mengedepankan silaturahmi agar yang berat menjadi ringan, dan ringan menjadi tambah ringan dengan motto Komhindo yakni Bersama kita bisa, dari Komhindo untuk semua,” tambahnya.

Kondinator lembaga Komhindo Gorontalo Daud Sandalayuk menjelaskan, Fakultas Kehutanan Universitas Gorontalo bergabung dalam Komhindo untuk menyatukan persepsi membangun hutan yang berkelanjutan dengan memperhatikan kaidah keilmuan untuk menjaga hutan tetap lestari dan berdaya guna bagi masyarakat dan peningkatan ekonomi yang berkelanjutan demi kemakmuran masyarakat kususnya yang berada di sekitar hutan.

“Melalui Komhindo para pakar yang berada suatu wadah menyamakan persepsi yang berasal dari perguruan tinggi dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” ujarnya kepada Meimonews.com, Minggu (29/8/2021).

Ditegaskan, keberadaan hutan sangatlah penting untuk dilestarikan sesuai Undang2 41 tahun 1999 tentang Kehutanan dan ini tentu sesuai tuntutan masyarakat pada umumnya. (lk)

Meimonews.com – Sabtu (28/8/2021, cuaca Kota Gorontalo sangat cerah. Sejak pukul 08.00 Wita, sebanyak 15 kader Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kota Jajakan Gorontalo St Yohanes Paulus II kembali berkumpul di Sekretariat PMKRI yang berlokasi di Kelurahan Tenda Kecanatan Hulontalangi Kota Gorontalo. Mereka hendak melaksanakan Aksi Peduli Covid-19 yaitu #Gerakan Berbagi, Indonesia Sehat, Indonesia Hebat .

Ini merupakan aksi kedua yang dilaksanakan PMKRI Gorontalo di mana aksi yang sama telah dilaksanakan pada Sabtu (21/82021). Mereka menyiapkan sejumlah masker, hand sanitizer dan sembako untuk dibagikan secara cuma-cuma kepada warga Kota Gorontalo yang saat ini sedang menghadapi masa-masa sulit akibat Pandemi Covid-19.

Para kader PMKRI Gorontalo dengan atribut khas Baret Merah Maron Jambul Kuning dipimpin Stefan Lintang (Koordinator PMKRI Kota Jajakan Gorontalo) bergerak menuju Pasar Andalas di mana d ilokasi tersebut mereka membagikan masker dan hand sanitizer kepada para pengunjung dan pedagang yang tengah beraktivitas jual beli.

Bukan hanya sekedar membagikan, para kader PMKRI Gorontalo tanpa sungkan-sungkan memakaikan masker kepada setiap pengunjung yang didapati tidak atau lupa memakai masker, bahkan mereka memberikan pencerahan tentang potensi tertular Covid 19 jika abai menaati protokol kesehatan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

Valdi Melo (fungsionaris PMKRI Kota Jajakan Gorontalo) kepada Meimonews.com menyatakan, masih banyak ditemui pengunjung dan pedagang pasar Andalas, Kota Gorontalo yang abai terhadap protokol kesehatan. “Ada sejumlah pengunjung dan pedagang tidak memakai masker. Setelah diingatkan mereka akhirnya bersedia menerima dan memakai masker yang dibagikan oleh anggota PMKRI,” ujarnya.

Meski demikian, tambahnya, pada umumnya warga Kota Gorontalo yang beraktivitas di pasar Andalas sangat senang dan antusias menerima pemberian masker maupun hand sanitizer. Hal ini membuat anggota PMKRI makin semangat untuk membagikan bantuan.

Selesai melaksanakan Aksi Peduli Covid 19 di Pasar Andalas, para kader PMKRI bergerak door to door untuk membagikan sejumlah paket sembako kepada warga Kota Gorontalo yang kurang mampu termasuk sebagian di antaranya umat Paroki St. Khristoforus Gorontalo .

Kali ini, aksi bagi-bagi sembako turut didampingi Moderator PMKRI Kota Jajakan Gorontalo Pastor Roni Singal Pr (Pastor Paroki St. Khristoforus Gorontalo).

Pada momentum penyerahan sembako, Pastor Roni dengan gayanya yang khas tidak lupa menyapa umatnya sambil menyemangati mereka agar selalu taat pada anjuran pemerintah untuk mentaati protokol kesehatan Covid-19 .

Kepada warga PMKRI Gorontalo, Pastor Roni menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas upaya yang telah dilakukan PMKRI Gorontao untuk ikut peduli terhadap situasi pandemi Covid-19.

“Aksi Peduli Covid 19 yang dilaksanakan oleh PMKRI Gorontalo ini sesungguhnya merupakan implementasi dari Ajaran Sosial Gereja tentang panggilan keterlibatan Gereja dalam masalah sosial kemasyarakatan.

Pemberian bantuan kepada warga masyarakat yang berkekurangan di saat pandemi Covid 19 adalah sejalan dengan sikap Gereja untuk selalu mendahulukan kaum miskin dan mereka yang menderita. “Preferential option for the poor. ” ujar Pastor Roni kepada para kader PMKRI yang tengah subuk menyalurkan bantuan ala kadarnya tersebut.

Aksi Peduli Covid-19 ini, sebut Stevan Lintang (Koordinator PMKRI Kota Jajakan Gorontalo, merupakan juga gerakan mendukung Surat Edaran Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC tanggal 7 Agustus 2021.

Adapun semangat yang termaktub dalam surat edaran tersebut yakni ajakan kepada umat Katolik untuk peduli dan melakukan upaya nyata mencegah penyebaran Covid-19 dan membantu mereka yang terdampak melalui tiga bidang pelayanan yakni Pelayanan Informasi dan Literasi, Pelayanan Sosial dan Pelayanan Doa.

“Sebagai respon terhadap seruan Uskup Manado tersebut , pengurus dan anggota PMKRI Kota Jajakan Gorontalo melaksanakan Aksi Peduli Covid-19 melalui #Gerakan Berbagi, Indonesia Sehat, Indonesia Hebat berupa aksi bagi-bagi masker, hand sanitizer dan sembako,” ujar Lintang.

Aksi Peduli Covid-19 ini, tambah Shorinji Kaporoh (Ketua Tim Kerja Peningkatan Status PMKRI Gorontalo), merupakan respon PMKRI Gorontalo terhadap seruan Uskup Manado, sekaligus merupakan wujud kepedulian PMKRI Gorontalo untuk mengambil peran membantu upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 sekaligus membantu mereka yang secara sosial ekonomi terdampak oleh pandemi covid-19.

“Secara ekonomis, bantuan yang disalurkan nilainya tidak seberapa, tapi aksi ini lebih dimaksudkan sebagai ajakan kepada semua pihak untuk segera mengambil langkah nyata ikutserta menanggulangi pandemi Covid-19 dan membantu mereka yang terdampak mengingat saat ini angka positif Covid-19 di Provinsi Gorontalo masih relatif tinggi,” ujar Shorinji.

Sejretaris Tim Kerja PMKRI Gorontalo Maria Bay mengungkapkan, di tengah kesulitan yang dihadapi warga Kota Gorontalo , bantuan masker, hand sanitizer dan sembako yang disalurkan PMKRI Gorontalo dirasakan warga sangat berarti.

“Hal tersebut terlihat pada antusiasme dan kegembiraan warga saat menerima bantuan,” ujar Maria seraya menyebutkan hal tersebut tentu saja semakin menyemangati para anggota PMKRI dalam melaksanakan aksi ini.

Semoga ke depan, PMKRI Gorontalo akan terus dimampukan untuk memberikan yang terbaik bagi gereja, masyarakat, bangsa dan negara. (Lexie Kalesaran)

Meimonews.com – Setelah sukses menggelar aksi nyata Peduli Covid-19 berupa pemberian masker, hand sanitizer dan sembako pada Sabtu (21/8/2021), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) Kota Jajakan Gorontalo lewat Tim Kerja Peningkatan Status PMKRI Gorontalo menggelar lagi aksi serupa pada Sabtu (28/8/2021).

Kalau pada Sabtu lalu aksi pembagian masker dan hand sanitizer dilakukan di Pasar Andalas dan Perlimaan Telaga serta pembagian sembako secara door to door maka Sabtu ini pemberian masker dan hand sanitizer di Pasar Andalas sedang pembagian sembako tetap door to door.

Aksi nyata khususnya penyerahan sembako kali ini turut dihadiri Moderator PMKRI Kota Jajakan Gorontalo Pastor Roni Singal Pr (Pastor Paroki St. Khristoforus Gorontalo).

Setelah berkumpul di Sekretariat PMKRI di Kelurahan Tenda Kecanatan Hulontalangi Kota Gorontalo, sebanyak 15 Pengurus dan Anggota PMKRI yang dikoordinasi Tim Kerja Peningkatan Status PMKRI Gorontalo melakukan aksi
Peduli Covid-19 yaitu #Gerakan Berbagi, Indonesia Sehat, Indonesia Hebat .

Sejumlah pedagang dan pemgunjung yang sedang beraktivitas di Pasar Andalas diberikan masker dan hand sanitiser secara cuma-cuma / gratis.

Saat memberikan masker PMKRI Gorontalo tanpa sungkan memakaikan masker kepada setiap pengunjung yang didapati tidak atau lupa memakai masker, bahkan mereka memberikan pencerahan tentang potensi tertular Covid 19 jika abai menaati protokol kesehatan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

Valdi Melo (fungsionaris PMKRI Kota Jajakan Gorontalo) kepada Meimonews.com menyatakan, masih banyak ditemui pengunjung dan pedagang pasar Andalas, Kota Gorontalo yang abai terhadap protokol kesehatan. “Ada sejumlah pengunjung dan pedagang tidak memakai masker.

“Setelah diingatkan, mereka akhirnya bersedia menerima dan memakai masker yang dibagikan oleh anggota PMKRI,” ujarnya.

Selesai melaksanakan Aksi Peduli Covid 19 di Pasar Andalas, para kader PMKRI bergerak door to door untuk membagikan sejumlah paket sembako kepada warga Kota Gorontalo yang kurang mampu termasuk sebagian di antaranya umat Paroki St. Khristoforus Gorontalo .

Saat menyerahkan sembako, Pastor Roni menyapa umatnya sambil menyemangati mereka agar selaku taat pada anjuran Pemerintah untuk menaati protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.

Pastor Roni mengapresiasi upaya yang telah dilakukan PMKRI Gorontalo untuk Peduli terhadap situasi pandemi Covid-19.

Bagi Pastor Roni, aksi Peduli Covid 19 PMKRI Gorontalo ini sesungguhnya merupakan implementasi dari Ajaran Sosial Gereja tentang panggilan keterlibatan Gereja dalam masalah sosial kemasyarakatan.

Pemberian bantuan kepada warga masyarakat yang berkekurangan di saat pandemi Covid 19 adalah sejalan dengan sikap Gereja untuk selalu mendahulukan kaum miskin dan mereka yang menderita. “Preferential option for the poor ” ujarnya.

Aksi nyata Peduli Covid-19 tersebut, ungkap Koordinator PMKRI Kota Jajakan Gorontalo Stevan Lintang merupakan dukungan PMKRI Gorontalo terhadap Surat Edaran Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC tanggal 7 Agustus 2021.

Adapun semangat yang termaktub dalam surat edaran tersebut yakni ajakan kepada umat Katolik untuk peduli dan melakukan upaya nyata mencegah penyebaran Covid-19 dan membantu mereka yang terdampak melalui tiga bidang pelayanan yakni Pelayanan Informasi dan Literasi, Pelayanan Sosial dan Pelayanan Doa.

“Sebagai respon terhadap seruan Uskup Manado tersebut , pengurus dan anggota PMKRI Kota Jajakan Gorontalo melaksanakan Aksi Peduli Covid-19 melalui #Gerakan Berbagi, Indonesia Sehat, Indonesia Hebat berupa aksi bagi-bagi masker, hand sanitizer dan sembako,” ujar Lintang kepada Meimonews.com. (lk)

Meimonews.com – Indonesia memiliki penduduk 270,20 juta menurut sensus tahun 2020. Ini sungguh banyak bahkan masuk negara nomor 4 dari segi jumlah penduduk, hanya kalah dari China, India dan Amerika Serikat.

Tapi dari sisi prestasi olahraga kita ketinggalan jauh.

Berkaca dari hasil Olympiade Tokyo 2020, Amerika Serikat dan China ada di peringkat 1 dan 2 peraih medali terbanyak. India ada di peringkat 48 sedangkan kita (Indonesia) berada di peringkat 55, kalah sama Filipina yang berada di peringkat 50.

Sepertinya, ada yang salah dengan pembinaan olahraga di negeri tercinta ini. Beruntung kita punya Presiden Jokowi yang begitu peduli dengan olahraga. Masih ingat sukses Asian Games 2018 dimana Presiden Jokowi waktu itu secara tepat membubarkan Satlak Prima yang memang terlihat cara menangani pembinaan atlet Asian Games kurang baik ?

Gebrakan ini berbuah manis dimana Indonesia melampaui target pencapaian perolehan medali emas.

Kepedulian Presiden Jokowi dalam pembinaan olahraga serta kehebatan dia dalam membantu memasarkan produk dalam negeri bisa dimanfaatkan untuk memajukan cabang olahraga.

Presiden Jokowi hanya perlu mengijinkan cabor untuk mempertandinglkan Piala Presiden dan belliau bersedia apakah membuka atau menutup event tersebut secara daring dari istana.

Kejuaraan Piala Presiden dibuat berjenjang. Pertama-tama perebutan Piala Bupati/Walikota. Selanjutnya para juara Piala Walikota/Bupati ini dipanggil bertanding pada event yang lebih tinggi yaitu Piala Gubernur. Nah pemenang Piala Gubernur akan bertanding di Grand Final perebutan Piala Presiden.

Tentu saja untuk menangani secara teknis Pengurus Besar dari induk organisasi, Pengurus Provinsi serta Pengurus Kabupaten/Kota dilibatkan.
Dengan cara ini maka pembinaan berjenjang akan tersusun secara otomatis dan pasti akan meramaikan Porda dan PON sehingga kasus mutase atlet juga bisa terpantau secara otomatis.

Saya ingin memberi contoh olahraga bridge yang saya geluti. Sampai saat ini Pengurus Provinsi sudah ada di 32 Provinsi. Jika 50 % saja Provinsi mau mengadakan turnamen maka itu sudah berarti ada 16 Provinsi.

Dengan hanya juara saja yang tampil di Piala Presiden maka berarti ada 16 tim yang akan berlaga.

Karena untuk cabang bridge ada nomor Open, Putri, Campuran dan Senior berarti ada 64 tim nanti yang berlaga.

Karena bridge bisa dipertandingkan secara online maka bisa dilakukan di masa pandemic covid-19 karena para atlet cukup bertanding dari rumah.

Dengan adanya event ini otomatis akan tumbuh klub di daerah yang nantinya akan menjadi ujung tombak pembinaan kedepan. (Bert Toar Polii)

Meimonews.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kota Jajakan Gorontalo menyambut baik dan mendukung kebijakan Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC membentuk Satuan Pelayanan Penanggulangan Bahaya Covid -19 mulai dari tingkat Keuskupan, Kevikepan hingga Paroki sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Uskup Manado tertanggal 7 Agustus 2021.

Adapun semangat yang termaktub dalam surat edaran tersebut yakni ajakan kepada umat Katolik untuk peduli dan melakukan upaya nyata mencegah penyebaran Covid-19 dan membantu mereka yang terdampak melalui tiga bidang pelayanan yakni Pelayanan Informasi dan Literasi; Pelayanan Sosial dan Pelayanan Doa.

Sebagai respon terhadap seruan Uskup Manado tersebut, pengurus dan anggota PMKRI Kota Jajakan Gorontalo lewat Tim Kerja Peningkatan Status melakukan Aksi Peduli Covid-19 melalui # Gerakan Berbagi, Indonesia Sehat, Indonesia Hebat.

Aksi nyata tersebut berupa bagi-bagi masker dan hand sanitizer kepada sejumlah warga Kota Gorontalo yang beraktivitas di pasar tradisional Jl. Andalas Kota Gorontalo maupun para pengguna jalan di Perlimaan Telaga, Kota Gorontalo , Sabtu (21/8/2021).

Selain itu, para kader PMKRI Gorontalo juga membagikan sembako kepada beberapa warga kurang mampu di Kota Gorontalo, sebagian di antaranya adalah anggota umat Katolik Paroki St Christoforus Gorontalo .

“Aksi Peduli Covid-19 merupakan respon cepat PMKRI Kota Jajakan Gorontalo terhadap seruan Uskup Manado, sekaligus merupakan wujud kepedulian PMKRI Gorontalo untuk mengambil peran membantu upaya pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 sekaligus membantu mereka yang secara sosial ekonomi terdampak oleh pandemi Covid-19,” ujar Stevan Lintang, Koordinator PMKRI Kota Jajakan Gorontalo.

Secara ekonomis, sambungnya kepada Meimonews.com di sela kegiatan, bantuan yang disalurkan oleh PMKRI Gorontalo nilainya tidak seberapa, tapi aksi ini lebih dimaksudkan sebagai ajakan kepada semua pihak untuk segera mengambil langkah nyata ikutserta menanggulangi pandemi Covid-19 dan membantu mereka yang terdampak mengingat saat ini angka positif Covid-19 di Provinsi Gorontalo masih relatif tinggi.

Sejalan dengan itu, Shorinji F. Kaporoh (Ketua Tim Kerja Peningkatan Status PMKRI Gorontalo) menyatakan, di tengah kesulitan yang dihadapi warga Kota Gorontalo, bantuan masker, hand sanitizer dan sembako yang disalurkan PMKRI Gorontalo dirasakan warga sangat berarti.

“Hal ini nampak dari antusiasme dan aroma kegembiraan yang terpancar dari raut muka mereka pada saat menerima bantuan,” ujarnya ketika ditemui terpisah.

Hal ini, tambahnya, tentu saja semakin menyemangati para anggota PMKRI yang sejak pagi pukul 08.00 Wita sudah berkumpul di Margasiswa untuk selanjutnya bergerak menyalurkan bantuan di tengah hiruk-pikik aktivitas pasar, keramaian kendaraan yang lalulalang dan sempitnya lorong-lorong jalan pemukiman padat penduduk hingga siang hari pukul 12.30 Wita.

“Suatu pengalaman menarik melaksanakan aktivitas sosial kemasyarakatan sebagai kader PMKRI yang terpanggil untuk menghadirkan Gereja di saat-saat sulit seperti ini,” tambah Maria Bay (Sekretaris PMKRI Kota Jajakan Gorontalo sekaligus Sekretaris Tim Kerja Peningkatan Status), yang bangga dengan baret merah berjambul kuningnya.

Kehadiran ormas PMKRI di Provinsi Gorontalo masih sangat muda, baru berjalan beberapa bulan. Jumlah anggotanya pun baru hampir 20 orang yang pada umumnya merupakan mahasiswa Katolik yang berasal dari luar Gorontalo seperti Papua, NTT, Sulsel, yang kuliah di berbagai perguruan tinggi di Kota Gorontalo maupun Kabupaten Gorontalo seperti Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Gorontalo (UG) maupun Universitas Ichsan Gorontalo.

Meski demikian, warga PMKRI Gorontalo dengan didukung pimpinan dan umat Katolik Gorontalo bertekad akan mendayagunakan ormas PMKRI bagi kepentingan Gereja dan Tanah Air sesuai semboyan Pro Ecclesia et Patria.

“Semoga PMKRI Gorontalo akan terus tumbuh dan berkembang (Crescat et Floreat),” ujar Rita Tinangon, aktivis umat Katolik Paroki St. Christoforus Gorontalo. (lk)

Meimonews.com – Paroki St. Theodorus Kaaruyen Boalemo Provinsi Gorontalo genap berusia 3 tahun pada 19 Agustus 2021. Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) tersebut diadakan Misa Syukur, Pemberkatan Gua Maria dan Perayaan Syukur.

Ketiga kegiatan yang diadakan pada Minggu (22/8/2021) tersebut tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang dikeluarkan Pemerintah.

Misa dipersembahkan Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC bersama Pastor Nicodemus M. Rumbayan MSC (pastor paroki) dan Pastor Robert Mawuntu Pr serta di dampingi Frater Diakon Firovani Adikila Pr.

Paduan suara dari Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparawi Katolik Daerah (LPK3D) Provinsi Gorontalo pimpinan Handoyo Sugiarto turut mengisi lagu-lagu misa.

Sejumlah undangan tampak hadir di antaranya Pembimaskat Gorontalo Reine Koraag, mantan Ketua DPP St. Christoforus Gorontalo (paroki induk dari Paroki St. Theodorus sebelum dimekarkan jadi paroki) John Lasut Talulembang Sule (humas LPK3D Gorontalo dan Depertim PMKRI Gorontalo), serta Elok Kurniawan (Bendahara KBK Paroki St. Christoforus Gorontalo).

Usai misa di gereja, diadakan pemberkatan Gua Maria Bunda Hati Kudus dan penandatanganan prasasti oleh Mgr. Rolly, sapaan akrab Uskup yang disaksikan umat dan undangan.

Acara dilanjutkan dengan perayaan syukur. Ada pengipasan lilin menyala dan penyerahan kue HUT dari Uskup di dampingi Pastor Nico, sapaan akrab pastor Paroki kepada sejumlah umat, pimpinan DPP seperti Handoyo Sugiarto dan tamu/undangan serta di akhiri makan bersama.

Mgr. Rolly dalam sambutannya menyampaikan selamat atas peringatan tiga tahun Paroki hasil pemekaran dari Paroki St. Christoforus Gorontalo ini. Hal ini bisa terjadi karena ada penyelenggaraan Tuhan.

“Ada rahmat dan pemberian Tuhan yang diberikan khususnya kepada perintis paroki ini sehingga bisa seperti ini, ada seperti sekarang,” ujar Mgr. Rolly yang menguraikan secara detail bagaimana paroki ini bisa mekar, menjadi paroki mandiri.

Dengan kisah sejarah dari perintis / pemuka umat, ungkap Mgr. Rolly, itu bisa terjadi karena yang mengikat, ada yang menyambut, bagaikan benang merah. Menyambung kisah umat.pertama yang datang ke sini sampai saat ini.

“Tentu ada yang menyambung terus sebagai benang merah. Dan, kita yakin dan percaya, itu adalah Tuhan. Ada Tuhan yang menuntun perjalanan dari Paroki ini. Tentu dengan garapan agar apa yang didambakan umat di sini dengan segala kegiatan yang ada, bisa membuat yang terbaik,” sebut Mgr. Rolly.

Uskup mengakui, dengan gambaran tadi, umat kecil di stasi-stasi tapi imannya kuat. Swadaya umat luar biasa sehingga membanggakan walau tersebar di mana-mana.

Paroki ini memang kecil. Jumlah umatnya seperti disampaikan Pastor Nico, hanya 322 jiwa. “Namun jumlah bukan menjadi ukuran tapi yang penting kualitasnya,” tandas uskup

Dalam laporannya, Pastor Nico menjelaskan, paroki ini masih balita, baru berusia 3 tahun berdasarkan SK Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC No..77/U/SK/VIII/2018 tanggal 19 Agustus 2018 yang ditetapkan pada 8 Agustus 2018.

Sebagai pastor baru di paroki ini, yang menjabat pada 14 Juni 2021, Pastor Nico menegaskan, hal pertama yang akan dilakukan adalah mengefektifkan pelayanan kepada umat Allah melalui pastoral keluarga, katekese umat dan perayaan ekaristi. (lk)

Meimonews.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulut menggelar Pelatihan Softskill di SMP dan SMA sederajat di Warong Kobong Manado, Jumat (20/8/2021).

Kegiatan yang dibuka pelaksanaannya oleh Kepala BNN Sulut Brigjen Pol. Victor J. Lasut di dampingi Kabid P2M Sam G. Repi dan Kasi Pemberdayaan Bidang P2M ini diikuti oleh 20 orang guru-guru SMP Negeri 4 Manado.

Sejumlah materi diberikan kepada peserta yakni Jenis serta Dampak Narkoba dan NPS oleh Brigjen Lasut, Bahaya Penyalahgunaan Narkoba oleh Lexie Kalesaran (Ketua KTN / Komunitas Tolak Narkoba), Faktor Resiko dan Protektif Remaja terhadap Narkoba oleh Direktur Ditres Narkoba Polda Sulut diwakili Kompol Elia Maramis (Kasubdid III ditres Narkoba Polda Sulut).

Selain itu, Upaya Menghindari Penyalahgunaan Narkoba oleh Beldie Aryona Tombeg, ST. M.Ars (Ketua Relawan Anti Narkoba, dan Pencegahan berbasis Sekolah oleh Dr. Daghlan Walangitan, M.Pd (Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado)

Tujuan diselenggarakannya Pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman serta mengembangkan kemampuan yang aplikatif kepada sekolah dalam menciptakan siswa yang adaptif dalam menolak penyalahgunaan narkoba.

Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada sekolah untuk semakin memperkuat nilai dan mutu anak didik dalam menghadapi tantangan dan kemajuan teknologi, yang sifatnya dapat diaplikasikan pada anak didik selanjutnya.

Manfaat dilaksanakannya pengembangan softskill ini yakni anak dan remaja (siswa) memiliki kesiapan untuk bersih narkoba, menumbuhkan kepercayaan diri dalam bersosialisadi sehingga akan memperkuat citra positif siswa.

Kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protap Covid-19 yakni seluruh peserta wajib menggunakan masker, seluruh peserta kegiatan dites suhu badan menggunakan thermal gun.

Seluruh peserta kegiatan dites Swab antigen terlebih dahulu sebelum registrasi,.para peserta harus menjaga jarak dan oleh panitia disediakan handsanitizer dan tempat cuci tangan untuk para peserta. (lk)

(Oleh : Bert Toar Polii)

Meimonews.com – Pada pertengahan November 2012, penulis mendapat panggilan untuk ikut Pelatnas Senior menghadapi The 41st World Team Championships yang akan berlangsung di Bali bulan September 2013.

Penulis tentu saja dengan senang hati menerima panggilan tersebut karena pada tahun 2013 sudah berhak untuk bertanding di kelompok senior 60 tahun ke atas. Walaupun baru berulang tahun ke 60 pada bulan Agustus tapi peraturan World Bridge Federation memperbolehkan karena pemain yang berhak adalah pemain yang akan berusia 60 tahun pada tahun 2013.

Pada awalnya penulis bersama alm. Memed Hendrawan dibebaskan bermain sistim apa saja karena bukan anggota Klub Djarum tapi bagi anggota diwajibkan untuk menggunakan sistim Djarum Precision.

Namun karena setiap pelatnas yang dibicarakan adalah sisitim Djarum Precision akhirnya kita berdua diminta juga mempelajari.

Penulis yang sudah terbiasa bermain sistim yang mirip dengan ini yaitu Medium Club Relay beberapa tahun yang lalu merasa tertarik dan tidak ada masalah untuk mempelajarinya. Partner penulis.(alm. Memed Hendrawan) juga terlihat antusias sehingga kami sepakat mempelajari sistim ini tapi secara bertahap.

Untuk tahap awal kami akan mematangkan pembukaan strong 1C yang cukup unik karena ada methode dua kali transfer.

Sayang sekali penulis menemukan problem untuk mempelajari sendiri karena buku Sistim Djarum Precision yang dibagikan tidak lengkap mengatur semua alur bidding. Bukan salah yang buat tapi memang kalau dibuat lengkat tentu saja akan semakin tebal. Hal lain, banyak alur bidding yang dianggap sudah diketahui oleh pemain Djarum sehingga tidak perlu ditulis.

Akibatnya, penulis.harus bertanya ke sana kemari dan sering juga ini menjadi hiburan tersendiri karena untuk satu pertanyaan yang sama mendapat jawaban yang berbeda-beda.

Dalam mempelajari sistim ini penulis berusaha menemukan pola dari setiap alur bidding dan ternyata cukup banyak yang mempunyai pola yang sama. Sayangnya, ada juga kasus yang tidak berpola yang sama atau ada pengecualian.

Berdasarkan pengalaman di atas, penulis ingin membuat petunjuk sederhana mempelajari sistim ini, semoga bermanfaat.

Transfer dan Transfer Dua Kali.

Salah satu yang menjadi “gacoan” dari sistim ini adalah “transfer dan transfer dua kali.” Ini salah satu hal yang paling sulit dipelajari terutama buat pemain yang belum pernah mengenal “relay syste.”

Terhadap pembukaan Strong 1C, jawaban responder semuanya transfer. Untuk tahap awal, penulis hanya akan berkonsentrasi pada jawaban posistif dimulai dengan jawaban balanced hand.

Kalau dalam sistim Precision jawaban balanced hand suka dibagi pada 3 penawaran yaitu 1NT, 2NT dan 3NT maka pada Djarum Precision hanya dibebankan pada 1 penawaran yaitu 1S. Ini yang menarik di tahap awal karena bisa dibayangin betapa beratnya beban 1S ini.
Jawaban 1S berarti pegangan balanced hand dan 8+ HCP.

Bagaimana rebid opener ?

Rebid opener dibagi dalam beberapa model pegangan yaitu pertama, Balanced hand, bisa 5332,5422, opener akan “accept” 1NT. Perhatikan kata “accept” karena selanjutnya akan banyak dipakai dalam pembahasan. Kedua, Unbalanced hand atau punya suit sendiri, opener akan bid suit tersebut. Di sini yang harus diperhatikan adalah bid 2C itu tidak harus 5 kartu karena pada situasi terpaksa bisa dilakukan dengan 4 kartu pada pegangan 3 suiter. Jadi 2C bisa saja dengan 4441 atau Singleton C.

Ketiga, Special Rebid yang harus selalu diingat, yaitu 2NT keatas sampai dengan 3H.
2NT = 6 card C + 4 card D atau 6 card D + 4 card C
3C = 5 card C + 5 card any
3D = 5 card D 5 card H
3H = 5 card H dan 5 card S
3S = 5 card S dan 5 card D
Semuannya ini pointnya terbatas 16-20.

Pegangan seperti ini dengan point di atas 21 anda harus bid suit dan selanjutnya melakukan relay atau set jika ada suit opener yang fit atau break relay dengan bid suit sendiri. Salah satu hal yang perlu diingat tapi dengan catatan dari penulis agar tidak terlalu kaku, jika break relay maka distribusinya harus 6-4 atau 5-5.

Catatan lain yang perlu diingat bahwa ada perbedaan antara opener dan responder mengenai bid suit 5/5 yang berhubungan dengan transfer bid. Di sini opener bid 3C 5 card C dan 5 card suit lain. Kalau responder yang bid 3C maka artinya akan lain yaitu 5 card D dan 5 card major. Pola ini cukup konsisten dilakukan. Tapi ada juga anjuran, dengan pegangan “touching suit” lebih baik relay.

Selanjutnya mari kita lihat yang pertama, yaitu accept :
Setelah accept, tugas responder adalah memberitahukan pegangannya. Karena pegangannya hanya balanced hand maka menjadi tidak terlalu rumit.
1C 1S
1NT ?

Ada dua pegangan penting di sini yaitu HCP dan distribusi. Step pertama memberitahukan pegangan 8-10 HCP atau 1$+ HCP. Ini yang harus diingat pertama kali, yaitu 8-10 bergandengan tangan dengan 14+. Karena ini ada dua tipe pegangan maka jawaban akan berhenti disitu. Untuk mengetahui pegangan lebih lanjut, opener harus melakukan second relay.

Step kedua dan selanjutnya dipakai untuk pegangan 11-13 HCP.
2D = 44 major atau 4/4 minor
2H= 4 kartu S + 4 kartu minor (ingat transfer lagi karena responder)
2S = 4 kartu H + 4 kartu minor
2NT 4333 any, kalau mau Tanya 4 kartunya bid 1 step dan ingat transfer berlaku lagi.

Sebelum kita lanjutkan lebih dalam pembahasannya, mari kita kembali kepada jawaban 1 step.

Opener bid 1 step dalam hal ini 2D untuk menanyakan pegangan lanjutan. Tapi dalam hal, opener pegang balanced tapi ada suit 5 kartu dan hanya 19-19 HCP dianjurkan untuk “break relay” dengan bid suitnya, yaitu 2H/S/3C/3D. Ingat, kalau responder bid suit setelah itu maka itu berarti bid suit berarti doubleton dan 3 kartu support (asalkan hat-hati jangan sampai terlewat 3NT). Reponder bid NT berarti doubleton sedangkan support warna opener adalah 4 kartu support 4333.

Satu hal lagi yang perlu diingat, setelah responder bid 2D 44 major atau 44 minor, relay bukan 1 step seperti biasanya tapi 2NT karena 2H dan 2S adalah natural.

Lagi-lagi ini harus diingat karena berbeda dengan yang telah diuraikan di atas. Terhadap rebid 2H/2S responder menjawab doubleton dengan step.:
Kembali hati-hati untuk bid 3NT dengan pegangan 13+ HCP. Hal seperti ini menyangkut 3NT akan menjadi salah satu hal yang urgent dan harus diingat serta dipahami mengenai kapan itu menjadi to play, kapan itu waiting bid dan kapan itu Tanya distribusi dan lain-lain.

Salah satu contoh, setelah fit major maka 3NT tidak mungkin to play.
1C 1S
2S 3D
3NT Waiting ask cue bid.
Contoh lain 3NT auto SPL
1C 1S
2C 2D
3NT Auto Splinter SPL D 16-19 HCP

3NT 8-10 dan 11-13
1C 1H
1NT 2D
2NT 3NT 11-13
1C 1H
1NT 2D
2NT 3C
3D 3NT 8-10

3NT SPL HR
1C 1H
2C 2NT
3C 3NT SPL HR
Ini beberapa contoh di antaranya.

Terhadap bid 2D maka responder akan menjawab seperti ini :
2H = 4 kartu S + 4 kartu minor
2S = 4 kartu H + 4 kartu minor
2NT = 4333 any
3C =Doubleton lower ranking 44 major
3D = Doubleton higher ranking 44 major
3H = Doubleton lower ranking 44 minor
3S= doubleton lower ranking 44 minor.

Salah satu lagi keunikan sistim ini yang harus diperhatikan, karena jawaban dibawa 3NT maka persoalan dua type pegangan HC yaitu 8-10 dan 14 HCP tidak diperhatikan. Hal ini ada hubungannya dengan konvensi yang disebut “Grobogan”, yaitu ketika opener sign off 3NT maka responder akan mengejutkan dengan bid 4C dan seterusnya yang berarti 14 HCP dan seterusnya ditambah 1 HCP.

Setelah jawaban ini maka opener bisa break relay dengan bid suit sendiri apabila memungkinkan tapi sudah 20-21 HCP. Selainnya lakukan relay atau set trump atau sign off. Set trump dalam pengertian, opener bid 4 card suit dari responder. Setelah set trump follow upnya cue-bid.

Di sini satu hal krusial yang harus diingat adalah setelah set trump di minor maka 4S adalah RKC dan jawabannya 0314 dan seterusnya, otomatis 4NT menjadi cue-bid S. Opener bid 4NT setelah relay adalah quantitative perlu diingat.

Salah satu pengecualian dari set trump ada pada sekuense ini, namun dalam pengalaman para pemain melupakannya tapi semua juga mengerti. Jadi pertanyaan saya apakah ini perlu tetap dipertahankan ?

1C 1S
1NT 2C
2D 2H
2S set trump sesuai pola
1C 1S
1NT 2C
2D 2S
3C set trump H melanggar pola.

Oleh sebab itu para pemain Djarum umumnya bid 3H sesuai pola. Hal ini juga akan berulang pada sekuense ini :
1C – 1S
1NT – 2H
3C
Di sini responder bid 4 step sama dengan kalau opener bid 2S bukan 3C. Pola ini juga berlaku setelah opener bid 2S 4 kartu H dan 4 kartu minor. Karena itu diteankan agar jangan break relay dengan 5 kartu C atau D sebaiknya relay terus.

Tadi sempat penulis menyebutkan set trump, follow-upnya cue bid dan ternyata itu tidak mutlak karena ada pengecualian terutama di level rendah.

Oleh sebab itu maka bid 3C sebagai set H muncul agar pola set trump dijawab distribusi bisa tetap berlaku karena jawaban masih dibawah 3NT. Ini juga pemikirannya karena responder belum memberitahu 4 kartu minornya.

Pertanyaannya, opener tidak ingin tahu minor responder dengan tidak relay tapi set trump kenapa responder harus memaksakan kasi tahu minornyo dengan melanggar pola set trump follow up cue bid.

Apakah bidding seperti ini tetap set trump ?
1C 1S
1NT 2C
2D 2H
2NT 3C 4 kartu D 8-10
3D 4 kartu C 8-10
3H 4 kartu C 14+
3S 4 kartu D 14 +
3H Set trump ? Setelah jawaban 3C dan 3D. Untuk 14+ rasanya tdk ada masalah. Ini hanya sekedar masukan.

Ini juga satu hafalan yang berpotensi untuk para pemain “lali” atau lupa.
1C 1S
1NT 2C
2D 2S
3D 5 kartu S 18+? Kenapa tidak bid 2S setelah 2D

Di sini tentu saja tidak bisa dijelaskan secara menyeluruh, untuk mengetahui lebih jelas perlu lebih rajin membaca buku Djarum Presicion.

Selanjutnya mari kita lihat kalau opener bid suit sendiri.
Di sini hal pertama yang harus diingat adalah konvensi No-OK OK, Yes-Yes. Konvensi ini hanya berlaku khusus untuk pegangan balanced hand.

Konvensi ini agak mirip dengan konvensi 5R pada sekuense 1C – response suit positive. Perbedaan utamanya kalau 5R bisa support dengan 3 kartu maka disini mutlak 4 kartu walaupun major.
Sama seperti sebelumnya pembagian point 6-10/14+ dan 11-13.
No itu berhubungan sama 4 kartu support dan HCP
No pertama 8-10/14+ tanpa support
No kedua 11-13 tanpa support
Hal yang sama berlaku untuk Yes.

Selanjutnya masalah relay. Ada yang menarik untuk dicermati. Setelah respondor bid no-no,yes-yes, opener bid natural.

Ada pengecualian khusus pada sekuense ini :
1C 1S
2C 2D/2H
2S Hati-hati ini bukan club plus spade tapi 3 suiter.

Selanjutnya responder relay 2NT dan opener memberitahukan pendeknya. Follow upnya set trump dilanjutkan dengan CAB tapi ingat 1 step 5 control.
Untuk memberitahukan 5 kartu club dan 4 kartu S berlaku prinsip “echo” dengan bid 2NT.

Beberapa sekuense yang perlu diingat :
1C 1S
2C 2D
3C 6+ club followupnya show stopper
3H/S Auto SPL
3NT Auto SPL D
4C Auto SPL D 20+ Karena yang 3NT 16-19.
Follow up cue-bid tapi ingat 4S adalah RKC. (Penulis adalah pemain bridge dan Hamas PB Gabsi)

Meimonews.com – Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2021 diselenggarakan secara virtual di Mako Polresta Manado, Selasa (17/8/2021) dan diikuti sejumlah PJU secara terbatas dengan tetap mengikuti prokes.

Hadir pada kegiatan yang mengusung tema “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” tersebut adalah Wakapolresta AKBP Faisol Wahyudi, Kabag Ops Kompol Thommy Aruan, Kabag Sumda Kompol Agnes Timbuleng, Kabagren Kompol Meiske Ering, Kasat Reskrim Kompol Taufik Arifin, Kasat Intel AKP Boy Rawung, Kasat Narkoba AKP Sugeng Santoso.

Kasat Sabhara Bartolomius Dambe Kasat Binmas AKP Fatrisius Pandenaa, Kasi Propam AKP Arke Parasan, KSPK AKP Beltasar R. Galanti, Kasikeu AKP Nico Tampati, Plt Kasat Tahti Iptu Nurhisayat Potabuga, Ps Kasitipol Iptu Yorid Hmisi.

Rangkaian kegiatan upacara antara lain diisi dengan peringatan Detik-detik Proklamasi berupa tembakan meriam 17 kali, sirine, selama 1 menit, pembacaan teks Proklamasi oleh Ketua DPR-RI, mengheningkan cipta,.pembacaan doa oleh Menteri Agama.

Pengibaran bendera negara Sang Merah Putih diiringi lagu Kebangsaan Indonesia Raya, fly pass pesawat TNI AU, persembahan lagu oleh Gita Bahana Nusantara secara virtual, lagu ”Syukur” dan lagu ”Maju Tak Gentar,” dan helikopter TNI AU yang membawa giant flag Merah Putih. (lk)

Meimonews.com – Dalam sepekan terakhir, sebanyak 826 warga baik yang tinggal di Manado maupun beberapa daerah di luar Manado telah divaksinasi di Gerai Vaksin Presisi Polresta Manado.

Warga yang mendapat vaksinasi oleh tim yang berasal Bidang Dokkes Polda Sulut, Pemkot Manado dan Polresta Manado tersebut terdiri dari berbagi macam profesi atau latar belakang.

Ada yang masuk kategori masyarakat umum, lansia, pelajar, pekerja pemerintah, TNI/Polri, pelayanan publik, SDM kesehatan, pendidik, tokoh agama dan wartawan.

Menurut data Humas Polresta Manado, pada 9 Agustus ada sebanyak 101 warga yang telah divaksin. Pada 10 Agustus 113 orang, 12 Agustus 124 orang, 13 Agustus 153 orang, 15 Agustus 110 orang, 16 Agustus 145 orang dan 18 Agustus 80 orang.

“Total yang divaksin baik vaksin pertama maupun kedua di Gerai Vaksin Presisi Polresta Manado di sepekan terakhir berjumlah 826 orang,” ujar Kepala Humas Polresta Manado AKP Yusak Parinding kepada Meimonews.com di sela pelaksanaan vaksinasi, Rabu (18/8/2021).

Bila ditambah dengan jumlah warga yang telah divaksin sejak 30 Juni 2021 (waktu pertama kali pelaksanaan vaksinasi mendukung Program Presiden Joko Widoda untuk sejuta vaksin setiap hari ini maka sudah ribuan orang yang mendapat pelayanan vaksinasi gratis di Gerai Vaksinasi Presisi Polresta Manado ini.

Pelaksanaan vaksinasi di Gerai Vaksinasi Presisi Polresta Manado ini, menurut pemantauan Meimonews.com senantiasa dipantau oleh Kapolresta Manado Kombes Pol. Elvisnus Laoly, Wakapolresta AKBP Faisol Wahyudi dan sejumlah Pejabat Utama Polresta Manado seperti Kasumda Kompol Agnes Timbuleng.

Bahkan, tak segan mereka turun memberikan arahan agar peserta program vaksinasi tetap mengikuti prokes yang telah ditetapkan. (lk)